" aaahh .. siapapun tolong aku !! " Nara berlari sekuat tenaga untuk menghindari preman yg saat ini mengejarnya.
brukkk
Tanpa ia sadari ia malah terjatuh dan kakinya terkilir, dalam posisi seperti itu ia masih kuat berjalan meskipun dengan keadaan sedikit tertatih akibat kakinya yg terkilir.
" heyy .. kau kenapa ? " tanya anak laki-laki yg saat itu tengah berjalan dari dalam hutan, belum juga gadis itu menjawab ia sudah jatuh pingsan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ny.Jee_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. TCSV
Nara saat ini keluar dari kamarnya dengan wajah yg ceria, ia melewati Lya yg lagi berbaring diatas sofa.
" Ehh ... Ra cerah bener wajah luu .. senyum² sendiri pula .. abis menang lotre yahh" celetuk si Andin yg baru saja keluar dari kamarnya juga.
" Hehehe .. gapapa .. kalian lagi ngapain guys " tanya balik Nara pada keduanya.
" Apa jangan-jangan Jay Uda ngasih kabar ya Ra " celetuk Andin ketika Nara sudah duduk disampingnya sambil membawa jus jeruk yg tadi ia ambil dari kulkas.
Nara tidak menanggapi pertanyaan si Lya., ia hanya tersenyum aja menatap kedua sahabatnya.
" Ehh .. beneran Ra si kunyuk itu udah kabarin Lo .. gimana Ra .. apa dia kangen Ama musuh bebuyutannya yg disini" imbuh Andin yg langsung ikutan nimbrung disofa.
" Apaan sihh Lo ndin .. ga mungkin juga kale si kunyuk itu kangen gue .. dia ngabarin gue itu tandanya ia masih hidup belom pindah alam" balas Nara sambil menetralkan raut wajahnya yg malu didepan kedua sahabatnya.
" Jangan gitu Ra .. musuh Lo bisa jadi jodoh Lo tau .. kaya di dalam novel yg gue baca awalnya benci lama-lama tumbuhlah cinta" sahut si Lya sambil terkikik.
" Wahh .. bener juga kata Lya tuhh Ra ... Semenjak ditinggal kunyuk itu pergi Lo juga beda ga Kya dulu .. lebih banyak diamnya sekarang" ucap Andin dengan muka serius menatap Nara saat ini dan diangguki oleh Lya juga.
" Pikiran kalian ini terlalu jauh .. siapa juga yg berubah .. gue tetap gue yg dulu .. ga ada yg berubah .. udahlah ge mau keluar cari makan .. kalian ikut ga " balas Nara yg dijawab anggukan Oleh kedua sahabatnya itu, meskipun dalam hati mereka merasa ada yg disembunyikan oleh Nara tapi Meraka tidak memaksa Nara untuk berbicarA.
Akhirnya mereka berdua berjalan menikmati suasana malam pulau Bali dengan berjalan kaki menuju rumah makan yg tak jauh dari vila mereka tinggal.
Mereka menikmati makan malam sambi menikmati live musik yg ada disana, banyak pengunjung rumah makan itu yg berbondong-bondong menuju depan tempat itu. Namun ketiga wanita ini memilih tetap ditempat meja makannya saja tohh dari sini juga masih kelihatan.
" Guys gue ketoilet bentar yahh" ucap Nara yg diangguki mereka lalu meninggalkannya.
" Ehh .. tu cowok kok kayak cowok yg nabrak gue tadi yahh" celetuk Andin tiba-tiba menunjuk pria yg sedang makan malam diseberang mejanya.
" Bukannya itu si Kevin .. cowo yg jadi sasaran Nara waktu ngereog siang tadi" imbuh Lya yg menatap pria yg ditunjuk Andin tadi.
" hahh .. Yg bener lo Lya.. Lo tau namanya juga .. punya nomor WA juga ga" ujar Andin yg tiba-tiba sangat bersemangat ketika mengetahui nama pria yg tadi sempat menabrak itu.
" Ehh .. Lo kenapa ndin tiba-tiba pingin nomor wa.nya .. Lo naksir ya " goda Lya.
" Gapapa Lya .. ada ga nomornya .. gue kayak ga asing aja sih liat mukanya itu .. dia kaya yg ada dimimpi gue yg beberapa hari ini muncul terus" tanya Andin lagi dan dijawab gelengan oleh Lya.
" Kenapa ga Lo minta sendiri aja ndin .. mumpung ada orangnya disini juga " celetuk Lya.
" Bener juga apa kata si Lya .. tapi masa gue yg minta duluan sihh .. ahh gagapa dehh kali aja nanti dikasih" batin Andin ragu sambil menatap Lya, kemudian ia berdiri dan menghampiri pria yg ad diseberang mejanya itu.
Nara yg kembali dari toilet menatap Lya dengan kening mengkerut, karena saat ini hanya ada si Lya saja dan Andin tidak ada ditempatnya.
" Ehh .. Andin mana ya " tanya Nara sambil duduk menyeruput minuman dinginnya.
" Tuhh .. lagi pdkt " tunjuk Andin dengan dagunya pada dimana posisi Andin saat ini.
Nara yg melihat Andin duduk diantara 2 cowok itu seketika heran dan senang juga akhirnya sahabatnya itu ada yg mau deketin juga.
Nara melihat Andin yg akan pergi bersama pria itu seketika mendekatinya, dan ia terkejut ternyata pria yg akan pergi bersama Andin ini adalah pria yg tadi siang sempat ada masalah dengannya.
" Ehh .. ternyata elo .. mw Lo bawa kemana teman gue " tanya Nara ketus pada pria itu.
" Ra ... Jangan gitu Napa Ra .. dia namanya Kevin Ra" pekik Andin malu-malu.
" Terserah siapa namanya gue ga peduli.. yg penting dia mau bawa Lo kemana" tanya Nara sekali lagi.
" Maaf sebelumnya.. perasaan kamu dari tadi suka sekali ya bicara kasar .. saya cuma mau antar teman kamu pulang saja" celetuk si Kevin.
" Ohh .. yasudah .. ingat jangan sampe temen gue ada lecet sedikitpun ... Jika ada sedikit saja habis Lo ditangan gue" ucap Nara yg dengan nada mengancam pada pria itu padahal ia hanya mengetes saja.
" Saya juga tahu .. ga bakalan juga bahayain anak orang .. kamu kira saya laki-laki brengsek seperti yg diluaran sana" setelah menjawab pertanyaan Nara, Kevin segera menarik tangan Andin untuk ia antar pulang.
Ternyata vila yg ditempati Andin tidak jauh dari tempat ia tinggal. Setalah mengantar Andin pulang Kevin segera pamit namun sebelum ia melangkahkan kakinya Andin memegang lengannya.
" Ada apa ? Apa kamu perlu sesuatu " tanya Kevin.
" Emm .. makasih yahh sudah mau mengantarkan aku pulang .. maaf juga tadi jika aku mengganggu acara makan dengan temanmu itu" balas Andin sambil tersenyum tulus menatap wajah Kevin.
" Tidak apa .. lagian tadi kita juga udah selesai makannya "
" Ohya .. emm .. i-itu apa boleh aku minta nomor ponsel kak Kevin ? " Tanya Andin sambil menunduk malu, bisa-bisanya ia melakukannya beneran. Ia sudah mati- matian sejak tadi menahan rasa gengsinya saat mengucapkan kata itu.
" Oh .. boleh mana ponsel kamu " ujar Kevin yg disambut tatapan berbinar senang oleh Andin, segera ia menyerahkan ponselnya pada Kevin.
" Terimakasih ya kak dan hati-hati" ucap Andin sambil melambaikan tangannya dan hanya diangguki oleh Kevin.
Andin segera masuk kedalam vila sambil berjingkrak-jingkrak senang karena sudah dapat nomor ponsel Kevin jadi bisa setiap kapanpun berbicara dengannya nanti.
Ceklekk
vTiba kedua sahabatnya yg baru pulang juga dari rumah makan itu mentapa Andin yg masih jingkrak-jingkrak seperti anak kecil yg mendapat mainannya.
" Ndin Lo gapapa kan ? Habis diapain Lo Ama si om-om tadi " tanya Nara yg heran dengan tingkah Andin.
" jangan sembarang loe sebut orang om-om .. orang kak Kevin itu masih muda tahu " pekik Andin kesal sama sahabat lucknutnya itu.
Andin segera memeluk kedua sahabatnya itu, ia segera menceritakan apa yg membuatnya bahagia saat ini pada keduanya.
" Jadi Lo tadi beneran minta nomor kedia ndin " heran si Lya yg geleng-geleng mengetahui fakta bahwa Andin makin kesini makin gesrek aja otaknya.
" Tapi gue heran kok mau ya si Kevin Sama Lo yg rada-rada gesrek gini" celetuk Nara yg membuat Andin mengerucutkan bibirnya dan menatapnya dengan tajam.
" Lo ini ya Ra .. gini-gini juga selera gue tuhh ganteng kaya kak Kevin ga kaya Lo yg sukanya Ama si kunyuk itu" balas Andin yg tidak terima ucapan Nara.
Setelah puas bercerita mereka akhirnya kembali ke kamarnya masing-masing.
Tringgg!!! Tringg!!!
Bunyi ponsel Nara menandakan ada panggilan masuk, segera ia melihat sipemanggil itu.
Deg
Si kunyuk
" ini beneran kan gue ga lagi mimpi kan kunyuk hubungin gue sekarang .. Aduhh ternyata sakit berarti ini bukan mimpi " batin Nara tadi sambil mencubit lengannya sendiri.
