Seorang Badboy dengan sifat bengisnya itu jatuh cinta dengan seorang gadis manis yang punya pribadi lembut .
Dengan sifat dingin yang dimiliki Badboy itu justru membuat gadis itu menghindarinya , meski Badboy itu sudah memiliki pacar dia terus berusaha mendapatkan hati gadis itu .
Akankah Badboy itu bisa mendapatkannya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ssnjaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
Dengan cekatan Hana berjalan mondar-mandir mengantarkan pesanan para pengunjung cafe yang mayoritas anak muda seusianya .
Senyum yang Hana pancarkan tidak pernah luntur sekalipun , mata Hana mendelik sempurna kala dia melihat Daffa dan juga kedua temanya datang ke cafe itu .
Hana dengan terpaksa melayani mereka bertiga , Karna itu sudah menjadi tugasnya , mengingat pembeli adalah raja .
" mau pesan apa kak ? " tanya Hana sopan .
Suara lembut itu , mampu meneduhkan hati seorang Daffa Arsenio Badboy bengis .
Daffa menatap Hana dengan mata yang berbinar .
" coffe latte dua , kalo Lo apa daf ? " tanya Ares sambil menyenggol lengan Daffa .
" samain aja " ucap Daffa tanpa menoleh ke arah Ares .
" itu aja ? " .
" iya " .
" di tunggu ya ! " ucap Hana dan berlalu pergi .
Daffa masih memandang punggung kecil milik Hana yang sudah menjauh itu , tiba-tiba tatapan matanya menjadi gelap karna Reza dengan tingkah isengnya menutupi mata Daffa mengunakan tangannya .
" bau anjr ! " .
" jaga mata woy ! " .
" apaan sih ! " .
" yang ada Hana bukannya suka balik sama lo , tapi malah takut dia ! " .
" sotoy ! " .
" yey gini-gini gue pakar cinta ! " .
" dih mana ada pakar cinta jomblo ! " cibir Ares .
Daffa tertawa pelan mendengarnya , Reza memang tidak pernah sekalipun berpacaran , dia begitu sibuk dengan anggota geng motornya.
" jomblo teriak jomblo ! " .
" lah kalo gue mah , nungguin ayang yang lagi di luar negri ! " sahut Ares yang merasa tidak terima .
" ck..." .
" udah gak usah rebutan predikat jomblo gue kan juga jomblo ! " sahut Daffa .
" Lo mah playboy ! " .
" playboy ? " .
" iyalah baru juga tadi mutusin Bella sekarang udah mau deketin Hana ! Sarap ! " .
Daffa yang tidak terima melempar Reza dengan tasnya itu .
Tak berapa lama kemudian Hana tiba membawa pesanan mereka , Daffa menjadi salah tingkah di buatnya .
Dia suka sekali sensasi ini , dengan wajahnya yang berubah gugup itu timbul niat tengil Reza .
" daf , minum tuh malah lihatin kakak-kakak kasir " ucap Reza yang berucap lantang di depan Hana .
" enak aja ! " sahut Daffa sambil mencomot bibir Reza .
Reza melepaskan paksa tangan Daffa yang ada di bibirnya itu , lalu tersenyum tengil menatap Daffa yang saat ini mendelik ke arahnya .
Daffa masih setia menunggu Hana pulang , dia sengaja menunggu gadis itu untuk mengantarkan Hana pulang .
Terlihat jika Hana baru saja keluar dari dalam cafe itu sambil mencari sesuatu di dalam tasnya .
Daffa menghampiri Hana dengan senyum manisnya .
" Daffa ? " ucap Hana .
" hai " sahut Daffa yang merasa canggung .
" kok masih disini ? " .
" mau nganterin Lo pulang , kalo Lo mau " .
Degh
Jantung Hana berdegub kencang , hanya mendengar perkataan Daffa barusan .
Hana mencoba menutupi rasa gugupnya saat ini, dia harus ingat jika Daffa itu pacar Bella .
" maaf Daffa , aku naik ojek online " .
" batalin , gue mau ngajak Lo ke taman kota ? " .
" ngapain ? " .
" ada deh ! " .
" tapi aku____
" ayolah han , jangan di tolak please ! " .
Hana akhirnya mengangguk mengiyakan , entahlah dia sendiri tidak tahu kenapa dia mengangguk .
Motor hitam itu membelah jalanan yang cukup padat di ibukota , apalagi menjelang malam seperti ini .
Daffa pemuda itu membawa Hana ke sebuah taman yang ada aliran sungai nya di depan mereka duduk saat ini .
Keduanya sama - sama kagum menatap senja yang bergelayut manja di atas langit jingga sore ini .
Daffa melirik Hana yang terlihat cantik terkena terpaan sinar jingga itu , Daffa kagum dengan kecantikan dan juga kelembutan Hana .
Hana yang menyadari jika saat ini Daffa melihatnya , dia pun menoleh ke arah Daffa .
Tatapan keduanya pun bertemu , mereka saling menatap dengan mata yang berbinar , mencoba menyelami perasaan mereka masing-masing .
Tanpa Daffa tahu , Hana sebenarnya juga merasakan perasaan yang sama dengannya , tapi gadis itu seolah ingin menutupinya .
Dia tidak ingin menjadi orang ketiga , di hubungan orang lain .
" Lo cantik han " ucap Daffa dengan sorot mata teduhnya .
Degh
Hana tersenyum manis , dia malu dengan perkataan Daffa barusan .
Saat keduanya sedang asyik memandang , ponsel Daffa bergetar , Hana pun akhirnya mengalihkan pandangannya.
" gue angkat dulu ! " .
Hana mengangguk malu-malu.
" halo ! " .
" [ bos , Calvin dan Dimas di serang the wolf ! ] " .
" anjng ! sekarang dimana mereka ? " .
" [ jalan cempaka , gue juga nyusul sama anak yang lain , tadi Reza sama Ares juga udah gue kabarin ] " .
" oke gue kesana sekarang ! " .
Daffa segera mematikan sambungan telfon itu .
Dia melirik Hana yang juga sedang melihatnya , ada saja yang menganggu pikirnya , padahal dia sengaja mengajak Hana ke tempat ini untuk menyatakan perasaannya .
Tapi harus gagal .
" eh Han sorry ya , anu tadi temen gue telfon katanya temen gue ada yang di serang sama geng motor nya Bara " .
" Bara ? " .
" iya emm Lo mau gak ikut gue ? " .
" ikut kamu ? " .
" iya , soalnya gue gak tega kalo Lo pulang sendiri " .
" gak usah Daffa , aku bisa pulang sendiri ".
" tapi han_____
" beneran gak papa , kamu jangan terlalu emosi ya , hati-hati " ucap Hana lembut .
" i-iya han , gue duluan ! " ucap Daffa terbata .
Daffa heran kenapa dia menjadi gugup , hanya karna Hana meminta dirinya untuk berhati-hati.
Hana melambaikan tangannya ke arah Daffa yang tampak sudah berlari itu .
Serangggg !!!!!
Bugh
Bugh
Bugh
" woy anjng ! Polisi ! Kaburrr ! " .
Daffa dan juga anggota the Tiger, ikut berhamburan lari karna ada polisi yang datang ke arah mereka saat ini .
" bang Davin " gumam Daffa lirih .
" daf bang Davin ! " ucap Reza teriak .
" cabut ! " .
Daffa mengajak anggotanya untuk pergi dan menggeber motornya tepat di dekat mobil polisi yang saat ini Davin tumpangi .
Daffa semakin emosi apalagi dia melihat Davin , yang seolah menatapnya remeh .
Puluhan anak muda itu berhenti di sebuah lapangan luas , mereka sama - sama turun dari motor masing-masing dengan nafas ngos-ngosan .
Banyak dari mereka yang terluka .
" res , bawa anak lain ke markas ! ".
" terus Lo ? " .
" gue masih mau disini ! Kabarin juga bang Arya ! " .
" kenapa Lo disini sendirian ? Kita balik aja bareng-bareng " .
" nanti gue nyusul ! " .
Ares pun menuruti Daffa , dia tidak lagi banyak bertanya untuk saat ini , Ares tahu betul apa yang Daffa rasakan .
Pasti saat ini Daffa tengah meredam emosinya , serangan anggota Bara yang tiba-tiba itu dan juga tatapan mata Davin yang seolah meremehkan .
Daffa mengepalkan tangannya kuat , kilasan balik masa kecilnya itu membekas di otaknya saat ini .
Sejak kecil dia selalu di beda-bedakan dengan Davin , kakak sepupunya itu .
Daffa menjambak rambut nya secara kasar saat ini , lukaa yang ada di wajahnya sama sekali tidak terasa .
Daffa butuh angin segar saat ini , dia butuh Hana .
Daffa merogoh ponselnya dan mendial nomer Hana , berharap gadisnya itu mau mengangkatnya .
Cukup lama Daffa menunggu tapi panggilan itu tidak di angkat , mungkin saja Hana belum sampai di rumah atau masih sibuk , Daffa pun tidur di atas rumput hijau di lapangan itu , dia memejamkan matanya membayangkan Hana .
doubel up kak
nanti di bully Bella. susah lagi hidup hana