NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.3M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 22. Si Jenius Antarna Group

Revan adalah nama laki-laki itu, si jenius Antarna Group. Sejak kecil kecerdasannya sudah melebihi rata-rata anak usianya. Dia pintar dalam keilmuan sekaligus kritis dan cerdas dalam mempraktekkan ilmunya. Dia juga menyelesaikan pendidikan formal di usia yang masih sangat muda.

Kalau Sekretaris Han adalah tangan kanan Tuan Saga sekaligus pengambil kebijakan kedua di Antarna Group, laki-laki ini bisa disebut tangan kiri Antarna Group. Pria dengan pikiran dan mata setajam elang.

Si perfeksionis yang bahkan bisa menemukan kesalahan sekecil apa pun dalam laporan kerja. Dia seperti memiliki Indra keenam dan penciuman setajam anjing. Kalau cuma seperti itu si tidak masalah, karena yang membuatnya ditakuti adalah mulutnya yang setajam panah yang yang ditembakkan busur.

Walaupun bicaranya menyebalkan, tapi dia sang pemecah masalah dengan segudang ide segarnya.

Dan tentunya, dia hanya menyebalkan kalau berhubungan dengan Tuan Saga. Pembawaan laki-laki itu cukup membumi jika diukur dari jumlah uang yang ada di rekening yang dia miliki. Dia juga suka tersenyum dan bicara dengan nyaman dengan para karyawan. Kebiasaannya mentraktrir makan siang mewah bahkan sampai lintas jabatan dan karyawan rendahan pun kebagian, membuatnya tidak bisa dibenci.

Hanya satu situasi yang membuatnya dibenci, kalau itu berhubungan dengan Tuan Saga dan harus bertemu dengannya di ruang rapat. Wajah ramahnya menghilang, bahkan dalam hati orang-orang selain menjulukinya si jenius mereka selaku berteriak, apa kau itu berkepribadian ganda sialan!

Seperti hari ini.

Suatu pagi, di salah satu anak perusahaan milik Antarna Group.

Sedang berlangsung meeting di ruang rapat utama. Cukup pagi untuk ukuran rapat yang biasanya ada di kantor ini. Wajah beberapa orang yang memasuki ruangan sudah terlihat memutih pucat. Mereka bahkan sudah sarapan dengan dua cangkir kopi demi mempertahankan kewarasan sebelum masuk ke dalam ruangan.

Padahal diluar ruangan tadi sebelum masuk mereka masih bisa tertawa haha hihi, sambil Revan bicara pengalamannya tinggal di luar negri. Setelah duduk di ruang rapat, aura yang terpancar dari laki-laki itu sudah tampak berbeda.

Mereka sudah bisa membayangkan apa yang akan diucapkan Revan, kalau laporan yang mereka pegang saat ini ditemukan kesalahan.

"Dasar tidak berguna, kau mau menunjukkan laporan seperti ini pada Tuan Saga!"

Kami sudah membuatnya sebaik mungkin.

"Hah, untung saja aku yang datang! Kau mau Tuan Saga melihat produk gagal ini!"

Lebih baik Tuan Saga yang datang, kami lebih bangga dimarahi olehnya.

"Kenapa? Kalian tidak terima, kalau begitu terus bekerja keras dan tunjukan usaha kalian! Biar Tuan Saga puas dan mengakui kalian."

Ampuni hamba

"Kau pikir aku hanya tidur dan Tuan Saga mengakui potensiku!"

Tidak, kami tahu kau cerdas, dan pasti lebih sedikit waktumu tidur daripada kami.

"Kau iri padaku? Pakai tenaga iri dengkimu melihat keberhasilan orang lain itu untuk bekerja."

Kami tidak iri sumpah!

"Kau mau menyaingiku. Haha!"

Sama sekali tidak, siapa yang mau bersaing denganmu.

(Kata yang dicetak miring adalah bahasa hati orang-orang yang ada di dalam ruangan rapat menyahuti ocehan Revan kalau tidak puas dengan laporan kerja)

Dan sekarang, seperti sebelum-sebelumnya, mereka sudah menyiapkan hati seluas lapangan berkuda untuk mendengar perkataan apa yang akan muncul pagi ini dari mulut Revan.

Revan, memeriksa hpnya untuk terakhir kali sebelum memulai rapat. Ada sedikit senyum terselip saat dia menutup hp. Membuat orang yang meliriknya merinding ngeri. Berfikir Revan sedang ada disuasana hati yang buruk yang siap melampiaskannya pada mereka. Padahal ya, si jenius itu habis memberi like pada foto terbaru yang di posting Jenika di sosial medianya.

Revan melihat semua orang. Mengenali satu persatu wajah mereka. Sialnya bagi semua orang, Revan tidak akan lupa nama dan wajah orang serta jabatan dan tanggung jawab mereka.

"Baiklah, kita mulai, jelaskan detail produk baru yang akan kalian luncurkan bulan depan." Langsung pada poin utama.

Dan rapat pun dimulai.

Revan memeriksa dengan teliti, setiap kata yang tertulis dalam laporan ditangannya. Sambil melihat slideshow di layar.

Produk utama muncul. Sebuah botol minuman yang didesain dengan bentuk unik, mirip dengan kepala beruang. Bolehlah, itu terlihat lucu sesuai dengan target pasar. Saat penjelasan detail mengenai botol beserta rincian modal persatu botol, wajah Revan mulai berkerut.

Staf masih menjelaskan, satu persatu sampai semua selesai. Dari stategi promosi, iklan sampai ambasador artis yang akan mereka pilih. Berakhir pada harga jual produk.

"Kalian sudah gila ya?" Yang pertama kali diucapkan Revan setelah lampu kembali menyala. Dan dia menutup map di depannya. "Apa minuman ini kalian keluarkan karena ada event khusus?" Melihat peserta rapat satu persatu. Tatapannya jatuh pada CEO perusahaan.

"Tidak." Jawab laki-laki itu cepat. "Ini akan jadi salah satu produk unggulan yang akan menjadi best seller. Bentuknya unik dan menarik, dan disukai anak-anak, apalagi rasanya juga bermacam-macam, kami yakin produk ini akan menguasai pasar konsumsi minuman anak-anak."

Revan mendesah, mendengarnya. Saat dia baru akan membuka mulut terdengar suara dering telepon.

"Siapa yang menghidupkan hp selama rapat denganku!" Dia melihat satu persatu orang. Hp masih berbunyi. Dia menyebut nama-nama orang yang duduk di depannya. Berurutan dari kanan dan kiri tanpa kesalahan sedikit pun.

Mereka takut-takut menunjuk hp milik Revan yang ada di atas meja, tertumpuk berkas.

"Oh hpku ya." Dengan tidak tahu malu meraih hp. Melihat layar, dia membelalak terkejut. Diangkatnya langsung sambil mengangkat tangan mencegah semua orang bersuara. "Hallo." Suaranya lembut.

Hiii, apa itu Tuan Saga yang menelepon, dia sepertinya benar-benar berkepribadian ganda ya. Kalau dengan Tuan Saga bisa senyum-senyum seperti anjing jinak begitu. Mata awas orang-orang melihat tingkah Revan.

"Baik, saya pasti datang. Ia, sampai jumpa nanti."

Revan meletakkan hpnya, melihat semua orang.

"Karena aku harus kembali ke ibu kota bisakah kita selesaikan semuanya dengan cepat."

Tidak!

Dan seperti yang sudah mereka duga dari awal.

"Kalian mau mempermalukan Tuan Saga dan Antarna Group dengan produk gagal dibulan pertama peluncuran ini!"

Membanting map.

Membuat produk dengan kemasan unik memang bisa menarik mata anak-anak, tapi pembuatan botol semacam itu memang membutuhkan modal yang lebih besar. Dan tentunya mempengaruhi harga jual.

"Walaupun kalian menargetkan konsumen anak-anak, tapi yang mau membeli produk kalian kan ibu mereka, yang punya uang kan orang dewasa."

Ah, para peserta rapat menangkap celah itu. Kalau ini kemasan spesial limited edition dan hanya keluar di event khusus itu pasti akan mendongkrak penjualan. Tapi, dengan harga jual segitu para ibu pasti akan berfikir ulang untuk membeli produk berulang kali. Bisa jadi mereka akan memaki botol untuk diisi ulang. Padahal botol plastik mereka bukanlah botol yang bisa dipakai berulang kali.

Benar, penjualan mungkin saja akan meledak di bulan peluncuran, tapi setelah itu grafiknya pasti menurun jauh. Orang-orang hanya akan penasaran, setelah tahu harganya mereka pasti akan mengganti membeli produk sejenis kompetitor dengan harga yang lebih murah.

"Sekarang rubah semua konsep dari awal. Aku akan duduk disini dan menjawab semua pertanyaan kalian."

Mereka merinding. CEO mengangkat tangannya meminta izin bicara.

"Tolong, kalian bisa melakukannya kan sebelum jam 11, aku harus kembali ke ibu kota sebelum waktu makan siang." Revan tersenyum, dan menggunakan kata tolong, tapi malah membuat semua orang merinding.

Jam 11 itu kan empat jam lagi! Terikan hati semua orang setelah menghitung waktu.

"Tolong ya, bagian mana yang mau kalian tanyakan?"

Bekerja di bawah pengawasan Revan langsung saat dia dalam mode Revan di ruang rapat, empat jam akan seperti di neraka.

"Aku akan membelikan makan siang mewah untuk kalian, jadi mohon kerja kerasnya ya."

Aku mau keluar dari sini dan cukup makan nasi sama garam. Salah satu bagian desain sedang menangis sambil memikirkan ide baru bentuk botol yang terlihat unik namun tidak mempengaruhi bujed.

Dia menatap Revan. Revan balik menatapnya.

"Apa!"

"Ti, tidak." Kembali ke laptop.

"Kenapa kau hanya fokus dibotol, kau kan bisa menggantinya dengan desain bungkus kemasan. Buat bungkusnya semenarik mungkin."

Tring, kepalanya langsung memancarkan cahaya ide.

Terimakasih Tuan, aku ralat deh, lebih baik makan makanan mewah sekarang. Setelah menemukan ide dari ucapan Revan, langsung memuji lagi.

Begitulah yang terjadi di suatu ruangan rapat, suatu hari, di anak perusahaan Antarna Group.

...***...

Setelah turun dari mobil, Revan berlari masuk ke dalam restoran. Dia sudah terlambat lima menit dari waktu janjian. Sampai menabrak meja saat berjalan, dia sudah melihat gadis itu. Nona Jenika melambaikan tangan saat melihatnya.

"Nona, maaf saya terlambat." Revan menunduk merasa bersalah. "Anda sampai menunggu."

"Ih apa si Kak, aku juga baru datang kok. Duduklah." Menunjuk kursi. Revan duduk masih dengan sisa nafas yang terengah. "Kak Revan dari mana tadi."

"Kota XXX." Di luar kota nan jauh di sana.

"Apa! Kenapa Kak Revan nggak bilang kalau sedang di luar kota." Jen jadi merasa bersalah, dia pergi pasti karena perintah Kak Saga. "Maaf, aku jadi menyusahkan Kakak."

Revan tertawa seperti baru mendapatkan pujian. Dia senang bisa duduk di tempat ini. Bersama Nona Jenika, adik Tuan Saga yang ia hormati, sekaligus wanita yang ia cintai dalam keheningan.

"Susah apanya, urusanku juga cepat selesai kok di sana. Mereka karyawan luar biasa yang berdedikasi tinggi, jadi pekerjaanku lancar." Tersenyum lagi. "Aku juga cuma duduk di pesawat."

Ah, Kak Revan, dari dulu selalu baik sekali. Jenika terenyuh.

"Terimakasih ya Kak."

"Jangan sungkan Nona."

"Ih, sudah dibilang jangan panggil Nona kalau diluar, panggil Jen."

"Baik Nona."

Jenika memukul tangan Revan. Saat pelayan datang mengantar pesanan mereka menikmati makan siang.

"Nanti Kak Revan bisa temani aku ke toko buku kan, Sofi nggak bisa, aku malas sendirian." Sambil kunyah-kunyah. "Kak Revan bisa kan?"

"Tentu saja Nona, Anda bisa menggunakan saya dan waktu saya kapan pun Anda inginkan."

Ih apa sih, masih saja seperti Kak Revan memanggil begitu. Terserahlah, mungkin karena belum terbiasa.

Jenika senang dengan kembalinya Revan, dibanding teman-teman Kak Saga, jarak usianya yang tidak terlalu jauh darinya membuat dia nyaman dengan laki-laki di depannya. Apalagi karena dia penurut dan berhati hangat. Kata-kata yang keluar dari mulutnya juga selalu manis.

Pokoknya aku suka dengan Kak Revan.

Setelah makan mereka berlanjut ke toko buku. Dua orang yang senang dengan kebersamaan mereka tapi dengan alasan yang berbeda.

Jenika senang karena ada yang menemani sekaligus membawa belanjaannya.

Revan senang, karena berfikir mereka sedang kencan.

Bersambung

Team HanAra, siap-siap, mau masuk episode yang urgen untuk hubungan Han dan Aran.

Momen kalian pengen nampol kepala Mouhan Fernandez 🤣

Selamat membaca 🍓

1
khilyatul awliya
ga pernah bosen deh baca kisahnya tuan saga sama daniah
Retno Kusmiarti
Biasa
Retno Kusmiarti
Kecewa
Retno Kusmiarti
Buruk
Ida Miswanti
ntar kalo Si Arya yang Married, siapa yang jadi MC nya🤭
Ida Miswanti
🤔 Sandrina Malakiano 🤭
Ida Miswanti
Lucu bagi kami semua Para Reader, tp bagi Tuan Muda Saga🤔🤔🤔
Ida Miswanti
🤦Ibunda Erina lupa kalo udh berurusan dengan Ayah Erina Tak Boleh Bercanda bisa berdampak ke semua orang yang mengakibatkan detak jantung melaju cepat 😃
Ida Miswanti
Ternyata KeJENIUSAN Revan menular ke Jen🤭👍
Ida Miswanti
Kalo Si Han mah hanya khusus di sukai Cewek yang awalan huruf A ARANDITA,,, AMEERA 😛😆
Baby chiken
suka banget ama ceritanya , jadi Tersaga saga
Baby chiken
nyata kalo ini sih , aku anak kedua cwo sakitnya masyaAllah double
Ida Miswanti
Like Student Like Teacher 🤭
Ida Miswanti
CiDaHa Si jenius Revan ke Si Cantik Jenika♥️♥️♥️
Ida Miswanti
Fix Si jenius Antarna Group tak hanya bawahan tp jg murid setia Tuan Muda Saga 😘 setelah Sekretaris MouHan Fernandez
Ida Miswanti
Revan rintangan Cinta mu sungguh berat 💪
Ida Miswanti
roman-roman nya Sang Calon Adik Ipar bakal ngikutin jejak Calon Kakak Ipar dalam hal "KeBUCINan"🤭😆
Vrisila_mau
bagus banget
Ida Miswanti
betul-betul Manusia langka Tuan Muda memuji sekaligus meng
hina 🤦
Selina Sonnia
mampur ke mension daniah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!