Kehidupan Kedua Nanda

Siang harinya setelah pulang dari sekolah dan mendapatkan surat pindah Raden dan Nanda pergi ke sekolah internasional school karena mereda datang saat waktu jam belajar jadi tidak ada yang melihat kedatangan mereka,

Setelah diterima dan membayar semua kebutuhan Raden, Nanda dan Raden pun pergi ke sebuah mall untuk makan siang dan akan bertemu seseorang yang akan menjual lahan luas

"Raden setelah makan kita ke cafe depan dulu ya kakak ada pertemuan dengan seseorang, setelah itu baru kita beli perlengkapan sekolah kamu" ucap Nanda

"Iya kak gak papa Raden ikut Kakak saja bagaimana baiknya" ucap Raden

" kamu sudah selesai belum makanya, jika sudah kita pinda kedepan sebentar lagi orang nya mau sampai" ucap Nanda

"Sudah kok kak, ayo kita kesana" ucap Raden

Setelah itu mereka pun pergi menuju cafe depannya, tidak lama kemudian orang yang mereka tunggu pun datang,

"Permisi dengan nona Nanda kirana putri" tanya seorang pria

"Benar tuan" jawab Nanda

"Perkenalkan saya Steven yang membuat janji temu dengan ada" ucap tuan Steven

" Baik tuan silahkan duduk," ucap Nanda dan memesankan cemilan dan minum untuk Steven

"Nona Nanda ini adalah surat surat lahan yang saya punya serta ini foto lokasi dan semua surat yang di perlukan dan ini video lahanya, anda juga bisa mengecek lokasi ini dan kebetulan tidak jauh dari sini juga" ucap Steven dengan jujur

Nanda pun mengecek semua dan mengetik sesuatu di iPad nya Raden pun ikut membaca semua isi surat dan semua nya.

Setelah mengecek semuanya Nanda percaya apa yang di katakan Steven jujur dan asli Nanda pun setuju

"Saya setuju dengan harga dan tempatnya anda mau saya bayar cash atau tf atau cek" ucap Nanda dengan tenang

Sedangkan Steven yang mendengar itu sangat shock karena dengan mudah gadis muda ini membeli lahan yang mahal itu tanpa menawar dan bisa membayar saat ini juga, begitu juga Raden.

"Nona anda langsung setuju tidak takut saya tipu atau bermasalah dan apa anda tidak ingin menawar sedikit pun" ucap Steven yang gugup saat melihat ketenangan Nanda. Bukan karena dia berbohong tapi karena shock

"Tidak tuan saya percaya, sudah saya check semua asli bagaimana jika kita langsung pergi ke notaris sekarang juga" ucap Nanda

"Terima kasih nona jika begi kita bisa pergi sekarang, apa anda punya kenalan notaris" tanya Steven antusias dia menjual lahan itu Karena dia sedang butuh uang untuk pengobatan ayahnya saat ini. Jadi saat ada yang mau beli tanpa menawar

" Ada tuan kita kemana sekarang saya sudah membuat janji," jawab Nanda

Setelah itu mereka pun pergi menuju kantor notaris mengurus semuanya, saat semua selesai Steven pun meminta pembayaran melakui transfer saja dan Nanda pun langsung mentransfer semua pembayaran dan itu membuat Steven sangat senang merekapun berpisah

Saat di mobil

"Kak, kenapa kakak langsung mau dengan harga segitu memang sih jika di lihat dari lokasi dan keadaan sangat bagus, tapi kakak langsung beli tanpa meminta harga diskon Gito hehe" tanya Raden

"Pertama karena dia orang jujur, kedua dia menjual untuk biaya pengobatan orang tuanya dan ketiga kakak akan mendapat keuntungan 100 kali kipas saat selesai pembangunannya dan di pasarkan" ucap Nanda bahagia

"Benarkah wah kakak hebat, baiklah Raden akan bantu pekerjaan kakak nanti kebetulan Raden bisa buat disain rumah karena cita cita Raden menjadi arsitek yang hebat" ucap Raden tersenyum

"Bagus jika begitu kakak bangga padamu, jadi setelah lulus SMA ini kamu kuliah di jurusan arsitektur saja ya agar kamu bisa mengembangkan bakat dan cita cita kamu," ucap Nanda

"Alhamdulillah jika begitu kak semoga dilancarkan semuanya, terima kasih kak" ucap Raden

"Sama sama, sekarang kita cari kebutuhan sekolah kamu dan kebutuhan disain kamu kita akan mulai kerja malam ini untuk masa depan kita" ucap Nanda dengan semangat

"Siap kak, kita bangun masa depan" ucap Raden tak kalah semangat dan bahagia

Mereka pun pergi membeli semua keperluan sekolah, saat semua selesai Nanda mendatangi toko handphone dan leptop setelah itu mereka pun pulang

Saat sudah sampai di rumah mereka pun kelelahan berkeliling dari pagi hingga sore

"Raden ini leptop dan hp untuk mu, SIM card juga sudah ada dan simpan nomer kakak dan leptop ini sudah lengkap untuk kamu kerjakan tugas dan membuat disain" ucap Nanda

Raden yang mendengar itu pun terkejut, rasa di hati ya campur aduk rasanya apa yang dia dapatkan hari serasa mimpi karena dulu mau makan saja sangat sulit jika pagi makan siang tidak malam pun kadang tidak tapi sekarang Samapi bisa memiliki barang yang tidak pernah dia bayangkan untuk memilikinya

Raden pun bukan mengambil hp dan leptop nya dia malah berjalan dan mendekati Nanda lalu memeluknya dengn erat sambil menangis

"Kak terima kasih, terima kasih atas kebaikan hati Kakak dan bantuan kakak pada Raden, Raden tidak mengharapkan hal lebih, Raden bisa lulus sin sekolah dan bisa makan serta ada tempat berteduh pun Raden sudah sangat bahagia dan berterima kasih," ucap Raden

"Tidak apa apa, kakak senang kok membelikan ini semuanya apa lagi ini memang di butuh kan, anggap saja semua yang kamu dapat sekarang adalah hasil dari kesabaran dan ke ikhsan kamu dalam menjalani kehidupan selama ini, tapi jangan berubah tetap lah menjadi Raden Saguna yang kakak kenal baik, tidak sombong, membantu sesama yang membutuhkan, dan jangan tinggalkan ibadahnya" ucap Nanda

"Belajar lah dengan baik, tunjukan pada semua orang jika kamu bisa sukses tapi bukan untuk di sombong kan hanya untuk membuktikan" ucap Nanda seraya mengusap tangan Raden dengan sayang pada adik sendiri.

"Terima kasih kak, Raden akan belajar dengan baik dan tidak membuat kakak kecewa," ucap Raden

"Terima kasih kak, akan. Ku ingat selalu semua kebaikan kakak dan aku berjanji akan menjadi pria yang sukses dan bisa membuat kakak bangga dan bahagia, aku akan menjadi adik dan pelindung untuk kakak, kakak adalah keluarga ku hanya kakak" ucap Raden dalam hati

"Ya sudah Sana masuk kamar bersih bersih dan simpan semua barang kamu" ucap Nanda

"Baik kak, Raden kekamar dulu kakak juga istirahat" ucap Raden

"Eh kakak lupa setelah beres kita ke unit kak Leo nanti jam 7, ibu kak Leo menyuruh kesana mungkin ibu ingin kenal kamu" ucap Nanda

" Baik kak, nanti setelah selesai Raden panggil kakak" ucap Raden setelah itu mereka masuk kamar masing masing

...****************...

Sedangkan di rumah sakit

Levi Davi dan Jiro sedang berkumpul di ruang rawat Alaric, setelah melakukan tugas mereka masing masing

" Jiro, Davi apa yang akan kalian laporkan" ucap Alaric

"Untuk para penghianat sudah kami tangkap dan sudah kami masukkan ke sel di markas menunggu arahan bos, dan untuk yang memerintahkan itu semua adalah tuan derek, karena anda menolak putrinya yang mengaku tengah hamil anak anda" ucap Jiro dan Davi

"Wanita gila bagaimana dia bisa hamil anak ku, menyentuhnya saja tidak jangan kan menyentuh melihatnya saja mata ku sakit" ucap Alaric marah

"Bukanya dia cantik bos" ucap Jiro

"Bagi buaya darat sepertimu memang terlihat cantik siapapun itu, kucing di dandani juga kamu bilang cantik" ucap Alaric dingin

Sedangkan Levi dan Davi sudah ingin menyemburkan tawanya tapi takut bosnya marah karena berisik

"Wanita siluman gitu kamu bilang cantik" ucap Alaric lagi dengan melirik Jiro dan itu membuat Jiro kesal

"Kamu Levi bagaimana sudah dapat belum apa yang aku mau?" tanya Alaric

"Sudah bos ini semua datanya, tapi hanya sedikit karena sulit di cari"

"Nanda Kirana putri, gadis yatim piatu, hanya lulus SMA dan bekerja di restoran selera, berusia 20 tahun, cuma ini saja" ucap Alaric kesal

"Benar bos kami tidak bisa mencari lainya, dan ini fotonya" ucap Levi

"Cantik dan menarik " ucap Alaric

"Jadi dia hanya bekerja di restoran tapi bisa membayar semua biaya rumah sakit mahal ini apa kau percaya begitu saja dengan laporan ini" ucap Alaric dingin dan itu membuat Levi menelan ludah takut.

bersambung