NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kok Bisa se kamar?

“Gina? Kamu di mana?” Randy memanggil-manggil Gina di dalam ruangan kamar mereka namun tidak kunjung menemukan gadis itu. Beberapa kali Randy berusaha menghubungi ponsel wanita itu namun tidak kunjung di respon oleh sang pemilik.

“Kemana sih nih anak?” Bisik Randy pada dirinya sendiri.

“Krringggg, kriinggg, krriiinnggg!” ponsel Randy berbunyi.

“Gina?” Kata Randy memulai pembicaraan tanpa melihat siapa yang menelpon dirinya itu.

“Cieeee yang lagi nyariin Gina, emang dia kemana? Kok sepertinya panik banget gitu.” Suara orang dari ujung telpon yang berbicara pada Randy.

“Bussyeett dahhh, kirain Gina.” Kata Randy kesal, yah penelpon itu adalah Rully.

“Emang Gina kemana sih?” tanya Rully.

“Entahlah, tadi aku ketiduran, pas aku bangun dia tidak ada lagi di dalam kamar.” Jawab Randy polos.

“What? Dalam kamar? Kok bisa kamu masuk ke dalam kamar Gina?” Tanya Rully bercanda.

Dengan sendirinya wajah Randy memerah, kedua pipinya seperti bakpao berwarna merah jambu ketika mendengar perkataan Rully, padahal pria itu tidak melihatnya.

“Apaan sih?” Randy malu-malu.

“Ayo jujur, kok bisa kamu masuk ke kamar Gina? Atau jangan-jangan kamu sekamar sama dia lagi?!” kata Randy usil namun ternyata benar adanya. “Hei, Randy, jentel dikit dong! Kamu tidak perlu malu mengakui kalau sekamar sama dia.” Rully tertawa terbahak-bahak.

“Iya, iya. Kamu macam cenayang aja yang bisa melihat keadaanku di sini. Aku memang sekamar sama Gina tapi beda tempat tidur.” Bentak Randy.

“Gimana, gimana ceritanya kok bisa se kamar sih? Bukannya aku sudah booking kan kamar masing-masing buat kalian?” tanya Rully penasaran.

“Iya memang awalnya se kamar tapi pada kenyataannya nggak seperti itu.” Jawab Randy jengkel.

“Kok bisa sih?” Tanta Rully lagi.

“Tidak usa banyak tanya, aku lagi tidak mood untuk ngomong.” Kata Randy yang masih jengkel pada temannya itu yang selalu saja usil dan kepoh dengan urusannya.

Mendengar perkataan Randy seprti itu malah semakin membuat Rully kepoh dan tambah usil pada Randy.

“Yah sudah terserah kamu saja deh, itu urusan pribadi kamu tapi kamu juga harus ingat, Agatha pacar aku. Gimana kalau dia tahu kamu tidur se kamar dengan adiknya yah?” kata Rully mengandai-ngandai.

“Awas saja kalau kamu berani mengatakannya.” Ancam Randy.

“Woww, woooww… aku takut dengan ancamanmu!” Rully semakin tertawa terbahak-bahak. “Makanya jelasin ke aku kenapa sampai terjadi seprti itu supaya aku tidak salah paham.” Bujuk Rully yang tiba-tiba berbicara dengan serius.

“Itu gara-gara kamu yang ngasih nomor handphone mu saat reservasi kamar di penginapan, dan saat mereka menghubungimu ternyata nomor yang kamu berikan tidak aktif.” Jawab Randy jengkel.

“Kok bisa gitu? Seharusnya tidak ada alasan apapun, kan reservasinya sudah di bayar. Kok kenapa malah dikasinya satu kamar saja?” Lanjut Rully kepoh namun dengan nada serius bertanya.

“Harusnya sih gitu, tapi nggak tahu nih kenapa kayak gitu.” Jawab Randy lemas.

“Atau jangan sampai karena kalian terlambat chek in? biasanya sih penginapan di sana gitu, kalau terlambat chek in dan tidak ada konfirmasi, yah mereka kasi ke pengunjung lain.” Kata Rully.

“Iya sih memang terlambat.” Spontan Randy merespon perkataan Rully.

“Kok bisa terlambat? Pasti terlambat beberapa hari yah?” Tebak Rully.

“Heeemmmm….” Randy ragu-ragu untuk menceritakan. “Iya.” Jawab Randy singkat.

“Jelasin Rand! Kok bisa gitu?” Tanya Rully.

“Waktu sampai di Larantuka Gina sempat mengalami kecelakaan.” Perlahan Randy bercerita.

“Hah? Kecelakaan? Ngapain sampai bisa kecelakaan?” Sambung Agatha yang ternyata juga ikut mendengarkan pembicaraan mereka sejak tadi.

“Agatha?” Randy jadi takut untuk melanjutkan ceritanya.

“Jelaskan!” Titah Agatha tanpa berkata banyak.

Randy pun akhirnya menjelaskan secara mendetail kejadian yang mereka alami di Larantuka pada awal mereka tiba ditempat itu.

“Jadi sekarang kalian tidak tinggal lagi di apartemennya siapa tuh namanya?” Tanya Rully.

“Ega. Iya, kami tidak tinggal di apartemennya, sekarang kami nginap di penginapan yang kamu reservasi waktu itu.” Jawab Randy.

“Ooohh makanya dapat satu kamar itu?” Tanya Rully lagi.

“Iya, udah ah terlalu banyak tanya deh.” Bentak Randy pada Rully sementara Agatha hanya tertawa saja mendengarkan pembicaraan kedua pria itu.

“Dan kamu memang punya niatan untuk tidur sekamar dengan Gina kan?” kata Rully lagi membuat Randy jengkel.

“Sembarangan banget kamu ngomongnya!” Bentak Randy.

“Lah terus apa dong kalau tidak punya niatan kayak gitu? Kenapa kamu tidak pesan kamar lain lagi untuk mu? Kenapa juga harus mau se kamar dengan Gina? Kekurangan uang atau apa?” Ledek Rully.

“Bukan kekurangan uang kalie, ngawur banget kamu.” Bantah Randy.

“Terus apa dong? Berarti memang mau kan sekamar dengan Gina.” Lanjut Rully.

“Stop Rully!” Bentak Randy.

“Waduh takut ada yang marah.” Ledek Rully dan Agatha bersamaan kemudian tertawa.

“Aku tutup telponnya, malas ngomong sama kalian.” Randy marah.

“Yah sudah kalau bukan itu alasannya terus apa dong? Jawab dulu Randy! Gina itu adik perempuan aku loh yah, awas saja kalau terjadi sesuatu sama dia! Kamu harus bertanggung jawab!” Kata Agatha.

“Gina yang tidak mau pindah ke penginapan lain, terus penginapan di sini tidak ada kamar kosong lagi, hanya satu kamar ini. Kebetulan di kamar ini ada dua tempat tidur. Jadi kami ambil saja.” Jelas Randy.

“Ohh gitu.” Rully dan Agatha bersamaan menyahut perkataan Randy.

“Eh ingat yah! Gina itu cewek loh, jangan sampai kamu ngapa-ngapain dia yah! Jangan sampai kamu lepas kontrol dan terjadi sesuatu sama adikku tercinta.” Pesan Agatha.

“Kamu tenang saja, Randy itu teman aku yang paling the best, tidak mungkin dia melakukan perbuatan bejat ke anak gadis orang, apalagi dia ini orang terpandang. Iya kan Rand?” Kata Rully.

“Terserah kamu saja!” Kata Agatha pada Rully.

“Agatha, aku janji tidak akan melakukan hal-hal buruk pada Gina, aku akan berusaha untuk menjaga dia dengan baik.” Jelas Randy.

“Terus gimana keadaan Gina sekarang Rand?” Tanya Agatha khawatir pada adiknya.

“Sekarang sudah sembuh, makanya kami pindah ke penginapan.” Jawab Randy.

“Syukurlah kalau gitu.” Kata Rully.

“Dia dimana? Kok tidak dengar suaranya?” Tanya Agatha.

“Aku tidak tahu dia dimana, tadi aku ketiduran, pas bangun dia tidak ada di kamar.” Jawab Randy.

“Yang benar saja kamu Randy, ayo cari dia cepat! Dia kan belum tahu keadaan di sana, takutnya dia nyasar. Gina tuh adikku satu-satunya yah.” Perintah Agatha.

“Iya, iya, aku bakalan cari dia. Kalian tenang saja! Dia pasti tidak pergi jauh-jauh dari penginapan ini.” Jawab Randy.

Randy segera bangun dari tempat tidurnya kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai mandi, dia segera keluar untuk mencari keberadaan Gina.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!