Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Hari ini Syafa mencoba untuk mencari pekerjaan sampingan karena pagi tadi dia mendapatkan telp dari manager cafe dia dipecat .

Syafa mendatangi tempat hiburan malam karena hanya tempat tempat seperti ini yang bisa menjadi sampingannya sepulang dari kantor.

Karena Syafa memakai hijab jadi para manager cafe ataupun bar yang dia datangi langsung tertawa mendengarnya meminta pekerjaan.

Syafa sangat sedih dan putus asa , darimana dia mendapatkan uang untuk membayar utang ibunya tempo hari.

Sampai larut malam , Syafa tidak menyerah dan tetap mengajukan lamarannya.

Hingga tiba di sebuah bar yang sama tempat ibunya melakukan transaksi .

Dengan hati berdebar Syafa mencoba untuk memasuki bar yang besar itu dan memiliki pencahayaan yang kurang terang namun sangat ramai pengunjung.

Syafa mencari cari seseorang dengan celingukan, hingga seorang pegawai menyapa dirinya karena penampilannya yang aneh .

" mbak, maaf anda mencari siapa ?"

Syafa pun terkejut dan tersenyum kemudian mendekat dan berbisik karena suara musik DJ yang berisik.

" mas , anda tahu atau tidak pengunjung atas nama pak Reza seorang pengusaha , kalau anda tahu bisa gak anda membantuku untuk menemuinya "

Pegawai bar tersebut pun tercengang dan menatap heran kenapa Syafa .

" mas kenapa menatapku seperti itu ?" tanya Syafa penasaran.

Pegawai itupun tersentak " oh maaf mbak aku tahu orangnya kebetulan beliau baru saja datang , tapi pesanku hati hati ya mbak, aku lihat mbaknya ini orang baik bukan seperti mereka" .

Pegawai itu pun menunjuk kepada para wanita nakal yang memakai pakaian minim nyaris telanjang sedang bermesraan dengan laki laki, sungguh mereka menjijikan.

Syafa pun tersenyum dan mengangguk

" makasih ya mas , insyaallah aku akan baik baik saja karena ini adalah urusan yang sangat penting jadi aku harus menemui pak Reza sendiri "

Pegawai itupun tersenyum dan mengantarkan Syafa menemui Reza di sebuah ruangan private yang tersekat dengan papan .

Reza tersenyum melihat Syafa yang sangat cantik dan terlihat masih polos belum tersentuh kemudian mempersilahkan dirinya untuk duduk .

" maaf pak , saya anaknya Meira orang yang sudah bapak kasih DP 50 juta untuk menemani anda minum malam ini" ucap Syafa dengan tegas tanpa basa basi.

Reza tertawa dan mengambil segelas wine pesanannya " hahahaha, jadi kamu anaknya wanita itu , baguslah kalau dia batalkan dan kamu yang menggantikannya"

Syafa melotot tajam " maksud anda , tidak pak bukan itu maksudku "

Reza sudah sangat senang dan mencoba mendekati Syafa yang mulai ketakutan

" aku akan memberikanmu 500 juta kalau kamu mau menemaniku malam ini dan kalau kamu ternyata masih perawan aku bisa membayarmu 1 M "

Syafa melotot tajam " tidak ! Anda pikir aku menjual harga diriku demi uang "

Reza tersenyum miring dan merasa tertantang dengan penolakan Syafa " lantas apa maumu cantik ? "

Syafa menarik nafas dalam-dalam " sepertinya aku salah datang kemari , permisi "

Syafa hendak melangkah pergi namun tangan Reza lebih dulu menyambarnya membuat Syafa sangat takut dan mulai panik.

" tidak pak aku mohon , jangan sentuh aku " rengek Syafa . Namun Reza sudah dikuasai iblis jahanam , dia tersenyum menyeringai dan menarik jilbab Syafa hingga terlepas dan melihat rambutnya yang indah terurai serta leher putih milik Syafa , Reza semakin bernafsu seakan diujung tanduk dan tak bisa lagi ditunda .

Syafa menangis ketakutan dan terus merengek minta dilepaskan. Karena bar yang begitu berisik dan kejadian seperti itu sudah lumrah di sana jadi tak ada satupun yang mau menolongnya.

Reza terus melancarkan aksinya dan mendorong tubuh Syafa hingga terlentang di atas sofa . Syafa mencoba untuk kembali bangun namun Reza tidak memberinya kesempatan dan terus menindihnya.

Syafa tak tahu lagi dan dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Reza hingga dia terjatuh dari tubuh Syafa .

Namun Reza berhasil merobek baju Syafa dan terlihatlah bahu mulusnya yang menambah birahinya semakin memuncak.

Reza menarik tangan Syafa dan membawanya dalam pelukannya namun Syafa tetap meronta dan menendang burung perkutut yang sudah menegang .

Buks

Au , Reza meringis kesakitan karena perkututnya kena tendang Syafa .

" bajingan kamu , hiks hiks hiks" umpat Syafa sambil sesenggukan kemudian berlari meninggalkan Reza dan keluar dari bar itu .

Dalam keadaan hujan rintik Syafa sudah tidak perduli lagi dan terus berlari hingga seseorang menarik tangannya dan menjatuhkannya di dalam pelukannya dan mengusap rambutnya.

Syafa menangis di dalam pelukan laki laki itu.

" menangislah sepuasmu " suara bariton yang membuat Syafa tersadar dan mendongak menatapnya.

🌺🌺🌺

Meira berjalan mondar mandir memikirkan keadaan putrinya.

"aduh , Syafa kok jam segini belum pulang ya" gumam Meira sambil melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10 malam.

Cring 🎵🎵

Ponselnya bergetar dan Meira buru buru mengangkatnya.

Hallo Mei, gimana malam ini jadi gak kamu ketemu sama pak Reza , jangan macam macam lo mei kamu sudah menerima DP nya kan ( ucap seseorang di seberang sana yang membuat Meira panas dingin)

" i iya , a aku ingat kok , tapi sepertinya aku tidak enak badan deh , bisa gak aku minta tolong untuk menunda dulu beberapa hari "

Ist ya tidak bisa begitu dong Mei kamu sudah menerima bayarannya atau kamu kembalikan saja ceknya yang kemarin.

" ya tidak bisa dong uangnya sudah aku cairkan dan sebagian sudah aku pakai untuk perawatan kecantikan dan shopping perhiasan, ini aja tas yang kemarin aku suka belum kebeli , aduh Ra gimana dong "

Ya mau gimana lagi ini urusanmu kamu harus bersiap menerima resikonya , asal kamu tahu pak Reza itu bukan orang sembarangan.

" plis Ra, kamu kan teman aku tolong dong kamu bicara padanya dua atau tiga hari lagi aku penuhi janjiku "

Tunggu tunggu Mei, kamu mau gak kerja seperti aku , cepat dapat uang banyak , kerjanya juga gak berat kok

Meira terdiam memikirkan sesuatu karena dia tahu apa pekerjaan Rara sebenarnya yang tidak lain sebagai wanita simpanan om om kesepian terkadang juga wanita malam di sebuah bar.

Hei kamu dengar gak sih Mei

"i ya aku dengar, entahlah Ra aku pikirkan dulu".

Meira terdiam dan memikirkan sesuatu yang akan terjadi apabila Syafa sampai tahu dirinya bekerja sebagai wanita penghibur.

" tidak tidak aku tidak akan melakukan itu " gumam Meira sambil menatap dirinya di cermin .

Meira menatap tubuhnya yang masih padat di usianya yang sudah setengah baya dirinya termasuk memiliki tubuh yang bagus.

Tiba tiba bisikan iblis datang menyelimuti pikirannya " Meira kamu butuh kehangatan, kamu butuh laki laki yang bisa menghangatkanmu, jangan pikirkan dosa ,dosa mah pikir belakangan"

" tidak Meira , takutlah dengan azab Alloh yang pedih jika kamu berzina, ingat ada penyakit berbahaya juga mengancam " bisikan dari sisi hatinya.

Meira semakin dilema dan menjadi bingung

" tidakkk , aku harus bisa mengendalikan diriku , tapi aku butuh uang aku tidak bisa mengandalkan gaji Syafa yang tidak seberapa"

" bagus Meira kalau kamu menjadi simpanannya Reza kamu bisa mendapatkan kehangatan dan sekaligus uang yang banyak " iblis kembali menguasai pikirannya.