lifang seorang pemuda yang di buang oleh keluarganya , hidupnya dari kecil hingga dewasa tidak mengenal rasa cinta maupun kasih sayang, saat dia merasa tidak ada gunanya hidup di dunia, di saat di mencari tempat untuk mengakhiri hidupnya, di saat dia berjalan di sebuah tanjakan yang memiliki sisi kiri jurang dengan yang tinggi dan terjal dengan penuh bebatuan di dasar jurang, dia melihat seorang gadis ,saat sang gadis ingin melompat, entah mengapa lifang sontak berlari menarik gadis tersebut, namun sangat disayangkan dirinya yang berhasil menyelamatkan gadis tersebut,namun membuatnya harus terjatuh dari tebing tersebut,lifang sontak menutup matanya dan bergumam "apa ini akhir dari hidupku, kehidupan kejam yang slalu aku rasakan sungguh di sayangkan diriku yang lemas" dia pun tersenyum saat menerima kematiannya ,namun saat dia membuka mata lifang melihat dunia yang berbeda dari dunianya...
bisakah linfan mengubah kehidupan nya yang lemah dimasalalu , nyuk di simak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon menatap bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bersiap untuk melanjutkan perjalanan
Lifang sadar telah membuat kedua gadis cantik tersebut hawatir kepada nya.
"ayo kita masuk dulu ke dalam kereta"ucap Lifang kepada dua gadis tersebut, sambil menenangkan mereka.
Setelah berada dalam kereta, Lifang pun bertanya pada Xui dan Sui, tentang kejadian yang mereka Lihat yang membuat mereka begitu hawatir.
Xui dan Sui segera menjelaskan apa yang mereka Lihat serta kejadian-kejadian yang begitu membuat mereka terkejut.
Tak Lupa mereka juga menjelaskan tentang kematian sang pembawa kereta, mendengar semua informasi yang di jelaskan Xui dan Sui, kini Lifang paham akan apa yang terjadi.
Untungnya An Yue cepat mengambil tindakan, jika tidak, mungkin akan membahayakan dirinya bahkan orang di sekitar nya.
Lifang tak bisa membayangkannya jika sesuatu terjadi kepada Xui dan Sui akibat dirinya.
"Kalian berdua istirahatlah, biar aku yang berjaga di luar" ucap Lifang, sebelum dia turun dari kereta tak lupa dia mencium kening Xui dan Sui.
Saat Lifang keluar, dia tak lupa menguburkan jasad sang pembawa kereta dengan layak, ada rasa sedih di hatinya, akibat dirinya orang yang tak berdosa menjadi korbannya.
Bahkan dia hawatir dengan An Yue, walaupun dia mungkin hanya sebuah system, namun karna kehadiran An Yue lah hingga dia bisa sehebat seperti sekarang.
Di saat dua gadis sedang tertidur di dalam kereta, Lifang yang berbaris di kursi pengemudi, dia hanya menikmati keindahan malam menatap langit yang penuh bintang.
Walaupun kehidupan nya di dunia lamanya sangatlah menyakitkan, namun setelah beberapa lama di benua canxi, jujur dia begitu rindu dengan Bumi.
"Apa suatu hari aku bisa kembali ke bumi.!"ucap Lifang sambil menatap langit.
andaikata suatu hari dia bisa kembali ke bumi, dia ingin membawa Xui dan Sui ke tempat asalnya, dan menikmati kehidupan yang tak pernah di nikmati dirinya semasa berada di bumi.
"Apa gadis itu baik-baik saja, semoga saja kehidupan nya bahagia" ucap Lifang dalam hati, dia teringat gadis yang dia selamat kan sewaktu dia jatuh dari tebing.
Lifang yang masih menikmati memandangi bintang, di dalam benaknya banyak yang dia pikirkan, dia harus memikirkan apa rencananya kedepan., mencari asal usul sang ayah, dan siapa musuhnya, serta jalan mana yang harus dia tempuh.
Dia pun memejamkan matanya, sambil menarik nafas "Biarlah waktu yang menjawabnya" ucap Lifang sebelum akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat.
***
**
*
Ke esokan paginya, Lifang pun membangun kan Xui dan Sui.
"Dua gadis ini walaupun tidur namun terlihat sangat imut"ucap Lifang yang memandangi kedua gadia tersebut.
"Ayo bangun dah pagi" Lifang pun membangunkan kedua gadis tersebut.
"pagi sayank" ucap Sui kepada Lifang dengan mulut menguap.
"pagi juga kak" ucap Xui pada sang kakak.
"Kalian berdua mandilah sebelum kita berangkat., tenang saja di sini aman tidak akan ada yang melihat kalian berdua" ucap Lifang kepada kedua gadis tersebut.
Mereka pun segera turun dan Lifang langsung menggambar sebuah aray pelindung di sekitar air terjun.
Kini Xui dan Sui pun pergi untuk membersihkan dirinya., sedangkan Lifang hanya berdiam diri di kereta, dia sebenarnya ingin sekali melihat seluruh tubuh Xui dan Sui cuman dia menahan diri untuk sementara.
Sambil menunggu Lifang coba untuk mengeluarkan api surgawi hitam yang telah di serapnya.
Tiba-tiba api hitam keluar dari telapak tangannya, namun tidak melukai nya, Lifang termenung menatap api surgawi tersebut, dikarenakan dia baru pertama kali melihat api surgawi, ternyata sama seperti di novel-novel, namun melihat nya secara langsung ternyata lebih menakjubkan.
Itulah yang di pikirkan Lifang saat melihat api surgawi tersebut.
Setelah puas bermain dengan api surgawi, kini Lifang mengecek kondisi kendaraan mereka sebelum melanjutkan perjalanan.
Dia berencana langsung menuju hutan mematikan, dia tak ada keinginan untuk singgah lagi di kota tanpa hukum, dia hawatir jika harus singgah maka akan ada keributan.
Di karenakan Xui dan Sui belum begitu kuat, Lifang ragu jika ada bentrok dia hawatir tidak bisa menjaga kedua gadis tersebut.
