NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:266.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melahirkan Tanpa Suami

Oa oa oa

"Bayinya Rinjani sudah lahir"

Teriak Maya antusias setelah mendengar suara tangis bayi dari ruang bersalin.

"Akhirnya setelah lama menunggu terdengar juga suara tangisan bayi dari ruang bersalin itu."

Ucap Mila pula sembari menghembuskan napas lega.

***

Seorang perawat menggendong bayi yang baru saja lahir itu seraya membawanya ke arah Rinjani.

"Selamat ya Bu Rinjani. Bayi anda perempuan, alhamdulillah bayi anda sehat dan lengkap tanpa kekurangan suatu apapun"

Ujar perawat itu sembari meletakan bayi Rinjani di pangkuan ibunya.

Bayi itu menangis dengan begitu kencangnya, membuat Rinjani ikut menangis pula karna bahagia.

Rasa sakit yang Rinjani rasakan pasca melahirkan seakan hilang begitu saja, tergantikan dengan rasa bahagia saat melihat sosok malaikat kecil di pangkuannya itu.

Namun rasa bahagia itu sedikit terkoyak karna ketidakhadiran Ryan di antara mereka.

Rinjani masih terkulai lemas di ruang bersalin yang dingin itu, bukanlah hal yang mudah melahirkan seorang diri tanpa di dampingi suami.

Berbagai macam emosi berkecamuk di dalam hati ibu satu anak itu. Rasa sedih, marah, kecewa, malu, Bercampur menjadi satu.

Kenapa sosok yang menjadi ayah dari anaknya itu tidak ada saat dirinya dibutuhkan?

***

***

"Permisi, keluarga ibu Rinjani Aulya"

Ucap seorang perawat yang baru saja keluar dari ruang bersalin.

"Iya kami sus.."

Maya dan Milapun sedikit berlari untuk menghampiri perawat itu.

"Dimana ayah dari bayinya ibu Rinjani? bayinya harus segera diadzankan"

Tanya perawat itu, sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar. Mencari sosok yang Ia cari.

Maya dan Mila hanya bisa saling melirik dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Suaminya Rinjani tidak ada di sini sus"

Jawab Maya dengan nada yang lirih, sedangkan hatinya sibuk merutuki suami dari sahabatnya itu.

"Bagaimana, kalau kamu saja gus, yang mengadzankan bayinya Rinjani?"

Maya menunjuk ke arah Bagus suaminya Mila.

"T-tapi...Mas Bagus bukan ayah dari bayinya Rinjani"

Tukas Mila. Walaupun Ia dan Rinjani bersahabat tapi ada rasa tidak rela di hati wanita itu, jika suaminya yang harus mengadzankan bayinya Rinjani.

"Gapapa kali Mil, daripada gak ada yang ngadzanin, kasian bayinya Rinjani"

Maya mencoba meyakinkan.

"Kamu gak keberatankan Gus?"

Tanya Maya pada satu-satunya pria di tempat itu.

"Sama sekali gak keberatan Kok"

Balas Bagus. Pria itu merasa tidak tega melihat bayi Rinjani terlantar.

Apalagi Bagus sudah lama menantikan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya bersama Mila.

"Kalau begitu Bapak bisa ikut saya"

Ajak seorang wanita berpakaian serba putih itu, Baguspun mengangguk tanda setuju.

"Maya, Mila, bagaimana keadaan Rinjani? apa bayinya sudah lahir?"

Teriak Bu Dewi dari kejauhan, seraya menghampiri mereka dengan napas terengah-engah.

Bu Dewi tak sendirian, Wanita paruh baya itu datang bersama pak Sarif ayahnya Rinjani.

Kedatangan orang tua Rinjani membuat Bagus mengurungkan niatnya untuk mengadzankan bayi Rinjani.

Karna ada yang lebih berhak untuk mengadzankan bayi Rinjani, yaitu pak Sarif ayahnya Rinjani.

***

Setelah melewati kesakitannya seorang diri di ruang bersalin, akhirnya Rinjani dipindahkan keruang rawat inap.

Maya, Mila, dan Bu Dewi sudah lebih dulu berada di dalam kamar rawat inap tersebut.

Rinjani di rawat di sebuah ruangan sederhana, ada empat ranjang di ruangan itu. Namun semuanya kosong, jadi hanya ada Rinjani dan keluarganya yang mengisi ruangan itu.

"Rin selamat ya...Akhirnya kamu jadi seorang ibu?" Ucap Maya, sembari memeluk erat Rinjani.

"Iya makasih, maaf ya aku sudah banyak merepotkan kalian berdua"

Jawab Rinjani dengan senyum getirnya.

Di tengah kebahagian atas kelahiran sang putri, terselip pula rasa sedih karna tidak ada sosok sang suami yang mendampingi.

"Rin, suami kamu dimana nak?"

Tanya Bu Dewi penasaran, karna sedari tadi Ia tidak melihat batang hidung menantunya itu.

"Sibuk dengan Laura mungkin bu"

Lirih Rinjani, namun cukup terdengar jelas di telinga Maya yang berdiri tepat disebelahnya.

"Apa! Kamu bilang apa sih Rin, ibu gak denger?"

Tanya Bu Dewi lagi karna tidak mendengar perkataan putrinya itu dengan jelas.

"Mas Ryan mungkin sedang sibuk bu, banyak kerjaan"

Jawab Rinjani akhirnya.

Maya terus memperhatikan Rinjani penuh selidik.

Maya ingin bertanya, apa maksud dari perkataan Rinjani barusan "sibuk dengan Laura?" perkataan Rinjani ini terus saja berputar-putar di kepala Maya.

"Apa si Laura-Laura itu wanita yang berboncengan dengan Ryan tempo hari?"

Tebak Maya dalam hatinya.

"Tapi ini bukan saat yang tepat untuk membahas tentang Wanita itu pada Rinjani"

Ucap Maya lagi masih di dalam hatinya.

"Permisi Bu Rinjani, ini waktunya untuk memberi Asi pada si kecil"

Seorang perawat datang membawa bayi merah itu untuk diberi ASI.

Kedatangan Bayi Rinjani sekses mengalihkan atensi Maya dari si Laura-Laura itu.

Bayi Rinjani langsung menjadi rebutan kedua Auntynya.

"Masya Allah, cantiknya, anak syapa ini..?"

Mila menggendong bayi Rinjani dengan gemas.

"Gantian dong Mil, aku juga mau gendong! sini cayang, cama Aunty Maya dulu ya"

Maya mengambil paksa bayi merah itu dari pangkuan Mila.

"Iihh Maya..aku baru juga gendong sebentar"

Umpat Mila kesal. Namun Maya tidak peduli.

"Jangan rebutan gitu nak, nanti bayinya sakit"

Tegur Bu Dewi saat melihat tingkah Maya dan Mila yang seperti anak kecil sedang rebutan mainan saja.

"Rin. Maaf mas baru datang"

Semua keceriaan itu sirna, ketika Ryan datang.

Semua orang menatap kehadiran pria itu dengan tatapan tajamnya.

"Maaf ya sayang, tadi Mas..."

"Iya gakpapa Mas" belum juga Ryan menyelesaikan ucapannya, Rinjani sudah menyela ucapan pria itu.

"Sini sayang, sama Mama ya.."

Rinjani mengambil bayinya yang masih merah dari tangan Maya dan mendekapnya erat dalam pelukanya.

"Boleh Mas gendong bayi kita?"

Ucap Ryan sembari menatap lekat pada sosok bayi cantik dalam pangkuan istrinya.

"Jangan! tulang-tulang bayi Rin masih rawan" Cegah Maya.

"Lagipula memangnya kamu bisa gendong bayi baru lahir" Lanjut Maya lagi.

Ryanpun hanya bisa menelan ludahnya sendiri sembari terus menatapi bayinya sendiri tanpa bisa menyentuhnya.

"Sialan si Maya ini! aku ayahnya tapi malah di larang mengendong bayiku sendiri"

Rutuk Ryan pada Maya di dalam hatinya.

"Kamu dari mana saja nak? kok baru datang?"

Tanya Bu Dewi. Hanya wanita paruh baya itu yang masih bersikap ramah kepada Ryan.

"Tadi ada urusan Bu"

Jawab Ryan sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

Setelah itu hening. Tak ada yang bicara lagi.

Merasa kehadirannya tak diharapkan sama sekali, Ryan memilih keluar saja dari ruangan itu. Ia hendak menghirup udara segar di koridor rumah sakit.

Di koridor itu juga terlihat Bagus dan pak Sarif yang sedang asik mengobrol. Saking asiknya mengobrol mereka jadi tidak sadar dengan kehadiran Ryan.

Allahu akbar...Allahu akbar..

Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh dari kejauhan. Bagus dan pak Sarifpun menghentikan aktifitas mengobrolnya dan hendak pergi ke musola yang tersedia di rumah sakit tersebut.

"Eh Nak Ryan? Sejak kapan kamu datang nak?"

Pak Sarif menyapa menantunya itu dengan ramah.

"Baru saja pak, belum lama kok" Jawab Ryan.

"Mari ikut kami ke musola. Kita sholat subuh berjamaah"

Ajak pak Sarif kepada menantunya itu.

Ryan terdiam, bingung harus menjawab apa.

Karna Ryan masih dalam keadaan junub usai menghabiskan malam hangat bersama Laura. Tidak mungkin Ia sholat tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

"Silahkan duluan saja pak. Nanti saya menyusul"

Ryan menolak ajakan mertuanya itu sembari tersenyum, Ryan berharap mertuanya itu segera pergi ke musola tanpa banyak bertanya lagi pada dirinya.

"Iya tak apa, kami duluan ya"

Pamit pria itu dengan senyuman, langkahnya diikuti pula oleh Bagus.

Huhf...

Ryan menghembuskan napas lega saat melihat Bagus dan pak Sarif pergi meninggalkannya.

"Lebih baik aku pulang dulu saja"

***

Langit sudah nampak terang bersemu jingga, pertanda sang mentari akan segera terbit.

Setelah selesai membersihkan diri, Ryan memutuskan untuk kembali ke rumah sakit untuk menemui anak dan istrinya.

Tak dihiraukannya panggilan telepon dari Laura yang terus menghubunginya sedari tadi.

Sesampainya di rumah sakit, Ryan berpapasan dengan Maya, Mila dan juga bagus.

Rupanya mereka sudah bersiap untuk pulang, setelah semalaman menemani Rinjani di rumah sakit.

"Mas Ryan, kami pulang dulu ya"

Ucap Bagus pada pria itu, sedangkan Maya dan Mila asik mengobrol sendiri seakan tak perduli dengan keberadaan Ryan.

"Iya, hati-hati di jalan Mas. Terima kasih sudah menolong Rinjani"

Jawab Ryan diiringi senyuman.

"Ayo mas! Kita bisa terlambat masuk kerja jika kamu terus mengobrol"

Mila menarik tangan bagus menuju mobilnya.

Ryan baru melanjutkan langkahnya, setelah mobil mereka pergi.

***

"Assalamualaikum Bu?" Sapa Ryan kepada Bu Dewi mertuanya.

Sedangkan Rinjani dan Bayinya masih tertidur pulas.

"Kebetulan kamu datang nak, ibu sama bapak mau beli sarapan dulu di depan, kamu jagain Rin dan bayinya dulu ya"

Pinta Bu Dewi sembari merapikan kerudungnya.

"Oh, iya bu. Silahkan"

Jawab pria itu.

Ryan berjalan mendekat kearah box bayi dimana bayinya sedang tertidur pulas, sangat menggemaskan persis seperti Rinjani.

Ryan sampai tergoda untuk mengambil beberapa foto bayinya yang sedang tertidur pulas itu.

Puas memandangi bayinya, pandangan Ryan beralih pada Rinjani.

Wajah Rinjani sudah nampak tirus, walaupun baru satu malam saja menginap di rumah sakit.

Mungkin karna bergadang semalaman dan sibuk memberi ASI untuk bayinya.

"Mas? Kamu mau apa?"

Rinjani terbangun saat Ryan hendak mengecup keningnya.

1
Riyana Rika
lama - lama Albian jadi jatuh cinta 😍
Jetty Eva
tolong info dong di bab berapa..?? apa aq terlewatkan..???
Jetty Eva
lah..emang udah resmi ceraiiiii...??
Jetty Eva
Alena itu kepala batu seperti ibux...
Jetty Eva
Rinjani ini sebenarx mau apa..dia kan blom resmi bercerai ..tak ada kata talak...klo dia berani menikah maka dia poliandri dong...klo tak mau suami marah n salah paham jgn terima lelaki siapapun itu...alasan kamu k rmh ibu menghindari Mila malah jd betah lupa suami...suami salah paham ya itu resiko kamu...lari dr suami dan status hidupmu menggantung...km memang efois tak pikir masa depan anak..klo kamu ga mau sama Arjuna lagi ..ajukan perceraian secara sah biar anak tdk bertanya tanya...
Jetty Eva
loh...emang Rinjani ama Arjuna udah cerai..??
siti Hasanah
Luar biasa
IG : alisha_chanel95: Terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Rizky Sandy
klau mau pisah ya pisah aja pain main kabur2an, percuma kabur terus klau msh jadi istri orang kau g bisa kawin lagi,,,,,
Rizky Sandy
lucu ya,,, sdh tau Laura itu jahat knp malah disuruh ngawasi knp g langsung di pecat aja,,,,, klau sdh hilang anak siapa yg di salahkan ya Arjuna sdh tau Laura pelakor msh di biarin,, lucu kau thor,,,
itin
menjadi pelakor ga perlu hanya modal cantik cukup buka kaki lebar² ajjah 🤪
itin
begitulah kebanyakan lakilaki dia yang bikin istrinya hamil malah merasa paling diabaikan ga dipenuhi hasratnya. pelarian cari kehangatan diluar. fu*k
itin
trauma dengan kehamilan istrinya karena pengalaman ibunya saat mengandung adiknya. kalau tau begitu kenapa ga pakai pengaman tiap berhubungan?
sakit nih ryan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Siti Nur Imamahh
oh jadi suami Mila selingkuh dengan Ayana karena ingin anak...
Asyatun 1
lanjut
Lala lala
oo mantan santri..
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
Lala lala
Eehh jangan salahkan laura dong,.meski dia mmg salah sbg penggoda.. perselingkuhan terjadi krna kau sbg suami yg tak tau diri, mabuk,.terpesona sm penyanyi bar murahan..kuncinya itu di laki kuat apa tidak dg godaan luar
Lala lala
pelakor memggoda.. suami lemah iman kena jeratan.
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT
Lala lala
oalah abis acara di rumah gak disisain sdkit aja masakan meski cm semangkuk² kecil...bs lah buat sarapan biasa sih gitu..ndk melulu abis
Adnan Alanzi
bisa GK sich iklannya GK tiap episode...malah jadi GK semangat
Vani_27: gk mau iklan yah beli Vp buk ibuk 🤣🤣🤣
IG : alisha_chanel95: padahal cuma nonton iklan aja loh kak, gak harus beli koin 😔 author itukan dapat penghasilannya dari sana 😭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!