Seasion 1 (tamat)
Queen adalah gadis cantik dan sopan dilahirkan dalam keluarga yang sangat berkecukupan baik dari materi maupun kasih sayang. Hingga keadaan terbalik ketika bundanya meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya dan ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang seumuran dengan Queen.
Queen akhirnya dijebak oleh saudara tirinya dengan dicekoki minuman keras, beruntung Queen bisa melarikan diri walaupun dengan susah payah, hingga akhirnya Queen berhasil bersembunyi disebuah kamar. Disinilah kemalangan Queen berawal.
Karya ini update setiap hari ya. Jangan lupa mampir dan tentu dukungannya othor harapkan 🤗
Seasion 2
Triple telah berumur 18 tahun dan sudah mulai memiliki kehidupan masing-masing dan mengejar impian mereka.
Steven yang melanjutkan studinya kemudian kembali ke tanah air bersama sang istri.
Bagaimana kisah selanjutnya ??? Ikuti terus updatenya setiap hari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 15
...happy reading all...
Melewati 5 hari kerja dengan aman membuat Queen yakin jika bosnya di kantor percaya dengan perkataannya. Dengan bahagia Queen menyambut hari liburnya dan berniat untuk segera menemui orang bank yang dipercaya oleh bundanya untuk menyimpan titipan bunda Lani pada brangkasnya dengan aman.
Queen dan bi Nori berangkat dengan menggunakan taksi online, berhubung hari libur dan berangkatnya pagi-pagi maka perjalanan mereka lancar dan terhindar dari kemacetan. Hanya beberapa menit akhirnya mereka tiba dan langsung disambut oleh orang kepercayaan bundanya.
"Selamat pagi, tuan. Kenalkan non Queen putri nyonya Leni,,," bi Nori menyapa pria paruh baya itu
"Senang berkenalan dengan nona, perkenalkan pak Ganjar. Mari kita bicara didalam ,,," pak Ganjar mempersilahkan mereka masuk
Karena semasa hidupnya bunda Leni termasuk dalam nasabah prioritas maka walaupun libur pihak bank tetap memberikan layanan dan pak Ganjar juga merupakan bos besar pada bank tersebut.
Tak membuang waktu lama, pak Ganjar segera membawa Queen ke sebuah ruangan dimana brangkas tersebut berada, sedangkan bi Nori tetap menunggu di ruangan pak Ganjar. Dengan tangan gemetar, Queen kemudian membuka brangkas tersebut kemudian mengambil dua buah map dan sebuah amplop coklat besar. Rasa penas
haru melingkupi hati Queen bagaimana tidak, ternyata sang bunda memikirkan nasibnya. Queen yang terbuang dan pernah hidup terlunta-lunta di negeri orang dan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, beruntung ia ternyata memiliki 3 bayi yang menumpang hidup di dalam rahimnya sehingga mengurungkan niatnya.
"Gak apa-apa kan pak, saya buka disini siapatau ada sesuatu yang harus dilakukan dan saya tidak mengerti."
"Silahkan nona, bapak siap membantu. Jasa nyonya Leni pada saya dan keluarga tidak bisa terbayar. "
Dengan wajah tegang Queen membuka amplop coklat dan sukses membuatnya melongo tak percaya. Amplop tersebut berisi dua black card, uang dalam bentuk dollar dan perhiasan. Kemudian Queen membuka dua map lainnya lalu membacanya dengan teliti. Alangkah terkejutnya ketika ia membaca surat wasiat dan surat-surat berharga perusahaan atas namanya dan sertifikat rumah mewah yang dulu ia tinggali namun malangnya harus keluar dengan terpaksa. Dan kertas berikutnya berupa surat yang isinya harus menemui notaris yang tertera namanya pada surat tersebut.
"Wah bi, pak, saya mendadak kaya. Ternyata semua harta atas nama Queen ,,,," Queen tersenyum haru
"Benar nona dan mengenai notaris yang dimaksud nyonya Leni kebetulan sepupu saya, jadi kita bisa mengunjunginya hari ini juga agar semuanya cepat selesai. " kata pak Ganjar
"Alhamdulillah, terima kasih pak Ganjar." sahut Queen gembira
"Tapi bagaimana dengan ayah, Queen takut jika ayah mengetahui semuanya beliau akan kecewa pada Queen dan bunda. " lanjut Queen sedih mengingat ayahnya.
Bagaimanapun perlakuan Anton Fahlepy padanya, namun beliau tetaplah orang tua Queen yang harus ia hormati. Queen yakin jika ayahnya hanya dihasut oleh istri mudanya dan anaknya. Mengingat saudara tirinya itu, rasa benci Queen kembali menguasai hatinya. Ia ingat janjinya untuk menghancurkan mereka berdua. Mungkin inilah kesempatan yang Tuhan berikan padanya.
"Maaf nona, tapi beberapa waktu lalu terdengar kabar jika tuan Anton sakit dan sementara perusahaan dipimpin oleh nona Sherly. " kata pak Ganjar.
Keterangan pak Ganjar membuat Queen mengepalkan tangannya, Sherly berhasil mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Rasa bimbangnya menghilang entah kemana berganti dengan keinginan untuk segera mengambil miliknya. Ia tidak ingin Sherly berlama-lama menguasai perusahaannya.
"Baiklah pak, sepertinya memang saya harus menyelesaikan semuanya saat ini juga. " putus Queen yakin
🌈🌈🌈🌈🌈
...Nah othor sudah up lagi...
...Mana dukungannya, votenya juga ya 😇😇😇...