NovelToon NovelToon
Dangerous Woman

Dangerous Woman

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Balas Dendam / pembunuhan / Konflik etika / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei-Yin

“Jangan meremehkan seorang wanita, karena marahnya seorang wanita akan membawa kehancuran untukmu!”

~Alatha Senora Dominic~



🍁


Wanita yang kehadirannya tak diinginkan. Ia diabaikan, dikhianati bahkan hidupnya seolah tengah dipermainkan.
Satu persatu kenyataan terbuka seiring berjalanya waktu.

“Aku diam bukan berarti lemah! Berpuas dirilah kalian sebelum giliran aku yang membuat kalian diam.”


Kisah rumit keluarga dengan banyak konflik dan intrik yang mewarnai.
Simak kisah hidup seorang Alatha Senora Dominic di sini 💚


*


Mature Content.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 3 Kenyataan

Atha berjalan ditemani dengan Arsy di belakangnya. Selama setahun pernikahan dengan Jeremy, lelaki itu bahkan tak pernah mau datang ke mansion keluarganya. Atha selalu memutar kepalanya untuk mencari alasan apa yang akan dikatakan agar suaminya tidak dicap jelek di mata keluarganya.

“Malam,” sapanya memasuki ruang makan, di sana seluruh keluarganya telah berkumpul.

“Dimana cucu menantuku?” Arabella Dominic menyela, menatap dengan tatapan merendahkan kepada Atha.

“Jeremy sedang ada rapat yang tidak bisa ditunda, Oma.”

Arabella mencibir, wanita tua itu menatap sinis. “Katakan saja jika kau sudah ditinggalkan suamimu, iya ‘kan?”

Atha menghela napas pelan sebelum menjawab, “Itu tidak benar, Oma.”

Atha segera mengambil tempat duduknya di samping Serin, kakaknya. “Hai Serin, lama tidak melihatmu.”

“Kau saja yang tidak pernah datang kemari, mana mungkin kau melihatku,” jawab Serin dengan sinis.

Bukan hanya oma dan kakaknya saja yang berlaku seperti itu, namun juga papa dan mamanya. Entah kesalahan apa yang pernah dilakukan hingga membuat seluruh keluarga Dominic tidak menyukainya.

“Bagaimana kabar mama dan papa?”

Ben menatap putri keduanya dengan datar, kemudian memilih memalingkan wajahnya.

“Kau lihat sendiri, kami baik-baik saja," jawab Mamanya, Hana Dominic tak menutupi rasa tidak sukanya pada Atha. Bahkan di depan Axton yang sudah jelas sangat menyayangi Atha.

Atha memilih menunduk lagi, kehadirannya benar-benar tak pernah diharapkan di sini. Jika bukan karena lelaki tua yang sangat menyayanginya, Atha tidak akan menginjakkan kakinya lagi di rumah ini.

Sakit sekali, keluarga yang harusnya merangkul mu, ini malah mengabaikan dan seolah menjadi pembenci.

“Jika hanya ingin berdebat, lebih baik tinggalkan meja makan!” Suara Axton melerai cibiran-cibiran yang terlontar untuk cucunya.

Walaupun usinya sudah tak muda lagi, namun Axton masih tetap terlihat tegas dan berwibawa. Lelaki tua itu tetaplah menjadi pemimpin keluarga ini.

Mendengar suara Axton yang dingin, semua orang terdiam, menutup kembali mulutnya yang belum sempat berucap.

Atha hanya tersenyum tipis pada Axton. “Terima kasih, Opa,” ucapnya pelan.

*

Di taman belakang. Ben, Hana, Arabella dan Atha duduk di bangku taman. Malam ini New York tengah bersinar terang, bintang dan bulan seolah tengah berbahagia hingga membuat malam ini begitu indah.

“Ma, Pa, ” ucap lirih Atha memanggil kedua orangtuanya, walaupun ia tahu ucapannya tak akan digubris oleh kedua orangtuanya. “Kesalahan apa yang pernah aku lakukan hingga mama dan papa tak menyukaiku? Aku tidak mengatakan kalian membenciku, namun kenapa sikap kalian berbeda kepadaku dan Serin?”

Tatapan ketiga orang tersebut menatapnya tajam, seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.

“Kau hanyalah anak pembawa sial, Alatha!” Arabella dengan ucapannya yang tajam selalu membuat ulu hatinya nyeri.

“Apa salahku, Oma?” jawabnya kepada Arabella.

“Tutup mulutmu atau aku akan membuatmu tak bisa bicara lagi, Bella.” Suara berat nan penuh peringatan dari Axton membuat semua orang menoleh. Lelaki tua itu berdiri dengan tatapan tajam, menatap istri, anak dan menantunya penuh peringatan.

“Opa,” panggil Atha lirih.

“Tidak apa, pulanglah. Ini sudah larut, suamimu pasti menunggu.”

“Tapi---” Belum sempat Atha menjawab, Axton sudah memotong ucapan cucunya. “Pulang, Ala!”

"Baik."

Atha memilih menuruti perintah Axton. Ia tak ingin melihat perdebatan di depan matanya.

Kejujuran dan pengakuan yang terlontar dari mereka sudah pasti akan melukai hatinya.

“Aku permisi.”

*

“Jangan melukai hati Alatha lagi, sudah cukup kalian melukai batinnya selama ini,” ucap Axton Dominic dengan menatap ketiga orang di sana dengan tajam.

“Kenapa papa selalu membela Alatha? Dia itu hanya anak pembawa petaka.” Ben menjawab dengan wajah merah padam.

“Kalian sudah berjanji akan menganggapnya anak kalian sendiri, tapi buktinya mana? Kalian berbuat tidak adil dengannya,” bentaknya tak kalah keras. Bahkan suaranya membuat malam yang hening terlihat mencekam.

“Karena Atha bukan anakku! Anakku hanya Serin,” jawab Ben dengan berteriak.

Pyar!

Suara benda jatuh membuat semua orang menoleh.

Di sana Atha berdiri dengan badan bergetar dan tatapan mata yang sendu. Menatap datar semua orang yang ada di sana dengan tatapan kesakitan.

Niat hati ia ingin kembali ke taman untuk mengambil ponselnya yang tertinggal, namun apa daya ia harus mendengar pertengkaran opa dan papanya.

“A-apa maksud ucapan papa?” tanya Atha dengan nada terbata.

“Kau bukan anakku! Kau hanyalah anak dari seorang jalang yang menjebak kakakku! Kau dengar? Kau hanyalah anak dari seorang wanita jalang,” teriak Ben dengan lantang.

Plak!

Axton Dominic menampar sang anak dengan sangat keras.

“Pa-pa menamparku hanya demi anak jalang ini?” Ben menatap Axton dengan tidak percaya. Lelaki tua ini menamparnya demi seorang anak jalang.

“Ya! Yang kau katakan anak jalaang adalah cucuku. Mengalir darah Dominic di sana.”

“Jadi ini alasan kenapa papa dan mama tidak menyayangiku? Karena aku bukan anak kalian?” terang Atha masih tidak puas dengan penjelasan yang terdengar.

Atha memejamkan matanya, siap mendengar kenyataan yang akan terlontar ini.

“Ya! Kau bukan anakku!”

Bagaikan dijatuhkan dari ketinggian menuju jurang yang terdalam, dadanya terasa sesak, lehernya seolah tercekik dengan sangat erat. Keluarga yang sangat disayangi tak ubahnya hanyalah sekumpulan orang-orang naif yang bersembunyi dalam sebuah hubungan.

“Jika aku bukan anak kalian, lalu kemana kedua orang tuaku?” tanya Atha lirih, namun masih terdengar jelas.

Arabella menatap Axton sejenak, kemudian menatap Atha dengan tatapan tajam.

“Ibumu hanyalah wanita jalang yang menjebak anak pertamaku. Dan karena kehadiranmu, anakku harus mati karena kecelakaan. Kau dan ibumu membawa petaka di keluarga ini. Kehadiranmu adalah kesalahan.”

Atha menguatkan hatinya, wanita itu sudah tegar. Ia sudah siap menerima apapun kenyataannya. Sekuat tenaga ia mencoba untuk tak menangis dan terlihat lemah, namun kenyataannya tak bisa.

“Baik, sekarang aku mengerti.” Hanya itu yang saat ini dapat ia masukkan ke dalam kepalanya. Bahwasanya ia bukan anak mereka.

“Kau hanyalah anak yang tidak diinginkan, kehadiranmu membuat aku harus kehilangan anakku, darah kotor yang mengalir dari ibumu yang seorang jalang adalah kutukan.”

Arabella Dominic terus menghina Atha dengan kata-kata yang jelas melukai.

“Sudah cukup, Oma. Kau bisa menghinaku sesuka hatimu, tapi tidak dengan ibuku. Aku memang tidak tahu bagaimana sosoknya, namun dia tetaplah ibuku yang melahirkan aku. Dia sudah tiada, jangan ungkit lagi keburukannya di masa lalu.”

Atha mendekati semua orang, namun matanya terbelalak lebar ketika dari pintu lain, ia melihat laki-laki yang menjadi suaminya.

Jeremy berjalan bersama dengan Serin dengan sangat mesra.

Tidak, kenyataan apa lagi ini?

“Jeremy!”

Atha terkejut, bahkan harus ia akui bahwa ia tak pernah sedekat itu dengan Jeremy.

“Halo adikku, kenalkan dia adalah suamiku.”

“Su-ami?” tanyanya terbata dengan tubuh yang semakin gemetar. Sungguh ia tidak sanggup jika harus menerima kenyataan yang menyakitkan lagi.

“Ya, suamiku. Aku sudah menikah dengannya dua tahun yang lalu, lalu satu tahun kemudian, aku menyuruhnya untuk menikahimu,” jawab Serin dengan bangga.

Kenyataan apalagi ini, Atha sampai tak kuat menopang berat tubuhnya. Ucapan Serin bagaikan hantaman keras yang menekan dadanya hingga ia kesulitan hanya sekadar untuk bernapas.

“Apa maksud semua ini, Serin?” tanya Atha dengan bibir bergetar.

“Kau bertanya maksudku?” Tawa Serin terdengar mengejek, “Faiz Jeremy Renner adalah suamiku. Dia adalah kekasihku, lelaki yang mencintaiku hingga rela mengorbankan apapun untukku, termasuk dengan menikahimu. Membuat hidupmu menderita, membuat masa depanmu hancur sehingga kau memilih mati daripada harus hidup.”

Atha menatap lelaki yang satu tahun ini menjadi suaminya. Jadi ini alasan kenapa Jeremy sering kali menyiksanya. Atha bahkan tak percaya ini.

Mata jernih Atha menatap manik Jeremy, hanya beberapa detik sebelum ia memalingkan wajahnya ke arah saudara perempuannya.

“Kenapa kau lakukan ini?” Wajah Atha sudah pucat pasi mendengar kenyataan demi kenyataan yang ada di hadapannya.

“Karena aku membencimu, kau selalu menjadi nomor satu sejak dulu, semua yang aku sukai malah menyukaimu. Opa lebih menyayangimu daripada aku, aku selalu menjadi bayang-bayangmu, Atha. Dan aku tidak suka itu,” pekiknya dengan wajah yang tak bersahabat.

Atha menahan diri, sebisa mungkin ia tak boleh mengeluarkan air matanya.

“Jadi, kalian semua sudah mengetahui tentang ini?”

“Ya!” jawab semua orang kecuali Axton.

“Opa tidak tahu apapun, Ala.” Axton menjawab, ia memang tidak mengetahui apapun yang terjadi.

“Kalian mempermainkan hidupku?”

“Semua pertanyaan mu, jawabannya adalah YA!” ucap Arabella dengan sinis.

Axton bahkan tak menyangka ternyata istrinya ikut terlibat dalam skandal ini.

“Kenapa kalian tega melakukan ini pada cucuku? Kenapa?” Axton berteriak, lelaki tua itu tidak tahan atas penghinaan dan kecurangan yang dilakukan keluarganya sendiri.

“Karena kami tidak menyukainya, bahkan kami berharap, kenapa dia tidak mati saja bersama dengan ibunya.”

Lagi lagi Arabella yang menjawab, wanita tua itu bahkan tak takut sama sekali dengan tatapan mata Axton yang sudah berkilat penuh api.

“Astaga. Kalian tega sekali. Kita keluarga. Kenapa kalian lakukan ini,” desis Axton dengan gemelatuk gigi yang saling bergesekan.

“Ya, Papa. Sekarang papa sudah tahu semuanya, jadi masih mau membela anak jalang ini?” Ben menyeringai menatap Axton dengan tatapan remeh.

Dengan langkah yang pasti, Axton mendatangi Atha, menggenggam tangan cucunya, mengalirkan kekuatan bahwa masih ada dirinya di sisinya.

“Jadi pilihan papa seperti itu?” ucap Ben dengan suara berat.

Axton tak menjawab, lelaki itu merangkul bahu Atha. “Ya!”

Atha diam, namun hatinya terluka, luka yang tak kasat mata membangkitkan sisi lain dari dirinya.

“Jadi Serin adalah istri pertama Jeremy?” tanyanya mencoba untuk tetap kuat berdiri dengan kedua kakinya sendiri.

“Ya,” sahut Serin.

“Dan aku istri keduanya?” tanyanya lagi dengan suara lemah.

“Tidak, kau hanyalah boneka bagi Jeremy. Kau hanyalah wanita bodoh yang hanya menjadi pemuas nafsu seorang Faiz Jeremy Renner.”

Luka yang diterima Atha bahkan masih terbuka lebar, setelah mengetahui fakta-fakta yang terjadi selama ini ia bagaikan hidup di tengah-tengah seseorang yang memainkan hidupnya.

“Baiklah, aku mengerti,” ucap Atha pelan.

Hanya itu yang mampu Atha ucapkan, pikirannya masih mencerna satu demi satu kejadian malam ini. Ia berbalik dan memilih meninggalkan mansion mewah ini.

Kesakitan, penghinaan, penghianatan menyatu menjadi satu di dalam hatinya hingga menjadikan hatinya dipenuhi dengan kobaran api.

Saat ketulusan kau hinakan, saat pengorbanan kau sepelekan, maka mungkin kebaikan tak akan lagi kau dapatkan.

🍁

Bersambung...

1
SaYu
Dahlah skip sampai sini....ga sanggup bacanya....
Anne139
wow kim & ed 👏👏👏
Sulati Cus
percuma beethn sm opa, opa g tegas g py kuasa
Nur RaudLoh NauRa
smoga shat afiah dhir bthin,sll dlm lndunganNya..
ismaCun80
Luar biasa
ismaCun80
Biasa
felyna lie
Luar biasa
Bonny Patriadi
aku /Tongue/
N Wage
ada masako pasti ada royco...royco ayamno.
N Wage
beneran ada nama orang shashimi?bukan nama makanan?
jgn2 nanti ada nama sushi yamato...tempura suzuki...saori ajinomoto beserta sasa royco.
Bonny Patriadi
kerendahan hati Thor,kalau rendah diri arti nya beda/Tongue/
Sonya Bererenwarin
oohh Masako rasa sapi...😂😂
Sonya Bererenwarin
Thor lanjutkan AQ amat sangat syukaaa, cerita Kim n Edward sdh q baca itu jg keyeeennn
Sonya Bererenwarin
lanjut Thor, karyamu keyeeennn 😘😘
Sonya Bererenwarin
syukaaaakkkk dgn cerita nya🥰🥰
Azkia Ramadania
Biasa
Azkia Ramadania
Buruk
Sonya Bererenwarin
Luar biasa
Shofie ajah
Lumayan
Shofie ajah
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!