TWINFLAME ;My Naughty Girl

Di dalam mobil yang melaju, suasana terasa begitu hening dan mencekam. Dave merasa semenjak bos nya kembali dari toilet mood- nya begitu buruk, entah apa yang terjadi di toilet. Dave juga tidak berani untuk bertanya, salah-salah malah dia yang jadi sasaran. Maka Dave hanya terdiam tanpa bertanya apapun.

Beberapa menit kemudian, mobil yang mereka kendarai, sudah berhenti di depan hotel. Kai turun dari mobil, berlalu begitu saja, dengan raut wajahnya yang datar dan dingin. Dave yang melihat itu hanya bisa menghela nafas nya.

Kai sudah tiba di depan kamar hotel nya, ia membuka handle pintu, masuk ke dalam lalu menutup lagi pintu nya, membuka jas yang di gunakan, ia lempar jas itu ke atas sofa yang berada di dekat ranjang nya. Tak lupa ia juga membuka sepatu nya. Lalu dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya.

Entahlah... Kai hanya ingin menjernihkan pikiran nya dengan mandi air dingin.

Tak berselang lama ia pun selesai dengan ritual mandi nya. Namun tetap saja, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal pikiran nya, membuat mood- nya belum membaik juga.

Dengan menggunakan bathrobe, ia berjalan menuju ke arah lemari pendingin yang berukuran kecil, untuk menyimpan beberapa minuman. Hal itu merupakan salah satu pasilitas hotel. Ia membawa sebotol Champagne yang sudah tersedia di sana.

Kai membawa Champagne itu dengan satu buah gelas di tangan nya. Ia berjalan menuju balkon, lalu duduk di sana sambil menikmati Champagne yang ia bawa tadi.

"Siapa kau? " Gumam nya sambil melihat ke atas langit

"Sial... Kenapa aku begini? " Tanya nya pada diri sendiri

Ia menuangkan kembali Champagne nya.

Saat ia sedang menikmati minuman nya terdengar suara langkah yang mendekat dari arah belakang. Ia menoleh, dan membulatkan matanya ia tampak kaget dengan apa yang di lihat. Bagaimana tidak, kalau yang dia lihat adalah...

Gadis yang ia cium tadi di club!!

'Bagaimana mungkin' batin nya

Tiba-tiba gadis itu naik dan duduk di pangkuan nya sambil menatap intens pada nya. Mereka berhadapan, dan si gadis terseyum memandang nya

"Kau merindukan ku sayang? " Kata si gadis itu

Kai mengerjapkan mata nya, ia tampak bingung "kenapa kau bisa ada disini? " Tanya nya heran

"Karena aku juga merindukanmu. " Jawab si gadis sambil tersenyum. Lalu si gadis mendekatkan bibir nya ke telinga Kai dan berkata "Aku ingin melanjutkan yang tadi kita lakukan. "

Kai merasa tubuh nya begitu panas, tiba-tiba saja tanpa di minta milik nya sudah tegang di balik celana.

Kai menatap sejenak wajah gadis nya, tatapan nya sayu, semburat merah terlihat di kedua pipi si gadis.

'Oh... Dia terlihat sexy dan polos' batin Kai

Tanpa aba-aba Kai melahap bibir ranum si gadis, yang begitu menggoda nya. Mereka saling membelit menyalurkan hasrat yang membuncah.

Tangan si gadis sudah mengalung di leher Kai. Tubuh nya bergerak-gerak di atas pangkuan Kai, membuat mereka melenguh merasakan nikmat yang di timbulkan dari milik mereka yang saling bergesekan.

Kai tidak tahan lagi sebenar nya, namun ia ingin lebih menikmati ini semua dengan perlahan.

Kai berpindah ke leher si gadis, menghisap nya seperti seorang vampire. Tangan nya tidak tinggal diam, masuk ke dalam rok si gadis lalu meraba-raba paha nya dengan sangat sensual. Kamari melenguh merasakan apa yang di lakukan oleh Kai. Kamari bergerak lebih cepat di atas Kai.

"Oh... Sayang... Ahh..." Lenguh Kamari di barengi dengan pelepasan nya.

Kai-pun mengerang merasakan pelepasan nya tiba "arrrggghhhttt... Ohhh... "

Baru kali ini, ia bisa pelepasan hanya dengan... gesekkan?

'Oh... Ini tidak bisa di percaya' batin nya

Saat Kai membuka mata, tiba-tiba sinar matahari menyorot wajahnya nya, reflek ia menutupi mata nya dengan tangan. Beberapa detik kemudian, ia membelalakkan mata nya lalu dengan cepat terbangun dari posisi tidur nya menjadi duduk. Kai mengedarkan pandangan nya seperti mencari sesuatu. Ia terdiam beberapa saat, lalu melihat ke bawah arah tubuh nya. Terlihat-lah sofa panjang yang ia tiduri basah.

"Ohh... Sh*tt!! Apakah aku bermimpi? " Monolog nya merasa tidak percaya apa yang telah terjadi.

Kai berada di tempat terakhir kali ia meminum Champagne nya, yaitu balkon hotel. Di meja kecil yang ada di balkon itu, masih ada sisa-sisa Champagne semalam.

'Jadi apakah semalam hanya mimpi?' Batin nya, ia memijat-mijat pelipis nya merasa pusing

Ya... Semalam ia tertidur di balkon hotel setelah menghabiskan satu botol Champagne nya dan hanya sekitar satu gelas kecil lagi yang tersisa.

***

Di tempat yang berbeda ada seorang gadis yang terus saja mengumpat dan meringis di lantai kamar nya.

"Ohhh... Stttt... Si*lan! Duhh... Sakit.. Dasar bodoh! Bodoh kau, Kamari!" Monolog nya sambil memegang pinggang ramping nya

Ya... Gadis itu Kamari. Ia tiba-tiba saja bermimpi aneh atau bisa di bilang panas?

Karena di mimpi nya itu ia melakukan adegan dewasa dengan seorang pria yang tidak ia kenal. Ini merupakan hal yang baru untuk Kamari. Sebelum nya dia tidak pernah bermimpi dewasa seperti itu. Merasakan kenikmatan sehingga bagian intim nya menjadi basah.

Sampai pada akhir nya ia berada di lantai samping tempat tidur nya karena terjatuh dari atas ranjang dan berakhir kesakitan di bagian pinggang nya.

Oh... Ini memang hal gila yang pernah ia rasakan. Bermimpi hal yang jorok. Apa saking tidak mempunyai kekasih, lalu membuat dia bermimpi seperti itu? Pikir nya...

Dengan kepala yang sedikit pusing sisa dari alkohol yang di minum semalam, ia pun bangun, untuk pergi ke kamar mandi. Ia akan mandi dan berendam air hangat untuk me-rileks kan badan nya, sekaligus pikiran nya.

Kamari mengisi bathtub dengan air hangat dan mengatur suhu nya Setelah terasa cukup pas, lalu ia membuka pakaian satu persatu.

"Ohh... Iya sabun nya" Monolog nya sambil berjalan ke lemari dekat wastafel untuk mengambil sabun.

Saat ia akan mengambil sabun, tak sengaja ia melihat pantulan nya di depan cermin wastafel. Spontan ia membelalakkan mata nya.

"Apa ini? " Ucap nya sambil memegang leher nya yang disana terdapat tanda merah keunguan.

"Apa yang terjadi? Kok bisa ada di sini? " Sambil menggaruk-garuk tanda itu supaya hilang, tapi tidak bisa...

Kamari tahu tanda apa yang ada di leher nya itu. Ia memang belum pernah melakukan nya selama ini, tapi dia juga tak sepolos itu untuk mengetahui hal-hal seperti ini.

Kamari menyambar bathrobe , dan memakai nya. Ia urungkan dahulu mandi nya ada yang lebih penting dari itu.

Dia akan menelepon teman nya untuk menjelaskan apa yang terjadi semalam, karena jujur, dia lupa dengan apa yang terjadi semalam.

Kamari mengambil benda pipih yang terletak di nakas tempat tidur nya. Lalu dia menghubungi Laura teman nya. Tak berapa lama telepon -pun tersambung

"Halo... " Suara di sebrang sana khas bangun tidur

"Lau... Aku ingin bertanya padamu. " Ucap Kamari langsung

"...." Tak ada jawaban, hening beberapa saat lalu "oh... Kau rupanya K" Kata Laura "huah ... nanti saja, aku sedang tidur. Don't disturb me! " Lanjut nya lalu sambungan telepon -pun terputus, di matikan oleh Laura.

"Oh.. Bit*h!! " Umpat Kamari

Kamari berpikir sejenak lalu mencoba menghubungi Emily. Sambungan telepon-pun terhubung..

"Hello... K, kenapa? " Terdengar suara Emily yang lebih fresh di banding Laura.

"Hello... Emily, kau sudah bangun? " Tanya Kamari

"Ya... Sudah. Aku sekarang sedang sarapan. Kau mau sarapan bersama? Kesini saja" Tawar Emily

"Tidak. Aku ingin bertanya apa yang terjadi semalam? " Tanya Kamari

"Terjadi apa? " Emily balik bertanya karena tidak mengerti maksud ucapan Kamari

"Ck... Kau ini. Aku bertanya malah kau jawab lagi dengan pertanyaan. " Jawab Kamari kesal

Emily hanya terkekeh di sebrang telepon, ia tahu apa yang di maksud Kamari, ia hanya ingin sedikit menggoda teman nya itu.

"Justru aku yang harus nya bertanya, apa yang kau lakukan semalam? Kau hanya bilang, 'aku hanya bersenang-senang dengan pria tampan'. Apa maksud dari ucapanmu itu hah? " Tanya Emily, ia juga sedikit menirukan apa yang di ucapkan Kamari semalam.

Ucapan Emily membuat Kamari ternganga shock, tiba-tiba kepala nya pusing

'Apa yang sebenar nya terjadi' batin nya

Dia benar-benar tidak mengingat apapun...

'Ini semua gara-gara alkohol si*lan itu'

Kamari mengutuk alkohol dan bersumpah tidak akan meminum nya lagi.