NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berusaha Terbiasa

Memberikan berkas berwarna coklat padanya, semua biodata dan fotonya lengkap di dalam berkas itu.

Melihat perubahan wajahnya setelah telihat Poto itu, sepertinya ia mengenalnya. Terlihat sikapnya sangat biasa.

" Apakah dia ingin aku membalaskan dendam padaku" senyum villainnya

Salah satu bodyguard mengatakan satu hal lagi padanya, bahwa yang wajah yang ada dipoto itu sudah mempunyai kekasih, bahkan satu sekolah dengannya. Dan itu adalah termasuk target Bosnya yang selama berminggu-minggu menghilang.

" Mwo? (Apa?), apakah dia masih memikirkan masalalunya? Sampai-sampai wanita ini menjadi objek pelampiasannya.... Wah aku sangat kasihan padanya " ucapnya

" Apakah kami harus turun tangan Nona? " Tanya salah satu bodyguard padanya

Menyesap Nakotin panjang berwarna putih, serta mengeluarkan asap didalam mulutnya, nampaknya Nona ini sedang berfikir untuk melewati kedalam masalalunya, apakah ini menyenangkan? Mungkin!.

" Apakah Nona akan melakukannya? " 

" Tentu saja, sepertinya ini  terlihat menyenangkan " senyum Smirk tertampak di wajah Nona itu.

°°°°

Menyiapkan hidangan untuk makan malam mereka berdua.

Yong jin nyatanya sedang sibuk dengan ponselnya di ruang TV, Yesha hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. TVnya menyala tetapi Yong Jin malah fokus pada ponselnya.

" Oppa... Makan malamnya sudah siap " teriak kecilnya memanggil Yong untuk makan malam bersama

" Hm " jawabnya singkat, masih tetap fokus pada ponselnya yang ia pegang

Dalam hati Yesha, apakah sepenting itukah sampai-sampai bisa seserius itu melihat layar ponselnya.

Sempat mengutuk diri sendiri, mengapa dirinya sepeduli itu padanya. Bukankah dirinya hanya tawanannya.

Mengingat ucapan Wisna saat itu, menjadi Yesha sadar diri untuk menjauh darinya dengan perlahan, tetapi untuk saat ini Yesha harus bertahan sementara waktu agar rencananya matang dengan sempurna.

Tidak sadar perutnya sudah berbunyi, Yesha tidak peduli dia mau makan atau tidak, yang terpenting perutnya terisi dengan penuh. Karena Cacing diperutnya sudah demo.

Menyantap makan sendiri tanpa didampingi Yong jin, padahal Yesha sudah menyiapkan 2 piring. Itu tidak masalah Toh Dia bukan Siapa-siapanya.

Yong jin yang merasa tidak terdengar suara alat masak di dapur, merasa aneh. Kenapa Dirinya tidak dipanggil untuk makan.

Beranjak dari Sofanya menuju dapur, terlihat Yesha sibuk dengan makanannya. Yong jin yang merasa tidak diperdulikan hanya memasang wajah datar.

Yesha merasa ada seseorang di samping menolah kearahnya dengan tatapan bingung.

" Ada apa? " Ucapnya dengan pipi yang mengembung

" Kau tidak mengajakku makan " 

" Bukannya tadi aku panggil Oppa untuk makan? " 

" Sejak kapan? " 

" Sudahlah, Ayo cepat makan... Nanti makanannya keburu dingin " kembali sibuk dengan makanannya

Tetapi Yong jin masih saja setia berdiri ditempat sambil menatap Yesha dengan datar.

" Aku sudah tidak lapar, kau sama seperti dia " ujar Yong jin meninggalkan Yesha sendirian dengan ekspresi marahnya

Sempat Yesha berfikir dengan ucapan Yong jin barusan. 'Dia?' hah? Siapa 'Dia'? Bukankah yang ada disini cuma mereka berdua? Lalu siapa sosok 'Dia' ini.

Pikirannya seketika dihapuskan, Yesha sudah tidak peduli dengannya. Sekarang makanan adalah terpenting baginya.

°°°°

Abram sibuk melihat Instagram di ponselnya, scroll video random yang lewat di berandanya.

" Wah, bisa-bisanya dia menghabiskan uang hanya demi kertas kecil yang ada Poto pria tampan? Bahkan uang itu bisa aku belikan 2 apartemen di Indonesia. " Celotehnya kecil,  Abram melihat postingan Poto Card idol Kpop dengan harga yang sangat fantastis.

Tidak sengaja Abram scroll lagi kebawah, terdapat Poto postingan yang sudah lama trending tahun lalu, dan baru sekarang Abram kebagian yang lewat beranda yang sudah lama tahun lalu.

" Sebentar, seperti gak asing dengan Poto ini... " Fokus dengan fotonya di layar ponselnya.

Abram segera memanggil Wisna yang sibuk dengan tugas sekolahnya di dalam kamarnya.

Berlari dengan tergesa-gesa untuk memperlihatkan Poto postingan tersebut.

" Wisna... Gue mau tanya... Lo kenal sama dua orang ini? " Tanya Abram dengan penasaran

Wisna menoleh kekiri untuk melihat ke ponsel Abram, seketika tubuh Wisna membeku seperti es.

" Tunggu, maksudnya apa ini? " Mengkerutkan kedua alisnya

" Lah, gue tanya sama lo... Kenapa Lo balik nanya " kesal dengan Wisna

" Lo buruan screenshot... Buruan " memaksa Abram untuk mengscreenshot Poto itu, sepertinya ini menjadi bahan buktinya.

Ada yang tidak beres dengan dua orang ini, jika Yong Jin menahan Yesha di Apartemennya lalu siapa orang ini? Kenapa ekspresi wajah Yong jin seperti merasakan bahagia saat postingan ini.

Poto ini di-posting tahun lalu, nama akunnya hanya tanda titik. Bahkan Poto di akunnya hanya gambar berwarna hitam polos.

Di akun tersebut Hanya ada satu postingan saja.

Apakah wanita ini, ada dibalik hilangnya Yesha pada saat itu? Lalu untuk apa?

" Lo mau langsung labrak Dia? " 

" Mending kita pura-pura tidak tahu soal ini. Ini masalahnya bakal rumit, soalnya ada orang ketiga dalam masalah ini " Abram hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sepertinya mengerti apa yang di ucapkan Wisna barusan.

" Lo simpan baik-baik Poto itu, bisa aja akun ini menghilang dengan sendirinya. Saat kita tahu dengan akun ini " sekali lagi Abram Mengangguk mengerti.

°°°°

Masuk kedalam kamarnya, tidak lupa untuk mengunci pintu kamarnya. Harus tetap selalu hati-hati dengan pergerakannya.

Mengambil ponsel miliknya di dalam bawah kasur agar tidak ketahuan dengan Yong jin

Mengaktifkan ponselnya, berharap Wisna menghubunginya walau hanya dengan sebuah pesan.

Tidak sabar misi apa yang ia lakukan sekarang, tidak betah dengan suasana rumah Yong jin ini. Rumah Segede gaban da semewah ini hanya diisi dengan2 orang saja. Apa gak sepi tuh.

Ting....

Jantung Yesha seketika mau pindah ke dengkul, suara notifnya kencang sekali.

Dirinya lupa untuk mematikan suara notifnya menjadi senyap, untungnya Yesha gerceo untuk mensenyapkan notifnya.

Terlihat ada beberapa pesan yang belum terbaca olehnya, yang paling tersorot adalah pesan dari Ayahnya dari beberapa Minggu yang lalu.

Biasanya setiap beberapa kali seminggu Ayahnya selalu menghubunginya hanya sekedar menanyakan keadaanya disini.

Yesha rindu suara ayahnya, tetapi apalah daya. Dirinya masih berapa dilingkungan yang menjadi bahaya baginya. Ia harus menahan untuk tidak menghubungi Ayahnya.

Tetap fokus dengan isi pesan dari Wisna, ternyata ada beberapa barang bukti yang menyakut Yong jin.

Termasuk Poto yang Wisna suruh Abram mengscreenshot postingan di Instagramnya.

Sempat syok, bahkan bukan sempat lagi. Tetapi ini terkejut bukan main. Ternyata teman dekatnya mengenal sosok Yong jin?

Yesha segera membalas pesan pada Wisna, apa maksud dengan Poto ini? Darimana Wisna menemukan Poto ini?

'Na? Lo punya poto ini dari mana? Lo gak boongkan?' balas pesan untuk Wisna

Tidak lama Wisna menjawab oesan Yesha 'ini beneran sha, kayaknya Yong jin pernah ada hubungan dengan orang ini... Sebaiknya, Lo simpan baik-baik bukti itu. jangan sampai ilang, dan gue peringatan Lo..  jangan sampai Lo kemakan omongan bucin pria brengs*k itu'

'maksud Lo gue suka gitu sama dia? Plislah gue disini jadi tahanan, mana mungkin gue suka sama penjahatnya. Gue gak kuat disini plis cepet buruan tolong gue '

' sabar gak segampang itu kita berdua ngebebasin lo, Lo harus sabar dulu '

Saat Yesha fokus pada Ponselnya, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu kamarnya.

Terkejut bukan main, Yesha segera mematikan mematikan ponselnya dan kembali memasukkan ponselnya kedalam bawah Kasurnya.

Dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya seperti biasa, seperti tidak terjadi apa-apa saat ini.

Ceklekk...

" Kenapa dikunci? " Tanya Yong jin dengan tatapan tajamnya

" Hehe... Soalnya aku lagi di kamar mandi, takut Oppa masuk kekamar aku " jawabnya dengan ragu

" Bukankah kamarmu kamarku juga? " Ucapnya dengan enteng

" Mwo? Kenapa bisa gitu? Bukannya kamar Oppa ada di sana " jawabnya dengan bingung

" Ini rumah siapa? " 

" Op...pa...." Balasnya sambil gugup

" Berarti Kamar ini berhak menjadi milikku juga, bahkan kau hanya numpang saja Disini " Celetuknya Sampai-sampai Yesha sedikit kaget dengan ucapan Yong jin barusan.

Numpang? Dih... Siapa coba yang mau numpang disini. Bahkan dirinya juga sudah ada apartemen miliknya sendiri.

Lalu Dia berkata padanya bahwa dirinya hanya numpang? Woyy Yesha tidak semiskin itu ya.

" Numpang? Siapa coba yang mau tinggal dirumah Oppa, aku juga punya Apartemen sendiri. Jadi biarkan aku pergi untuk pulang " dengan wajah sinisnya

Yong jin tidak sadar dengan ucapannya hanya merasa bersalah, segera Yong jin mengatakan maaf pada Yesha dengan ucapannya tadi

" Ah mian... Aku tidak sadar dengan ucapanku tadi, mianhe..." Senyum dengan rasa bersalahnya

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!