NovelToon NovelToon
Sunflower

Sunflower

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wa Yana

Menjadi diri sendiri bukanlah hal yang mudah bagi Sebagian orang bahkan untuk beberpa tidak menyadari dan mengenali dirinya seperti apa. Namun bagi Haikal menjadi diri sendiri adalah versi terbaik dalam hidup yang tidak menuntut diri untuk menjadi terbaik dimata orang lain atau menjadi pribadi yang di inginkan orang lain.
Namun entahlah kedepannya seperti apa, bukankah pikiran orang akan berubah sesuai dengan apa yang ditemukan ke depannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wa Yana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 Pengakuan Karin

“Lu tenang, udah nggak papa kok” ucap Jeno menenangkan Karin sembari mengusap punggung Karin yang kini masih gemetar.

Karin menganggukkan kepalnya namun tangannya masih gemetar sehingga tidak mampu untuk membalas pelukan Jeno.

“Lu nggak papa?” tanya Jigar pada Wina yang kini menatap Karin dengan sendu.

“iy-iya, Gue kaget doang” ucapnya dengan sedikit gugup, bagaimanapun Ia juga takut apalagi kini melihat dua orang yang terkapar didepannya.

Sebuah mobil datang dan keluar seorang pria yang berbadan tegap seperti seorang bodyguard, Wina yag masih trauma memundurkan tubuhnya hingga menabrak Jigar yang ada dibelakangnya.

“Eh maaf Kak Gue, kaget” ucap Wina sungkan karena telah menabrak tubuh Riza.

“Lu nggak usah takut, itu pekerja Gue” ucap Candra lalu mengambil kunci mobilnya.

“Nih Lu bawa mobil Gue ke bengkel, perbaiki yang rusak dan urus kedua orang ini” ucapnya lalu mengambil kunci mobil yang ada ditangan pria tersebut.

.

Kini Karin sudah berada bersama dengan Jeno didalam mobilnya, Karin belum mengeluarkan suara karena masih terkejut, ditambah Ia juga terkejut dengan sikap Jeno yang memeliknya dan menenangkannya seolah Karin begitu penting dalam hidupnya.

Wina diantar pulang oleh Candra dan Jigar serta Riza yang memilih ikut mobil mereka dan akan meminta untuk mengantarnya pulang.

“Kak, kok kita belum jalan juga?” tanya Karin yang tiba-tiba tersadar bahwa mobil yang ditumpanginya masih ada diposisi yang sama.

“Gue minta maaf” ucap Jeno yang membuat Karin terkejut.

“Kok Kak Jeno minta maaf sih, kan tadi Kak Jeno udah nolongin kami” ucap Karin yang bingung dengan permintaan maaf Jeno padanya.

“Lu pasti syok yah liat kejadian tadi?” tanya Jeno memperhatikan wajah Karin dengan tatapan sendu.

“Gue padahal awalnya kagum liat Kak Jeno keluar dari mobil, tapi Gue malah lebih terkejut karena ada dua orang yang datang disamping mobil dan menghancurkan kaca mobil Candra” ucap Karin dengan senyum getir mengingat bagaiman Ia ketakutan saat kejadian terjadi.

“Gue bakalan lindungi Lu sampai kapanpun jadi Lu nggak usah takut lagi” Ucap Jeno dengan senyum yang menenangkan Karin.

.

“Brengsek apa hubungan mereka, dan kenapa mereka turun di apartemen yang sama?” Ucapnya dengan menghantam tembok yang ada disampingnya.

Rafa, saat ini Rafa berada di depan apartemen mewah dan melihat mobil Haikal masuk kedalamnya, Ia jelas tahu ini adalah apartemen Haikal, karena sebelumnya Ia pernah mengikuti Haikal dan ingin menjebaknya namun gagal.

“Nggak mungkin kalau dia ceweknya Haikal kan” ucapnya bermonolog dengan dirinya sendir “ Kalaupun Iya, Gue bakal merebut milik Lu Haikal” ucapnya dengan senyum smrik nya membayangkan bagaiman sakit hatinya Haikal jika Ia berhasil merebut gadis pujaannya.

“Sekalu tepuk dua nyamuk yang mati” ucapnya lagi, mengingat gadis pujaannya yang merupakan kekasih Haikal tentu saja membuatnya sakit hati, namun Ia juga senang karena bisa mendapatkan pujaannya sekaligus membuat Haikal patah hati.

.

Haikal memarkirkan mobilnya dan melihat Gisel yang kini sudah tertidur lelap. Haikal keluar dan memperhatikan sekitar, dan benar saja sudut matanya menangkap seseorang yang kini sedang mengendap-endap disamping salah satu mobil yang terparkir.

‘Lu masih aja mau main-main sama Gue’ ucapnya dalam hati dengan senyum meremehkan dan menuju kursi kemudi untuk menggendong Gisel yang masih tertidur lelap.

Haikal dengan pelan berjalan menuju lift yang akan membawanya ke dalam apartemennya.

Tentu saja pergerakan Haikal diperhatikan oleh Rafa yang masih memantau keduanya dan jelas menyaksikan bagaimana perlakuan Haikal pada Gisel.

“Gue yakin dugaan Gue nggak meleset, seorang Haikal sudah mempunyai seorang kekasih baru, bahkan Ia sebelumnya tidak se bucin ini pada kekasihnya dan membawanya ke apartemen.

.

Gisel terbangun dan mencari ponselnya yang biasanya disimpan samping bantal tempat Ia tidur.

“Kok nggak ada yah” ucapnya lirih dan bangun dari tidurnya dan mencari ponselnya pada nakas samping tempat tidur, dan di sana ada tas yang Ia bawa semalam.

“Kenapa tas Gue ada disini yah” ucapnya merogoh tasnya dan mencari ponselnya.

Ia membuka ponselnya dan melihat ada panggilan masuk dari kakaknya beberapa menit yang lalu. Gisel pun kembali menghubungi nomor kakaknya..

“Halo, kapan pulang?”

“…”

“Tapi udah janji loh mau nemenin Gue ke toko, bahkan sampai sekarang Gue nggak pernah ke toko”

“…”

“Bilang sayang mulu, tapi nggak mau nemenin, Gue tidurnya sendiri terus di apartemen”

“…”

“Ya udah, nanti Gue ke rumah sakit, setelah kuliah”

“…”

“Iya bayyy”

Gisel memperhatikan ponselnya setelah panggilan putus, dengan tatapan sedih Gisel menyimpan kembali ponselnya dan hendak turun dari ranjang.

“Eh kakak ngapain dikamar Gue?” tanya Gisel yang terkejut melihat Haikal berada diambang pintu dan menatapnya dengan tajam.

Haikal masuk dan mengambil handuk didalam lemari lalu kembali menatap Gisel.

“Nyaman banget Lu tidur sampai nggak sadar kalau ini rumah Gue, bahkan Lu tidur dikamar Gue” ucap Haikal dengan senyum smrik yang menyebalkan.

Gisel memperhatikan kondisi kamar yang ditidurinya, dan benar saja ini bukanlah kamarnya dan terdapat beberapa foto Haikal, Candra serta teman-temannya yang lain tepat depan tempat tidurnya saat ini.

“Akhhh’ teriak Gisel yang membuat Haikal terlonjak kaget dan segera menghampiri Gisel.

“Lu kenapa teriak?” tanya Haikal yang kuatir melihat ekspresi Gisel yang sudah menarik selimutnya hingga se dada.

“Kenapa Gue ada disini?” tanya Gisel yang terkejut bahwa saat ini Ia sedang berada di kamar Haikal.

“Semalam Lu tidur, Gue juga nggak tau sandi pintu rumah Lu” jawab Haikal dan kembali melanjutkan aktifitasnya yang sedang mencari barang pada lemarinya.

“Aihhh” Gisel segera menarik tasnya lalu meninggalkan kamar Haikal tanpa peduli dengan ucapan Haikal. Jujur Ia saat ini tidak ingin memikirkan hal lain terlebih dahulu.

.

Disisi lain Karin masih menikmati tidurnya, Ia bahkan tidak ingin bangun dan beraktifitas hari ini.

‘tok tok’

“Karin sayang, udah jam 7 ini kamu nggak kuliah?” teriak Maminya didepan pintu kamar Karin.

“Iyaa Mi, Karin lagi siap-siap” jawab Karin yang sudah duduk dengan selimut yang masih setia menutup tubuhnya hingga pinggang.

“Gue malu banget kalau ketemu Kak Jeno” Karin menutup wajahnya dengan kedua tangannya mengingat apa yang dikatakannya pada Jeno saat sebelum masuk ke dalam rumahnya.

Flashback on

Karin dan Jeno pulang setelah Jeno mengatakan janjinya yang akan melindungi Karin, membuat keduanya menjadi canggung, Jeno yang fokus dengan jalan raya sedangkan Karin yang sibuk dengan pikirannya sendiri dengan menolehkan kepalanya pada jalanan yang sudah begitu sepi.

“Udah sampe” ucap Jeno pada Karin yang masih melamun dan tidak menyadari bahwa mobil Jeno yang sudah terparkir didepan rumahnya.

“Eh, maaf Kak” ucap Karin yang mulai sadar setelah ditegur oleh Jeno

“Lu benar nggak papa?” tanya Jeno yang takut Karin trauma dengan apa yang dilihatnya saat tadi.

“Gu-Gue nggak papa kok Kak, tapi..i” ucapnya dengan ragu-ragu, Ia ingin mengatakan sesuatu namun masih memantapkan hatinya.

“Lu tenangkan diri dulu, jangan kepikiran aneh-aneh” Jeno berusaha menenangkan Karin.

“Kak, Gue mau jujur, sebenarnya akhir-akhir ini Gue tertarik sama Kak Jeno, tapi itu urusan Gue Kak, Gue tahu Kakak mencintai calon istri kakak, tapi Gue cuma pengen mengungkapkan perasaan Gue” Karin lalu segera membuka pintu mobil lalu keluar dan bergegas masuk kedalam rumahnya tanpa menunggu balasan Jeno.

Ia cukup yakin jika Jeno akan menasehatinya untuk membuang perasaanya jauh-jauh agar tidak sakit hati dikemudian hari dan berteman seperti yang lainnya.

Flashback off

“Hah, udah sekarang Gue akan ngomong sama mami sendiri dan tidak perlu lagi rencana setingan dari mereka” Karin kembali membaringkan tubuhnya dengan menutup tubuhnya dengan selimut hingga kepalanya.

.

Gisel yang sudah tiba di kampus lebih awal, Ia memilih ke kampus lebih awal agar tidak bertemu dengan Haikal di lift ataupun lobi apartemen, karena itu akan sangat memalukan baginya.

“Duhh kenapa sih harus ketiduran, bagaiman kalau Kak Mark tahu Gue tidur dikamar cowo pasti Gue bakal diamuk deh” ucapnya mengusap wajahnya dengan kasar.

Gisel ingin meminta saran Karin bagaimana menghadapi Haikal namun sahabatnya itu belum datang juga sampai sekarang.

“Karin mana lagi, dia nggak bunuh diri kan karena frustasi”’ Gisel memperhatikan pintu masuk, mungkin saja beberapa saat lagi sahabatnya itu muncul.

Namun yang lebih mengejutkan yang muncul adalah Candra bersama dengan Haikal dibelakangnya, entah apa tujuannya datang ke kelas mereka saat ini

“Apa dunia sesempit ini….”

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
orok gak tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!