NovelToon NovelToon
Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Keyla terkejut ketika melihat Agam, suaminya selingkuh dengan wanita lain. Rasa sakit hati karena merasa dikhianati membuat Keyla memilih pergi dan meninggalkan suaminya begitu saja.

Tiga tahun kemudian, Keyla yang telah berkuliah dan mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan tiba-tiba bertemu Agam kembali, suaminya itu ternyata adalah CEO dari tempat perusahaannya bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 5 — Tempat Tinggal

"Ini... Kau membawaku kemana?" Keyla terkejut ketika jalur yang diambil mobil Agam berbeda dan bukan menuju kontrakannya.

Agam tidak menjawab, ia membiarkan Keyla semakin panik dan itu cukup membuatnya terhibur.

"Agam, jawab aku!" Keyla melotot melihat Agam masih diam saja.

"Coba tebak, aku akan membawamu kemana?" Agam menyandarkan punggungnya di jok mobil, matanya langsung terpejam dengan santai.

Keyla menyipitkan matanya. "Jangan bilang kau ingin menculikku?"

Agam tertawa. "Aku tidak mungkin menculikmu, tidak ada alasan aku harus menculik istriku sendiri."

Keyla mengepalkan tangannya kesal, percuma bertanya pada laki-laki itu. Keyla kemudian menoleh ke arah sang sopir yang masih fokus menyetir.

"Maaf Pak, ini kita mau kemana ya?" Tanya Keyla pelan.

"Oh, kita sedang menuju rumah Tuan Agam, Non...." Jawab sopir itu, tersenyum ramah. "Sebentar lagi kita akan sampai."

Keyla membelalakkan matanya, tidak percaya dengan jawaban tersebut. Dia menoleh ke arah Agam kembali dan menemukan laki-laki itu sedang tersenyum penuh arti.

Sebelum Keyla berkata-kata, mobil mereka akhirnya berhenti di tujuan. Keyla yang ingin memarahi Agam seketika teralihkan dengan yang lain, gadis itu mematung ketika melihat rumah Agam.

Agam tertawa kecil, ia membiarkan gadis itu terpana melihat begitu besar dan mewahnya tempat tinggalnya.

"Ini... Adalah rumahmu?" Keyla menelan ludah, matanya masih terpaku menatap rumah Agam, tidak menyangka laki-laki itu tinggal di tempat sehebat ini.

"Bukan, ini adalah rumah suamimu..." Ucap Agam membenarkan.

Keyla tidak membalas ucapan Agam, matanya masih menyisir rumah pemuda tersebut. Keyla yakin dikatakan rumah saja ini sebenarnya kurang tepat, tempat tinggal Agam merupakan Mension yang besar dan indah dengan halaman yang cukup luas.

Lapangan sepak bola saja kalah dengan halaman rumah Agam, Keyla menghela nafas, ia sadar begitu banyak yang telah terjadi selama tiga tahun saat dirinya menghilang dari laki-laki itu, Agam menjadi sosok yang tidak ia kenali lagi.

Mobil Agam mulai bergerak lagi setelah pagar gerbang dibuka, Keyla melihat sekeliling halaman Mension yang cukup hijau dengan hamparan rumput yang luas. Mobil hitam akhirnya berhenti tepat di depan pintu utama Mension.

"Kenapa kau membawaku kesini?" Keyla bertanya setelahnya.

"Kenapa? Tentu saja menjemputmu, kau adalah istriku sudah sepatutnya tinggal hidup bersamaku."

Keyla mendengus, ia segera membuka pintu mobil dan keluar darinya. Keyla mulai melangkahkan kaki hendak pergi dari Mension tersebut namun langkahnya terhenti saat tangannya di tahan oleh Agam.

"Kau mau kemana?" Tanya Agam.

"Kemana lagi, aku ingin pulang."

"Tidak perlu buru-buru, Aku mengajakmu kesini karena orang tuaku ingin bertemu denganmu. Mereka tampak senang ketika mendengar bahwa kau ingin bertemu mereka lagi."

Keyla membalikan badannya. "Kau serius?"

Agam mengangguk. "Sangat serius."

Niat Keyla menjadi ragu, benarkah apa yang dikatakan Agam bahwa mertuanya ingin bertemu dengannya, jika itu benar maka ia belum siap.

Agam menghela nafas melihat Keyla malah terdiam, ia menyadari gadis itu akan ragu seperti ini. Tanpa basa-basi Agam langsung mengangkat tubuh gadis itu dan membopongnya ke dalam.

Keyla menjengit kaget sebelum buru-buru mengalungkan tangannya ke leher laki-laki itu.

"Agam! Lepaskan, apa yang kau lakukan." Jerit Keyla meronta.

"Akan menunggu lama jika harus menunggu jawabanmu..." Agam menjawab santai.

Agam membawa Keyla memasuki Mensionnya. Ketika pintu utama di buka, sudah ada puluhan maid yang berbaris di dua sisi dan menyambutnya.

"Selamat datang Tuan muda!" Kompak maid itu menyambut hangat Agam.

Jika kondisi memungkinkan, Keyla mungkin akan terpana oleh kejadian itu. Para maid itu semuanya adalah para pekerja di Mansion ini.

Keyla tentu saja mengerti, dengan tempat tinggal sebesar ini tidak mungkin hanya cukup dengan satu pelayan saja.

Keyla sempat tertunduk malu ketika sebagian maid melihatnya, ia mengumpat kesal pada Agam, tidak bisakah laki-laki itu mempunyai urat malu di hatinya.

Agam sebaliknya justru tampak tidak peduli dengan tatapan mereka, Agam terus melanjutkan langkahnya ke ruang utama Mension, disana sudah ada

ibunya yang telah menunggunya.

"Ah, kalian sudah sampai..." Isla atau Ibu Agam tersenyum lembut ketika keduanya datang dengan cara tak biasa. "Walau Ibu tidak bertemu sejak sekian lama, ternyata Key sudah banyak berubah ya..." Lanjutnya dengan tawa kecil.

Pipi Keyla memerah, saat ini dirinya masih di gendong oleh Agam, dilihat oleh mertuanya membuat ia malu setengah mati.

"Iya Mam, tadi Key bilang ia ingin digendong jadi aku membawanya hingga kesini..." Jelas Agam santai.

Keyla melotot, tidak menduga akan dituduh seperti itu, ia ingin menyangkalnya namun tidak berani ketika berhadapan dengan Tante Isla.

"Pengantin muda memang berbeda, menganggap dunia serasa milik berdua..." Isla tertawa kecil.

Pipi Keyla semakin memerah, ia berjanji pada dirinya akan membalas perbuatan Agam beberapa kali lipat setelah semua ini.

Agam kemudian menurunkan Keyla dari gendongannya, Keyla disisi lain tampak malu bercampur kesal pada Agam namun sekarang bukan itu yang ia ingin pikirkan melainkan situasinya

***

Pertemuan Keyla dan ibu mertuanya adalah ide dari Agam beberapa jam lalu, ketika ia bertemu Keyla di kantor, Agam langsung menghubungi orang tuanya.

Karena beberapa alasan, ayah Agam tidak bisa bertemu sehingga hanya ibunya yang bisa bertemu dengan Keyla.

"Keyla, kau tambah cantik saja..." Isla memegang kedua tangan Keyla, tersenyum hangat.

"Terimakasih, Bu..." Keyla menjawabnya sambil tersenyum canggung.

"Ayolah sayang, kau tambah cantik apalagi dengan gaya rambutmu yang panjang ini, aku hampir tidak mengenalimu jika Agam tidak memperkenalkanmu disini."

Keyla menjawabnya dengan senyuman canggung, bingung harusnya menjawabnya seperti apa.

Keyla kemudian duduk diseberang sopa ibu mertuanya sementara Agam duduk di sampingnya. Sore itu gadis tersebut ditanya banyak hal, dimulai dari keadaannya sampai kondisi keluarganya sekarang.

Isla ingin bertanya lagi namun hpnya tiba-tiba berdering, Isla mengangkatnya beberapa saat, menjawab panggilan tersebut.

Isla menghela nafas setelah meletakan hpnya kembali. "Maaf Key, ibu harus pergi dulu. Kita tunda dulu obrolan ini, sayang..."

Isla kemudian menoleh ke arah Agam yang semenjak tadi hanya memainkan hpnya, "Agam, jaga istrimu, jangan sampai dia terluka atau kenapa-napa! Ibu tidak mau saat melihat Key dia menangis karenamu!"

"Baik, Mam." Agam menjawab dengan tatapan masih ke arah ponselnya.

Isla menghela nafas lalu menoleh pada Keyla, "Sayang, kamu baik-baik saja disini, kalau Agam macam-macam jangan ragu untuk menegur atau bahkan memukulnya."

Isla memajukan kepalan tangannya membuat Keyla sedikit tertawa.

"Aku bisa mendengar semuanya Mam." Agam memutar matanya dengan malas.

Isla tertawa kecil lalu bangkit dari duduknya. "Kalau begitu Ibu pergi, dan Key selamat datang di rumah ini..."

Isla kemudian melambaikan tangan sebelum berbalik dan menuju pintu. Keyla melihat punggung ibu mertuanya itu hilang ketika pintunya tertutup.

"Agam, apa maksud Tante Isla dengan mengucapkan selamat datang padaku?" Keyla melirik Agam.

"Hm? Apalagi, tentu saja itu untuk penyambutan agar kau betah tinggal disini. Mulai sekarang, rumahmu adalah disini..." Agam menjawabnya santai.

"Apa?!" Kayla terkejut setengah mati.

1
Buang Sengketa
siapa gimana ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anita Jenius
Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
Tarmi Widodo
suka
Tarmi Widodo
NYImak
Gunawan Wibisono
kalau bikin ccerita rata2 pada di gantung jadi nggak seru ujung2 males
Buang Sengketa
gak pake cincin ruang ini kan 🤭😁
Buang Sengketa: /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Secrednaomi: enggak, ini lebih spesial malah, cincin pernikahan:)
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!