NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bening Hijau

Perjalanan Hidup Venus Di Beberapa Demensi Kehidupan.

Takdir Seakan Mempermainkan Venus.

Akankah Venus Mendapat Akhir Bahagia ?

Balas Dendam, Persahabatan, Romansa, Balas Budi, Kebohongan, Drama Dan Teka-Teki.

Jangan Tertipu Awal Cerita, Ok

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bening Hijau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lima

Teman

Rasa nya, Venus ingìn tertawa terbahak-bahak mendengar kata itu keluar dari bibir Ryan.

"Bila kau mengangap ku teman, seharus nya kau tak melakukan hal tadi". Venus menghempaskan tangan Ryan yang berada di telapak tangan nya, lalu pergi dari sana.

Venus tak peduli lagi dengan omongan orang-orang, yang penting dirinya tenang.

Dari kejauhan, Kevin yang melihat kejadian itu tertawa terbahak-bahak membuat Sarah yang ada di samping nya merasa binggung.

"Memang kejadian tadi, lucu di mata mu?" Menurut Sarah kejadian tadi tak ada lucu-lucu nya malah kayak drama picisan.

Kevin tak menjawab pertanyaan Sarah, malah mengajak gadis itu pergi dari sana.

Tapi, Sarah tak mau pergi karena mata nya tertuju kepada sosok Revan yang ada di sana.

"Kau ingin bicara berdua dengan nya?" Sebenarnya ada api cemburu di hati Kevin karena Sarah menatap Revan.

Sarah mengelengkan kepala nya, menurutnya hubungan nya dengan Revan masih belum jauh.

Sarah Wiyanto adalah Sahabat dekat Kevin dan Calon Tunangan Revan.

.

.

.

.

.

Venus tak langsung pulang ke rumah Kakek nya, ia menaiki bus menuju tempat tinggal nya dulu.

"Permisi, Mbk. Apa anda sedang mencari tempat tinggal?"

Orang ini adalah Bu Lala pemilik Kos-Kosan dulu.

"Tidak, Bu. Saya hanya sekedar berjalan-jalan sekitar daerah sini."

"Ya, udah. Kalau begitu, Ibu tinggal dulu. Nanti kalau Mbk, kesusahan mencari jalan pulang, mampir saja ke rumah Ibu. Rumah Ibu berada di sebrang Gang sana."

Bu Lala masih sama seperti dulu, orang yang baik hati semasa hidup nya.

Melihat, Bu Lala berjalan pulang ke Rumah nya. Mengingatkan, Venus akan kenangan lama nya.

Dulu, saat Venus mengetahui Ryan meninggal. Sosok Bu Lala yang membantu nya mengurus pemakaman sang mantan suami.

Dan saat Venus pendarahan hebat karena keguguran. Bu Lala yang membawa nya ke Rumah Sakit.

Bu Lala membayar seluruh biaya pengobatan Venus hingga sembuh.

Venus memiliki hutang budi kepada Bu Lala. Dia harus membalas nya, sekarang.

"Nah, itu orang nya." Venus lalu mengikuti orang yang di cari nya sejak tadi.

Orang itu ternyata berjalan tak jauh dari Kos-Kosan, Bu Lala. Cuma berbeda Gang saja.

Orang itu ternyata bertemu dengan saudara Bu Lala.

Venus lalu bersembunyi di balik dinding untuk mendengarkan pembicaraan kedua nya.

"Jadi, kamu sudah berhasil belum menemukan sertifikat tanah itu."

"Maaf, Bos saya belum ketemu. Saya akan mencari nya lagi lebih teliti di Rumah nya".

"Cepat cari sertifikat itu, saya sudah tak punya banyak waktu. Saya harus segera memalsukan sertifikat itu."

Venus masih mengingat kedua orang itu dengan jelas.

Kedua orang itu datang saat Bu Lala mengantarkan anak nya untuk Sekolah di Luar Negeri.

Kedua orang itu membawa sertifikat tanah. Menunjukan nya kepada Bu Lala.

Hal itu, membuat Bu Lala serangan jantung karena tanah nya di rampas oleh kedua orang tersebut.

Venus akan mengagalkan rencana kedua nya, karena diri nya telah kembali ke masa sekarang.

.

.

.

.

.

.

"Permisi, Bu." Bu Lala yang sedang menyapu halaman rumah tersenyum ramah kepada Venus.

Bu Lala lalu menyuruh Venus masuk ke dalam rumah nya.

"Bu, saya boleh menunggu jemputan saya di sini."

"Tentu, Boleh Mbk."

Venus melihat keadaan sekitar rumah Bu Lala masih sama seperti dulu, tak ada yang berubah.

Menunggu beberapa menit, orang yang di ikuti oleh Venus masuk ke dalam rumah Bu Lala.

"Bu, saya boleh tanya?"

"Silahkan, mbk."

"Itu siapa ya, yang tadi baru lewat."

"Oh, itu Tuna Wisma Mbk dulu. Karena Ibu kasihan sama dia. Ibu bawa pulang dia, lumayan untuk bantu-bantu."

Venus mengerti alur cerita nya sekarang.

Tin...Tin...

Sebuah Mobil BMW terparkir indah di depan Rumah Bu Lala.

Venus lalu keluar dari Bu Lala, di ikuti Bu Lala dari arah belakang.

"Ini, Non. Pesanan Non tadi." Sang supir keluar dari mobil memberikan Venus sebuah kamera cctv dan laptop.

Venus lalu memberikan kamera cctv dan laptop tersebut kepada Bu Lala.

"Buat apa ini Mbk?" Bu Lala tak mengerti maksud Venus yang memberikan nya kamera cctv dan laptop.

"Bu, pasang ajah kamera cctv ini di rumah Ibu saat gak ada orang sama sekali. Lalu periksa hasil rekaman nya di saat, Ibu mau tidur. Jangan mudah percaya dengan orang lain." Pesan Venus kepada Bu Lala sebelum masuk ke dalam mobil nya.

.

.

.

.

.

Kakek Chandra sekarang sedang makan malam bersama Venus.

Kakek Chandra mengamati Venus yang sedang makan. Tak biasa nya, cucu nya ini makan dengan lahap nya.

"Wah, masakan Bik Jani selalu enak gak pernah mengecewakan sama sekali." Venus senang bisa merasakan masakan Bik Jani lagi.

Setelah keluar dari rumah sang Kakek dulu. Venus hanya bisa makan 2 kali sehari. Itu pun lauk nya hanya nasi dan kerupuk. Sunguh sangat miris sekali hidup nya dulu.

Ini semua karena Cinta, Venus menyia-iyakan masa muda nya karena hal tersebut.

Tapi, sekarang tidak akan lagi karena dirinya di beri kesempatan untuk mengulang lagi masa muda nya. Maka dia akan menikmati masa muda nya dengan bebas.

"Kamu, kayak gak pernah makan masakan Bik Jani saja." Kakek Chandra sedikit mengoda Venus karena tingkah laku gadis tersebut.

Setelah makan malam selesai, Venus lalu masuk ke dalam kamar tidur nya.

Venus duduk di kursi meja belajar nya, di sana ada sebuah kalender kecil.

1 Bulan lagi, dirinya akan di jebak Ryan.

"Kali ini aku tak akan masuk perangkap mu lagi," gumam Venus sambil menandai salah satu tanggal di kalender tersebut.

Venus lalu meletakan kalender tersebut ke tempat asal nya. Baru berbaring di kasur tidur nya.

"Revan, aku seneng bisa akrab dengan mu tadi." Venus teringat kejadian tadi saat di perpustakaan bersama Revan.

Venus kan mau mengembalikan buku yang di pinjam nya ke tempat semula. Saat berhasil mengembalikan buku itu, ia mau kembali duduk gak sengaja terpelesat.

Bak adegan drama dalam sinetron, Revan menangkap tubuh Venus, jadi gadis itu tak jadi terjatuh.

Pokok nya, Venus akan menandai hari ini sebagai hari paling bersejarah dalam hidup nya.

.

.

.

.

.

.

Venus berjalan menuju kelas nya, sepajang koridor semua orang berbisik-bisik sedang membicarakan dirinya. Mungkin karena masalah kemarin, ya udahlah gak usah di peduliin.

Kali ini kelas kuliah nya, tempat duduk nya kayak Anak SMA seperti kemarin.

Venus memilih duduk di pojok jendela karena ingin menikmati udara seperti biasa nya.

"Hai, aku Sarah." Venus langsung menoleh kan kepala nya ke arah samping.

Gadis ini tak pernah akrab dengan nya sama sekali saat di masa lalu.

1
PRIYN_
kelakuan hana ma Ryan licik bnget dah/Scream/
🅼🆁🅸🆈🅰🅳 🅿🅷🅾🅴🅽🅸🆇
Menarik/Ok/
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak
piyo lika pelicia
1 iklan untuk kakak ☺️
piyo lika pelicia
iw... jijik kali aku 😒
Bening Hijau
kalau gk kasih label gituch,,
di review lma sama editor
Lei.
pas awal baca sub bab uda kaget bentar nih/Shame/
piyo lika pelicia
1 bunga untuk mu
piyo lika pelicia
biarin venus sampah kek dia pantas di buat gitu
Bening Hijau
denger kata, piyo
piyo lika pelicia
dasar tolol Lo mau nilai ya usaha 😒
Bening Hijau
km juga,,
za
piyo lika pelicia
Kevin jika kau laki laki yang baik maka jagalah venus ☺️
piyo lika pelicia
his dasar duri dalam daging
piyo lika pelicia
1 bunga untuk kakak
piyo lika pelicia
balas mereka semua venus aku bersama mu 😈
piyo lika pelicia
teman yang kita sangka baik belum tentu seperti itu Venus
Tini Timmy
makin seru nih
semangat nulis nya kakak/Smile/
Ahmadferi hariyanto2
memang bg
Ahmadferi hariyanto2
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!