Tasya adalah seorang istri dari seorang pengusaha terkenal di negeri ini, Kevin Lazuardi dan mereka memiliki seorang anak yang saat ini berusia 11 tahun bernama Wikka. Kehidupan mereka tak seindah bayangan yang ditampilkan di depan publik karena pada kenyataannya Tasya tak bahagia menikah dengan Kevin karena mereka menikah akibat perjodohan keluarga. Ketika di tengah suasana rumah tangga yang sudah berjalan lebih dari 10 tahun menjadi makin tak harmonis, Tasya bertemu lagi dengan sang mantan, Desta yang tiba-tiba mengutarakan rasa bersalah akibat apa yang pernah ia lakukan di masa lalu. Kemunculan Desta dalam biduk rumah tangga Tasya dan Kevin pada akhirnya mau tak mau membongkar rahasia masa lalu di antara mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merendahkan Diri
Desta tentu saja sudah menduga perihal penolakan yang diberikan oleh Kevin padanya namun demi sang ibu yang usianya sudah tak lama lagi maka Desta akan melakukan apa pun untuk bisa mengabulkan permintaan terakhir ibunya. Desta kemudian gegas menuju kantor Kevin di mana saat Desta datang, Kevin baru saja keluar dari dalam lobi dan hendak masuk ke dalam mobil yang sudah menantinya. Buru-buru saja Desta menghampiri Kevin sebelum semua terlambat.
"Tunggu."
Kevin menoleh ke arah Desta yang sedang berlari ke arahnya namun pengawalnya langsung menghalangi Desta untuk mendekati Kevin. Desta meminta supaya ia dilepaskan karena ingin menemui pria itu.
"Tolong lepaskan saya, saya hanya ingin bicara dengan tuan Kevin."
"Maaf namun tuan Kevin sedang tak bisa diganggu."
Kevin nampak menatap tajam Desta saat ini sebelum akhirnya pria itu melangkahkan kakinya menuju Desta yang kedua tangannya sudah dipegangi oleh pengawalnya.
"Apa yang membawa kamu ke sini?" tanya Kevin dingin.
"Saya mohon, untuk kali ini saja kabulkan permintaan saya."
Kevin nampak tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia tak menyangka bahwa Desta akan nekat melakukan semua ini demi permintaan terakhir sang ibu. Kevin nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya ia akan memberikan kesempatan pada Desta untuk membawa Wikka bersamanya namun tentu saja ada syarat yang harus dilakukan oleh Desta.
"Apa itu?"
"Memohonlah padaku sekarang juga."
Desta terkejut dengan apa yang menjadi permintaan Kevin ini dan kemudian ia pun terpaksa menuruti apa yang diperintahkan oleh Kevin. Ia kemudian berlutut dan memohon pada Kevin untuk mengizinkannya membawa Wikka menemui sang ibu yang saat ini kondisinya tak baik-baik saja. Desta merendahkan dirinya dan membuang harga dirinya supaya bisa membuat sang ibu bahagia di akhir hidupnya. Kevin nampak tersenyum melihat Desta merendahkan dirinya di hadapannya, ada sebuah kepuasan melihat Desta melakukan ini padanya.
"Saya sudah melakukan apa yang kamu lakukan, sekarang tepati janjimu."
"Tentu saja saya akan menepati janji saya karena saya tak pernah ingkar janji."
****
Desta membawa Wikka menuju rumah sakit tempat di mana ibunya sedang dirawat dan tentu saja Wikka tak sendirian karena ia ditemani oleh mbak Nia yang diminta Kevin mengikuti ke mana pun Wikka pergi. Wikka tak banyak bertanya ketika Desta mengajaknya pergi dan ia hanya menuruti saja apa yang Desta inginkan. Akhirnya mereka sampai juga di ruangan inap ibunya Desta dan di sana nampak kondisi sang ibu makin melemah saja.
"Bu, ini aku."
Perlahan tapi pasti wanita tua itu mulai membuka kedua matanya dan menemukan Desta yang berdiri di samping ranjangnya.
"Kamu sudah datang, Nak?"
"Iya Bu, aku datang dan menepati janjiku."
Perlahan mata wanita tua itu melirik ke arah Wikka yang berdiri di sebelah Desta. Air matanya tumpah setelah melihat cucunya yang selama ini tak pernah ia lihat sebelumnya.
"Dia cucu Ibu."
Desta kemudian meminta Wikka mendekati ibunya dan anak itu nampak menurut saja dengan apa yang diminta Desta barusan. Ibunya Desta memeluk Wikka dengan erat dan air mata penuh keharuan merebak saat ini.
"Terima kasih karena kamu sudah mau mengabulkan permintaan Ibu yang terakhir, sekarang Ibu bisa istirahat dengan tenang."
"Tolong Ibu jangan bicara seperti itu."
"Waktu Ibu sudah tidak banyak, Nak."
Desta tak bisa menahan air matanya supaya tak tumpah karena ucapan ibunya barusan, ia tahu hari perpisahan itu akan segera tiba namun dengan hanya membayangkannya saja sudah membuat dia takut dan gelisah, ia tak siap berpisah dengan sang ibu.
****
Wikka diajak oleh Desta ke kantin untuk makan siang sementara mbak Nia tetap mengawasi keduanya dari jarak agak jauh seperti perintah Kevin. Wikka sejak tadi hanya diam saja dan membuat Desta jadi penasaran dengan apa yang dipikirkan oleh anak ini.
"Wikka, kamu baik-baik saja? Kenapa hanya diam saja sejak tadi?"
"Aku ...."
"Ada apa sayang?"
"Apakah Om adalah Ayahku?"
Desta nampak terkejut dengan pertanyaan Wikka barusan, ia ingin sekali memberitahu Wikka yang sebenarnya bahwa memang ia adalah ayah kandungnya namun bagaimana perasaan Tasya dan Kevin kelak? Itulah yang menjadi bahan pertimbangan Desta saat ini.
"Aku pernah mendengar papa dan mama menyebut bahwa aku adalah anaknya Om Desta. Apakah benar seperti itu?"
"Kamu pernah dengar dari papa dan mama?"
"Iya Om dan tadi Om mengatakan pada nenek itu bahwa aku adalah cucunya berarti aku ini memang anaknya Om kan?"
Desta sampai tak bisa berkata-kata lagi dengan pertanyaan Wikka ini, ia dilema haruskah ia memberitahu Wikka yang sebenarnya mengenai bahwa apa yang Wikka katakan tadi benar atau lebih baik ia memendamnya sendirian.
****
Tasya mendapatkan kabar dari Kevin bahwa saat ini Wikka sedang bersama Desta dan tentu saja Tasya yang mendengar itu terkejut bukan main karena Desta membawa Wikka. Saat ini ia sedang ada rapat dengan tim pemenangannya jadi tak bisa tinggal di rumah bersama Wikka. Tasya melihat bahwa ada pesan dan panggilan tak terjawab yang dilakukan oleh Desta dan mungkin saja sebelum menghubungi Kevin, pria itu sudah lebih dahulu menghubunginya namun karena sejak tadi ia tak menyentuh ponselnya maka ia tak tahu kalau Desta menghubunginya.
"Apakah kamu sekarang tahu di mana mereka berada?"
"Aku tak tahu, kalau kamu mau tahu tanyakan saja pada mbak Nia. Dia aku perintahkan untuk mengikuti ke mana mereka pergi."
Maka setelah itu Tasya menghubungi mbak Nia dan menanyakan perihal di mana keberadaan mereka saat ini. Mbak Nia tentu saja langsung memberitahukan pada Tasya di mana mereka berada saat ini. Setelah mendapatkan alamat rumah sakit maka Tasya langsung gegas menuju rumah sakit itu untuk menjemput Wikka pulang.
"Perasaanku kok jadi tak enak begini."
Tasya berusaha tak mengindahkan perasaan ini namun ia semakin merasakan perasaan ini yang membuatnya menjadi tak nyaman.
"Semoga saja tak ada sesuatu apa pun yang terjadi."
****
Tasya baru saja tiba di rumah sakit dan di sana ia langsung bertemu dengan mbak Nia. Tasya langsung menanyakan di mana Wikka sekarang dan mbak Nia menunjukan di mana Wikka dan Desta berada. Kedatangan Tasya di rumah sakit ini membuat pengunjung heboh karena langsung mengenali wanita ini, mereka langsung antusias dan ingin berfoto dengan Tasya. Setelah cukup lama berjibaku dengan pengujung rumah sakit yang antusias maka ia gegas menuju ruangan inap ibunya Desta namun ketika ia sampai di sana justru sesuatu hal yang tak pernah ia bayangkan harus ia saksikan saat ini. Desta, kakak dan adiknya memeluk sosok ibu mereka yang sudah menghembuskan napas terakhir beberapa saat yang lalu dengan berurai air mata kehilangan dan kesedihan.
"Mama."