NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuat surat perjanjian

Bibir Haira tak henti-hentinya memohon pada beberapa polisi yang melintas di depan sel. Memasang wajah melas dan meminta ampunan. Sepuluh jemarinya terus menggenggam rakitan besi yang mengurung dirinya saat ini. Matanya sembab dan memerah. Wajahnya layu dengan rambut yang berantakan.

"Obati luka kamu!" Seorang petugas datang membawa salep dan juga kapas. Menyodorkan ke arah Haira tanpa membuka pintu. 

Haira mengambilnya tanpa bertanya. Percuma saja, mereka tidak akan menganggapnya, apalagi mendengarkan kata-katanya. 

Bagi orang lain, dirinya bukan apa-apa. Hanya kelinci kecil yang tidak berhak untuk membela diri. Semua hanya berpihak pada mereka yang memiliki harta dan kekuasaan. 

Ia duduk lalu membersihkan setiap luka di tubuhnya. Membersihkan darah yang mulai mengering. Ternyata luka itu tak seberapa sakitnya dibandingkan dengan hatinya yang kini tersayat. 

Bagaimana nasib nenek Jubaida dan Nada sang adik, pasti mereka akan bertanya-tanya tentang kabar dirinya yang kini mendekam di penjara. Apa yang akan terjadi jika dirinya dihukum seumur hidup seperti ucapan Mirza.

"Aku harus melakukan sesuatu supaya nenek dan Nada tidak mendengar kabar ini."

Mata sembab Haira mulai menyipit. Seharusnya ini waktu nya ia beristirahat setelah seharian penuh bekerja. Namun, ia harus bergelut dengan otaknya mencari cara untuk bisa keluar dari tempatnya saat ini. 

"Pak, tolong saya!" ucap Haira untuk yang kesekian kali. 

Polisi yang berjaga hanya menatap tanpa ingin mendekat. Itu sudah biasa dilakukan semua tahanan, memohon untuk dilepaskan dengan berbagai alasan. 

"Saya tidak bersalah," lanjut Haira dengan suaranya yang semakin serak dan hampir habis. Setelah tak mendapat respon, terpaksa ia pasrah menerima nasibnya. 

Mendaratkan tubuhnya di lantai yang sangat dingin. Tidak ada alas sedikitpun  untuk menghangatkan tubuhnya, bahkan Haira memakai kedua tangannya sebagai bantal. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Acara pemakaman sudah usai, kini semua itu tinggal kenangan. Hari yang seharusnya bahagia berubah menjadi duka. Karangan bunga kini berbalik menjadi ucapan bela sungkawa atas musibah yang menimpa. 

Mirza memakai lagi kaca mata hitamnya lalu turun dari mobil. Mencoba sekuat hati untuk tidak meneteskan air mata. Meskipun luka itu sangat mendalam, ia harus bangkit dari keterpurukan. 

"Maaf, aku baru datang." Suara berat menyapa di depan gerbang. Seorang pria tampan dan bertubuh kekar itu berhamburan memeluk Mirza yang tampak lesu. 

"Nggak papa." Mirza menepuk bahu lebar Aslan sang sahabat sambil tersenyum paksa. Keduanya berjalan bersejajar lalu masuk, diikuti beberapa ajudan yang bertugas. 

"Aku dengar orang yang menabrak Lunara sudah tertangkap," ucap Aslan memastikan. 

Mirza menggebrak meja. Jika teringat wajah Haira, amarahnya kembali memuncak di ubun-ubun dan ingin segera menghabisi wanita itu. 

Tatapannya kembali tajam saat mengamati foto Luna yang masih terpajang di dinding ruang tamu. Senyum manis gadis itu seakan tak akan hilang dalam ingatan. 

"Aku akan menghabisinya secara perlahan, dia harus merasakan apa yang aku rasakan saat ini." Mengepalkan kedua  tangannya dengan mata yang tak berkedip. 

Aslan merinding mendengar perkataan itu, tubuh Mirza seperti dirasuki setan yang terkutuk hingga tak punya belas kasihan. 

"Permisi, Tuan," sapa Erkan yang baru saja tiba. 

Hemmm 

Hanya itu jawaban Mirza  saat membuka kacamatanya. 

"Nama gadis itu Haira, asalnya dari pinggiran kota dan bekerja di pabrik garmen milik, Tuan. Dia tinggal dengan nenek dan juga adiknya, saat ini ia menjadi tulang punggung keluarga. Mereka hanya keluarga miskin dan tidak punya apa-apa."

Apa yang bisa dihancurkan selain tubuh dan harga dirinya.

Mirza tersenyum licik mendengar penjelasan dari Erkan. 

Mirza menyungutkan kepalanya ke arah ruang kerja. Setelah Erkan pergi, Mirza pun beranjak dari duduknya meninggalkan Aslan. Mengikuti langkah sang sekretaris. 

"Apa yang ingin Anda lakukan, Tuan?" tanya Erkan setelah menutup pintu. 

Mirza berdiri di depan jendela dengan kedua tangan dimasukkan ke kantong celana. Memunggungi Erkan yang ada di belakang pintu. 

Tidak ada yang sulit bagi Mirza, apapun bisa ia kendalikan, termasuk hidup Haira. Namun, ia akan mencari cara yang tepat untuk semua itu. 

"Aku akan menikahinya." 

Seketika Erkan membulatkan mata. Dadanya bergemuruh dengan detak jantung tak karuan. Entah apa yang akan dilakukan Mirza, Erkan mempunyai firasat yang buruk. 

"Ap… apa maksud, Tuan?" tanya Erkan terputus, bahkan ia meraih tisu yang ada di meja untuk mengusap peluh yang kian deras menembus pori-porinya. 

"Buatkan surat perjanjian, dan tulis secara terperinci. Setelah dia menikah denganku, maka dia adalah milikku. Jika dia setuju, aku akan membebaskannya dari penjara. Tapi jika tidak, dia akan menghabiskan hidup di bui untuk selama-lamanya." 

Ada senyum  mengerikan yang mengembang di sudut bibir Mirza, Erkan tahu maksud dari semua itu, namun ia tak bisa mencegah ataupun menghindar. 

Surat perjanjian hitam di atas putih sudah di buat. Erkan menulis sesuai keinginan Mirza. Ia membaca dengan lantang tulisan acara pernikahan yang berkedok hukuman itu. 

"Poin terakhir, dengan ini aku menyerahkan seluruh hidupku untuk Tuan Mirza." Suara Erkan terdengar begitu lantang hingga menggema di seluruh ruangan. 

Mirza tertawa keras. Peraturan itu membuatnya puas, bahkan belum apa-apa pun dirinya sudah yakin jika Haira akan memilih nya. 

Suara ketukan pintu menghentikan perbincangan Mirza dan Erkan. Sang sekretaris membuka pintu menatap gerangan yang datang. 

"Ngapain kamu ke sini? Tuan Mirza tidak mau diganggu," sapa Erkan ketus. 

"Aku hanya mengantarkan ini." Menunjukkan secangkir  kopi hitam di tangannya. 

Erkan melebarkan pintunya membiarkan wanita itu masuk. 

"Maaf, Kak. Bukan maksudku mengganggu, aku hanya tidak ingin kamu larut dalam kesedihan."

Mirza mengangkat tangannya. "Keluar dari sini, aku tidak ingin bertemu siapapun, termasuk kamu," usir Mirza dengan nada sinis.

Mau sampai kapan kamu membenciku, Za. Tapi aku tidak akan tinggal diam, sekarang aku memang belum mendapatkan kamu, tapi nanti, aku yakin kamu akan bertekuk lutut padaku. 

Wanita itu meninggalkan ruangan dengan hati kesal.

"Arini," sapa seseorang yang ada di balik tangga. 

Ya, wanita tadi adalah Arini. Dia adalah sepupu Mirza, namun juga sangat mencintai sang kakak. Bahkan cintanya tak surut meskipun Mirza sudah hampir menikah. Bagi Arini, Mirza bukan milik siapa-siapa, termasuk Lunara. 

"Ayla, ngapain kamu ke sini?" tanya Arini menghampiri Ayla yang ada di ambang pintu. 

Aslan yang belum pergi pun hanya menatap kedua wanita itu.

"Aku mau bertemu dengan Mirza. Aku mau memberikan ini." Menggenggam sebuah kotak putih di tangannya. 

Arini hanya menatap tanpa ingin menyentuhnya. 

"Apa itu?" tanya Arini menyelidik. Menatap benci pada setiap wanita yang mendekati kakaknya.

"Hanya ucapan bela sungkawa, dengan ini aku yakin Mirza akan cepat melupakan Lunara."

"Berikan padaku, biar aku saja yang memberikan pada kak Mirza, sekarang dia sedang istirahat." 

Terpaksa Ayla memberikan kotak itu dengan berat hati. 

1
Khanza Safira
cocok Momy kok kan meskipun dari kampung haira udh jadi istri orang kaya jadi cocok banget
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚒𝚔𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚝𝚒𝚗
🍁Angela❣️
𝙷𝚘𝚎𝚔𝚔𝚔 😄😄😄 𝚕𝚊𝚗𝚐𝚜𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚞𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚍𝚊𝚑𝚑 𝚝𝚞𝚑𝚑 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 😃😃😃😃😃
🍁Angela❣️
𝚊𝚒𝚑𝚑 𝚍𝚊𝚑 7 𝚝𝚊𝚑𝚞𝚗 𝚊𝚓𝚊 😄😄😄😄 ...
𝚑𝚎𝚕𝚕𝚘 𝚐𝚊𝚗𝚝𝚎𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚔𝚗𝚕 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚞𝚗𝚝𝚢 𝚊𝚗𝚐𝚎𝚕𝚊 🤣🤣
🍁Angela❣️
𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚑𝚞𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚟𝚛𝚎𝚗𝚝𝚎𝚗𝚒𝚛... 𝚔𝚗𝚙 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚢 𝚖𝚘 𝚋𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔 𝚔𝚊𝚑
🍁Angela❣️
𝚌𝚎𝚙𝚎𝚝 𝚋𝚐𝚝 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚑𝚊𝚖𝚒𝚕.... 𝚝𝚊𝚙𝚒 𝚐𝚙𝚙 𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚓𝚊𝚕𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊... 𝚖𝚘𝚐𝚊 𝚖𝚒𝚛𝚣𝚊 𝚕𝚎𝚔𝚊𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒... 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚊𝚗 𝚑𝚊𝚒𝚛𝚊
🍁Angela❣️
𝓲𝓽𝓾 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚓𝚊𝚝𝚞𝚑 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝙷𝚊𝚒𝚛𝚊 𝚝𝚊𝚗𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞 𝚜𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚒𝚒𝚒
🍁Angela❣️
𝓰𝓪𝓴 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓴𝓪𝓱𝓫𝓗𝓪𝓲𝓻𝓪 𝓴𝓪𝓫𝓾𝓻 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓷𝓮𝓻𝓪𝓴𝓪 𝓲𝓽𝓾... 𝓵𝓪𝓶𝓪-𝓵𝓪𝓶𝓪 𝓫𝓲𝓼𝓪 𝓰𝓲𝓵𝓪 𝓭𝓲𝓪𝓪𝓪
🍁Angela❣️
𝙖𝙙𝙪𝙝𝙝𝙝𝙝 𝙢𝙞𝙧𝙯𝙖𝙖𝙖 😁😁😁😁😁😁😁
🍁Angela❣️
𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙖𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙛𝙖𝙝𝙖𝙢 🥲🥲🥲🥲
🍁Angela❣️
𝙠𝙡𝙤 𝙢𝙖𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙚𝙩𝙞𝙠 𝙥𝙠𝙚 𝙝𝙥
🍁Angela❣️
𝙢𝙚𝙡𝙚𝙗𝙞𝙃𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙗𝙖𝙣𝙩𝙪 𝙙𝙪𝙣𝙠... 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙝𝙤𝙤𝙤 𝙃𝙖𝙞𝙧𝙖 𝙞𝙣𝙞
🍁Angela❣️
𝙠𝙖𝙨𝙞𝙖𝙣 𝙝𝙖𝙞𝙧𝙖... 𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙡𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙖𝙖
🍁Angela❣️
dihhh pke tanya yg nyiapin baju kantor ya jelas bini mu lah bang
🍁Angela❣️
untung aja sang asisten gercep.. jadi Mirza ham jadi main sama jalang
🍁Angela❣️
ya ampun kasian haira... .... kpn sih Mirza sadar klo salah faham
🍁Angela❣️
tuhhh pelayan aja pada bertingkah 😄😄😄😄
🍁Angela❣️
serba salah nih haira.. hadeh tanda tangan menderita gakntanda tanda tangan juga menderita
🍁Angela❣️
menikah hanya untuk menyiksa... hadehhh safiss benerrr sihhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!