Perjalanan Hidup Venus

Perjalanan Hidup Venus

Satu

Seperti biasa setelah pulang berkerja, Venus akan mampir sebentar ke tempat persemayaman terakhir suami nya.

Suami Venus telah meninggal sekitar 30 tahun lalu.

Di umur Venus yang hampir menginjak usia 50 tahun untuk naik ke sebuah bukit sangatlah sulit.

"Kau pasti bahagia di sana, semakin hari kenangan di antara kita semakin memudar dalam ingatan ku."

Venus menatap foto sang suami penuh kerinduan.

Keduanya menikah saat masih berumur 20 tahun.

"Kau tahu, kemarin aku bermimpi bayi kita yang sudah meninggal. Dia tersenyum bahagia bersama mu."

Mengingat kenangan tersebut membuat hati Venus sangat sedih.

"Aku akan pergi sekarang. Besok aku akan mengujungi mu lagi."

Venus pun turun dari bukit tersebut dengan perlahan-lahan.

Sekarang Venus telah sampai di tempat tinggal nya, tepat nya sebuah flat kecil di sudut Kota.

Di sana dirinya hanya tinggal sendirian tanpa keluarga.

Kalian mau tahu di mana Keluarga Venus.

Bila kita bisa kembali ke masa lalu saat Venus masih berumur 17 tahun.

Saat usia 17 tahun, Venus hamil di luar nikah.

Saat Venus memberitahu tentang kehamilan nya kepada pacar nya. Pacar Venus mau bertanggung jawab.

Keduanya lalu menikah dan hidup mandiri tanpa belas kasih dari Keluarga masing-masing.

Sayangnya, sang pacar atau suami Venus meninggal dunia saat Venus hamil besar. Itu membuat Venus syok hingga membuat nya kehilangan bayi di dalam perut nya.

Sejak itu, Venus hidup sendiri tak menghubungi Keluarga nya sampai usia nya beranjak tua.

"Capek nya," gumam Venus seraya berbaring di atas kasur kecil nya.

Menatap atap rumah nya membuat Venus sedih dan tanpa sadar mulai menitikan air mata nya.

Bila bisa kembali saat Masa Kuliah dulu. Venus tak ingin mengenal sosok mantan suami nya.

Tapi percuma hal tersebut tidak akan terjadi di dunia nyata.

Keesokan pagi nya...

Seperti biasa, Venus bangun pukul 6 pagi untuk memulai hari nya.

Dia berangkat menuju pasar terdekat untuk menjadi tukang sapu di sana.

"Aduh, Nyonya. Anda sangat rajin sekali walau sudah tua."

Venus hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari salah satu pemilik kios di pasar ini.

"Ini untuk anda, Nyonya. Makan lah terlebih dahulu. Baru nanti anda berkerja lagi."

Salah satu Penjual makanan memberikan Venus sebuah nasi dan sup untuk nya sarapan.

Venus lalu meletakan peralatan kebersihan nya terlebih dahulu. Baru memakan pemberian penjual makanan tadi.

Hal ini sudah biasa terjadi setiap hari.

Akhir nya perkerjaan Venus selesai, ia pun bersiap pulang.

"Nyonya, bawa ini pulang." Seseorang pedagang lagi memberikan Venus sebuah Seafood segar.

"Terima Kasih."

Kadang-kadang Venus merasa tak enak an atas semua pemberian dari beberapa pedagang tempat nya berkerja.

"Kasihan sekali, Nyonya Venus di umur setua itu masih saja berkerja."

"Seharusnya, Nyonya Venus datang ke keluarga nya saja. Agar bisa menikmati hari tua nya."

Begitulah ucapan dari beberapa pedagang di pasar saat Venus pulang ke rumah nya.

.

.

.

.

.

Tak seperti biasa nya, Venus kali ini tak pergi ke makam suami nya.

Tapi pergi ke gedung Universitas nya dulu, entahlah dia hanya ingin mengingat masa muda nya.

Dulu saat Kuliah Venus tipe cewek pendiam dan culun. Tidak ada yang mau berteman dengan nya kecuali suami nya yang sudah meningal dunia.

Suami nya yang meningal dunia adalah sosok Pria baik hati terhadap nya. Walau sering memanfaatkan nya untuk mengerjakan semua tugas sekolah nya.

Tapi bagi Venus muda dulu, itu bukan apa-apa bagi nya karena ada sosok yang menerima apa ada nya.

Setelah puas melihat bangunan sekolah nya dulu dan sedikit mengingat kenangan saat dia bersekolah.

Venus lalu pergi dari sana, menaiki sebuah bus seperti biasa. Kali ini, Venus akan mengujungi makam suami nya lagi.

"Nyonya, bangun." Supir Bus sedikit mengoyangkan badan Venus.

Venus lalu membuka mata nya, bisa-bisa dirinya tertidur dalam Bus di usia setua ini.

"Nyonya, anda silahkan turun."

"Dimana ini?" Venus melihat ke arah jendela kalau tempat Bus berhenti bukan tempat biasa nya dia turun.

"Ini pemberhentian terakhir Bus kami, Nyonya," jawab Supir Bus sopan.

Venus lalu buru-buru turun dari Bus, dia harus segera mencari taksi untuk pulang.

Bus segera pergi dari sana, saat Venus telah turun.

Udara semakin dingin, tak ada satu pun Taksi yang lewat di tempat tersebut.

Venus memutuskan berjalan sambil menulusuri daerah sekitar. Mungkin ada orang yang bisa di mintai bantuan.

"Bukan kah itu Ryan?" Mata Venus tak sengaja menangkap sosok Pria seumuran dengan nya, wajah nya seperti mantan suami nya.

Venus diam-diam mengikuti sosok Pria tersebut, hingga Pria tersebut masuk ke dalam sebuah Rumah megah.

"Permisi, Apa nyonya pembantu part time dari Agen Pelayanan Rumah Tangga?" Seorang Satpam memergoki Venus yang sedang termenung melihat Rumah megah tersebut.

"Iya," terpaksa Venus berkata bohong karena dia ingin masuk ke dalam Rumah Megah tersebut.

Satpam itu lalu menuntun Venus ke dalam Rumah Megah tersebut.

Saat Venus masuk ke dalam dia bisa melihat beberapa Foto di panjang di dinding Rumah.

Venus mengamati foto tersebut satu persatu.

"Saya boleh tanya, Foto siapa ini?" Venus bertanya dengan nada hati-hati saat melihat Foto sang mantan suami saat muda dulu dengan seseorang wanita yang di kenal nya di masa lalu.

Satpam itu tersenyum lalu berdiri di samping Foto yang di tunjuk oleh Venus tadi.

"Ini Foto Tuan Besar Ryan Darmawan dan Nyonya Besar Hana Darmawan."

Venus tersenyum pahit mendengar hal tersebut. Dia lalu meneruskan langkah nya menuju arah dapur.

"Selamat berkerja di sini, Nyonya. Bila ada kesusahan anda bisa hubungi saya." Satpam tersebut lalu meningalkan Venus di sana.

Venus lalu mengerjakan perkerjaan yang telah di jelaskan oleh Satpam tadi saat perjalanan menuju ke dalam Rumah.

Pertama-tama, Venus akan memasak untuk Tuan Rumah ini.

Kedua, Venus akan bersih-bersih semua ruangan yang ada di sana.

Ketiga, Venus akan mencuci baju.

Dan yang terakhir, Venus harus memberitahu Pemilik Rumah bila perkerjaan nya telah selesai.

Venus berjalan ke halaman belakang, menurut Satpam tadi. Pemilik Rumah sering menghabiskan waktu di sana.

Dan benar saja, ada 2 orang sebaya dengan nya sedang duduk berpelukan satu sama lain.

Venus tentu saja iri melihat hal tersebut.

"Sayang, kamu ingat gak waktu Kuliah kita sering memanfaat kan si culun untuk mengerjakan tugas-tugas kita."

"Maksud mu, si culun yang dulu pernah kamu buat hamil itu."

"Aduh, sayang jangan marah dong, itu cuma masa lalu. Lagian si Venus....."

Terpopuler

Comments

sean hayati

sean hayati

Cerita yang menarik
Hai bening,salam kenal dari saya

2024-09-14

0

Dede Mila

Dede Mila

baca

2024-08-25

0

Essy Kehi🦋

Essy Kehi🦋

keren kak

2024-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!