NovelToon NovelToon
Rahasia Suami Lumpuhku

Rahasia Suami Lumpuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dendam Kesumat / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:18.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Aozora Jelitha, dikhianati oleh calon suaminya yang ternyata berselingkuh dengan adiknya sendiri. Padahal hari pernikahan mereka tinggal menunggu hari.
Sudah gagal menikah, ia juga dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya, untuk membayar utang-utang papanya dengan menikahi pria yang koma,dan kalaupun bangun dari koma bisa dipastikan akan lumpuh. Kalau dia tidak mau, perusahaan yang merupakan peninggalan almarhum mamanya akan bangkrut. Pria itu adalah Arsenio Reymond Pratama. Ia pewaris perusahaan besar yang mengalami koma dan lumpuh karena sebuah kecelakaan.Karena pria itu koma, paman atau adik dari papanya Arsenio beserta putranya yang ternyata mantan dari Aozora, berusaha untuk mengambil alih perusahaan.Ternyata rencana mereka tidak berjalan mulus, karena tiba-tiba Aozora mengambil alih kepemimpinan untuk menggantikan Arsenio suaminya yang koma. Selama memimpin perusahaan, Aozora selalu mendapatkan bantuan, yang entah dari mana asalnya.
Siapakah sosok yang membantu Aozora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlalu percaya diri

"Aku di sini sekarang, apa yang harus aku kerjakan?" tanpa menyapa sedikitpun, begitu masuk Dimas langsung berbicara ketus pada Aozora.

"Apa kamu tidak punya sopan santun? kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu! Mau aku bilang kamu tidak diajarkan sopan santun, aku ingat kamu ini anak Tante Meta, jadi tidak mungkin tidak diajarkan sopan santun. Atau ini karena kamu kelamaan dengan Tsania, makanya sikap kurang ajarnya nular ke kamu?" sindir Aozora tanpa menatap ke arah Dimas.

"Kamu bisa berhenti bicara jelek tentang Tsania nggak? Kamu masih cemburu ya ke Tsania?" tanya Dimas, dengan sudut alis yang sedikit naik ke atas.

Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut Dimas, sontak membuat Aozora menghentikan kegiatannya. Ia pun menatap ke arah Dimas dengan sudut bibir yang tersenyum sinis.

"Cemburu? Kamu punya otak nggak nuduh seperti itu? Aku sama sekali tidak cemburu karena dia tidak pantas dicemburui. Yang ada ,dia yang cemburu padaku, makanya melakukan segala cara untuk mengambil semua milikku. Sekalipun menjual harga dirinya," sahut Aozora tanpa menanggalkan senyum sinisnya

Dimas tertawa renyah, mendengar ucapan Aozora. Pria itu semakin yakin kalau mantan kekasihnya itu, memang benar-benar belum bisa menerima hubungannya yang kandas.

"Kenapa tertawa? Apa ada yang lucu?" Aozora mengernyitkan keningnya.

"Kamu lucu, Sayang! aku gemas melihatmu. Sudah bisa dilihat jelas kalau kamu itu masih cemburu tapi masih saja membantah," Dimas menyahut di sela-sela tawanya.

Kini gantian Aozora yang tertawa. Namun tawa wanita itu di sertai dengan raut wajah mengejek.

"Sepertinya kamu memang sudah kehilangan otak kamu, makanya bisa berkata seperti itu. Dan kalau aku tetap membantahpun, itu sama saja buang-buang energi karena aku yakin kalau kamu tetap tidak akan percaya. Sekarang, sebaiknya kamu keluar dari ruanganku, dan selesaikan tanggung jawabmu hari ini juga!" titah Aozora kali ini dengan tatapan tajam dan nada tegas.

Dimas berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Pria itu kembali terkekeh. Seperti yang dikatakan Aozora, kalau sekeras apapun Aozora membantah, pria itu pasti tetap tidak akan percaya dan merasa yakin dengan apa yang ada dipikirannya.

"Zora ... Zora, masih saja kamu berusaha mengelak. Sudahlah, kamu akui saja, Sayang. Aku tidak akan mengejekmu kok. Justru aku sangat bahagia,"

Aozora kembali menghentikan kegiatannya dan menatap Dimas dengan sudut alis yang sedikit terangkat ke atas.

"Kenapa kamu bisa sepercaya diri itu, Dim?"

"Karena tidak mungkin kamu bisa dengan mudah melupakan kebersamaan kita selama tujuh tahun itu. Aku juga sama dan mau jujur kalau aku masih sayang padamu. Aku mau menawarkan agar kita bisa tetap menjalin hubungan diam-diam. Kamu mau kan, Sayang?" Dimas masih saja tetap kekeuh dengan pemikirannya.

Aozora berdecih dan tersenyum smirk. "Dimas, percaya diri itu bagus tapi tidak pakai kata berlebihan. Karena apapun yang berlebihan, itu jauh dari kata bagus," ucap Aozora lugas.

"Lagian kenapa tidak mudah bagiku melupakan hubungan selama 7 tahun itu? Itu sangat mudah, Dim. Dengan mengingat hubungan tujuh tahun yang penuh dengan kebohongan pun, sudah bisa membuatku membencimu. Asal kamu tahu, aku justru merutuki kebodohanku yang bisa-bisanya menjalin hubungan selama itu dengan pria brengsek dan tidak berguna sepertimu. Benar-benar 7 tahun yang ingin sekali aku buang dari memoriku karena aku jijik mengingat itu semua!" Aozora berhenti untuk beberapa saat, untuk mengambil jeda dan menghirup oksigen mengisi kembali rongga-rongga paru-parunya yang sudah mulai kosong.

"Hmm ... tadi apa? Kamu mengajakku untuk menjalin hubungan diam-diam?" Aozora berdecih seraya tersenyum smirk.

"Jangan harap, Karena dalam mimpi pun aku tidak akan mau. Tahu kenapa? itu karena aku bukan wanita murahan seperti istrimu, yang berarti tidak mau dekat pria murahan sepertimu. Karena yang murahan itu cocoknya dengan yang murahan juga,"lanjut Aozora dengan sarkas.

"Kamu ...." Dimas menggantung ucapannya dengan napas yang memburu. Pria itu benar-benar merasa terhina sekarang dengan ucapan wanita yang gagal menjadi istrinya itu.

"Pintu keluar di sana! Jadi tolong keluar dari sini! Ingat kita punya hubungan karena pekerjaan, di luar itu kita tidak punya hubungan apapun. KELUAR!" kali ini suara Aozora mulai meninggi.

Dengan menahan amarah yang amat sangat, Dimas akhirnya beranjak keluar.

Di saat hendak membuka pintu, tiba-tiba di depannya sudah berdiri seorang pria yang tidak lain adalah Niko.

Asisten pribadi Arsen itu menatap dengan tatapan yang sangat tajam ke arah Dimas, membuat nyali pria itu sedikit gentar.

"Sial, apa dia mendengar apa yang aku katakan tadi pada Zora?" batin Dimas.

"Kenapa kamu masih berdiri di pintu? Aku mau masuk, tolong kasih jalan!" Niko buka suara dengan raut wajah datar dan nada dingin.

Dimas terjengkit kaget dan sontak memberikan jalan.

Tanpa berbicara lagi, Niko masuk ke dalam dan langsung menuju pintu tepat di depan wajah Dimas.

"Sialan! Lihat saja nanti! Kalau perusahaan ini sudah jadi milikku, orang pertama yang akan aku pecat itu adalah kamu, Niko!" Dimas membatin seraya beranjak pergi dari depan ruangan Aozora.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Sementara itu, di luar gedung perusahaan Arsenio, tampak sebuah mobil berwarna merah menyala berhenti. Dari dalam, keluar seorang wanita paruh baya yang dari raut wajahnya terlihat sedang dalam kondisi marah. Hal itu bisa dilihat dari wajahnya yang masam tanpa senyum. Wanita itu tidak lain adalah Meta, mamanya Dimas. Apalagi tujuannya datang ke perusahaan ini, kalau tidak ingin melabrak Aozora, yang sudah melarang putranya berbulan madu dengan Tsania menantunya.

Di saat bersamaan, sebuah mobil jenis yang sama hanya beda warna, berhenti juga tepat di samping mobil Meta. Dari dalam mobil itu tampak keluar wanita paruh baya yang tidak lain adalah Amber.

"Meta! mau apa kamu ke sini? Apa ada hal yang penting?" tanya Amber dengan alis bertaut, curiga.

"Aku mau bertemu Aozora, Kak. Aku benar-benar tidak terima atas apa yang dia lakukan!" napas Meta terlihat memburu saat mengucapkan ucapannya.

"Emangnya apa yang sudah menantu saya lakukan?" alis Amber semakin bertaut.

"Dia benar-benar merasa sudah paling berkuasa, Kak. Berani-beraninya dia menggagalkan bulan madu Dimas. Dia bahkan mengancamnya kalau Dimas tidak datang bekerja hari ini, dia akan tidak segan-segan memecat Dimas. Coba kakak pikirkan, emangnya apa hak dia bisa sampai memecat Dimas?" Meta berbicara dengan sangat berapi-api.

"Apa kamu lupa kalau dia istri Arsen? kamu masih mau mempertanyakan apa hak dia? Tentu saja dia berhak, karena sekarang dia yang menggantikan Arsen," Amber tersenyum, meledek.

Meta sontak terdiam, tidak berkutik. "Kenapa Kakak selalu membelanya?"

"Sekarang aku tanya balik ... Kenapa aku tidak harus membelanya? Dia itu menantuku, jadi tentu saja aku harus membelanya, karena aku tahu yang dia lakukan itu benar. Dimas memang harus dikasih pelajaran, agar tidak berbuat sesukanya di perusahaan, dengan alasan kalau dia itu sepupu Arsen. Bagaimanapun dia itu karyawan yang harus patuh pada peraturan.Jadi, kalau mau berbulan madu, harus tetap ada pengajuan surat cuti, dan itupun harus jauh-jauh hari," tutur Amber panjang lebar tanpa jeda.

Ya, tadi Aozora sudah mengabari mertuanya tentang alasannya yang meminta Dimas untuk tetap masuk kerja, agar mertuanya itu tidak salah paham.

"Kak, kenapa Kakak seperti itu sih? ingat Kak, Dimas itu keponakanmu juga," Meta benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran kakak iparnya itu.

"Hubungan keluarga jangan dicampuradukkan dengan urusan pekerjaan. Sekarang, sebaiknya kamu pulang saja, Meta. Jangan sampai kamu mempermalukan diri sendiri dan posisi anakmu di sini, kalau kamu tetap nekad menemui Aozora. Karena.aku takut kalau Zora tidak bisa menahan diri, sehingga apa yang harusnya tidak kamu dan karyawan disini ketahui, jadi terbongkar. Yang ujung-ujungnya Membuat putramu malu," ucap Amber ambigu.

"Maksud Kakak?" Meta mengernyitkan keningnya.

"Tidak ada. Sekarang aku sarankan kamu pulang saja. Ikuti saranku, kalau kamu tidak mau malu!" pungkas Amber sembari beranjak pergi meninggalkan Meta yang kebingungan.

Tbc

1
Ani Baru
kerennnnn
kamu samudra
Ani Baru
mw cr mti nue sh dona
Silvia Hardianingsih
terus aja berfikir seperti itu terhadap Zora
Silvia Hardianingsih
dasar Aditya pecundang
Silvia Hardianingsih
Zora is the best
Silvia Hardianingsih
ayah dan anak ternyata sama sama licik
Silvia Hardianingsih
Aozora emang hebat
Nayla Sasha
wahh bau*nya ada penukaran bayi mngkin benar kk aozora samudra mngkin di tukar dngn bayi yg meninggal klo betul kejam banget
Heni Yanuati
lanjut thor.
Heni Yanuati
🤦🤦🤦🤦
Heni Yanuati
seharusnya aditya bahagia ketiga anaknya sudah dewasa semua dan parasnya menawan semua. tp krn kelakuannya anaknya jd gak respek
Heni Yanuati
sudahlah samudra gak usah ngrekem bapak kandungmu. gak penting
Heni Yanuati
bella dan niko spt anjing dan marmut..
Heni Yanuati
roman2nya akan ada yg dapat pasangan lagi nih
Heni Yanuati
menurutku sikap aozora dan samudra terhadap papanya itu sdh pas 👌
Heni Yanuati
kebanyakan bapak ya spt tuan aditya itu. mau enaknya saja.
Heni Yanuati
zora punya kakak. senengnya
Dyah Shinta
negri halu
Heni Yanuati
ternyata samudra
Heni Yanuati
dona manusia paling luknut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!