Halo selamat datang di novel ku. Novel ini mengandung bahasa Jawa ya gais semoga kalian menyukainya. Mari saling mendukung, jangan lupa mampir dan like, komen, subscribe ya😊thank you......
Seorang anak remaja bernama Kayshilla biasa dipanggil shilla. Mengagumi seorang lelaki sebaya nya namun harus berpisah karena ia pindah ke luar kota. Dan lelaki tersebut masuk ke pesantren, Shilla bertekad ingin melupakan sosok laki-laki itu sampai ketika ia dipertemukan dengan pria baru lulusan pondok pesantren. Awalnya ia kagum namun rasa kagum itu hilang karena satu sifat nya . Ditengah kekecewaan ia bertemu dengan laki-laki pertama yang ia kagumi, tak henti disitu Shilla dijodohkan oleh orang tua nya.
Akan kah Shilla menerima perjodohan tersebut atau ia akan memilih tetap sendiri sembari mengagumi seseorang atau ia menerima perjodohan dan mampu kah suaminya membuat dia bahagia yuk simak kelanjutan cerita Shilla di sini 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 12 EFORT SERTA KEJELASAN
“Lah kok dia ngebut kan baru sembuh dari sakit, salah apa sih Gue sebenarnya” Gumam Faren dan kembali mengikuti Shilla sampai tiba dibutik. Dengan gerakan cepat Shilla langsung masuk kedalam butik tanpa mengeluarkan sepatah kata terhadap Faren.
“Cewe mah gitu ya kalau suasana hatinya lagi gak baik semua kena imbas nya huftt”Ia pergi dari butik dan tanpa ia tahu Shilla memandangnya sampai motor nya tak terlihat lagi.
“Eh kenapa sih kok mukanya ditekuk gitu, ada masalah kah?”Tanya Eni.
“Huftt aku dongkol tuh sama orang dia itu kesannya memberi harapan karena kasih perhatian yang lebih tapi nyatanya aku ini hanya dianggap adik oke dia kan apa gak dongkol nih hati”Jawabnya sambil menahan tangis.
Eni menepuk-nepuk bahu Shilla dan memeluknya, ia paham situasi itu membuat sahabat nya bingung karena hati tidak bisa dimaikan sekaligus kita tak boleh perhatian secara berlebihan karena akan menimbulkan kesalahan pahaman. Dalam menanggapi perhatian itu untuk apa.
“Udah gak usah dipikirkan lagi, kayaknya lebih baik kamu tonton tuh run BTS biar mood mu balik lagi ,lagi pula butik bukanya 30 menit lagi”.
Shilla menganggukkan kepala lalu membuka handphone nya dan ia mematikan seluruh notifikasi yang berhubungan dengan Faren.
Malamnya Faren menunggu didepan butik, dari kejauhan dia melihat raut wajah Shilla sudah baik-baik saja . Tanpa sadar ia tersenyum manis lalu menghampiri Shilla dan Eni. Eni pamit terlebih dahulu dan meninggal kan mereka berdua untuk mengobrol ia tau Shilla butuh ruang untuk mencerna ini semua.
“Udah gak papa kok lupain yang tadi pagi aku cape pingin pulang”.
“Eh tunggu ini aku tadi gak sengaja ke Gramedia terus nemu novel ini buat kamu. Sebagai permintaan maaf jika aku ada salah sama aku oke, ayo ku antar pulang”Dengan senyuman manis.
Entah mengapa hati Shilla merasa hangat dan rasa dongkol itu lenyap dalam sekejap.
Hari hari terus berjalan dengan cepat seperti hari sebelum nya Faren terus menjemput dan mengantarkan nya bekerja, Shilla masih siaga membatasi hatinya namun kali ini ia sudah mulai luluh dan kagum lagi. Eni sudah mengingat kan nya agar tak berharap lebih karena takut ua akan merasa sakit lagi.
Saat pelanggan sepi Eni mendekati Shilla. “Eh Shilla aku boleh nanya gak?”.
“Boleh dong, apa sih yang enggak untuk sahabat tersayang ku ini hmm”.
“Ihh aku serius tau, ini ya belakang ini kamu sudah tidak terlihat dongkol sama Faren apakah kamu____?”.
“ Kagum? Entah lah aku juga tidak tau dengan perasaan ku tetapi saat aku lihat interaksi dia sama Ibu dan orang sekitar. Dia sosok yang baik dan agama nya juga baik selama ini selalu jaga jarak walaupun pergi nya sama aku”.
“Fiks deh kamu suka dia, secepat itu kah kamu melupakan Mas Gege itu?”.
“ Tidak, aku tidak melupakan Gege aku hanya menyimpan namanya diruangan tersendiri dan paling istimewa . Aku hanya takut dengan menjadikan Faren obat sakit hati ku, aku takut nanti nya dia juga menyakiti ku”Ujarnya sambil menundukkan kepala.
“Ya sudah pokoknya kamu pikirkan dengan matang saja jangan mudah menaruh hati atau perasaan terhadap seseorang karena kita baru melihat sampulnya saja belum isinya. Eh panjang umur tuh orang udah datang aja haha”.
Shilla melirik keluar dan terlihat Faren memarkirkan motornya.
Malam ini Faren menjemputnya sedikit lebih cepat , ia menunggu Shilla didepan butik sambil duduk dan meneguk sekaleng kopi. Wajah nya terlihat berseri menyambut Shilla dengan senyuman manis nya.
“Tumben nih suasana hatinya lagi bagus kah?”Tanya Eni yang tepat berdiri dibelakang Shilla.
“Dih mau tau aja kamu, Shilla ayo pulang ada yang mau aku omongin ke kamu ini serius”.
“ Awas kau sampai membuat Shilla ku menangis ku tendang kamu!”Ancam Eni dengan wajah tegas nya.
“Dihh cewe kok suka ngegas”.
“ Dihh emang yang boleh galak cuma cowo doang ya rugi dong”Sahutnya lagi. Shilla hanya tersenyum melihat perdebatan sahabat nya itu.
“Sudah-sudah kalian ribut mulu, ayo pulang”Membubarkan diri dengan motor masing-masing. Shilla membawa tite bag berwarna cokelat.
Eni berpisah dengan mereka karena ingin mampir ke Alfamart, sedangkan Shilla dan Faren menuju penjual bakso favorit Faren sambil mengobrol serius.
Tiba disana kedua nya langsung makan , setelah selesai mereka berjalan menuju taman sambil mengobrol. Shilla menyerah kan tote bag tersebut. Isinya adalah 1 kemeja warna hitam,1 peci, 1 sajadah, 1 sarung polos warna hitam ada tasbih juga.
“Shilla aku boleh nanya gak?”.
“Boleh silahkan saja” Jawabnya tanpa pikir panjang.
“Sebenarnya kamu anggap aku ini apa?”Dengan wajah serius nya. Shilla menghentikan langkah nya ia merasa bingung dengan jawabannya. Menundukkan kepala setelah ia siap menghadap ke arah Faren sembari tersenyum manis.
Faren mengernyitkan dahi nya ia sangat menanti jawaban Shilla yang akan disampaikan di hadapan nya secara langsung.
“Ya allah aku jawab apa, jika aku mengakui bahwa aku kagum maka aku takut jika rasa ku ini salah dan akan membuat hubungan kami rusak”Batinnya sambil memainkan jari-jemarinya.
Suasana menjadi canggung hingga Faren mengatakan untuk duduk dulu agar Shilla tenang dan ia juga berusaha menata hati apapun jawaban Shilla ia akan terima. Shilla duduk sambil terus berfikir.
“Apakah jawaban ku ini sangat penting bagi mu?”.
“Iya sangat penting aku ingin tau dan dengar dari bibir mu langsung, karena dengan itu aku percaya”.
“Terus kalau aku bohong apa mas tetap setuju dengan apa yang aku katakan dan tetap percaya?” Tanya nya lagi.
“Iya aku akan tetap percaya apapun itu”.
Menganggukkan kepala nya lalu menghela nafas gusar, mengangkat sedikit wajah nya lalu menghadap Faren. Tatapan saling mengunci seolah mencari secerca jawaban di balik manik mata indah Shilla.
“Kalau kamu belum siapa jawab besok pun tak apa, aku tak ingin memaksa”.
“Tidak aku tidak suka menggantung ucapan seseorang. Aku hanya anggap Mas sebatas teman dan aku anggap seperti kakak kandung ku sendiri”Jawabnya dengan lugas walau jawaban itu tak selurus dengan pernyataan hatinya.
Faren diam sejenak lalu menganggukkan kepala, mencoba paham seraya tersenyum manis.
“Baiklah terima kasih atas jawaban mu Shilla. Makasih juga karena mengizinkan aku mengenal mu kamu adalah wanita yang pertama aku kenal setelah lulus pesantren. Aku harap kita akan terus berteman seperti ini tanpa ada yang berubah”.
“ Iya, kalau Mas ada apa-apa cerita lah dengan ku aku siap mendengarkan, aku tetap disini ”.
“Terima kasih Shilla kamu wanita baik, insya Allah kamu mendapatkan lelaki yang baik pula”.
2 bunga untuk mu
2 iklan untukmu ka
1 iklan + 1 bunga