Namaku Anastasya Latansya tapi nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya itu singkatan namaku biar gampang untuk di sebut dan di ingat,aku anak ke empat dari empat bersaudara ya artinya aku bungsu dong
setiap anak bungsu biasanya kan di manjakan tapi tidak denganku
sejak bayi mama dan papaku tidak begitu memperdulikanku
Bahkan sejak bayi nenek yang merawatku,kata nenek mama sering kelelahan merawat ketiga anaknya karena jarakku dengan kakak perempuanku hanya berjarak beberapa bulan saja
entah mengapa seperti itu aku juga tidak mengerti
tapi apakah ini salahku?! aku tidak pernah meminta di lahirkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 berkemas
Tata tidur memakai seprei tua milik nek asih karena selimutnya dipakai orang tua dan ketiga kakaknya
"nenek kakek Tata kangen"gumam tata menutup tubuhnya dengan seprai yang di gunakan sebagai selimutnya
Ke esokan harinya seperti yang papa firman katakan jika mereka akan pulang ke kampung Durian
Tata menghela nafas panjang karena disangat yakin hidupnya akan semakin tersiksa karena beberapa hari yang lalu sebelum sang nenek meninggal Tata sudah tinggal bersama ayah dan ibu serta ketiga kakaknya
Sikapnya tidak pernah baik pada Tata kecuali kakak sulungnya yang masih sedikit peduli padanya
Setelah memasak sarapan Tata membersihkan rumah karena orang tua dan ketiga kakaknya masih tidur
Setelah semua selesai Tata bergegas mengambil sarapannya dan membawa kebelakang rumah dimana dia dan sang nenek sering duduk kala Sore hari setelah sang nenek pulang berkebun
"nek Tata kangen sama nenek,mungkin ini hari terakhir Tata duduk disini karena kata papa rumah nenek ini sudah di jual
Nek maafkan Tata tidak bisa menjaga rumah ini
Dirumah ini Tata di besarkan,nenek dan kakek sering menggendong Tata dan memberikan Tata makan di balai-balai ini
Nenek juga sering tata pijat kakinya sepulang dari kebun di balai-balai ini" ucap Tata dengan deraian airmata
Tata memakan nasi goreng buatannya dengan kuah air mata karena mamanya hanya membeli 5 biji telur dan iti cukup untuk kedua orang tuanya dan juga ketiga kakaknya
Setelah selesai makan Tata kembali masuk dan mencuci piring bekas makan nya tata mengemas beberapa piring,panci dan peralatan dapur kesayangan sang nenek tata memasukkannya kedalam sebuah kardus yang dulu pernah Tata simpan katanya untuk di buat sebuah prakarya tapi tidak jadi karena sang nenek pergi kerumah keluarganya
Setelah semua di kepak dengan susah payah menarik kardus itu dengan memakai alas karung
Tata berniat menitipkannya di rumah mak Serpiah tetangga sebelah rumah sang nenek
Tata tidak ingin peralatan dapur sang nenek yang masih baru dan bagus dijual oleh ibunya apalagi peralatan dapur kesayangan sang nenek
"assalamualaikum,mak piah ini Tata"ucap Tata mengetuk pintu rumah mak piah
Mak piah tersenyum pada tata yang terlihat ngos-ngosan
"waalaikumsalam,eh Tata ada apa nak!?" tanya mak piah yang melihat wajah kelelahan Tata
"mak Tata bisa tidak menitipkan punya nenek disini !?" tanya Tata menunjuk kardus besar yang penuh dengan peralatan dapur dan piring serta barang pecah belah milik nek Asih lainya
"itu apa nak!?" tanya mak piah
"ini punya nenek mak,tata tidak ingin mama juga menjualnya karena cuma ini punya nenek yang tata punya" jawab tata dengan wajah sedihnya
"ya Allah nak kamu yang sabar ya,ini kamu bawa sendiri kemari nak!?" tanya mak piah lagi
"iya mak, "jawab tata
"gimana caranya kamu bawa kardus sebesar dan seberat ini kemari nak!? Ya Allah Tata" tanya mak piah penasaran karena kardus yang di bawa tata lumayan besar dan terlihat penuh dengan barang sedangkan tubuh tata yang masih kecil karena baru berusia 7 tahun
"Tata tarik mak pakai karung" jawab tata
"Ya Allah nak kamu kuat sekali,ya sudah Mak panggil abah dulu ya biar bapak yang angkat kedalam " jawab mak piah
Tata hanya mengangguk dan tersenyum memperlihatkan gigi susunya
Mak piah pun masuk mencari suaminya,tak berapa lama mak Piah kembali keluar di belakangnya ada pak sukirman suaminya
"mau angkat apa mak??" tanya pak sukirman pada istrinya
"ini bah,kata tata ini barang-barang peninggalan nenek Tata tapi tata tidak mau jika ini semua ikut di jual oleh Rima" jawab mak piah
"dasar mereka serakah, Untung saja kebun meilik kakeknya tata sudah di jual duluan sama nek asih pada pak Haji dan di nikmati oleh nenek tata sendiri
Seandainya nggak mungkin mereka juga akan menjualnya dan belum tentu juga mereka mau kasi tata paling mereka menikmati sendiri tanpa peduli sama tata" ucap abah suki geram dengan kelakuan ke-dua orang tua Tata
Tata hanya menundukkan kepala karena merasa sangat sedih Neneknya kini sudah pergi untuk selamanya
"sudah-sudah bah,kok malah ngomel-ngomel " jawab mak piah lalu menunjuk tata dengan dagunya
Abah suki menoleh dan lihat tata menunduk
Abah suki merasa tidak enak hati karena mengucapkan kata-kata yang mengenakan tentang kedua orang tua anak itu
"maafkan abah ya ta" ucap abah suki mengelus kepala Tata
Tata mendongakkan kepalanya menatap Abah Suki lalu memaksakan tersenyum dengan mata penuh kaca-kaca
"ayo bah itu kardusnya di bawah kedalam" ucap mak piah
"taruh dimana mak!?" tanya abah suki
"taruh di gudang aja bah biar aman" jawab mak piah
Abah suki pun mengangkat kardus itu kedalam rumah mereka lalu menyimpannya di gudang seperti yang istrinya katakan
"makasih banyak y bah mak, karena sudah mengizinkan tata menyimpan barang-barang milik nenek disini" ucap Tata
"iya nak sama-sama " jawab mereka
Setelah itu tata pun berpamitan pulang karena takut kedua orang tuanya mencarinya
Benar saja mama rima sudah berdiri di pintu dengan berkacak pinggang
"bagus ya masih pagi-pagi sudah keluyuran entah kemana,dari mana kamu hah !?" tanya mama rima dengan mata melotot
"tata habis buang sampah di lapangan sana ma" jawab tata gugup
Rima memperhatikan anak bungsunya itu dan melihat Tata membawa karung di tangan kecilnya
"ya sudah cepat masuk dan bersihkan piring-piring kotor di meja makan lalu bereskan semua peralatan yang bisa di bawa pulang " ucap mama Rima
Tata pun berjalan kesamping rumah lalu menyimpan karung yang dipakainya tadi dan masuk kedalam dapur lewat pintu belakang
Tata menghela nafas panjang melihat meja makan yang berantakan
ada sebuah piring yang tersisa sedikit nasi goreng dan sepotong telur
Tata yakin itu piring makan sang kakak sulung
Tata bergegas mencuci tangannya lalu memakan sisa sarapan sang kakak tanpa mengganti piringnya
Tata makan si piring bekas makan kakaknya
Sebenarnya tata masih kenyang tapi tata tidak ingin kakaknya kecewa karena tata tidak memakan makanan yang kakaknya simpan untuknya
Tata tersenyum tipis saat memakan makanannya itu tanpa tata sadari ada sepasang mata memperhatikannya makan
"maafkan abang dek selalu memberikanmu sisa makanan abang karena abang tidak ingin mama dan papa marah-marah jika melihatku memberikanmu makanan namun dengan cara ini mama dan papa tidak akan marah karena mereka pikir itu adalah sisa makananku tapi Abang sengaja memisahkannya terlebih dahulu sebelum Abang makan"ucap orang itu dan itu adalah kakak sulung Tata bang Alfian
Setelah makan tata segera membersihkan meja makan lalu mencuci semua piring kotor
tata juga menyapu lantai yang ada di bawah meja makan karena Disana ada nasi yang berserakan seperti nasi goreng yang sengaja di taburkan dan di injak-injak agar lengket kelantai
Setelah semua bersih Tata kebelakang rumah untuk mencari kardus bekas yang bisa di tempati untuk semua peralatan yang ibunya ingin bawa pulang
Tata bekerja sendirian tanpa ada yang membantunya
Mereka semua bersantai di ruang tamu karena di ruang keluarga tivi milik nenek abah sudah jual
Dengan susah payah tubuh kecil tata bergerak kesana-kemari mengatur semuanya sendirian
Setelah selesai tata memberi tahukan ibunya
Tata masuk kedalam kamarnya lalu memasukkan pakaiannya kedalam kardus karena dia tidak punya tas besar
Tata juga masuk kedalam kamar sang nenek tata melihat pakaian sang nenek berserakan di lantai karena tempat tidurnya papa firman sudah bongkar
Tata kembali kebelakang rumah mengambil karung bersih dan masih baru di tempat penyimpanan karung sang nenek
Tata kembali kedalam kamar sang nenek dan memasukkan semua pakaian sang nenek dan Kakek kedalam karung
Tata mengambil beberapa lembar pakaian yang neneknya senang pakai semasa hidupnya
"tata akan minta tolong mak piah lagi untuk membagikan baju-baju nenek ini pada tetangga-tetangga yang mau memakai pakaian nenek dan kakek " guman tata
DITUNGGGUUUUUU....
Ditunggu kelanjutannya...
🙏🏻🙏🏻🥰🥰🥰🥰♥️❤️❤️
Update terbaruuu dinantikan kak...