TWINFLAME ;My Naughty Girl

TWINFLAME ;My Naughty Girl

Bab 1 As You Wish

University of Washington

Tiga orang gadis duduk di bawah pohon sakura Yoshino Quad, yang mana merupakan salah satu ikon di UW's ini.

Tempat nya sejuk, dan juga indah dengan pemandangan bunga sakura yg berwarna pink. Tempat ini menjadi tempat para mahasiswa bersantai, bercengkrama, mengerjakan tugas ataupun membaca sambil tiduran di atas rumput yang hijau.

"Aku penasaran tentang Twinflame." Kata salah satu gadis berambut keriting yang duduk di situ bernama Emily.

"Twinflame apa?" Ujar gadis satunya lagi bernama Laura.

"Entahlah... Aku hanya merasa penasaran dengan hal itu, aku pernah mendengarnya namun itu hanya sekilas saja. " Jawab Emily sambil memakan cemilannya. Lalu ia melanjutkan "katanya jika kita bertemu dengan twinflame kita, kita akan merasakan cinta yang berkobar, sehingga bisa membakar jiwa kita. Oh... Aku ingin merasakan hal itu. " Ucapnya dengan antusias dan dramatis

"Oh.. Really? Apakah bisa membakar ranjangku?" Ucap Laura sambil cekikikan.

Seorang gadis yang sedang asik membaca buku melirik kedua temannya itu, ia hanya menghela nafas dan kembali membaca bukunya. Namun sebelum itu ia sempat berkata.

"Kau random sekali Emily, aku tidak percaya dengan hal itu. " Ujar Kamari

"Kau tidak percaya, karena kau belum pernah merasakan nya. " Jawab Emily

"Of course.. Dia kan seorang biarawati suci. " Timpal Laura membuat mereka terbahak-bahak.

Kamari hanya bisa mengumpat terhadap teman-temannya. Memang ia akui selama ini di usia nya 20 tahun, ia belum pernah memiliki kekasih.

Kamari Princy Eduardo namanya, gadis ini berasal dari Spanyol. Wajah cantik, rambut berwarna blonde bergelombang, matanya yang bulat dan berwarna biru, menjadikan nya nampak seperti boneka. Banyak pria yang mencoba menarik perhatiannya tapi entahlah... Dia hanya belum merasa tertarik akan hal itu.

"Hey, lihatlah! Kearah jam 3. Apa menurutmu 2 pria itu melihat kearah kita?" Tanya Emily.

"Ya.. Kurasa begitu." Ujar Laura, ia tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada 2 pria tersebut.

Kamari mengerutkan alisnya menatap temannya Laura dengan tatapan tajam.

"Apa yang kau lakukan? " Tanya Kamari sambil menutup bukunya.

"Apa? Aku hanya melambaikan tanganku.." Jawab Laura

"Ya... Kepada orang asing tentunya" Kata Kamari memutar bola matanya.

"Dan orang asing itu lumayan tampan." Kata Emily tersenyum dan ber-tos ria bersama Laura.

"Oh.. God. Kenapa aku harus berteman dengan kalian. " Lagi-lagi Kamari hanya bisa memutar bola matanya.

"Hey girls... "

Tiba-tiba suara maskulin menyapa pendengaran di tengah perbincangan mereka. Mereka memutar kepala, menengok ke arah suara itu berasal dan ternyata itu salah satu suara dari 2 orang pria yang sedang di perbincangkan. Secepat itu 2 pria itu ada di belakang mereka, padahal tadi mereka lumayan berjarak sekitar 7 meter.

"Wow... Hai guys, mau bergabung bersama kami? " Tanya Laura sambil tersenyum genit. Kamari yang melihat itu hanya memutar bola matanya.

"Tentu saja" Jawab pria yang berambut brunette, dia duduk sambil tersenyum. Kamari memperhatikan itu dan ya..dia akui senyuman itu sangatlah tampan. Karena merasa di perhatikan pria itupun melihat ke arah Kamari, lalu ia menambahkan.

"Hai.. Kau Kamari kan? " Sambil tersenyum ramah.

"Ya.. Kau tau aku?" Tanya Kamari merasa heran

"Tentu saja kami mengenalmu, kau lumayan terkenal di kalangan pria di kampus ini." Tambah teman pria yang berambut keriting, ikut duduk di sebelah pria tadi.

"Oh ya.. Benar. Aku lupa kalau kita berteman dengan gadis populer, Emily." Kata Laura sambil melirik Emily lalu mengedipkan matanya terhadap Kamari dan tertawa menggoda nya. Emily hanya menggeleng dan tertawa melihat itu.

"Ohh.. C'mon girls stop it, okey?" Kata Kamari mukanya memerah, malu- di goda oleh temannya.

Melihat hal itu pria berambut brunette mencoba mengubah topik pembicaraan dengan memperkenalkan dirinya dan temannya.

Pria itu bernama Aaron, rambutnya berwarna brunette, rahangnya kokoh dan hidungnya-pun mancung, tidak lupa juga matanya yang terang berwarna hazel menambah pesona sosok pria itu. Sehingga bisa di bilang dia cukup...tampan? Tidak, sepertinya bukan hanya 'cukup' tapi ia memang tampan.

'Well.. Mereka juga sepertinya sosok pria populer disini' batin Kamari

Karena bukan hanya sosoknya yang tampan, ia juga terlihat easy going, dapat dengan mudah berbaur dengan siapapun termasuk yang baru ia kenal.

Begitu juga dengan teman nya yang bernama John. Pria yang berambut keriting dan berkulit hitam manis ini, merupakan orang yang asik dan juga humoris.

Mereka langsung merasa akrab satu sama lain, mereka banyak bercerita dan tertawa di sana dengan obrolan-obrolan random mereka. Walaupun usia Aaron dan John beda 1 tahun lebih tua dengan Kamari dan teman-temannya.

"Oh.. Iya apa kalian ingin ikut denganku dan Aaron ke club, tonight?" Tanya John di tengah perbincangan mereka.

"Are you guys going to party tonight? " Tanya Laura antusias

"yes...we are going to party tonight.  How about you girls come along?" Kata Aaron

"Of course! Kami akan ikut, sepertinya memang sudah lama kami tidak pergi ke club, iyakan?" Kata Laura menanyakan persetujuan teman-temannya. Emily hanya mengangguk sambil tersenyum, merasa antusias sama hal nya dengan Laura. Berbeda dengan Kamari dia tidak se-excited itu.

"Aku tidak janji" Kata Kamari

"Oh.. C'mon K! Kita tidak setiap hari party. Kau sesekali harus menikmati hidupmu." Kata Emily

"It's right. Apalagi kau ini kan orang Spanyol." Kata Laura

"Apa hubungannya dengan negaraku?" Jawab Kamari sambil mengerutkan alisnya menatap Laura.

"Tentu saja ada. Kau tau sendiri kan kalau theory type orang Spanyol itu, ”they know how to enjoy life”. Sepertinya akulah yang paling cocok menjadi orang Spanyol, aku suka sekali berpesta. " Kata Laura matanya berbinar-binar excited. Mereka hanya tertawa melihat Laura seperti itu.

Benar kata Laura, berpesta ( fiesta ) sudah menjadi culture bagi orang-orang di negara Spanyol. Banyak sekali party disana apalagi di musim summer.

"Jadi, bagaimana apa kau akan ikut? " Tanya Emily melihat ke arah  Kamari

Kamari menghela nafas "kau tau sendiri kan bukannya aku tidak suka party, tapi sejak terakhir kali aku berpesta, aku menimbulkan kekacauan karena terlalu mabuk, dan sekarang ayah ku menyuruhku mengurangi untuk pergi-pergi berpesta, apalagi sekarang aku tidak tinggal dengan orang tuaku. "

"Oh... Tapi memang kau gila sih pada saat itu, bayangkan saja itu pesta anniversary orang tuamu, yang datang ke pesta itu kolega-kolega bisnisnya, dan kau malah mengacaukannya dengan naik ke atas meja menari sambil bernyanyi berteriak-teriak seperti orang gila. Hahaha.. " Tawa Laura di akhir kalimatnya mengingat apa yang di lakukan oleh temannya waktu itu

Kamari hanya memutar bola matanya "maka dari itu, sebisa mungkin aku harus menghindari sebuah pesta terutama alkohol."

"Alkohol menjadikan kau lebih liar K. Aku menyukainya, hahaha... " Kata Emily

"Oh aku malah tidak sabar untuk melihatnya. " Pernyataan itu terlontar dari mulut Aaron dan langsung mendapatkan pelototan dari Kamari. Sehingga semuanya tertawa lepas melihat hal itu.

"Baiklah, kalau begitu sudah di pastikan semuanya ikut nanti malam." Kamari terlihat ingin protes, tapi Aaron langsung melanjutkan "aku tidak menerima penolakan" Sambil tersenyum Aaron bangun dari duduknya, menepuk sedikit bagian pantat untuk mengurangi kotoran yang menempel saat tadi dia duduk di rumput. Begitupun dengan John.

"Bye... See you tonight girls. " Kata John sambil melambaikan tangan nya.

***

...

...

New York City

Di sebuah ruangan terdapat seorang pria yang sedang berkutat dengan pekerjaannya. Mata Hazel nya yang indah dan tajam terlihat fokus ke depan ke arah komputer, seirama dengan tangannya yang kekar menekan keyboard dan mouse secara bergantian.

Ceklek

"Darling... " Tiba-tiba suara lembut seorang perempuan menyapa pendengarannya dari balik pintu. Perempuan itu masuk,ia menggunakan pakaian yang membentuk lekukan tubuhnya, berambut merah, memiliki kulit yang putih. Ia tersenyum cantik dengan Lipstik yang di gunakannya berwarna merah menggoda.

Pria itu melirik ke arah perempuan nya hanya sekilas, setelah itu kembali fokus dengan pekerjaan nya.

"Sudah ku katakan, ketuk dulu sebelum masuk ke ruangan ku, Jane! " Ucap si pria sedikit kesal karena merasa terganggu.

Perempuan itu cemberut, tapi tetap melangkahkan kaki nya mendekat ke arah pria tersebut.

"Oh darling... Aku ini tunangan mu, aku kesini karena aku merindukanmu."

Perempuan itu bernama Jane Alexander, usianya 28 tahun. Apa yang di katakan perempuan itu benar, ia adalah tunangan dari pria tersebut, pria dingin namun juga tampan. Selain itu pria ini juga merupakan salah satu pewaris keluarga terkaya di dunia. Sehingga banyak sekali wanita yang mendambakan untuk menjadi pasangan nya. Pria itu bernama

Kaiser Elio Anderson

Entah kenapa Kaiser menerima pertunangan itu, padahal sudah terlihat jelas dia tidak memiliki hati dengan Jane. Ia hanya mematuhi kata daddy nya untuk bertunangan dengan rekan bisnis daddy nya itu.

"Kau tidak merindukanku darling?" Bisik Jane di belakang telinga Kaiser. Entah bagaimana dia tiba-tiba sudah berada di belakang Kaiser. Tangannya sudah membelai-belai manja otot kekar nan kokoh Kai.

Kai dengan reflek menyingkirkan tangan Jane darinya.

"Stop it! Aku sedang bekerja Jane. "

Jane tidak memedulikan hal itu ia malah duduk di pangkuan Kai, membelakanginya dan menggesekkan bok**gnya pada milik Kai. Kai menggeram, bagaimanapun dia hanya pria biasa yang juga bisa h*rny.

Sampai pada saat Jane akan mencium bibir nya, Kai langsung membalikkan tubuh Jane dan memojokkannya di meja kerja.

"B*tch!! " Umpat Kai

"Sudah ku bilang jangan coba-coba mencium bibir ku tanpa seijin ku!!" Dengan penuh nada peringatan

Matanya merah dan tajam, Jane yang melihat itu meneguk saliva nya dengan susah. Jane tahu ia sudah di luar batas karena sudah mengganggu Kai.

"You want me to f**k you so hard, hm? " Bisik Kai di telinga Jane

"as you wish" Desisnya

"Sekarang menu**ging lah!!"

Tanpa memprotes dan bertanya apapun Jane langsung menu**ging dengan tangannya memegang kuat meja sebagai tumpuannya.

Kai melepaskan gesper nya, membuka resleting, dan menurunkan celananya, sehingga milik nya sudah terlihat. Kai menyibak rok dan melepaskan celana dalam yang di kenakan Jane dengan kasar. Tanpa aba-aba Kai langsung membenamkan milik nya kedalam Jane.

"Ohhh... " Lenguh Jane merasa sedikit perih, tapi ia menyukai apa yang di lakukan Kai terhadap nya.

Kai tanpa ampun menghentakkan milik nya keluar masuk dengan cepat. Ia terus saja mengejar kepuasan nya tanpa mempedulikan Jane.

"Ohhh... Yes... Darling.. Oh fu**ing so good. " Racauan Jane yang merasakan nikmat luar biasa

Kai menyeringai mendengar racauan Jane. Lenguhan-lenguhan terdengar di ruangan tersebut.

Saat Kai dengan gagah menghentakkan milik nya di belakang Jane, tiba-tiba pintu ruangan kantor terbuka, menampilkan sosok pria berkaca mata sedang membawa tumpukan dokumen.

"Kai sepertinya kit-" Ucapan nya terpotong karena melihat adegan tak senonoh di depan nya. "Si*lan kau!!" Umpatnya "ck.. Cepatlah! Kita tidak punya waktu. " Seru nya meninggalkan ruangan, sambil sedikit membanting pintu ruangan Kai karena merasa kesal.

"Oh sh**t!! " Umpat Kai semakin mempercepat gerakannya.

"Kai... Ohhh ak-aku ma-mau ohhh..." Ucapannya terpotong karena gelombang pelep**an yang akhirnya Jane dapatkan, kaki nya bergetar hebat. Begitupun dengan Kai.

Jane yang merasa Kai akan mendapat pele**san nya merapatkan kakinya supaya Kai melepasnya di dalam. Tapi Kai langsung mencabut milik nya menyemburkan ben*h nya di atas bok**g Jane.

"Arggghhh... " Lenguhnya, nafasnya berderu hebat. Ia duduk di kursi, menyandarkan punggungnya sambil memejamkan matanya, mengistirahatkan dirinya sejenak.

"Bersihkan-lah dirimu di toilet. " Ucap Kai di sela nafasnya yang terengah, masih dalam keadaan memejamkan mata.

Jane menghela nafas, ia pergi ke toilet yang ada di ruangan Kai.

Setengah jam kemudian...

Jane keluar dari dalam toilet, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan, namun di sana tidak ada siapa-pun. Kai sudah tidak ada di ruangan itu.

"Bajin**n!!! " Umpat Jane merasa kesal.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

l

2024-09-22

0

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

mampir thor

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!