NovelToon NovelToon
Suami Untuk Shahira

Suami Untuk Shahira

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Aini

Shahira atau lebih akrab dipanggil Ira. Dia dijuluki perawan tua, karena belum juga menikah bahkan diusianya yang sudah menginjak 34 tahun. Dia menjadi bahan gunjingan ibu ibu komplek.

Shahira pernah di lamar, tapi gagal karena ternyata pria yang melamarnya menyukai adiknya, Aluna.

Tapi, kemudian Ira dilamar lagi oleh seorang nenek untuk menjadi istri dari cucu kesayangannya. Nenek itu pernah di tolong Shahira beberapa waktu yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Rey mengemudikan mobil mengikuti gps sesuai alamat rumah Shahira. Tidak susah untuk mereka akhirnya tiba tepat di depan perkarangan rumah Shahira.

Saat mobil mereka berhenti, Aluna pun tiba di depan rumahnya dengan diantar oleh ojol. Aluna sendiri bingung melihat mobil mewah itu berhenti di depan rumahnya.

Tapi saat Nicho keluar dari mobilnya, Aluna pun langsung mengenalinya.

"Loh mas Nicho!" sapa Aluna yang membuat Nicho menoleh dan tak kalah terkejutnya dengan Aluna.

"Dokter Aluna!"

"Mas Nicho ngapain disini?"

Saat Nicho hendak melangkah mendekati Aluna, dia pun teringat neneknya yang masih berada di dalam mobil, sehingga dia pun membantu neneknya turun dari mobil. Rey turun belakangan.

"Dokter Aluna, ini nenek saya." Nicho memperkenalkan neneknya pada Aluna.

"Halo nek, saya Aluna."

"Dokter Aluna ternyata cantik juga ya." puji Nengsih sambil bersalaman dengan Aluna.

"Nenek bisa saja."

Saat mereka sedang saling memuji, Marni yang sejak tadi hanya mengintip di balik gorden jendela kaca rumahnya pun memutuskan membuka pintu dan menyapa Aluna.

"Dek, tamunya kok gak di ajak masuk!" Serunya dari teras rumah.

Aluna pun menoleh pada ibunya, tapi dia bingung mau menanggapi bagaimana. Karena Aluna sendiri tidak merasa mengundang Nicho ke rumahnya.

"Nak Shahira ada dirumah kan?" tanya Nengsih pada Aluna.

"Nenek kenal kak Shahira?" Aluna sangat terkejut karena nenek Nicho mengenal kakaknya.

"Iya. Kedatangan kami ke mari untuk bertemu nak Shahira."

"Oh jadi nenek sama pak Nicho tamunya kak Shahira toh. Ya udah ayo silahkan masuk!" Ajak Aluna sambil menggandeng nenek masuk ke rumahnya diikuti Nicho dan Rey.

"Silahkan duduk." ucap Marni pada tamunya itu begitu mereka tiba didalam rumah.

Saat itulah Shahira keluar dari kamarnya dan matanya langsung bertemu dengan mata nenek.

"Loh, nenek?!"

"Nak Shahira." Nenek langsung berdiri hendak menghampiri Shahira, tapi Shahira lebih dulu menghampiri dan memeluknya.

"Nenek kok bisa sampai di sini?"

"Ya jelas dong. Nenek datang sama cucu nenek." Nengsih menoleh pada Nicho yang memberikan senyuman pada Shahira.

"Terimakasih ya nak, karena hari itu memberikan tempat duduk untuk nenek."

"Iya, sekarang nenek juga harus duduk ya. Aku ambilkan minum dulu sebentar."

Shahira memperlakukan nenek sangat lembut seperti neneknya sendiri, padahal mereka baru bertemu sekali saja di bus saat itu.

"Silahkan ngobrol sama Aluna dulu ya nek, nak. Ibu ke dapur dulu." Pamit Marni menyusul Ira.

Begitu tiba di dapur, dia langsung mewawancarai putri sulungnya itu.

"Kakak kenal sama cucunya nenek itu?"

"Gak buk. Aku cuma kenal sama nenek, waktu itu ketemu di bus, terus aku kasih tempat duduk buat nenek. Kasihan dia sudah tua harus berdiri di bus."

"Oh gitu. Tapi adek kenal loh sama cucu nenek."

"O ya?"

"Iya. Tadi pas baru datang ibu lihat adek ngobrol sama cucu nya si nenek."

"Mungkin teman adek, buk."

"Sepertinya begitu. Ah tapi ibu kok jadi cemas gini ya. Mereka seperti datang mau melamar salah satu putri ibuk."

"Ibu ngomong apa sih."

"Eh siapa tahu benar. Kalau ternyata nenek melamar kamu gimana?"

"Paling cucu nenek mau melamar adek, buk. Kan mereka kenal."

"Terus kalau seandainya benar melamar adek, kamu gimana?"

"Ya gak apa apa, buk. Berarti jodoh adek yang datang duluan."

"Ibu berharap, semoga kamu duluan yang dilamar."

Ira hanya menanggapi dengan senyuman doa ibunya. Kemudian, mereka membawakan minuman dan juga kue untuk tamu mereka.

"Silahkan di minum dulu, kuenya juga di cicip. Kue buatan Shahira loh." ucap Marni.

"Ini kue nak Shahira yang buat sendiri?" tanya nenek yang langsung mencicipi kue itu.

"Hmm enak. Lembut dan manis seperti orangnya." puji nenek yang membuat Shahira tersipu malu.

Kemudian, Marni dan Nengsih pun berbincang hal hal random saja. Sampailah akhirnya Nengsih mengutarakan maksud dan tujuan kedatangannya yang membuat Marni merasakan bahagia sekaligus cemas karena belum jelas siapa yang ingin dilamar oleh Nengsih untuk cucunya Nicho.

"Kedatangan dan niat baik nenek sekeluarga sungguh kami sambut dengan gembira. Tapi, jika diizinkan bertanya, siapakah yang sebenarnya nak Nicho ingin lamar? Sebab saya punya dua orang putri yang keduanya kebetulan masih lajang." tanya Marni agak ragu.

Nicho sih tampak santai saja, Nengsih yang justru tampak cemas. Dia sangat ingin menjadikan Shahira sebagai istri Nicho. Tapi, Nicho sepertinya menginginkan Aluna.

"Hmm, jadi sebanarnya cucu saya Nicho ingin melamar Aluna..."

Aluna terkejut, tapi kemudian dia tersenyum senang. Sedangkan Shahira tampak biasa saja karena dia sudah memprediksi itu sejak awal. Marni sendiri langsung menyentuh punggung Shahira karena dia kira Shahira sedih mendengar Aluna yang dilamar duluan.

"Maaf buk, maaf dokter Aluna. Sepertinya nenek keliru." lanjut Nicho yang membuat senyum diwajah Aluna menjadi hilang seketika.

"Sebenarnya saya datang untuk melamar Shahira." sambung Nicho tegas dan dengan beraninya dia menatap tepat kedua bola mata Shahira.

Yang ditatap justru tampak salah tingkah dan masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Maafkan saya ibu, maafkan saya dokter Aluna. Saya tidak bermaksud mempermainkan dokter Aluna. Tapi sungguh maksud kedatangan kami sejak awal memang ingin melamar Shahira." ulang Nicho sekali lagi.

"Tidak usah meminta maaf mas Nicho. Saya juga pasti akan menolak kalau benar mas Nicho melamar saya." jawab Aluna tegas sambil mencoba tersenyum.

"Kenapa?" Nicho jadi penasaran.

"Karena saya berjanji tidak akan menerima lamaran siapapun sebelum kak Shahira menikah lebih dulu."

Aluna blak blakan mengatakan hal itu dihadapan Nicho dan nenek. Dia berusaha untuk terlihat baik baik saja, padahal saat ini dia sedih, terluka dan sakit.

Tadinya Aluna akan menerima lamaran Nicho jika saja Nicho benar benar melamarnya. Tapi sayang, ternyata Nicho benaran melamar kakaknya.

"Jadi seperti ini rasanya ditolak?!" pikir Aluna dengan senyuman terus mengembang di bibirnya.

"Bagaimana nak Shahira? Apa lamaran cucu nenek diterima?" tanya Nengsih penasaran.

Sebelum menjawab, Shahira melirik pada Aluna yang mengangguk sambil tersenyum seakan memberi isyarat agar kakaknya menerima lamaran itu. Lalu, kemudian Shahira melirik pada ibunya yang juga melakukan hal yang sama dengan Aluna.

"Maaf, sebelum memberi jawaban... saya ingin mendengar sekali lagi, apakah cucu nenek benar benar melamar saya atau saya yang keliru?!"

"Saya Nicho Aditama. Dengan kesadaran penuh saya melamar kamu Shahira." ulang Nicho dengan penekanan suara yang lantang dan tegas.

"Kalau begitu, iya saya terima lamaran mas Nicho." jawab Shahira juga tegas dan lantang.

Marni dan Aluna langsung memeluk Shahira. Mereka bahagia karena akhirnya Shahira dilamar juga.

"Terimakasih nak Shahira." ucap Nengsih sambil menyentuh wajah Shahira lembut.

"Oh iya, pernikahan kalian akan diadakan dua minggu lagi." Sambung Nengsih yang membuat Marni dan kedua putrinya kaget.

"Tidak usah khawatir, bu Marni. Semua biaya pernikahan biar kami yang urus."

"Apa gak terkesan buru buru, nek?" tanya Marni.

"Tidak. Justru lebih cepat lebih baik. Lagian Nicho juga sibuk sekali dengan pekerjaanya. Kalau harus menunda pernikahan juga percuma. Biar sekalian saja dia sibuknya."

"Ya sudah, kalau begitu mana baiknya saja. Saya sebagai orangtua hanya bisa mendoakan dan memberi restu untuk anak anak."

"Terimakasih buk Marni. Pokoknya serahkan saja sama saya. Semuanya pasti akan beres dan berjalan lancar."

Nengsih menggenggam tangan Shahira sambil menatap wajah merona Shahira. Dia bahagia karena Shahira lah yang akan menjadi cucu menantunya sesuai keinginannya.

Sedangkan Nicho sejak tadi, diam diam sering mencuri curi pandang pada Aluna. Begitu juga dengan Aluna. Dan hal itu disaksikan langsung oleh Rey.

"Kenapa bos malah melamar Shahira kalau pada kenyataanya menyukai Aluna. Sungguh tidak dapat dipercaya." Pikir Rey dalam hatinya saat melihat gelagat bossnya itu.

1
Suanti
shahira lebih baik cerai aja
semoga ibu nya shahira cpt tau kelakuan aluna merusak keretakkan rumah tangga kakak nya sendri biar ibu merasa menyesal
Suanti
shahira gugat cerai aja ke nicho jgn bodoh jdi orang hrs tegas
Suanti
beri kan aja bukti foto nya biar bu marni tau ternyata dalang nya adalah aluna biar terbongkar semua nya
Suanti
kok lgi terungkap nya 😅😅😅
Suanti
ira kasih bukti tentang aluna ke ibu nya bila perlu suruh mantan yg melamar ira sebelum nya dtg termasuk randi dtg ke rumah ngomong sama ibu nya ira biar tahu ngimna kelakuan aluna selama ini biang kerok nya
Suanti
ira berterus terang lah ngomong jujur bahwa nicho selingkuh sama aluna ini kesempatan lgi berkumpul bersama, makin di biar kan makin menjadi
Suanti
ira harus jujur ngomong sama mama dan nenek nya nicho bawah nicho selingkuh sama adek nya aluna biar cpt terselesaikan masalah nya 😅😅😅
muthia: setuju👍
total 1 replies
muthia
jadi l wanita tangguh yg pintar Ira, jgn lg mau di bodohin sama Aluna
Suanti
shahira ini emang oon ya terlalu percaya sama aluna 😅😅😅
RahmaYesi: /Facepalm/
total 1 replies
Suanti
Ira harus tegas harus bongkar tentang selingkuhan nicho sama aluna jangan diam aja makin merasa menang aluna
RahmaYesi: ayo dibantu kak 😄😁
total 1 replies
Nurul Ndut
Jadi gregeten ma Aluna Nicho... kasihan Ira
RahmaYesi: halo kak. makasih udah mampir. semoga suka dan lanjut terus bacanya 😁😉
total 1 replies
Suanti
shahira ini oon terlalu percaya sama aluna, cari tau lah shahira jgn diam aja di bodoh2 in 🤣🤣🤣
RahmaYesi: /Joyful//Grin//Grin//Facepalm/
total 1 replies
muthia
semoga g ada hubungan apa2 Nico dan alunna
Suanti
semoga nicho cepat sadar lebih baik shahira dari pada aluna
RahmaYesi: betuuulll
total 1 replies
muthia
Nico lepasin Zahira klau kamu menyukai Luna
muthia
astagfirullah, kasian Zahira 😭😭
muthia
jgn sampai Nicko mempermainkan Zahira 🙏
RahmaYesi: hai kak, makasih udah mampir. semoga suka dan terus lanjut baca
total 1 replies
Suanti
lamar shahira aja kalau lamar aluna pasti di tolak sama aluna
RahmaYesi: Halo kak, makasih udah mampir 🙏
total 1 replies
muthia
mampir🙏
muthia: sama-sama
muthia: cerita nya 🅑🅐🅖🅤🅢
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!