Aku Zhen Mo, pemuda berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku, sejak aku mengenal dunia aku sudah diadopsi oleh orang kaya untuk mengerjakan pekerjaan kasar.
Suatu ketika saat aku jalan-jalan malam untuk menenangkan hati tiba-tiba aku melihat gadis kecil dan kakeknya menatap pada makanan yang dijual di warung pinggir jalan, karena aku kasihan aku membelikan mereka makanan itu, setelah mereka mau pulang aku melihat sebuah mobil yang hilang kendali dari arah belakang mereka, demi menyelamatkan mereka aku berlari dan mendorong mereka ke samping hingga akulah yang tertabrak, entah bagaimana caranya tiba-tiba aku terbangun di tubuh seseorang di dunia lain yang juga tak punya keluarga lengkap, aku merasa sesuatu telah terjadi pada kedua orang tua ku di dunia itu.
Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari tau siapa keluargaku. di PENDEKAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENGANGGURAN
Tiga hari kemudian seperti yang dikatakan Mo Fan pada kakek Yun untuk memeriksa kesehatannya ke rumah sakit, kakek Yun langsung menemui temannya yang merupakan seorang dokter di rumah sakit itu untuk melakukan CT Scan guna melihat kondisi tubuhnya, setelah selesai melakukan pemeriksaan sang dokter kaget dan bertanya pada kakek Yun.
"Obat apa yang kau makan sehingga tubuhmu menjadi seperti ini?"
"Maksudmu tubuhku sudah rusak parah dan sudah tak bisa tertolong lagi?"
"Kau jangan berpura-pura bodoh seperti anak kecil begitu, justru kau lebih tau bagaimana keadaan tubuhmu saat ini, aku tidak menemukan penyakit lamamu ditubuh tuamu ini"
"Benarkah?, baguslah kalau begitu, berarti aku masih punya waktu untuk melihat dunia ini dan makan enak lagi sepuasnya"
"Kau jangan mengalihkan pembicaraan begitu, aku sedang bertanya obat apa yang kau minum sebelumnya sehingga penyakitmu sembuh sepenuhnya?"
"Apa aku harus menjawab pertanyaanmu itu?"
"Tentu saja kau harus menjawabnya kakek tua, apa kau ingin menyembunyikan hal semacam itu dariku?, kalau kau masih menganggap aku temanmu lebih baik cepat katakan yang sejujurnya, karna jawabanmu itu bisa menyelamatkan nyawa banyak orang nantinya" kata si dokter
"Aku hanya minum obat yang bernama Fuyuan"
"Fuyuan?, obat apa itu?, aku belum pernah mendengarnya"
"Kalau kau bertanya seperti itu aku juga tidak tau harus berkata apa karna aku juga tidak tau itu obat apa"
"Kau meminum obat yang kau sendiri tak tau itu obat apa?, memangnya dimana kau mendapatkan obat itu?"
"Aku diberikan obat itu oleh seseorang"
"Apa kau mengenal orang itu atau apa kau kenal dari keluarga mana dia?"
"Sebagai seorang teman aku menyarankanmu untuk tidak mencari tau siapa orang itu, jujur saja meski aku baru bertemu dia, namun dia bukan orang biasa, jika identitasnya diketahui orang banyak maka dia dan kita akan berada dalam masalah besar, bisa dikatakan dia harta yang tak ternilai, dan siapa yang tak akan tergoda untuk memiliki harta itu"
"Aku mengerti apa maksudmu, tapi sangat disayangkan karna tidak bisa mengambil kebaikan dari orang itu, bayangkan saja berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan dengan obat itu"
"Aku juga berpikir seperti itu, tapi jika dia mengungkapkan identitasnya maka ketenangan hidupnya akan hilang, akan banyak orang yang mengejarnya untuk mendapatkan keuntungan dan itu juga bisa mengancam keselamatan keluarganya, namun jika suatu saat ada hal yang mendesak aku akan mencoba menghubunginya"
"Kau benar, terkadang kita harus menjadi kejam dan menutup telinga demi keselamatan orang-orang yang kita sayang"
"Kapan-kapan kalau kau ada waktu mainlah ke rumahku, kita bisa ngobrol banyak lagi seperti dulu, kalau begitu aku pamit dulu, aku harus menghirup udara luar lebih banyak lagi, sudah lama aku tidak jalan-jalan keluar rumah"
"Baiklah!, hati-hati dijalan"
oo0oo
Siang itu Mo Fan datang ke toko paman Asun tempat dia biasa bekerja.
"Selamat siang paman!"
"Selamat siang Mo Fan!, kau sudah sembuh sekarang?, aku beberapa kali datang ke rumahmu tapi kita tidak pernah bertemu"
"Maaf paman!, belakangan ini aku sering keluar rumah, sekarang aku sengaja menemui paman karna ada yang ingin aku bicarakan"
"Kau terlihat makin sehat sekarang, duduk saja dulu baru bicara"
"Aku ingin minta izin pada paman untuk berhenti bekerja disini"
"Apa kau sudah punya pekerjaan lain yang lebih cocok denganmu?"
"Tidak paman!, aku tidak punya pekerjaan lain, apakah paman mengizinkan aku untuk berhenti bekerja?"
"Mo Fan!, aku tidak ada rasa keberatan apa pun jika kau ingin berhenti bekerja, karena semua itu keputusanmu untuk bekerja atau tidak, aku ikut senang jika nanti kau mendapat pekerjaan yang lebih baik"
"Terima kasih paman!, selama ini paman telah banyak membantu ku dan paman, jika nanti paman butuh bantuan untuk melakukan sesuatu, paman tinggal katakan saja padaku"
"Tidak perlu seperti itu, aku dan pamanmu adalah teman dan bahkan sudah seperti saudara, apa yang aku lakukan itu sama seperti untuk keluargaku sendiri"
Tiba-tiba paman Asun batuk dan terlihat seperti kelelahan dengan nafas tak beraturan.
"Apa paman sakit?"
"Aku hanya kelehan saja setelah menyusun barang barusan"
"Paman Asun!, sebagai tanda terima kasihku pada paman karena telah memperlakukan ku seperti keluarga selama ini, terimalah hadiah kecil dariku, paman simpanlah batu ini dibawah bantal saat tidur, itu akan membantu paman memulihkan tenaga setelah bekerja"
"Ini batu apa?, apakah ini semacam harta?"
"Itu hanya sebuah batu paman tapi energinya bagus untuk menjaga kesehatan, ibaratnya saat kita haus, air adalah harta yang sangat berharga, saat kita sakit, obat menjadi harta yang tak ternilai"
"Terima kasih Mo Fan!, jika nanti kau dan pamanmu butuh sesuatu datanglah kesini, aku akan membantumu semampu ku"
"Terima kasih paman!, kalau begitu aku pamit dulu"
"Iya hati-hati di jalan"
Mo Fan pergi dari toko paman Asun lalu berniat untuk makan siang dan berjalan mencari tempat makan yang sesuai seleranya tapi dengan harga yang terjangkau, sedang mencari-cari tempat untuk makan tiba-tiba ponselnya berdering.
"Hallo" sapa Mo Fan sambil jalan
"Mo Fan!, ini aku Yao Chen, Sudah lama kita tidak makan sambil ngobrol, apa kau sudah bekerja lagi?"
"Tidak!, aku sudah berhenti bekerja, sekarang aku pengangguran"
"Kalau begitu bagaimana kalau kita makan siang bareng?, aku akan mentraktirmu"
"Boleh juga!"
"Kalau begitu kita ketemu di tempat makan waktu itu, aku akan menunggumu disana"
"Baiklah!, aku segera kesana sekarang"
"Ok aku tunggu!"
Lalu Mo Fan menaiki taksi untuk pergi ke tempat yang dituju, begitu ditengah perjalanan tiba-tiba taksi berhenti.
"Ada apa?, kenapa berhenti?" tanya Mo Fan pada sopir taksi
"Sepertinya ada penutupan jalan, hanya sampai disini aku bisa mengantarmu, dari sini kau juga bisa jalan kaki dan cari taksi lagi di sebelah sana"
"Baiklah!, terima kasih"
Mo Fan segera turun dari taksi dan berjalan menuju jalan di depannya, baru beberapa langkah terdengar suara tembakan polisi dan banyak orang berlarian, Mo Fan terus memperhatikan ke arah orang-orang yang berlarian"
"Ada apa?, apa yang sedang terjadi?" tanya Mo Fan pada pada orang yang lari
Namun mereka tak menghiraukan pertanyaan Mo Fan, karena penasaran Mo Fan terus berjalan ke arah suara tembakan senjata api itu dan tampak beberapa orang polisi berjaga diluar sebuah bank, Mo Fan berjalan ke arah mereka dan bertanya.
"Maaf!, apa yang sedang terjadi?" tanya Mo Fan
"Hei!, apa yang kau lakukan disini?, cepat menjauh dari tempat ini, disini sangat berbahaya" bentak salah satu dari polisi itu
"Apa-apaan mereka?, aku hanya bertanya tapi mereka malah menyuruhku pergi"
Karena Mo Fan tidak ingin mendengar kata-kata mereka yang menjengkelkan lalu dia menjauh dari tempat kejadian itu, tak jauh dari tempat Mo Fan berjalan terlihat seorang wanita sedang berteriak dan menangis"
"Putriku!, tolong selamatkan putriku" kata wanita itu
Wanita itu terus meneriaki kata yang sama berulang-ulang sambil menangis.