Aku Zhen Mo, pemuda yatim piatu berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku.
Suatu malam aku tertabrak mobil dan mati karena menyelamatkan gadis kecil dan kakeknya, entah bagaimana caranya aku sangat kaget ketika membuka mata, aku terbangun di tubuh seorang pemuda di dunia lain. Di dunia itu sebenarnya aku keturunan keluarga bangsawan tapi sebuah peristiwa memaksaku hidup seperti orang biasa hingga aku diremehkan semua orang. Yang menyedihkan aku juga tak ingat siapa orang tuaku, yang pasti sesuatu telah terjadi pada mereka hingga kami terpisah, di dunia itu beladiri menjadi kekuatan yang mendominasi, arogansi menjadi ciri khas orang kaya dan kuat, pertemuan ku dengan seorang kakek membuatku dapat menulis ulang takdirku, aku harus menjadi kuat dengan caraku sendiri, lalu mendominasi hidup orang lain.
Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari keberadaan keluargaku. di KAISAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIREBUT
Yun Lan segera memacu mobilnya ketempat judi batu, setelah sampai mereka segera masuk untuk mencari batu.
"Tempat judi batu ini ternyata selalu ramai didatangi semua orang" ucap Mo Fan
"Tentu saja!, karena tempat ini bisa membuat orang kaya mendadak atau sebaliknya, kamu lihat-lihat saja dulu, aku akan menemui pemiliknya untuk menanyakan batu yang baru disebelah mana"
Mo Fan mencoba memperhatikan batu itu satu persatu namun tiba-tiba seseorang berbicara kepadanya.
"Mo Fan!, kenapa kamu masih terus mengejarku?, aku sudah bilang kalau kita tidak ada hubungan apa-apa lagi tapi kenapa kamu masih terus mengikutiku?" ucap Xue Ling
"Aku tidak sedang mengikuti mu, aku bukan polisi dan kau bukan buronan, kenapa juga aku harus mengejar mu?, aku kesini karena diajak seseorang"
"Mo Fan!, kamu itu hanya seorang pelayan toko, memangnya siapa orang yang mau mengajakmu ke tempat seperti ini?"
"Aku sudah bilang kalau aku tidak mengikutimu, kenapa kamu memperdulikan hal itu, aku rasa kamu terlalu tinggi menilai diri sendiri, memangnya apa yang bisa dibanggakan dari papan catur sepertimu?" balas Mo Fan dengan kesal
"Mo Fan!, dasar kau kurang ajar, aku benar-benar menyesal pernah menjadi pacarmu, akan sangat malu jika nanti ada yang tau kalau kamu adalah mantanku"
"Kalau begitu kamu anggap saja kita tidak pernah kenal, kenapa malah diambil pusing seperti itu"
"Sudahlah Mo Fan, aku tidak mungkin bersamamu lagi, lebih baik kamu pergi saja dari tempat ini karena ini bukanlah tempat untuk orang seperti kamu"
"Kamu lakukan saja urusanmu sendiri dan tidak perlu mengurus urusanku, kamu pikir aku tidak ada urusan lain selain selain mengikuti u?"
"Mo Fan!, kenapa kamu sangat keras kepala sekali?, cepat kamu pergi dari tempat ini karena ini juga demi kebaikanmu sendiri" kata Xue Ling
"Hei!, siapa kau berani sekali mengusir orang dari tempat ini, memangnya tempat ini punyamu?" kata Yun Lan
"Siapa kamu berani sekali ikut campur urusanku?"
"Kamu tidak pantas tau siapa aku, tempat ini boleh didatangi siapapun dan tidak ada yang bisa mengusir pengunjung selain pemiliknya, dan lagi Mo Fan kesini karena aku yang membawanya"
"Kamu siapanya Mo Fan?, kalau kamu percaya pada Mo Fan berarti kamu telah tertipu oleh kata-katanya, apa kamu tidak tau kalau dia hanya seorang pelayan toko, melihat penampilanmu pasti kamu orang terhormat dan sangat tidak pantas berdekatan dengan orang seperti Mo Fan "
"Aku juga tau kalau dia seorang pelayan toko, tapi dengan siapa aku akan berteman itu adalah urusanku lalu apa urusanmu mengatur hidupku!"
"Kalau kamu sudah tau dia seorang pelayan toko kenapa kamu masih mau mendekatinya, apakah kamu segitu tidak lakunya sehingga seorang pelayan toko yang miskin masih kamu tangkap juga"
"Apa?, kamu bilang Mo Fan miskin?, kalau dia mau dia bisa melapisi seluruh tubuhmu dengan emas dan perhiasan"
"Hahaha, mana mungkin seorang pelayan toko bisa melakukan hal seperti itu, kalau kamu tidak mau mendengarkanku tidak apa-apa, siap-siap saja kamu menyesal nantinya"
"Ayo Mo Fan!, tidak usah mendengarkan omongan orang gila seperti dia" "kata Yun Lan sambil menarik tangan Mo Fan dan pergi
"Kata pemilik toko disebelah sini adalah batu yang baru datang" kata Yun Lan
"Kalau menurutmu batu yang mana yang berisi giok yang bagus?" tanya Mo Fan
"Yang besar ini mungkin mengandung batu giok minimal sepertiga batunya"
"Kamu salah, batu ini tidak mengandung giok sedikitpun, lalu bagaimana dengan yang disebelahnya menurutmu?" ujar Mo Fan
"Menurutku itu juga tidak mengandung giok lagi pula ukurannya tidak terlalu besar"
"Kamu salah!, dua pertiga dari batu ini mengandung giok"
"Kalau begitu aku akan ambil yang itu saja"
Yun Lan segera berjalan ke ujung meja untuk mengambil batunya, begitu mau meraih batu itu tiba-tiba seseorang mengambil batu itu dengan cepat.
"Hei!, batu itu punyaku!"
"Batu ini belum milik siapapun karena belum ada yang membelinya, kamu cari yang lain saja"
"Yun Lan biarkan saja batu itu diambil dia" kata Mo Fan
"Tapi batu itu kan...!"
"Tidak apa-apa, kita bisa cari lagi"
"Aku sudah tau cara mengalahkan kalian, hari ini aku akan panen besar" ucap Jiang Yu dalam hati
Mo Fan dan Yun Lan kembali mencari batu yang kira-kira mengandung giok namun lagi-lagi terjadi hal yang sama, batu itu kembali direbut oleh pemuda yang tadi.
"Jiang Yu!, sejak dari tempat yang sebelumnya beberapa hari yang lalu kamu selalu merebut batu yang aku pilih"
"Kenapa Nona?, kenapa kau berisik sekali, disini itu tempat membeli batu, semua orang boleh membeli batu yang dia inginkan sebelum batu itu dibeli orang lain" kata Xue Ling mantan pacar Mo Fan
"Oh ternyata kau lagi?, kalian sangat cocok, sama-sama tidak tau malu"
Mo Fan merasa kalau Jiang Yu akan selalu melakukan hal yang sama setiap kali memilih batu nantinya.
"Yun Lan biarkan saja batu itu jadi miliknya, sekarang cepat ambil batu bernomor 7 itu" Yun Lan segera berjalan menuju batu nomor 7 namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh Jiang Yu.
"Xue Ling!, cepat ambil batu nomor 7 itu dan segera bayar" teriak Jiang Yu
Benar saja seperti yang diduga Mo Fan kalau Jiang Yu akan selalu merebut batu pilihannya dan Yun Lan, kemudian diam-diam Mo Fan mengambil sebuah batu yang cukup besar lalu memanggil penjual untuk membayarnya.
"Efek kelamaan menggunakan mata langit muncul lagi, ini lebih sakit dari sebelumnya, rasanya seperti mataku akan meledak, aku harus menyelesaikan ini dengan cepat kalau tidak aku akan pingsan disini" ucap Mo Fan
"Berapa harga batu ini?" tanya Mo Fan
"Batu ini beratnya adalah 41 kg, perkilonya seharga 1200 Yuan" jawab pelayan toko
"Aku ambil ini" kata Mo Fan
"Aku bayar dua kali lipat kata" Jiang Yu
"Hei!, apa kau segitu serakah dan tidak tau malu?" kata Mo Fan
"Kalau kau tidak punya uang tidak perlu membeli batu itu"
"200 ribu Yuan!" kata Yun Lan
"400 ribu Yuan" tawar Jiang Yu lagi
"Selamat tuan Jiang!, batu ini menjadi milikmu" ujar Mo Fan
"Kalian tidak akan bisa menang bersaing denganku" kata Jiang Yu
"Mo Fan!, aku bisa menawar lebih tinggi lagi" kata Yun Lan
"Tidak perlu, batu sampah lebih cocok untuk seorang sampah"
"Hahaha, bilang saja kalian tidak sanggup mengalahkanku, hari ini aku sudah puas bermain-main dengan kalian, aku tidak akan mengganggu lagi, hahaha" kata Jiang Yu dengan sumbringah
"Mo Fan!, apa maksudmu dengan bilang itu batu sampah?" tanya Yun Lan
"Karena batu itu memang tidak mengandung giok sedikitpun"
"Hahaha, ternyata kamu sangat tau bagaimana caranya membuang sampah" ucap Yun Lan dengan lega
Jiang Yu segera memotong batu yang baru dibelinya dengan harga yang super mahal, sementara Mo Fan dan Yun Lan dapat mencari batu tanpa ada gangguan lagi.
"Yun Lan!, hanya beberapa batu ini saja yang bisa aku pilihan untukmu saat ini" kata Mo Fan sambil memegang keningnya dengan sempoyongan
"Mo Fan!, apakah kamu baik-baik saja?, ini sudah cukup!, kalau semua batu ini mengandung giok maka kita sudah dapat banyak hari ini, tunggu sebentar aku akan membayarnya dulu setelah itu baru kita pergi dari sini"
Yun Lan segera membayar batu-batu itu, setalah selesai membayar mereka segera berjalan keluar dari toko itu, namun tiba-tiba seseorang terdengar berteriak.
"Hei Yun Lan sialan!, ternyata kau mempermainkan ku lagi"