Seorang wanita muda,harus melewati hari yang memilukan ketika ia di perkosa oleh seorang pria dan membuat nya hamil.
Hari - hari yang menyedihkan mulai ia hadapi,cibiran orang - orang sudah seperti makanan hari - hari untuk nya dan anak nya.
tapi semua tidak membuat ia patah semangat,ia terus berjuang demi Buah hatinya.
akan kah ada hari bahagia baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
08 - Pesta Malam Ini
Seperti menarik banyak perhatian orang,Sosok Adam yang di sangat di kenal di kalangan pembisnis membuat Adam menjadi buah bibir pada wanita karena karisma nya yang sangat menarik dan mempesona.
Tapi ada juga yang terlihat kesal karena melihat Adam yang jarang terekspos tiba - tiba mengandeng wanita cantik dan saling berpegangan.
Tessa yang adalah mantan kekasih Adam melihat kedatangan Adam. ia pun menghampiri.
"Hai Adam." Sapa Tessa.
"Iya." Balas Adam singkat.
"Terima kasih sudah mau datang di perusahaan baru ku,aku sangat senang." Ucap Tessa.
"Sama - sama,sesama Rekan Bisnis,tidak mungkin aku tidak datang." Ucap Adam dengan jelas.bahwa ia datang malam ini hanya karena mereka rekan bisnis,tidak ada niat apa pun.
"Iya." Balas Tess tersenyum berat.
Tessa lalu menoleh ke wanita yang berdiri di samping Adam.
"Dia siapa?." Tanya Tessa.
"Kekasih ku." Ucap Adam dan mendekap Tiara.
Tiara pun begitu tidak nyaman dengan dekapan Adam,meski ia tidak tahu apa yang terjadi pada Adam.
"Apa dia menyewa ku untuk membuat nya cemburu." Gumam Tiara.
.
.
.
.
Tiba - tiba
MC yang membawakan acara pun memulai acara nya,terdengar suara tepuk tangan meriah mengisi di ruangan itu.
"Aku kedepan dulu Dam." Pamit Tessa,Adam hanya membalas dengan mengangguk kecil.
Tiara pun hanya dia sembari kedua mata nya melihat ke arah depan dan tangan Adam masih memegangi sebelah tangan nya.
"Apa dia akan terus memegangi tangan ku seperti ini." Tiara menghela nafas.
Tiara melihat kesekitaran,mencari jam dinding untuk melihat sudah jam berapa ini. namun ia tak menemukannya,gedung sebesar ini tidak punya jam dinding. keluh nya.
"Nona,anda sedang mencari apa?." Tanya Rio menunduk kan sedikit tubuh nya,agar memudahkan Tiara berbicara,ia dari tadi melihat Tiara celingak celinguk.
"Sudah jam berapa ya?." Bisik Tiara pada Rio. Adam melirik sebentar melihat Tiara yang berbisik pada Rio dan kembali fokus ke depan . Acara yang sangat membosankan baginya.
"7.30 Nona." Jawab Rio.
"Oh,Ok." Saut Tiara.
Ia merasakan,tas kecil yang ia pegang di tangan nya bergetar,pasti ada yang menelepon,pikirnya.
"Tuan,apa boleh kau melepaskan tangan ku,aku mau mengangkat telefon sebentar." Ucap Tiara sedikit menjinjitkan kaki nya, karena tubuh Adam yang tinggi dan untuk menggapai telinga Adam.
Seketika ,tak banyak bicara Adam lansung melepaskan genggaman tangan nya dan Tiara pun keluar mencari tempat yang lebih sepi untuk melihat siapa yang menghubunginya sampai berkali - kali.
Saat Tiara pergi,Adam melihat telapak tangan nya yang sudah memegangi tangan gadis itu,ia lalu mengambil sapu tangan di saku nya dan mengelap tangan nya,seperti mengelap kotoran yang menempel.
.
.
.
.
Diluar.
"Ibu untuk apa menghubungi ku." Gumam Tiara.
baru ia selesai menggumam,ponsel nya kembali berdering dan dengan cepat ia mengangkat nya.
"Hallo Bu." Tiara mengangkat telefon.
"Kamu lagi sibuk ya Nak?,Ibu mau kasih tahu,kalau ayah masuk rumah sakit." ucap Bu Ani dengan suara yang seperti habis menangis.
"Apa,Ayah kenapa Bu." Tiara panik.
"Ayah tiba - tiba pingsan,Ayah Kena stroke ringan Nak." Jawab Bu Ani.
Tiara menutup mulutnya yang terbuka lebar karena terkejut,seketika lutut nya menjadi lemas mendengar apa yang terjadi pada Ayah nya.
.
.
.
.
.
Bersambung