NovelToon NovelToon
Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Jati Diri ALLANSYAH Si Kakak Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: saadahrafael

Allansyah seorang anak angkat di Keluarga Nicolas harus terjerat cinta dengan Adik angkatnya, Michaela Nicolas. Berbagai upaya menolak perasaannya untuk tidak mencintai Michaela, namun upayanya selalu gagal. Apalagi Michaela selalu menggoda dan menggodanya, agar tidak mengecewakan orang tua angkatnya, tapi nyatanya perasaan itu tumbuh dan semakin tumbuh.

Di saat Cinta membara di hatinya, perasaannya di ketahui oleh kedua orang tua angkatnya, membuatnya di tolak oleh kedua orang tua Michaela. Hancur, sangat hancur dan akhirnya dengan terpaksa demi membuang perasaan salahnya, Allan pergi dari kediaman Nicolas.

Kepergian Allan dari kediaman Nicolas membawanya mengingat siapa jati dirinya. insiden saat tak sengaja melihat sebuah tato di lengan seseorang mengingatkan akan ingatannya yang sempat hilang. Dan ternyata dirinya adalah pewaris tunggal Keluarga Georlando.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saadahrafael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Bab 5

Allan yang telah menyetujui permintaan Levi Smith kini resmi menjadi penerusnya, baik itu penerus kelompok dunia bawah maupun semua aset yang dimilikinya. 

Memang cukup aneh jika Levi menyerahkan semua miliknya pada orang asing yang tidak memiliki ikatan darah dengannya, namun Levi percaya bahwa pilihannya dan menjadikan Allan sebagai penerusnya adalah hal yang tetap. 

Allan yang pusing dengan tanggung jawab yang baru kini pergi menyusul teman-temannya di Club. Sesampainya disana Allan mencari keberadaan mereka semua. Matanya menangkap mereka yang asyik bercengkrama dan meminum-minuman beralkohol. 

Allan menghampiri dan langsung duduk di samping Arhan. Mereka yang melihat tentu saja terkejut, bukankah Allan mengatakan tidak akan datang? Tapi kenapa anak ini datang? Dan melihatnya sepertinya Allan memiliki masalah dilihat dari raut wajahnya.

"Akhirnya kau datang juga. Ku kira kau benar-benar tidak akan datang." Ucap Agam yang ditemani dua wanita cantik di sampingnya.

Allan tidak menjawab dan memilih menuang minuman dan meneguknya. Mereka yang melihat Allan diam saling pandang, ada apa dengan temannya ini? 

"Kau baik-baik saja?" Tanya Julian 

Hm…

Tapi dari yang kulihat kau sepertinya sedang tidak baik. Apa perlu ku pesankan wanita untuk menemani mu?" Ucap Agam langsung mendapatkan tatapan tajam mereka semua.

Julian dan yang lainnya ingin sekali menyumpal mulut Agam, bisa-bisa anak ini berbicara seperti itu pada Allan. Apa dia ingin membuat Allan marah dan berakhir masuk Rumah Sakit? 'Dasar anak setan'

Allan tidak memperdulikan apa yang dikatakan Agam, pikirannya terus melayang tentang dirinya yang kini resmi menjadi penerus Levi Smith. Dirinya yakin pasti setelah ini kehidupannya tidak akan baik saja. 

Kehidupannya yang normal dan damai pasti setelah ini akan kacau dan penuh ketegangan. Apalagi kehidupan di dunia bawah sangatlah mengerikan. Akan banyak musuh yang selalu mengincarnya dan ingin membunuh serta menjatuhkannya. Memikirkan itu membuat Allan sangat pusing. 

Allan kembali menuang minuman itu dan meneguknya dalam sekali teguk. Teman-temannya yang melihat tidak ada yang mencoba menghentikannya, mereka membiarkan Allan karena tahu pasti ada sesuatu yang terjadi dengan temannya ini.

Beberapa botol minuman sudah habis tandas, Allan sudah tepar tak berdaya. Allan terus meracau dan mengumpat nama Levi. Julian, Arhan, Nick dan Agam yang mendengar hanya saling pandang. Mereka sama sekali tidak mengenal nama yang disebut oleh Allan. Menurutnya nama itu sangat asing di pendengarannya.

"Dia sudah mabuk, apa kita akan mengantarkannya?" Tanya Arhan.

"Tidak. Jika kita mengantarkan nya dalam keadaan mabuk seperti ini, Tuan Fernandes pasti akan marah besar dengan Allan nantinya," jawab Julian yang tahu Tian Fernandes tidak suka melihat anak-anak mabuk seperti ini.

"Lalu kita bawa kemana? Tidak mungkin kita biarkan dia disini sendirian kan?" Tanya Nick

"Bawa ke Apartemen ku saja," jawab Julian.

"Baiklah,"

Mereka akhirnya membawa Allan ke Apartemen Julian. Mereka juga mengabarkan Tuan Fernandes dan mengatakan jika Allan akan menginap di rumah mereka. Beruntung Tuan Fernandes menyetujui, jika tidak semuanya pasti akan kacau.

Namun saat mereka sampai, beberapa pria bertubuh besar dan berseragam hitam datang menghadang mereka. Meminta mereka untuk menyerahkan Allan padanya.

"Siapa kalian?" Tanya Julian pada pria-pria itu.

"Berikan Tuan Allan kepada kami. Kami akan membawanya pulang,"

"Tidak! Kita tidak akan memberikan Allan pada kalian. Silahkan pergi dan jangan mengganggu kami, terutama Allan,"

Julian dan lainnya membawa Allan masuk. Tapi sebelum mereka benar-benar masuk dalam Apartemen, mereka kembali menghentikan.

"Berikan Tuan Allan kepada kami. Jika tidak, kami tidak akan segan bertindak kasar kepada kalian."

Wajah mereka terlihat sangat menyeramkan, seolah tidak main-main dengan ucapannya. Agam yang seakan pemberani dengan lantang berdecak dan menantang.

"Kalian pikir kami takut dengan kalian? Jangan harap kami menyerahkan Allan pada kalian. Minggir, jangan halangi kami!"

Geram karena mereka tidak mau menyerahkan Tuan mudanya, mereka langsung menodongkan senjata tepat di kepala mereka.

"Jangan pikir kami main-main dengan apa yang kami katakan. Jika kalian tetap kukuh menahan Tuan kami, kami tidak akan segan melubangi kepala kalian." 

Kali ini nyali ketiganya langsung menciut, saat melihat senjata api mengarah ke arahnya. Jika peluru itu mereka lepaskan, sudah pasti mereka akan mati dalam sekejap.

"Siapa mereka? Kenapa mereka menginginkan Allan?" Gumam mereka dalam hati. Kenapa Allan bisa berurusan dengan orang-orang yang mengerikan dan memiliki senjata. 

"Bawa Tuan muda," perintah seorang di antara orang-orang berbaju hitam.

Dengan terpaksa mereka berempat menyerahkan Allan kepada orang-orang itu. Allan pun langsung dibawa pergi oleh mereka, membuat mereka berempat menghela nafas lega namun juga khawatir, takut mereka melukai Allan nantinya. 

"Apa kau mengenal mereka?" Tanya Nick

"Tidak? Ini kali pertama aku melihatnya." Jawab Julian

"Sebenarnya siapa mereka? Kenapa mereka membawa Allan dan memanggilnya Tuan muda?" Tanya Arhan yang penasaran.

"Mungkinkah itu orang suruhannya Tuan Fernandes?" Sambung Agam.

"Aku tidak tahu, semoga saja mereka memang anak buah Tuan Fernandes," jawab Julian.

.

.

Allan kini sudah berada di kediaman Smith. Varen meminta anak buahnya membawa Tuan mudanya ke kamar, kamar yang memang di peruntukan untuk Allan. 

"Bawa Tuan muda ke kamarnya,"

"Baik Tuan Varen."

Varen pergi ke kamar Tuan Levi, melaporkan bahwa Berhasil membawa kembali Allan ke kediaman Smith.

"Tuan,"

"Bagaimana dengannya?"

"Tuan muda sudah berada di kamarnya Tuan. Hanya saja Tuan muda mabuk berat,"

"Sudah kuduga dia akan seperti ini. Awasi selalu dia, jangan biarkan dia berbuat nekat,"

"Baik Tuan,"

"Pergilah,"

Varen mengangguk dan pergi, meninggalkan Tuannya agar bisa beristirahat kembali.

Pagi hari di kediaman Nicolas, Michaela berteriak memanggil Papa dan Mamanya saat tidak mendapati Kakaknya di kamar. Tidak seperti biasanya Kakaknya itu pagi-pagi seperti ini tidak ada di kamar. Mungkinkah Kakaknya tidak tidur di rumah? Lalu dimana?

"Ma, Pa. Apa Mama dan Papa melihat Kakak? Aku barusan di kamarnya tapi Kakak tidak ada,"

"Kakakmu tidak pulang tadi malam, dia tidur di Apartemen Julian,"

"Kenapa?"

"Kenapa apanya?" Tanya Fernandes bingung dengan pertanyaan putrinya.

"Kenapa Kakak tidur di tempat Kak Julian? Tidak biasanya Kakak seperti itu,"

"Mana Papa tahu. Julian tadi malam menghubungi Papa. Mungkin mereka sedang ingin berkumpul, lagian tidak masalah buat Papa asalkan melakukan hal yang positif. Sekarang makan sarapan mu dan pergi ke sekolah,"

Michaela tidak semangat saat tidak ada Kakaknya. Vitamin penguat semangatnya hilang pagi ini karena tidak bisa memandang wajah tampan Kakaknya, dengan malas dan terpaksa Michaela memakan sarapan paginya dan setelah itu berangkat ke sekolah.

 

1
Dzaky Rafif santoso
kapan up nya
merry jen
akhirr y ingtt jgg siapa sbnry jati dri Allan ,,berhrp yg disiksa itu bukan orgtua yy ,,tp dugann SII itu kemungkinan orgtua y Allan klo ia cpt selmtnn kn kedua orgtua muu gntiin kmu siksa org yg UD siksa orgtua mu LAN
merry jen
aduh moga dua orgtua itu bukn orgtua y Allan y kak ,,klo ia kshnn bgtt dechh dsiksa berthn thn
merry jen
kerenn si allann hjrr lann tu roseta
merry jen
lnjtt ,jgn dipshknn psgnn alln dan mich ,
merry jen
slh cr lwnn broo
merry jen
lnjttt kakk
merry jen
klo kmu dktt dgnn Rosetta bgmnn dgnn adikmuu itu si alnn
Mama Muda: itu hanya siasatnya saja. Allan tetap dengan Michaela
total 1 replies
Bunda Sasa
lanjut yuk.
merry jen
jhtt bgttuu tuu org mukull pala nya si allann smpaii hilng ingtnn
merry jen
bajingnn sialan ,,SM ajj nybut namamu sndri alllan ,😂😂😂😂
Bunda Sasa
semangat kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!