NovelToon NovelToon
Istri Barbar Tuan Muda

Istri Barbar Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / CEO / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:27.9k
Nilai: 5
Nama Author: Arsy Humaira

Gadis cantik bernama Alina Humaira, dinikahi Tuan muda tampan, bernama Jonathan Arya untuk memberikan seorang keturunan anak laki-laki dari keluarga konglomerat itu. Dia rela menjadi istri ketiga demi menyelamatkan ayahnya yang sedang sekarat.

Meski berat, gadis itu harus berani menghadapi segala resiko yang akan ia hadapi setelah terjadi pernikahan itu, termasuk meninggalkan calon suaminya yang sedang bekerja di luar negri.

Mampukan ia menjalani takdir, yang tak pernah terbayang sebelumnya? Apakah ia akan menjalani kehidupan seperti surga? Ataukah kehidupan seperti di neraka setelah kakinya menginjak rumah mewah bak istana itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30

Malam hari.

Alina tidak melihat batang hidung suaminya, sejak dari saat, mereka semua bicara dengan kakek Agung.

"Si kardun kok, tidak terlihat tumben?" gumam gadis itu, sembari anteng mengunyah cemilan snack makanan ringan.

Alina, kemudian berinisiatif untuk mengecek keadaan sang suami, ke kamarnya. Karena kebetulan Alina sudah tau letak kamar suaminya saat dulu nyasar, untuk mencari Sandra dan Sukma. Dia khawatir keadaan Arya sekarang.

Gadis itu berjalan dengan cepat, menuju kamar Arya. Dan saat berada di dekat kamar suaminya, Alina perlahan menempelkan kupingnya ke pintu kamar itu.

"Aduh, mana kedengaran, semua kamar disini kan kedap suara, kecuali pintu kamarnya agak terbuka." gumamnya, lalu gadis itu perlahan membuka gagang pintu kamar sang suami dengan sangat pelan sekali.

Tangan lentik itu, memutar gagang pintu, dengan sedikit memejamkan matanya.

Klik

Alina berbinar, karena pintu kamar suaminya tidak di kunci. Gadis itu lalu memasukan kepalanya ke dalam untuk mengintip.

"Pelan-pelan! Aaahhh…!"

Alina membekap mulutnya, saat mendengar suara Arya dari dalam kamarnya.

"Tuan kardun sedang, apa? Dengan siapa dia di dalam kamarnya? Apa ada wanita lain selain aku, mbak Sandra dan mbak Sukma?" dumbel gadis itu. Tiba-tiba hatinya mendadak panas.

Alina semakin masuk saja ke dalam.

"Hah…!"

Kedua matanya membulat saat melihat Arya hanya memakai celana boxer, sedang tengkurap di atas kasur, dan sedang di elus-elus oleh seorang laki-laki.

"Buset! Jadi tuan muda, berkepribadian ganda? Selain menyukai wanita, dia juga penyuka pria? Hihhh… " Alina di buat bergidik geli, lalu dia keluar lagi dari kamar Arya dan buru-buru masuk ke kamarnya.

Sampai di dalam kamar Alina terus saja mengingat apa yang dia lihat, tadi. Gadis itu berusaha memejamkan matanya, namun tak kunjung  juga tidur.

Hampir dua jam, Alina balik kanan, balik kiri seperti jagung bakar. Agar bisa tidur, tapi nihil rasa kantuk itu, seperti hilang begitu saja.

Ceklek!

Pintu kamarnya dibuka seseorang, siapa lagi kalau bukan, si tuan muda tampan, yaitu Arya. Karena hanya dia yang memegang kunci duplikat kamar Alina selain dua pelayannya, yaitu Sari dan Mita.

Jantung gadis itu berdebar begitu cepat. Bulu kuduknya tiba-tiba berdiri, saat tahu suaminya yang masuk.

"Al, kamu sudah tidur, kepala saya pusing. Kamu punya obat gak? Siapa tau masih ada obat pereda rasa sakit sisa kemarin. Di kotak p3k saya ternyata gak ada, habis!" ucapnya sembari memijat-mijat pelipisnya.

"Jangan bergerak! Diam disitu, jangan dekat-dekat!" Alina tiba-tiba bangun dan menodongkan pisang di tangannya, ke arah Arya.

"Kamu ini, kenapa?" Arya kaget saat Alina tiba-tiba begitu.

"Jangan dekat-dekat, dasar kodok!" jawab Alina dengan wajah garang.

"Kodok? Apalagi itu, nama panggilan saya kok, jadi kodok? Sebelumnya kamu sebut saya kardun!" Arya semakin heran.

"Iya, kodok yang hidup di dua alam. Sama seperti Tuan Muda!" delik Alina.

"Hah… dua alam? Memangnya saya makhluk gaib? Jin? Hidup di dua alam?"

"Bukan, Tuan Muda, adalah uka-uka. Menjauhlah!" jawab Alina dengan tetap menodongkan pisang di tangannya.

Arya dengan kilat, menyambar pisang dari tangan sang istri lalu memakannya. "Saya bukan uka-uka, tapi kera yang akan memakanmu! Sama seperti pisang ini!" ucap Arya lalu memakan pisang itu.

"Katakan! Kenapa kamu aneh?" tanya Arya sambil masih memakan pisang itu.

"Aku kira, Tuan Muda, Yanto eh ternyata Yanti juga. Berubah-ubah kayak bunglon!"

"Ya Tuhan, apa lagi itu? Sudah kardun, kodok, uka-uka, sekarang bunglon?"

Arya mendekati Alina saat ini.

"Iya, tidak terima?"

"Jelaslah? Jujur hanya kamu, manusia di bumi ini yang doyan mendumbel kepada saya! Coba katakan kenapa kamu, kayak begini? Tadi pagi kamu biasa saja? Aaaah…. Justru saya yang ingin menanyakan satu hal padamu, siapa laki-laki yang kamu hubungi tadi pagi? Saya melihat chat kalian?" jawab Arya semakin mendekati Alina.

"Dia Dimas, dia pacarku sebelum aku menikah dengan Tuan Muda!" jawab Alina tegas.

Bugh!

Arya menonjok tembok di belakang Alina. Rahang pria itu mengeras juga gigi yang mengerat.

"Jadi, kamu ingin membuka akun media sosialmu untuk menghubungi laki-laki, itu?" tanyanya.

"Kenapa Tuan Muda, marah?"

"Ya jelas saya marah! Saya ini suami kamu Al! Cepat blokir akun dia!" sentak Arya.

"Suami di atas, kertaskan? Dan perlu Tuan ketahui, aku menghubungi Dimas, yaitu untuk bicara baik-baik, dan memberitahu kalau aku sudah menikah! Jujur aku berat, dan tidak tega mengatakan padanya. Karena dia pergi ke Jepang dan bekerja disana, demi untuk menikahiku dan masa depan kami, satu bulan sebelum kita menikah, dia berangkat ke Jepang. Mau tidak mau aku harus memberitahunya agar dia tidak terus berharap, padaku!" jawab Alina dengan dada yang naik turun.

"Al,"

"Cukup, Tuan Muda keluarlah, lagipula aku kecewa padamu!"

"Kecewa?"

"Ya. Karena Tuan Muda, bercinta dengan laki-laki! Jadi minggirlah, aku jijik!

"Hah….!" Arya malah garuk-garuk kepala.

"Kamu dapat gosip, darimana?"

"Dari kedua mataku, yang melihatnya langsung. Sekarang jelaskan! Sedang apa tadi Tuan di kamar bersama gadun itu?" cecar Alina.

"Hah…gadun? Apaan sih kamu?"

"Jawab!" Alina hendak menangis.

"Jam berapa kamu ke kamar, saya?"

"Jam 08.00 tadi,"

"Ya Tuhan, itu tadi saya sedang di kerokin, saya ini kayaknya masuk angin! Makanya saya kesini ingin meminta obat padamu! Dia Heru pelayan saya. Dengar, saya ini normal, bukan kodok yang hidup di dua alam! Lagipula, saya tidak memakai jasa pelayan wanita. Saya memakai jasa pelayan laki-laki paham, kamu?" jelas Arya.

"Kok, diam!" Arya mengerutkan dahinya saat Alina menutupi wajahnya dengan sepuluh jari.

"Al, ciluk!"

"Ba, hehe… maaf Tuan, aku salah sangka!" ucap Alina nyengir.

"Kamu ini, saya juga minta maaf, soal Dimas! Saya tahu, pasti dia sakit hati. Tapi kamu milik saya. Dan tidak ada yang bisa mengambilnya lagi!" jawab Arya lalu mengelus pucuk kepala istrinya.

Hati Alina tiba-tiba mleyot, saat diperlakukan manis seperti itu.

"Ya udah, sakit kepala saya sudah sembuh. Sebaiknya kamu tidur! Saya balik lagi ke kamar saya!" imbuh Arya lalu pergi dari kamar istrinya.

"Alhamdulillah… ternyata tuan muda, tidak berubah jadi kodok!" kekeh Alina sembari menatap punggung suaminya, sampai hilang dari pandangannya.

***

Besok pagi.

Semua orang sedang menunggu di lantai bawah di ruang besar rumah itu. Karena pagi ini sekitar jam 09.00 pagi. Alek akan memperkenalkan istri muda nya kepada semua orang.

Kakek Agung, menyuruh semua orang menyambut menantu muda nya itu, termasuk Utami yang harus dipaksa memasang senyuman untuk menyambut madunya itu.

"Gilang, saya betul-betul muak, dengan situasi ini. Lebih baik saya kehilangan segalanya. Harta juga kekuasaan daripada melihat mama menderita begini!" ucap Arya dengan mengeratkan gigi, serta mengeraskan rahangnya.

"Sabar Tuan Muda, kita lihat saja dulu! Kakek Agung tidak akan melakukan ini semua, tanpa memikirkannya terlebih dahulu." jawab Gilang.

Tak lama orang yang ditunggu pun tiba. Seorang perempuan datang dengan menuntun seorang anak laki-laki, berusia 6 tahun. Bersama Alek.

Tubuh Utami, seketika lemas, lututnya pun gemetar, namun dia coba untuk tahan, untuk kuat.

"Nyonya, saya harap hati Nyonya sekarang tidak dilanda gempa! Agar Nyonya tidak jatuh pingsan lagi. Nanti si Mei salah ambilkan lagi, minyak angin dengan minyak urut! Sampai-sampai bibir Nyonya jeding, kemarin!" celetuk Joni yang berdiri di dekat Utami, dan seketika itu membuat semua orang menahan tawa, dalam situasi yang tegang. Termasuk Utami, yang mendadak ingin tertawa.

"Kurang ajar kamu Joni, beneran akan saya potong gaji kamu, bila perlu burung kamu yang saya potong sekalian!" hardik Utami dengan bahu turun naik menahan tawa.

"Jangan Nyonya, ampun kalau burung saya dipotong, telurnya kasihan gak ada temen!"

"Diam kau! Kalau tidak saya cekik, sekarang!" wajah Utami semakin memerah menahan tawa.

"Kampret lo, Jon! Bisa tidak di saat seperti ini itu mulut dijaga, biar gak muntahin virus? Dan remnya diganti biar gak blong!" cetus Boneng, yang sama menahan tawa. Sedangkan Alina tak henti mencubit tangan Boneng agar mau diam.

"Mana ada mulut punya, rem?"

"Udah diem,!" Utami tampak kesal.

Kakek Agung pun merasa heran dengan semua orang, terkecuali Arya dan Gilang yang tampak biasa saja.

"Kalian kenapa? Kenapa bahu kalian goyang-goyang?" tanyanya.

"Itu, kenapa pula wajah kalian semuanya memerah?" imbuhnya.

"Tidak Kakek Besar. Kami hanya kegelian, habis di rumah ini sedang ada virus, makanya rencana nya besok rumah ini, mau di fogging, pengasapan gitu, biar virusnya kabur!" celetuk Boneng.

"Hah…., virus? Kok saya baru tahu?" tanya kakek Agung.

"Iya, Kakek Besar. Virusnya baru hari ini, mewabah!" jawab Boneng dengan wajah serius.

"Baiklah, cepat-cepat kalian urus itu fogging nya. Saya sudah tua, jadi gampang terserang virus!" ucap Kakek Agung yang sama seriusnya.

"Siap Kakek Besar!" jawab Boneng.

"Sialan lo Mei, gue di anggap virus!" umpat Joni kesal.

"Rasain kamu Joni, kurang ajar tadi kamu, kepada, saya. Mampus! Besok kamu akan di fogging," ledek Utami terkekeh.

"Semuanya kenalkan ini, Erina istri kedua saya, dan ini Tegar anak saya! Saya harap kalian semua, bersikap baik padanya. Derajat dia di rumah ini sama dengan Utami, istri pertama saya, paham!"

"Iya, Tuan Besar!" jawab para pelayan, penjaga, bahkan para asisten rumah tangga di rumah itu.

Sedangkan para menantu, anak dan juga istri pertamanya, hanya mengulas senyum saja.

Utami melihat penampilan Erina dari atas sampai bawah, usianya gak beda jauh dengan Sandra menantu pertamanya. Juga Arya putranya yaitu 30 tahun.

Hatinya, bak tersayat-sayat saat melihatnya. Namun saat ini Utami hanya bisa diam, tidak bisa berbuat apa-apa.

"Ma, sabar kami disini bersama Mama!" ucap ketiga menantunya, yaitu Sandra, Sukma dan Alina.

Utami seketika berderai air mata saat para menantunya begitu baik padanya. Padahal selama ini perilakunya buruk selama ini pada mereka.

"Terimakasih, insyaallah Mama kuat!" jawab Utami berusaha tersenyum.

***

Malam hari.

Utami kini sedang duduk di dalam kamarnya. Wanita itu sedang membayangkan, suaminya yang saat ini bersama Erina madunya, sedang memadu kasih.

Tangis Utami pecah, namun wanita itu belum sadar sepenuhnya, kalau apa yang dia alami, sama dengan apa yang dia perbuat kepada menantu-menantunya.

Rasa sesal, kadang wanita itu rasakan. Tapi egonya masih belum bisa diruntuhkan, bahkan hanya sekedar untuk meminta maaf kepada menantu-menantunya. Dan membiarkan mereka bahagia, masih belum dia lakukan.

Sementara Alek saat ini sedang bersama kakek Agung, bukan bersama Erina istri mudanya seperti bayangan Utami.

"Lek, apakah sudah ada kemajuan?"

"Sepertinya belum, Ayah. Meruntuhkan kerasnya batu karang yang sudah menahun itu susah, perlu waktu. Tapi saya yakin, dengan cara ini Utami bisa perlahan bisa berubah, kalau cara dia selama ini salah. Saya sudah bingung harus bagaimana lagi menyadarkan dia, dan terus mempergunakan Arya untuk memenuhi ambisinya!" jawab Alek panjang lebar.

"Semua ini salah Ayah, saat Utami meminta agar perusahaan keluarga kita di ganti atas namamu. Ayah minta cicit seorang laki-laki, kepada Arya. Sungguh Ayah, sangat menyesal, apalagi ternyata Sandra tidak bisa punya anak, lalu Arya menikah lagi dengan Sukma. Lalu Sukma pun berakhir tragis, dia harus kehilangan Rahimnya sebelum melahirkan anak laki-laki. Dan pada saat Ayah mendengar Arya dinikahkan lagi kepada gadis lain, Ayah sungguh tak habis pikir. Utami akan menghalalkan segala cara, untuk warisan itu. Jika saja Utami bukan anak Sodik sahabat Ayah, mungkin Ayah tidak akan sanggup mempunyai menantu sekeras kepala Utami. Ayah sudah berjanji kepada Sodik untuk menjaga putrinya," ungkap kakek Agung, seraya mengusap wajah yang sudah keriput.

"Alek, Utami patuh, nurut pada Ayah, hanya saat Ayah ada, mungkin itu adalah watak yang susah dirubah, tapi semoga saja dengan cara ini, dia sadar! Kalau harta, kekuasaan tidak menjamin setiap orang bahagia!" imbuh kakek Agung, dengan mengembuskan nafasnya gusar.

"Iya Ayah, saya harus lakukan, sampai dia benar-benar sadar! Meskipun dia harus merasakan sakit hati, yang Sandra dan Sukma rasakan! Saya sangat mencintai Utami, rasanya rumah ini akan damai, jika dia berubah," balas Alek tersenyum.

"Ah iya, apakah adikmu dan dan juga keponakanmu sudah tidur? Apakah Utami curiga kalau Erina adikmu?" tanya kakek Agung.

"Sepertinya sudah. Tapi Jaka terus menelpon agar Erina dan Tegar, baik-baik saja di rumah ini, sepertinya Utami tidak tahu, karena Utami belum pernah bertemu dengan Erina istrinya Jaka, sebelumnya," jawab Alek.

"Syukurlah… Ya sudah, biar Ayah yang telpon Jaka, dan bicara padanya, kita pinjam dulu istrinya dua sampai tiga hari di sini," kekeh kakek Agung.

1
Siti Khoyimah
😂😂😂 hnya demi ank laki" punya istri 3 menyakitkn
Nuraeny
lanjut
strawberry milk
ini yg bikin ketawa trs pasangan gesrek si Joni sama Boneng 🤣🤣
Nuraeny
lanjut
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
harwanti unyil
manis sekali kata" mu menantu mama
Nuraeny
lanjut thor 💪🏼💪🏼
strawberry milk
hadeuh gak anaknya ga emaknya egois bukannya sadar diri.
jiee💚
heran dah kenapa Arya gak tegas sama mamanya padahal kan laki"harusnya jgn mau di perbudak meskipun dalih orang tua
Giselle Bustamante
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
Yue Sid
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Arasyi: Maaciw kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!