NovelToon NovelToon
Affair With CEO

Affair With CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Selingkuh / Cinta Terlarang / Penyesalan Suami
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mei-Yin

Kirana tak pernah menyangka, bujukan sang suami pulang ke kampung halaman orang tuanya ternyata adalah misi terselubung untuk bisa menikahi wanita lain.
Sepuluh tahun Kirana menjadi istri, menemani dan menjadi pelengkap kekurangan suaminya.

Kirana tersakiti tetapi tidak lemah. Kirana dikhianati tetapi tetap bertahan.

Namun semuanya berubah saat dia dipertemukan dengan seorang pria yang menjadi tetangga sekaligus bosnya.

Aska Kendrick Rusady, pria yang diam-diam menyukai Kirana semenjak pertemuan pertama.

Dia pikir Kirana adalah wanita lajang, ternyata kenyataan buruknya adalah wanita itu adalah istri orang dengan dua anak.

Keadaan yang membuat mereka terus berdekatan membuat benih-benih itu timbul. Membakar jiwa mereka, melebur dalam sebuah hubungan terlarang yang begitu nikmat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei-Yin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Istri orang begitu menggoda

Pukul lima pagi, Kirana sudah bangun dan langsung keluar kamar. Dia dikejutkan dengan sosok Zidan yang ada di ruang televisi dengan tubuh yang bersandar di sofa ditemani secangkir kopi dengan uap yang masih mengepul dan aroma kopi yang segar.

Pria itu menatapnya sejenak sebelum mengalihkan pandangan ke arah lain.

Kirana pura-pura tak melihatnya. Dia segera keluar dan menyiram tanaman yang ada di depan rumah.

Sekitar setengah jam kemudian, Zidan keluar dan menatapnya tajam tapi Kirana pura-pura tak mendengarkan panggilan pria tersebut.

Kirana acuh tak acuh. Dia bahkan tak segan menyemprot pria tersebut dengan air yang mengalir hingga membuat tubuh pria itu basah kuyup.

“Kurang ajar!” maki Zidan semakin keras.

“Oh, maaf, enggak sengaja. Aku nggak lihat kamu ada disitu,” sahut Kirana penuh kebohongan, jelas-jelas dia melihat suaminya berdiri di sana.

“Kirana! Sejak kapan kamu seperti ini, hah?!” bentak Zidan dengan suara menggelegar.

“Sejak kamu menyakiti hatiku. Sejak kamu telah mengecewakan aku dan mengkhianati pernikahan kita. Maka sejak itu pula aku akan melawan setiap apa yang kamu lakukan. Kamu tahu kenapa? Karena aku muak melihatmu, Zidan Pranadipa.”

Plak!

Tamparan tangan Zidan kembali mendarat di pipi Kirana. Sangat keras hingga mendengar suaranya saja, terasa begitu ngilu.

“Kamu benar-benar berubah. Setan apa yang merasuki hingga kamu berani pada suamimu.” Zidan berkata dengan penuh emosi. Sejak kapan istrinya selalu melawan ucapannya bahkan berani menantangnya seperti ini.

Kirana terkekeh pelan. “Setannya itu kamu!” sahutnya kasar, melempar selang air begitu saja dan meninggalkan Zidan yang hanya menatapnya.

Sekuat tenaga dia selalu menahan air mata agar tak tumpah. Mungkin bibirnya bisa mengatakan bahwa ia tak ingin menangis lagi, tetapi hati memang tak pernah bisa dibohongi.

Rasa perih yang menyusup ke hatinya membuat matanya memanas.

Zidan menatap tangannya yang sekali lagi terangkat memukul Kirana.

Perasaannya dilanda rasa bersalah tetapi dia menolak mengakui. Apa yang dilakukan tidak salah karena menurutnya Kirana sudah sangat keterlaluan.

Tidak seharusnya seorang istri melawan ucapan suami, apalagi dengan terang-terangan menunjukkan sikap bebal.

Tubuhnya kembali bersandar di sofa. Menghela napas berkali-kali untuk meredakan gemuruh emosi yang mengepul di kepala.

Matanya terpejam sesaat.

“Aku tidak ingin menyakitimu Kira, mengertilah posisiku,” desahnya frustrasi.

“Pagi, Papa.”

Dia menoleh dan mendapati Rina berdiri menatapnya dengan senyum tipis.

“Sudah siap? Adek mana?” tanyanya yang tak melihat anak bungsunya.

“Adek masih pakai sepatu. Oh ya, semalam aku dengar papa sama mama teriak-teriak. Kenapa?” Rina mendudukkan diri di samping sang ayah.

“Emang kakak dengar apa?”

“Ya dengar papa sama mama teriak-teriak. Suara papa kedengaran sampai di kamar loh,” ucap Rina, memajukan bibirnya.

Zidan terkekeh pelan. “Maaf, ya. Papa nggak tahu, suaranya ganggu adek sama kakak bobo ya?”

Rina menganggukkan kepala. “Papa yang antar ke sekolah?”

“Iya, papa mandi dulu.” Setelah mengatakan persetujuan, dia bergegas masuk kamar.

Kirana yang sedang duduk di meja rias hanya menatap sekilas, tetapi yang menjadi perhatiannya bukanlah sikap acuhnya melainkan penampilan wanita itu.

Dia terlihat sangat rapi dan cantik.

“Mau ke mana kamu?”

“Kerja,” sahut Kirana datar.

Keningnya mengernyit heran. Sejak kapan istrinya kerja dan kerja di mana. Itu menjadi pertanyaan yang ingin ditanyakan tetapi urung saat melihat wanita itu beranjak keluar kamar.

Setelah menghabiskan waktu dua puluh menit untuk bersiap-siap, dia segera keluar dengan penampilan rapi dan wajah yang segar.

Berjalan ke meja makan, dia mendapati anak dan istrinya sudah memulai sarapan tanpa menunggu kehadirannya. Dan perasaan tak dihargai mulai menyusup mempengaruhi pikirannya.

“Papa nggak sarapan?” tanya Rina saat dia hanya diam saja.

“Enggak napsu makan,” sahut Zidan sedikit sinis.

“Nggak mau makan ya nggak apa-apa, tapi jangan marah-marah dong,” sahut Rina lagi, menatap kesal ke arahnya.

“Cepat. Papa mau berangkat sebentar lagi. Nanti telat.”

“Kamu kalau mau berangkat, duluan aja. Biar nanti aku yang antar anak-anak,” ucap Kirana datar, tak mau jika keduanya menjadi korban kemarahan Zidan.

Zidan terlihat marah.

Apalagi saat anak istrinya bersikap seolah tak memedulikan dirinya.

Tanpa pamit dia segera meninggalkan meja makan dan bergegas keluar rumah dengan perasaan sakit karena diabaikan.

...✿✿✿...

Hampir setiap pagi Kendrick akan duduk di depan rumah dan mengamati rumah yang ada di depannya.

Walaupun yang dinanti tak pernah kelihatan tetapi dia tak pernah bosan menatapnya.

Entah ada angin apa, tiba-tiba sosok yang dinanti keluar rumah dengan memakai daster batik sepanjang lutut. Wajahnya terlihat ayu tanpa riasan dan rambut yang berantakan, sama sekali tak mengurangi daya tariknya.

Dia tersenyum tipis.

“Selalu cantik,” gumamnya pelan.

Saat dia sedang menikmati paras ayu tersebut tiba-tiba terdengar suara teriakan mengejutkan. Matanya terbelalak lebar saat melihat kedatangan pria yang menjadi suaminya. Dia memasang telinga untuk mendengar pertengkaran suami istri tersebut.

Namun kejadian yang disaksikan seketika membuat darahnya mendidih saat pria itu menampar istrinya.

Ingin sekali dia berlari dan memukul pria pengecut tersebut, tetapi pikirannya menghentikan apa pun yang ingin dilakukan ketika menyadari ... wanita itu istri orang.

Kenyataan tersebut membuatnya hanya bisa menghela napas berkali-kali, menahan gejolak emosi yang dirasa.

Dia segera masuk rumah ketika sudah selesai menyaksikan siaran langsung termehek-mehek yang bikin hati tertohok.

...✿✿✿...

Kirana sengaja mengurai rambutnya dan membiarkan beberapa helai menutupi wajahnya.

Tamparan Zidan bukan hanya meninggalkan bekas kemerahan, tetapi sudah membiru dan sedikit bengkak karena tak sempat dikompres.

Untunglah hari ini mereka tidak ada pekerjaan keluar kantor sehingga tak akan menjadi pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Setengah hari ini dia hanya masuk ke ruangan sang atasan dua kali. Tidak ada pekerjaan mendesak yang perlu dikerjakan.

Sepertinya keadaan memang sedang berpihak padanya.

Kirana menjatuhkan kepalanya di meja dengan mata terpejam. Bayangan apa yang diperbuat pria itu selalu menghantui bagaikan mimpi buruk.

Zidan sudah banyak berubah dan dia sepertinya sudah tak mengenali pria itu lagi karena terlalu banyak perubahan yang terjadi.

Bukan hanya cintanya yang menghilang, tetapi juga kelembutan yang selalu ditunjukkan.

Mengapa?

Sepuluh tahun dia menjadi istri, sedikitpun pria itu tak pernah membentaknya. Namun sekarang pria itu tak pernah segan lagi untuk memukulnya.

Matanya terpejam tetapi tetesan cairan bening lolos dan membasahi pipinya, mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah.

“Bu Kirana.”

Kedatangan Sumini membuatnya menegakkan tubuh setelah menghapus air mata.

“Ada apa, Bu?”

Wanita paruh baya tersebut mengulurkan es batu yang diikat mengunakan sapu tangan.

“Ini, Bu. Bisa buat kompres pipinya yang lebam.” Sumini hanya menjalankan perintah sang atasan. Sejujurnya dia sama sekali tidak tahu tentang lebam di wajah Kirana.

Apa yang dilakukan atas perintah Kendrick. Bahkan sapu tangan yang digunakan milik pria itu.

Tubuh Kirana menegang, sedikit terkejut. Dia sudah menyembunyikan wajahnya dari pandangan orang lain tetapi masih saja ketahuan.

Tangannya menerima, bibirnya tersenyum miris. “Makasih Bu.”

Setelah kepergian wanita paruh baya tersebut, Kirana mulai menempelkan benda dingin tersebut di permukaan kulitnya.

Rasanya nano-nano. Perih, panas dan nyeri, akan tetapi itu bukan dari pipinya melainkan rasa itu muncul dari dadanya.

Dia memejamkan mata sambil menikmati sensasi yang dirasakan.

Sementara di dalam ruangan, Kendrick melihat semua yang terjadi dengan Kirana melalui CCTV yang terpasang di sepanjang lorong.

Ingin sekali dia merengkuh tubuh ringkih wanita itu dan menghapus air mata kepedihan yang dirasa. Akan tetapi semuanya hanya bisa ditahan dan hanya menjadi angan-angan sebab tak ingin membuat perasaannya yang sudah padam kembali bergelora.

Berdekatan dengan wanita itu benar-benar tidak aman. Perasaannya bukan hanya sekadar suka, dia takut gairah gilanya akan terpancing.

Kendrick tidak sebaik itu. Dia memiliki masa lalu yang kelam, seperti api yang membara. Dia takut jiwanya terbakar.

Matanya fokus mengamati layar yang menampilkan sosok Kirana. “Bolehkah kali ini saja aku berharap pada istri orang?”

To Be Continue ....

1
komalia komalia
garang garang atau berang berang kali ya
komalia komalia
nyesek baru baca nya pun
Nora♡~
Waaaaa... waaaaahh... ceritanya akak sangat suka... harta, darjat dan kedudukan... bukan lah segala-galanya... tau tak... kebahagian itu tak perlu... model dan harta yang banyak...yang penting kebahagiaan itu cukup sederhana,... gitu...
Fitri Marza
Lumayan
Fitri Marza
Biasa
Sandisalbiah
wow.. Rajendra juga andil dlm permainan Kendrick
Sandisalbiah
Kendrick sengaja mengikuti sekenario Sisil..
Sandisalbiah
diluar ekspektasi.. apa yg di lakukan Kiran pasti diluar prediksi Sisil.. dia anggap Kiran perempuan lemah yg akan menangis merelatapi kepergian suaminya tp aksi yg di lakukan Kiran sungguh keren
Sandisalbiah
istri Rajendra yg jd dalangnya dan Yamema hanyalah pionnya..
Is.Show
buuk dah 2024 loh, yang salah tuh anak ibukk
Emn Sc
Ken pulang.
WJ
doooohhh kaaahhh emang gtu y klo ada ban serep baru yg lama jd terabaikan
Opie
Luar biasa
Dede Suryani
huhhhh
Jelita Maliogha
pada dasarnya yg bisa memberi keturunan anak laki² itu dari kromosom laki² bukan perempuan, dan itu pejrannha Uda dapat saat skolah SMA dlu. pasti waktu belajar IPA dlu sering bolos 🤣
Joel
klise alur ceritanya.. istri pertama ug teraniaya
Chuzaefah Chuzaefah
Luar biasa
Satria Anita
Kecewa
Rikari
Luar biasa
NiedaSofian
Benih anak laki2 harus di dapati dr laki2 bukan dr perempuan.. berpelajaran tp begok!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!