adinda shadiqa seorang wanita cantik dan cerdas asal kota Bandung, di besarkan oleh keluarga sederhana menjadikan nya wanita yang mandiri dan jauh dari kata manja.
ayah nya seorang buruh pabrik tekstil dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa, berkat kecerdasan nya ia lulus dengan nilai terbaik atau cumlaude sehingga ia bisa masuk ke salah satu perusahaan terbesar di kota Bandung
Dinda yang tak pernah memikirkan urusan hati kali ini harus merasakan getaran cinta terhadap atasan nya .
bagaimana kelanjutan kisah cinta adinda? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
rencana melamar mira
Esok hari Devin dan Dinda mendatangi rumah mama untuk memberi kabar kehamilan Dinda
Mama dan papa sangat bahagia mendengar mereka akan memiliki seorang cucu
mama memeluk Dinda " jaga baik-baik kandungan kamu ya nak " kata mama
" iya mah " ucap Dinda
" besok jadi kan kita ke Bandung? " tanya mama
" jadi dong mah Dinda kangen sama ibu,sekalian kasih kabar baik ini ke ibu " kata Dinda
" papa sudah curiga waktu kamu kesini bawa rujak " kata papa
" iya ya pah, bener makan rujak nya lahap banget ya " kata mama
" saat itu aku juga belum tau pah, mah. Aku baru tau kemarin lusa waktu mas Devin ke Malaysia " kata Dinda
" di jaga baik-baik ya din, kalau perlu kamu ga usah ngantor lagi " kata papa
" nanti aja mah resign nya kalau udah besar, kalau dari sekarang akunya bosen di rumah " kata Dinda
" iya ga apa-apa, asal kamu bisa jaga kandungan kamu aja, kalau cape jangan di paksain, kerja sama suami sendiri ga usah maksain biar Devin yang urus, kamu itung-itung main aja " kata mama
" iya biar tetep bisa Deket aku terus " kata Devin
Dinda tersenyum
" oh iya mah om Prast dan Tante ines pekan ini pulang ke Indonesia ya? " tanya Devin
Prastyo dan ines adalah orang tua Doni
" iya, kata nya Doni yang minta mereka pulang dari Spain karena kata ya Doni minta di nikahkan "ucap papa
" wah... Gercep juga tuh kadal " kata Devin
" mungkin dia pengen cepet nikah, karena kamu udah nikah " kata mama
" iya sering aku ledekin juga, haha " kata Devin cengengesan
" pacarnya bawahan kamu di kantor? Benar begitu? " tanya mama
" iya mah, nama nya Mira dia teman Dinda juga " kata Dinda
" oh... Asli Jakarta atau perantau? " tanya mama
" Mira itu orang Semarang tapi udah lama tinggal di jakarta merantau sendiri, semua keluarga nya di Semarang " kata Dinda
" mmm... jauh juga ya, berarti kalau lamaran kita harus ke Semarang " kata mama
" iya lah mah masa ke Bandung " kata Devin
" hihihi " mama tertawa
mereka terus mengobrol sementara di tempat lain Doni sedang menjemput Mira untuk di ajak ke rumah orang tua nya
" mir... Kenapa diam aja? " tanya Doni di perjalanan menuju rumah orang tua nya
" aku takut mas, takut orang tua kamu ga suka sama aku " kata Mira
" ga suka gimana? " tanya Doni
" ga suka aja, takutnya aku ga sesuai menantu idaman mereka " kata Mira
" tapi kamu istri idaman aku sayang, tenang aja mama papa ku ga gitu kok " kata Doni
" kamu kan anak tunggal pasti papa mama mu maunya kamu nikah sama wanita sempurna dan berasal dari keluarga yang sepadan " kata Mira
Doni tersenyum " mir... Kamu tau mama ku adalah mantan asisten nya papa ku, dan mama ku hanya Nak seorang buruh tani di kampungnya " kata Doni
" oh ya ? " heran Dinda
" iya kakek nenekku orang pegunungan dan pekerjaan nya hanya bercocok tanam, mama kerja di kantor papa dan mereka cinlok, sama seperti Dinda dan Devin " kata Doni
" oh... " Mira Mengangguk-anggukkan kepalanya
Tak terasa mereka tiba di rumah mewah orang tua Doni
Doni pun jarang pulang kesini karena terlalu jauh dari kantor, sehari-hari Doni tinggal di apartemen dekat kantor yang ia beli dengan uangnya sendiri
mereka turun dari mobil dan masuk ke rumah mewah itu
Doni menggenggam tangan Mira yang terasa sangat dingin
" dingin banget... Slow sayang, ada aku " kata Doni
Mira hanya tersenyum
" mah... Pah... " ucap Doni kepada dua orang yang sedang duduk di ruang tamu
Mama papa Doni menoleh dan melihat Doni dan Mira bergantian
" mah pah... Ini Mira gadis yang aku ceritakan " kata Doni
" siang om, Tante, " sapa Mira sambil mencium tangan kedua orang tua doni
" siang... "
" duduk nak " suruh mama doni
" saya ines mama nya Doni dan ini Prast papa Doni " mama Doni memperkenalkan diri
" Mira asli Jakarta? " tanya mama
" saya asli Semarang Tante, disini kost orang tua dan semua keluarga ada di Semarang " kata Mira
" oh... Kamu merantau sudah lama? " tanya papa
" sejak kerja di blue light, hampir 3 tahun " kata Mira
" mandiri kamu, seorang gadis hidup sendiri di kota, jadi ingat masa muda saya " kata mama ines
" ya ampun sampai lupa, mau minum apa Mira? " tanya mama ines
" apa aja boleh " kata Mira
" bi... Bibi... Buatkan minum untuk kami ya " kata mama ines
" iya nyah " jawab bibi
" mir... Kapan kamu siap di lamar? Doni meminta kami pulang ke Indonesia untuk melamar kamu " kata mama ines
" ia mir... Saya dan mama nya Doni tinggal di spanyol sudah sejak Doni lulus kuliah, jadi pulang kesini paling hanya beberapa bulan sekali. " kata papa prast
" kapanpun om dan Tante punya waktu saya siap " kata Mira
Mama dan papa Doni tersenyum saling pandang
" Kalau besok lusa gimana?" Kata mama
" gini loh mir... kami disini paling hanya satu Minggu karena ga bisa meninggalkan kantor lama-lama jadi mungkin pernikahan kalian pun tak bisa lama-lama " kata orang tua Doni
" jadi kemungkinan lusa kami ke Semarang dan dua hari setelah itu kalian menikah, kira-kira keluarga kamu keberatan ga? " tanya mama ines
" saya harus kasih kabar sama orang tua di Semarang dulu Tante " kata Mira
" baiklah kabari dulu orang tua mu nanti langsung kasih kabar ke mama ya " ucap mama ines
" iya Tante " jawab Mira
" mama dan papa mir " kata mama ines
" eh... Iya mah pah " jawab Mira
Setelah mereka berbincang Mira dan Doni duduk di gazebo belakang rumah Doni, Mira hendak menelpon orang tua nya di kampung untuk memberi kabar
" hallo Bu... "
" Bu... Lusa mas Doni mau melamar Mira ibu dan ayah luangkan waktu ya " kata Mira
" lusa mir??? lah kamu nya masih disana, piye ? Jawab ibu
" besok Mira pulang di antar mas Doni untuk bersiap menyambut disana " kata Mira
" oh... Iya nduk kami disini senang mendengar nya, akhirnya anak perempuan ibu mau di lamar orang " kata ibu
" gini loh Bu, orang tua nya mas Doni kan tinggal di spanyol dan hanya pulang ke Indonesia selama seminggu, jadi nanti dua hari setelah lamaran Mira langsung menikah " kata Mira
" waduh... Cepat tenan nduk " jawab ibu
" iya bu, ga ada waktu lagi orang tua nya malas Doni harus kembali ke spanyol " ucap Dinda
" lalu gimana persiapan nya nduk " kata ibu
" rencana nya besok akad nikah dulu Bu disana, nanti beberapa bulan kedepan setelah ada waktu senggang dan perusahaan papa nya mas Doni bisa di tinggal mereka akan pulang lagi ke Indonesia untuk acara resepsi kami, gitu Bu " jelas Dinda
" iya ga apa-apa nduk, yang penting halal dulu " kata ayah Mira
" ya sudah besok Mira pulang ya yah Bu " kata Mira
" iya nduk " jawab ibu
Sambungan telepon Terputus
Dinda duduk di samping Doni
" besok berangkat jam berapa mas? " tanya Mira
" kita dapat penerbangan pagi jam 8, sayang " kata Doni
" oke " kata Mira
" ga sabar deh... Berangkat masih perjaka pulang udah jadi suami hehehe " kata Doni
Mira tersenyum
di mansion baskara
" Din.. Kita harus mengosongkan jadwal selama satu Minggu ini " kata Devin kepada Dinda
" emang kenapa mas? " tanya Dinda
" iya... kamu mau kemana Vin " kata papa dan mama menyimak
" barusan Doni kasih kabar, katanya lusa kita semua ke Semarang untuk lamaran dan dua hari setelah itu langsung akad nikah mah pah, soalnya Tante dan om harus segera pulang ke Spain. " kata Devin
" oh... Jadi ga ada resepsi? " tanya mama
" resepsi nya nanti mah, nunggu Tante dan om balik lagi kesini " kata Devin lagi
" wah.. Liburan dong kita " kata mama
" jadi acara ke Bandung di batalin dong mas? " kata Dinda
" ya mau ga mau, atau kalau kamu mau kita berangkat ke Bandung dulu nanti kita ke Semarang pas akad nya saja " kata Devin
" mmm... Tapi Aku ga enak sama Mira " kata Dinda
" kalau besok kita ke Bandung dulu sebelum lusa ke Semarang bisa ga? " tanya Dinda
" bisa sih... Kita pakai kereta whuzz " kata Devin
" wah... Iya aku mau mas, aku mau coba naik kereta yang katanya jakarta bandung cuman 25 menit " kata Dinda
" mama ikut din... " kata mama
" ayo mah...papa mau ikut juga ga? " kata Dinda
" kalau papa kaya nya harus beresin kerjaan papa dulu sebelum di tinggal ke Semarang satu Minggu, salam saja buat ibu dan ayah kamu ya " ucap papa
" iya siap pah " kata Dinda
" ya udah cepetan pesan tiketnya Vin " kata mama
" iya mah " jawab Devin
akhirnya esok paginya mereka berangkat ke tujuan masing-masing
Doni dan Mira ke Semarang sedangkan Devin dan Dinda juga mama nya ke bandung
lope lope dah