NovelToon NovelToon
Fanatic Obsession

Fanatic Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Karir / Dendam Kesumat / Menyembunyikan Identitas / Office Romance
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Janice SN

Stella adalah seorang aktris terkenal, baginya hidup ini terasa mudah saat begitu banyak penggemar yang mencintainya. Tetapi lama-lama salah satu penggemar membuat Stella tak merasa nyaman, dia selalu mengatakan bahwa Stella harus bersikap baik dan mematuhinya, jika tidak, kejadian tak diinginkan akan terjadi.

Lalu Stella mulai mencurigai seseorang, apakah orang itu akan tertangkap? Atau Stella malah terperangkap jauh dalam genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Janice SN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Parasit yang Membutuhkan Inang

"Bagaimana bisa luka itu ada padanya?"

Pertanyaan itu keluar dari Stella, apa Austin adalah orang gila yang selalu mengganggunya itu? Tapi kenapa? Apa salahnya coba sampai harus diperlakukan begini? Tapi tadi, Austin memakai baju berlengan panjang, jadi dirinya tak melihatnya, lalu sekarang pria itu memakai pakaian berlengan pendek, apa dia sengaja memamerkannya? Ini sungguh aneh. Stella berdiri dari duduknya, perempuan itu berjalan mendekati Austin.

"Eh, hei mau ke mana?" tanya Lea yang aneh, dia keheranan melihat Stella yang berjalan ke arah Austin. "Apa Stella begitu merindukannya? Padahal tadi sudah syuting bersama? Apa Stella harus menemuinya secara pribadi? Wah keren!"

Austin menyimpan ponselnya, dia mengerutkan keningnya melihat Stella yang duduk di sampingnya. "Apa kau butuh sesuatu? Apa ada naskah yang mau didiskusikan?"

Stella berusaha mengingat suaranya, apa sama dengan orang gila itu? Tapi orang gila itu hanya menjerit kesakitan, sulit sekali untuk menyamakannya atau membedakannya.

"Hei?"

Stella menoleh. Perempuan itu langsung menjawab. "Lukamu itu karena apa?" tanyanya to the point.

"Kucing." Wajah Austin menunjuk pada sekretarisnya yang sedang memegang kucing.

Stella menghela napas, jawaban yang masuk akal. Tapi kenapa bisa luka di tempat yang sama ya? Apa ini memang kebetulan saja?

"Apa kau hanya bertanya itu saja?"

Stella tersenyum canggung, otaknya langsung bekerja lebih keras. Apa yang harus ia tanyakan lagi? Oh kejadian kemarin. "Kudengar mobil yang menabrak mu itu dari penggemar? Apa penggemarmu?"

Austin menggelengkan kepalanya. "Tidak, itu dari penggemar Morgan. Tapi aku tidak mempermasalahkannya, toh itu kecelakaan."

Stella terdiam. Kenapa Morgan tidak memberitahunya? Seharusnya ia memberitahunya saat kemarin, tapi Morgan tak mengatakan apapun. Apalagi, sejak bertemu dengan wanita aneh itu, Morgan tak mengganggunya lagi, biasanya lelaki itu akan muncul di hadapannya saat baru sampai ke lokasi syuting. Lalu matanya mencari Morgan, ada kejadian yang lebih aneh lagi.

"Apa tangan Morgan juga terluka karena kucingmu?"

Austin menggelengkan kepalanya lagi. "Aku tak tahu, kucingku juga pemilih soal mengigit.."

Stella berdecak kesal, entah karena sombong atau apa, hingga kata-kata itu keluar dari mulut Austin. Apa katanya? Pemilih? Apa kucingnya hanya bisa menggigit orang blasteran saja? Stella pun bangkit dari sana, dia berniat menghampiri Morgan. Tapi langkah kakinya terhenti saat tak sengaja melihat Asta yang berjalan berdampingan bersama James, tangan mereka pun sama terlukanya.. Hal itu membuat Stella tertawa sinis. Apa harus seperti ini? Kebetulan macam apa ini? Kenapa semua orang yang dikenalnya juga ikut terluka? Apa orang gila itu harus berbuat sejauh ini? Tapi apakah ini memang ulahnya?

"Hai kak!"

James datang ke arahnya sambil menyapa. Lelaki itu terlihat senang melihat keberadaan Stella.

Stella yang masih di ambang kebingungan hanya tersenyum tipis saja, dirinya tidak boleh terlihat mencurigai siapa pun. Tapi Stella harus tetap bertanya. "Oh ya ampun, ada apa dengan tanganmu?"

James melihat luka di tangannya. "Semalam aku dan Kak Asta diserang preman--"

"Rupa premannya seperti apa? Kau melihat wajahnya? Apa dia memiliki parfum yang berbeda atau sesuatu? Lalu apa kau bersentuhan dengan tangannya juga?"

James mengedipkan matanya beberapa kali, lelaki itu terlalu terkejut dengan pertanyaan yang beruntun.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Asta yang sedari tadi diam. Wajahnya sinis seperti terakhir kali bertemu. "Dan mengapa kau begitu penasaran? Kau ingin tahu ya siapa yang membuatku terluka? Apa kau juga akan menuntut mereka?"

"Mereka?" ulang Stella, wajahnya kebingungan. "Apa pelakunya, lebih dari satu?"

James mengangguk. "Bahkan banyak Kak, kami saja kewalahan, bahkan kaki Kak Asta juga cedera."

Stella langsung melihat ke arah kaki Asta. "Apa dia juga berjalan pincang?"

"Tentu saja, tidak!" sahut Asta yang merasa tak terima. "Kau juga tahu aku pandai berkelahi, Stella. Tubuhku sudah kebal! Bagaimana bisa kau bertanya seperti itu?"

"Oh hubungan kalian memang sedekat itu ya?" tanya James yang menatap Stella dan Asta.

Asta langsung menyahut. "Ya, kita bahkan-"

"Hanya teman saja," sahut Stella yang memotong perkataan Asta. Perempuan itu tidak mau jika Asta sampai mengatakan bahwa dirinya adalah mantan kekasih Asta. Tidak boleh ada yang tahu.

James mengangguk. "Oh cuman teman, aku kira kalian mantan kekasih."

Stella hanya tersenyum tipis. Keadaan ini sangat membuatnya jengkel. Tapi dirinya lebih jengkel saat mendengar perkataan James selanjutnya.

"Kak Stella tahu? Para mantan Kak Asta tidak ada yang benar, hampir semua parasit!"

Stella mengatupkan bibirnya. Ia kira James adalah anak yang manis, ternyata tidak sama sekalipun.

"Kakak ingin tahu lebih jelasnya? Aku bisa--"

"Tidak apa-apa. Sebenarnya aku sedang sibuk." Stella berusaha menyembunyikan rasa kesalnya, perempuan itu menoleh pada Asta yang menahan senyum. Senyuman yang sangat menjengkelkan. Kemudian, Stella izin pergi dari sana. Perempuan itu menghampiri Morgan yang sedang mengobrol bersama seseorang? Tapi bukan wanita lain, kali ini perempuan yang sedikit familiar.

"Merry?" sapa Stella yang sedikit tidak menyangka. Perempuan itu bahkan menutup mulutnya tak menyangka. "Sejak kapan kau berada di negara ini?"

Perempuan yang sedang berdiri di samping Morgan itu tersenyum. "Oh hai, teman lama?"

"Kalian sepertinya butuh waktu untuk mengobrol." Morgan pergi dari sana, lelaki itu sepertinya tahu tentang situasi yang menegangkan itu. Tapi Morgan memiilih untuk melarikan diri.

"Kenapa kau tak menemui ku?" tanya Stella diiringi wajah yang kesal. Tapi perempuan itu menyembunyikannya. "Kau masih kesal denganku, Merry?"

Perempuan itu terkekeh sinis. "Untuk apa aku menemui mu? Aku ke negara ini hanya berniat untuk bertemu dengan Morgan. Kau? Aku bahkan hampir lupa dengan namamu? Se-"

"Oh baiklah, aku paham. Aku memang terlalu banyak salah padamu."

Merry mengangguk. "Ya, seharusnya kau tahu akan hal itu, jangan keluar batas! Tapi, kudengar, kau melukai Morgan?"

Stella cengengesan. Kenapa hanya itu yang ia tanyakan setelah tak berjumpa bertahun-tahun? Kenapa hanya Morgan saja yang dipedulikan?

Merry kembali bersuara. "Jangan membuat hidup Morgan menderita, sudah bagus, dia mau menerimamu dengan baik. Bahkan keluargamu saja tak mau menampung mu, Stella."

Stella tak marah, perempuan itu hanya terkekeh kecil. "Yasudah tampung aku lagi?"

"Tidak mau! Kenapa kau ini suka sekali menjadi beban?"

Stella menyahut. "Aku sangat senang tahu jika ada yang mengurusku, menjadi beban juga tak masalah kan? Asal saling menguntungkan? Kau ini suka sekali membuat drama, bilang saja merindukanku?"

Merry tak terlihat senang. Perempuan itu memegang tangan Stella. "Jangan sok akrab, kau itu bukan siapapun lagi. Kau hanya, parasit tahu? Kau seperti membutuhkan inang untuk bertahan hidup!" Merry mendorong Stella ke belakang.

Stella yang sedikit oleng tak bisa menjaga keseimbangan, perempuan itu bahkan tak menyadari seorang staf yang sedang membawa barang, alhasil kecelakaan pun terjadi.

Bruk!

"STELLA"

1
Iren Nursathi
jangan lama up nya thor
Pena Ungu
Lanjut thor
Iren Nursathi
double up thor
Iren Nursathi
lanjut thor ceritanya bagus maraton up nya
Janice SN: sudah up kak, terimakasih sudah setia membaca 😁🙏
total 1 replies
With Kakak MPLS, Kak Bro Afan
Thor Gw Merasa Terhina Loh, Gw Juga Yatim!
With Kakak MPLS, Kak Bro Afan: Gpp Thor
Janice SN: maafinn, tapi sama, colab kita...
total 2 replies
zyila AQILA
Thor lanjut, jgn lama2
Iren Nursathi
lanjut nya jangan lama2 thor
zyila AQILA
sangat menegangkan
Elmon Elmon
Thanks thor 😊

semangat ya 😊
Elmon Elmon
keren
Elmon Elmon
lanjut dong
Janice SN: Sabar ya kak, bab nya masih direview🙏🙏 maaf atas keterlambatannya ya kak 😭🙏🙏
total 1 replies
Elmon Elmon
kapan lanjut thor?
zyila AQILA
lanjut thor
Elmon Elmon
makin seru
Elmon Elmon
lanjut
zyila AQILA
seru banget, beda dri yg lain,
lanjut lagi thor
Iren Nursathi
lanjutkan thor
Iren Nursathi
lanjut dong penasaran nih thor
Janice SN: Udah kak🤗🤗
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuuuuut thor
Janice SN: udah kak🤗
total 1 replies
Selfi Selfi
semangat kk...
lanjutkan



kita saling suport yukヾ(^-^)ノ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!