NovelToon NovelToon
PESONA ADIK ANGKATKU

PESONA ADIK ANGKATKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintamanis / Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: HRN_18

Dalam keluarga yang harmonis, hidup seorang pemuda bernama Raka. Meski bukan saudara kandung, dia memiliki hubungan dekat dengan adik angkatnya, Kirana. Mereka tumbuh besar bersama, berbagi suka dan duka layaknya saudara sesungguhnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Raka mulai memandang Kirana dengan cara yang berbeda. Kecantikan dan kemanisan gadis itu mulai membuatnya terpesona. Perasaan terlarang itu semakin membuncah, mengusik hubungan persaudaraan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HRN_18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 18 Hati Yang Terluka

Kirana berlari sekencang yang kakinya mampu, tak tentu arah. Air mata membanjiri wajahnya yang telah basah kuyup oleh peluh. Dadanya terasa sesak oleh rasa sakit yang melilit erat, seakan tulang-tulangnya remuk di mamah kehancuran.

Bayangan mengerikan pengakuan Raka terus berputar menghantuinya bagai mimpi buruk yang tak kunjung usai. Betapa biadab obsesi terlarangnya terhadap sang adik angkat sendiri! Kirana menggeleng keras, mencoba menghalau pikiran menjijikkan itu dari benaknya.

"Tega... Tega sekali kau, Raka!" Kirana menjerit memilukan di antara isak tangisnya. "Aku sangat mempercayaimu melebihi saudara kandungku sendiri! Tapi kau... kau malah mengkhianatimu dengan cara seperti itu!"

Jika benar Raka selama ini menginginkannya secara terlarang, sungguh itu pengkhianatan terbesarnya. Selama bertahun-tahun, Kirana menganggap Raka sebagai kakak paling hebat di dunia. Lelaki itu selalu ada untuknya saat Kirana membutuhkan, menjadi pahlawan kecilnya saat ia sedih, sekaligus tempat berbagi di saat-saat bahagia.

Tapi kini, semua kenangan indah itu terasa ternoda oleh noda hitam obsesi Raka. Sesuatu yang semula Kirana pandang suci, kini berubah menjijikkan oleh nafsu rendah seorang lelaki hidung belang!

"Kurang ajar! Bagaimana bisa dia seperti itu padaku?!" Kirana menjerit histeris hingga tenggorokannya terasa perih. "Aku memperlakukannya lebih dari saudara kandung sendiri! Tapi di matanya, akulah pelampiasan hawa nafsunya semata?!"

Rasa sakit luar biasa seolah mencengkeram seluruh bagian tubuh Kirana. Betapa terlukanya hatinya saat ini. Kepercayaannya seperti diinjak-injak begitu saja oleh sosok yang selama ini dianggap sebagai panutan hidupnya.

"Kau biadab, Raka! Dasar laki-laki bejat tak tahu diuntung!" Kirana berteriak memaki ditengah tangis pilunya. "Aku tidak akan pernah bisa memaafkan kmu meski kau memohon seribu tahun lamanya!"

Dengan tubuh menggigil menahan duka, Kirana terus berlari tanpa tujuan. Membiarkan dinginnya malam menusuk hingga ke tulang-tulangnya tak sebanding dengan luka hati yang kini dialaminya.

Sakit tak terperi ini hanya bisa disembuhkan oleh waktu, meski mungkin hingga ajal menjemput, luka menganga itu tetap tak bisa mengering sepenuhnya. Kepercayaannya pada Raka telah hancur sepenuhnya, dihancurkan oleh obsesi terlarang lelaki itu sendiri.

Kirana telah menghapus Raka dari kehidupannya mulai detik ini! Meski mereka terikat darah, sang adik angkat itu tak lebih dari manusia hina yang menjijikkan untuk dikenang!

...

Kirana terus berlari di bawah gelapnya malam, seolah berusaha meninggalkan semua kepedihannya di belakang. Namun nyatanya, rasa sakit itu telah mengakar dalam-dalam di relung jiwanya yang terluka. Setiap hela napasnya terasa seperti mencekik, mengingat pengkhianatan Raka yang mencabik-cabik hatinya tanpa ampun.

Bulir-bulir air mata masih mengalir deras di pipinya yang membeku. Kirana bahkan tak lagi peduli jika tangisannya didengar orang lain. Semua pertahanan dirinya runtuh sudah oleh pengakuan Raka yang menghancurkan segalanya.

"Kakak macam apa kau ini?!" Kirana menjerit memilukan ke arah langit malam. "Tega menghancurkan kepercayaanku seperti itu! Dasar laki-laki biadab!"

Kemarahan dan rasa terkhianati bercampur aduk dalam sekujur kalbu Kirana. Bagaimana mungkin Raka bisa bertindak sebusuk itu padanya? Bukankah selama ini pemuda itu begitu baik dan melindunginya bak seorang kakak sejati? Tapi kini kebenaran pedih itu menyeruak, menghantam Kirana telak tanpa ampun.

"Jadi selama ini aku hanya bahan pemuas nafsumu semata, Raka? Sungguh munafik mu!" Kirana mengusap air matanya dengan kasar. "Padahal aku menganggap mu lebih dari saudara kandung! Tapi kau malah memperlakukanku seperti jalang murahan yang bisa kau inginkan sesuka hatimu!"

Perlahan kaki Kirana membawanya tanpa sadar ke sebuah taman bermain anak-anak yang lengang. Ia terduduk lemas di salah satu ayunan dengan tubuh menggigil kedinginan. Namun rasa pedih di hatinya jauh lebih menusuk dari dinginnya malam.

"Kasihan sekali dirimu, Kirana..." Tangisnya yang memilukan memecah kesunyian. "Bagaimana bisa kau semudah itu tertipu oleh laki-laki brengsek macam Raka? Matamu benar-benar sudah dibutakan oleh kemunafikannya selama ini..."

Kirana menengadah ke arah rembulan dengan tatapan pedih. Selama ini Raka selalu menjadi panutannya. Sosok laki-laki idamannya kelak saat berumah tangga. Tapi kini impian mulia itu hancur berantakan seketika.

"Jika semua laki-laki memang seperti Raka, untuk apa aku repot-repot menaruh harapan tinggi pada mereka?" Kirana menunduk dengan sorot terluka. "Semoga tidak akan ada lagi pengkhianatan seperti ini nantinya..."

Udara malam semakin menusuk tulang. Tapi hati Kirana terasa jauh lebih beku oleh dendamnya pada Raka. Kepercayaan dan rasa sayangnya pada lelaki itu telah musnah sama sekali. Yang tersisa hanyalah kebencian membara atas pengkhianatan terbesarnya.

Biarlah untuk saat ini Kirana tenggelam dalam luapan kekecewaannya. Malam pasti akan berlalu dan kepahitan ini juga akan digilas oleh waktu. Namun luka hatinya akan abadi terpancar dalam tiap tatapan matanya yang sendu memandang bayangan Raka di benaknya.

Sang adik angkat merasa dibuang seperti sampah menjijikkan oleh orang yang paling dipercayainya selama ini. Bagaimana dia bisa memaafkan pengkhianatan sehina itu? Untuk sekarang, Kirana membiarkan amarah membuncah menggerogotinya hingga ia tak bersisa hanya tulang dan derita.

...

Hembusan angin malam yang menusuk tak lagi mampu mengusik kalut pikiran Kirana. Gadis itu terdiam membatu di atas ayunan taman, dengan tatapan kosong memandang rembulan. Derai air mata masih membasahi pipinya yang pucat.

Pengkhianatan Raka telah merenggut seluruh kepercayaannya. Hancur lebur bak serpihan kaca yang tak mungkin lagi direkatkan. Kirana merasa begitu bodoh karena selama ini buta oleh kemunafikan lelaki biadab itu. Bagaimana bisa dia mempercayai Raka sebegitu dalam?

"Aku benar-benar idiot..." Kirana tertawa miris di tengah tangisnya. "Sudah kuanggap lebih dari saudara kandung, tapi di matanya aku hanya semata pelampiasan nafsunya!"

Kemarahan kembali membuncah dari relung jiwanya yang terluka. Teringat ribuan memori kebersamaan dengan Raka, semuanya terasa ternoda kini oleh pengkhianatan terbesarnya.

"Dasar laki-laki jahanam tidak tahu diuntung! Selama ini kau berpura-pura baik hanya untuk mengantarku, bukan?!" Kirana memaki kalap. "Kau pasti menganggap ku murahan yang bisa kau gagahi sesuka hatimu, kan?"

Tangannya mengepal erat hingga kuku-kukunya memutih, mengingat betapa rendahnya Raka telah memandangnya selama ini. Kepercayaannya pada lelaki itu kini tinggal serpihan debu tak berharga.

"Lihat saja nanti, Raka! Aku akan balas penghinaanmu berkali-kali lipat sampai kau menyesal pernah menginjak seperti sampah!" Kirana menjerit dengan amarah berkobar. "Jangan harap aku akan lagi percaya pada laki-laki sepertimu, brengsek!"

Udara malam semakin menusuk tulang. Namun kepedihannya kini membeku menjadi dendam membara. Kirana telah membulatkan tekad untuk tidak akan lagi terjebak obsesi laki-laki seperti Raka. Tidak peduli seberapa memikatnya topeng kepura-puraan mereka.

Karena bagaimana pun, penghianatan dari orang terdekatnya itu terlalu menyakitkan untuk dilupakan. Racun kebahagiaan semu mereka telah membekas dalam, meninggalkan luka menganga yang tak mungkin disembuhkan.

"Selamat tinggal untuk semuanya, Raka..." Kirana bangkit dari ayunan dengan tatapan dingin. "Kau sudah tidak akan bisa lagi menyakitiku seperti ini!"

Dengan langkah mantap, sang adik angkat membalikkan punggungnya dari kenangan tentang Raka. Meninggalkan kepedihannya terpuruk di taman itu seorang diri. Mulai sekarang, Kirana akan menapaki kehidupan barunya yang terbebas dari belenggu kepercayaan pada laki-laki.

Meski deritanya masih menganga lebar, setidaknya dia telah bangkit dari keterpurukannya. Tidak akan Kirana biarkan hatinya terbelenggu oleh penghianatan seperti ini lagi.

....

1
Almaa
kemilau hppyEnd, thanks sehat slalu thor🙆🏻‍♀️
Almaa
/Blackmoon/
Almaa
<3
dan
wah ini raka nya mesum🤣
Almaa
nyesekkk bgt jadi Kirana, until ifeel that:/
dan
menarik ceritanya
Almaa
greged/Blackmoon/
Almaa
sangat interesting thor🌚
Anonymous
👍👍👍
Anonymous
👍
Anonymous
semangat thor
Anonymous
bagus ceritanya
Anonymous
👍
yong leee
lanjut thor
remember
bagus
remember
seru
penakosong18
🔥🔥
penakosong18
lanjut tor
HRN_18
halo raeder semua,jangan lupa tinggalkan vote kalian ya🥰😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!