NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Genie

Kontrak Cinta Genie

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Widya Pangestika

Genie Beauty adalah seorang gadis muda dari keluarga kaya yang hidupnya selalu dipenuhi dengan kemewahan dan kenyamanan. Namun, dunianya runtuh ketika ayahnya tiba-tiba meninggal karena serangan jantung. Kehidupan Genie berubah drastis ketika dia mengetahui bahwa ayahnya meninggalkan hutang yang sangat besar. Terjebak dalam kebingungan dan ketidakpastian, Genie menyadari bahwa dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalah ini, terutama karena dia selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi kesulitan finansial.

Di tengah kesedihan dan kebingungan, Genie tidak sengaja bertemu dengan Petra Pratama, CEO terkaya di kotanya, di sebuah kafe terkenal. Saat menerima berita duka tentang kematian ayahnya, Genie secara tidak sengaja bertabrakan dengan Petra. Melihat ekspresi sedih dan bingung di wajah Genie, Petra merasa iba dan menawarkan bantuan untuk mengantarnya pulang. Pertemuan tak sengaja ini menjadi awal dari hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widya Pangestika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Kebingungan dan Desperasi

### Bab 5: Kebingungan dan Desperasi

Genie duduk di meja makan yang besar, memandangi cangkir teh di depannya yang sudah dingin. Pikiran berkecamuk di dalam kepalanya, membuatnya sulit untuk fokus pada apa pun. Sejak kematian ayahnya dan mengetahui tentang hutang besar yang ditinggalkan, dia merasa seperti terperangkap dalam mimpi buruk yang tak kunjung berakhir.

Elena, ibunya, duduk di seberang meja dengan wajah yang tak kalah cemas. "Genie, kamu sudah makan?" tanyanya lembut, meski tahu bahwa putrinya mungkin tidak memiliki nafsu makan.

Genie menggeleng pelan. "Tidak, Bu. Aku tidak bisa makan. Aku terus memikirkan hutang-hutang ini. Apa yang harus kita lakukan?"

Elena mendesah dan menatap putrinya dengan penuh kasih sayang. "Aku juga bingung, sayang. Aku tidak tahu bagaimana kita bisa melunasi semua hutang ini. Tapi kita harus tetap kuat. Kita akan menemukan caranya."

Genie mengangguk, meski dalam hatinya dia merasa putus asa. "Aku sudah berbicara dengan teman-temanku, tetapi mereka juga tidak tahu bagaimana cara membantu. Mereka hanya bisa memberikan dukungan moral."

"Teman-temanmu memang baik, tetapi kita perlu solusi nyata," jawab Elena. "Apakah kamu sudah mencoba berbicara dengan orang lain yang mungkin bisa membantu?"

Genie berpikir sejenak. "Ada Petra. Dia menawarkan bantuan, tetapi dengan syarat yang sangat berat. Dia ingin aku menjadi istri kontraknya."

Elena terkejut mendengar ini. "Istri kontrak? Apa maksudmu?"

"Dia bilang bahwa dia didesak oleh keluarganya untuk segera menikah. Jadi dia menawarkan untuk melunasi hutang kita jika aku setuju menikah dengannya dalam kontrak," jelas Genie.

Elena terdiam, mencoba mencerna informasi ini. "Itu keputusan yang sangat besar, Genie. Apakah kamu yakin ingin melakukannya?"

Genie menggeleng. "Aku belum tahu, Bu. Aku bingung. Tapi aku merasa tidak punya pilihan lain. Kita butuh uang untuk melunasi hutang-hutang ini."

Elena menggenggam tangan Genie. "Sayang, aku tidak ingin kamu merasa terpaksa. Kita harus mencari cara lain dulu. Mungkin kita bisa menjual beberapa aset atau mencari pinjaman dari tempat lain."

"Baiklah, Bu. Aku akan mencari solusi lain dulu," kata Genie, meski dalam hatinya dia merasa ragu apakah ada solusi lain yang lebih baik.

Setelah percakapan itu, Genie memutuskan untuk bertemu dengan teman-temannya lagi. Mereka selalu menjadi sumber kekuatan baginya, dan dia berharap mereka bisa memberikan ide-ide yang mungkin belum terpikirkan.

Di kafe yang sama, tempat di mana dia pertama kali bertemu Petra, Genie bertemu dengan Lisa, Maria, dan Sophie. Mereka bisa melihat keletihan di wajah Genie.

"Genie, kamu kelihatan sangat lelah. Apa yang terjadi?" tanya Lisa dengan nada prihatin.

"Aku merasa tertekan. Ayah meninggalkan banyak hutang, dan aku tidak tahu bagaimana cara melunasinya," kata Genie dengan suara bergetar.

"Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu?" tanya Maria.

"Aku sudah mencoba mencari solusi, tetapi tidak ada yang kelihatan mudah. Petra menawarkan bantuan, tetapi syaratnya adalah aku harus menjadi istri kontraknya," jawab Genie dengan suara pelan.

Sophie menatap Genie dengan mata lebar. "Istri kontrak? Itu tidak terdengar seperti solusi yang ideal."

"Memang tidak, tetapi aku merasa tidak punya pilihan lain. Aku butuh uang untuk menyelamatkan keluargaku," jawab Genie.

Lisa menghela napas. "Kita harus mencari solusi lain dulu. Mungkin kita bisa mencari pekerjaan sementara untukmu atau menjual beberapa barang berharga."

Maria mengangguk setuju. "Ya, mungkin ada cara lain yang belum kita pikirkan. Kita bisa membantu mencari pekerjaan atau peluang bisnis yang bisa cepat menghasilkan uang."

Genie merasa sedikit lega mendengar dukungan teman-temannya. "Terima kasih, teman-teman. Aku benar-benar menghargai dukungan kalian. Aku akan mencoba mencari solusi lain sebelum memutuskan untuk menerima tawaran Petra."

Setelah pertemuan itu, Genie kembali pulang dengan sedikit harapan baru. Dia dan ibunya mulai mencari cara untuk menjual beberapa barang berharga dan menghubungi beberapa kenalan yang mungkin bisa memberikan pinjaman sementara. Mereka juga mulai mencari pekerjaan tambahan yang bisa membantu menambah penghasilan.

Namun, usaha mereka tidak memberikan hasil yang signifikan. Barang-barang berharga yang mereka miliki ternyata tidak cukup untuk menutupi hutang yang begitu besar. Mencari pekerjaan tambahan juga tidak mudah, mengingat Genie tidak memiliki banyak pengalaman kerja.

Hari-hari berlalu dengan cepat, dan tekanan semakin besar. Setiap kali Genie menerima panggilan dari kreditur yang menagih hutang, dia merasa semakin terdesak. Dia tahu bahwa waktu semakin menipis, dan mereka harus segera menemukan solusi.

Pada suatu malam, setelah seharian mencari solusi tanpa hasil, Genie duduk di kamarnya dan merenungkan tawaran Petra. Dia tahu bahwa menjadi istri kontrak bukanlah sesuatu yang diinginkannya, tetapi dia juga tidak ingin melihat keluarganya jatuh dalam kehancuran.

Dengan perasaan campur aduk, Genie menghubungi Petra. "Petra, aku sudah memikirkan tawaranmu. Bisakah kita bertemu lagi untuk membicarakan detailnya?"

Petra merespons dengan cepat. "Tentu, Genie. Mari kita bertemu besok di kantor saya."

Keesokan harinya, Genie berangkat ke kantor Petra dengan hati yang berat. Dia tahu bahwa ini adalah keputusan besar yang akan mengubah hidupnya selamanya. Saat tiba di kantor Petra, dia disambut dengan hangat.

"Terima kasih sudah datang, Genie," kata Petra dengan senyum lembut. "Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah bagimu."

Genie duduk di depan Petra dan menghela napas panjang. "Aku merasa terdesak, Petra. Aku tidak ingin kehilangan segalanya. Jadi, aku setuju untuk menjadi istri kontrakmu. Tapi aku ingin tahu detailnya sebelum kita melangkah lebih jauh."

Petra mengangguk dengan pengertian. "Aku mengerti. Kita akan membuat kontrak yang adil untuk kedua belah pihak. Kamu akan menjadi istriku selama satu tahun, dan selama periode itu, aku akan melunasi semua hutang keluargamu. Setelah satu tahun, kita bisa memutuskan apakah akan melanjutkan atau tidak."

Genie merasa sedikit lega mendengar penjelasan Petra. "Baiklah, aku setuju. Tapi aku ingin memastikan bahwa ibuku akan aman dan tidak terpengaruh oleh semua ini."

"Jangan khawatir, Genie. Aku akan memastikan bahwa ibumu tetap aman dan terlindungi. Ini adalah keputusan besar, dan aku berjanji akan mendukungmu sepenuhnya," kata Petra dengan suara tegas.

Genie mengangguk. "Terima kasih, Petra. Aku menghargai semua bantuanmu."

Dengan keputusan yang sudah diambil, Genie merasa beban di pundaknya sedikit berkurang. Meski hatinya masih penuh keraguan, dia tahu bahwa ini adalah langkah yang perlu diambil untuk menyelamatkan keluarganya. Dia berharap bahwa dalam perjalanan ini, dia bisa menemukan kekuatan baru dan mungkin, dalam prosesnya, menemukan cinta yang tulus dengan Petra.

Petra memberikan waktu kepada Genie untuk mempersiapkan diri dan keluarga sebelum kontrak dimulai. Dia memberikan jaminan kepada Genie bahwa semuanya akan berjalan dengan baik, dan mereka akan melalui ini bersama.

Genie pulang ke rumah dengan hati yang sedikit lebih ringan. Dia menceritakan keputusan ini kepada ibunya, yang meski terkejut, mendukung keputusan putrinya.

"Genie, aku bangga padamu. Kamu telah mengambil keputusan yang sangat berat demi kita. Aku yakin kita akan melalui ini bersama," kata Elena dengan suara lembut.

Genie memeluk ibunya erat. "Aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan keluarga kita, Bu. Dan aku yakin, dengan dukungan Petra, kita bisa melewati semua ini."

Dengan dukungan dari Petra dan keluarganya, Genie mulai mempersiapkan diri untuk menjalani peran barunya sebagai istri kontrak. Meski ada ketakutan dan keraguan, dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Dan siapa tahu, mungkin di balik semua ini, ada kebahagiaan yang menanti.

1
S. M yanie
bagus kak, mampir juga di karyaku ya kak... untuk saling mendukung...
Widya Pangestika: siapp 💕
total 1 replies
S. M yanie
semangat kak...
Mamimi Samejima
Wow, nggak nyangka sehebat ini!
Widya Pangestika: terimakasih kak ❤️
total 1 replies
Sarah
Kocak banget, ngakak ga ketulungan
Widya Pangestika: emang lucu t kak 😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!