Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
pukul 4 sore pacar ibu ku pun telah tiba.
Kini kami telah duduk di meja ruang tengah.
Aku duduk di hadapan mereka berdua. Seperti seorang hakim yang akan mendakwa tersangka.
Aku menatap pria asing itu.
Dari penampilannya terlihat pria baik-baik dengan perawakan tinggi berisi.
"Karin...ini pacar ibu namanya Mr. Cullen. Dia pemilik toko roti cullen, meskipun belum terkenal tapi toko rotinya sangat ramai pengunjung." kata ibu ku memulai pembicaraan.
"ah.. jadi paman Cullen pemilik toko roti " kata ku
"iya, kapan-kapan kamu boleh mampir ke toko paman." katanya lagi
"Kenapa suasananya seperti ini?" kata ibu ku
aku berdehem.
"hanya canggung saja." jawab ku
"Akhirnya kita bisa bertemu, cukup sulit untuk menemui mu." katanya
Dia mulai bicara santai dengan ku
""iya tentu, aku cukup sibuk kuliah." jawab ku
"sampai malam juga?" tanyanya lagi
"ah.. Itu ada sesuatu yang harus aku kerjakan " jawab ku
"ngomong-ngomong paman sudah pernah menikah?" tanya ku
"iya sudah, sudah 2 tahun aku di tinggal oleh mendiang istri ku. "
Saat aku mendengar itu aku terkejut
"maaf.."lirih ku
"tidak apa-apa, kamu juga harus mengetahui segalanya. Kita akan menjadi keluarga."
Aku terkejut
"maaf jika paman sudah membuatmu terkejut, tapi paman dan ibu mu sudah memutuskan akan kejenjang yang serius."
"pasti aku terkejut. Tapi jika ibu ku sudah memutuskan maka paman memang pilihan terbaiknya." jawab ku
"paman belum memiliki anak, senang sekali memiliki anak seperti mu " senyumnya
"meskipun membuat ku canggung, tapi aku akan berusaha dekat dengan paman." jawab ku
"Aku hanya ingin memastikan saja, apa paman sungguh-sungguh mencintai ibu ku?" tanya ku
"Tentu saja, jika tidak untuk apa mengajaknya serius." kata paman
"Semua orang juga melakukan hal yang sama. Seperti yang paman ketahui. Ibu ku sudah melalui banyak kesulitan dan penderitaan aku tidak ingin itu terjadi padanya." kata ku sambil menatapnya tajam
"mungkin kata-kata saja tidak akan bisa membuktikan apapun. Jadi apa yang harus paman buktikan padamu?" tanya nya sambil balas menatap ku.
"Katakan apa jaminannya paman tidak akan menyakiti ibu ku?" tanya ku balik
"ah... Paman akan menyerahkan semua yang pan miliki pada ibu mu. Tanah, bangunan, mobil semua akan paman berikan atas namakan ibu mu, bagaimana?" tanya paman padaku
"Baiklah buktikan itu, karena seseorang yang telah menyakiti bahkan mengkhianati ketulusan seseorang tidak pantas menghirup udara ini. Dia harus mendapat balasan atas apa yang telah dia lakukan. Dan aku rasa apa yang paman lakukan sudah cukup." kata ku
"yah...kamu ini apa-apaan.." kesal ibu ku
"kamu terdengar seperti ibu mertua untuk nya "lanjut ibu ku
Tiba-tiba paman Cullen tertawa
Aku menatapnya bingung
"wah.. Aku hanya sangat senang diperlakukan seperti ini." katanya senang
"Tidak apa-apa, dia bisa melakukan apapun sampai dia yakin padaku." katanya lagi
"sudah cukup, aku rasa paman sudah lulus. ingat saja kalau paman berani-beraninya mengkhianati ibu ku, paman akan sengsara. " kata ku tajam
paman hanya tersenyum
"yah... Kami berlebihan sekali." marah ibu ku
"aku hanya tidak bertanya banyak." kata ku
"yah.. Siapa yang mengajarimu begini?" marah ibu ku
"sudah lah jangan diperpanjang. Karin hanya mengkhawatirkan mu saja." kata paman menenangkan ibu ku
"baiklah, saya pamit dulu. ibu dan paman lanjutkan saja." kata ku dan pergi
Saat ibu ku akan melarang ku pergi. Tapi paman mencegahnya dam membujuk ibu ku untuk tidak memarahiku.