NovelToon NovelToon
Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Dikhianati Suami, Dinikahi Mantan Kemudian

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:112.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Tidak selamanya jodoh itu Datang sendiri, terkadang juga sepaket sama anak nya.

Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna di kenal sebagai playboy di masa remajanya dulu.

Namun siapa sangka, takdir mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah menjadi janda beranak satu.

Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melahirkan Tanpa Suami

Oa oa oa

"Bayinya Rinjani sudah lahir"

Teriak Maya antusias setelah mendengar suara tangis bayi dari ruang bersalin.

"Akhirnya setelah lama menunggu terdengar juga suara tangisan bayi dari ruang bersalin itu."

Ucap Mila pula sembari menghembuskan napas lega.

***

Seorang perawat menggendong bayi yang baru saja lahir itu seraya membawanya ke arah Rinjani.

"Selamat ya Bu Rinjani. Bayi anda perempuan, alhamdulillah bayi anda sehat dan lengkap tanpa kekurangan suatu apapun"

Ujar perawat itu sembari meletakan bayi Rinjani di pangkuan ibunya.

Bayi itu menangis dengan begitu kencangnya, membuat Rinjani ikut menangis pula karna bahagia.

Rasa sakit yang Rinjani rasakan pasca melahirkan seakan hilang begitu saja, tergantikan dengan rasa bahagia saat melihat sosok malaikat kecil di pangkuannya itu.

Namun rasa bahagia itu sedikit terkoyak karna ketidakhadiran Ryan di antara mereka.

Rinjani masih terkulai lemas di ruang bersalin yang dingin itu, bukanlah hal yang mudah melahirkan seorang diri tanpa di dampingi suami.

Berbagai macam emosi berkecamuk di dalam hati ibu satu anak itu. Rasa sedih, marah, kecewa, malu, Bercampur menjadi satu.

Kenapa sosok yang menjadi ayah dari anaknya itu tidak ada saat dirinya dibutuhkan?

***

***

"Permisi, keluarga ibu Rinjani Aulya"

Ucap seorang perawat yang baru saja keluar dari ruang bersalin.

"Iya kami sus.."

Maya dan Milapun sedikit berlari untuk menghampiri perawat itu.

"Dimana ayah dari bayinya ibu Rinjani? bayinya harus segera diadzankan"

Tanya perawat itu, sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar. Mencari sosok yang Ia cari.

Maya dan Mila hanya bisa saling melirik dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Suaminya Rinjani tidak ada di sini sus"

Jawab Maya dengan nada yang lirih, sedangkan hatinya sibuk merutuki suami dari sahabatnya itu.

"Bagaimana, kalau kamu saja gus, yang mengadzankan bayinya Rinjani?"

Maya menunjuk ke arah Bagus suaminya Mila.

"T-tapi...Mas Bagus bukan ayah dari bayinya Rinjani"

Tukas Mila. Walaupun Ia dan Rinjani bersahabat tapi ada rasa tidak rela di hati wanita itu, jika suaminya yang harus mengadzankan bayinya Rinjani.

"Gapapa kali Mil, daripada gak ada yang ngadzanin, kasian bayinya Rinjani"

Maya mencoba meyakinkan.

"Kamu gak keberatankan Gus?"

Tanya Maya pada satu-satunya pria di tempat itu.

"Sama sekali gak keberatan Kok"

Balas Bagus. Pria itu merasa tidak tega melihat bayi Rinjani terlantar.

Apalagi Bagus sudah lama menantikan kehadiran seorang anak dalam rumah tangganya bersama Mila.

"Kalau begitu Bapak bisa ikut saya"

Ajak seorang wanita berpakaian serba putih itu, Baguspun mengangguk tanda setuju.

"Maya, Mila, bagaimana keadaan Rinjani? apa bayinya sudah lahir?"

Teriak Bu Dewi dari kejauhan, seraya menghampiri mereka dengan napas terengah-engah.

Bu Dewi tak sendirian, Wanita paruh baya itu datang bersama pak Sarif ayahnya Rinjani.

Kedatangan orang tua Rinjani membuat Bagus mengurungkan niatnya untuk mengadzankan bayi Rinjani.

Karna ada yang lebih berhak untuk mengadzankan bayi Rinjani, yaitu pak Sarif ayahnya Rinjani.

***

Setelah melewati kesakitannya seorang diri di ruang bersalin, akhirnya Rinjani dipindahkan keruang rawat inap.

Maya, Mila, dan Bu Dewi sudah lebih dulu berada di dalam kamar rawat inap tersebut.

Rinjani di rawat di sebuah ruangan sederhana, ada empat ranjang di ruangan itu. Namun semuanya kosong, jadi hanya ada Rinjani dan keluarganya yang mengisi ruangan itu.

"Rin selamat ya...Akhirnya kamu jadi seorang ibu?" Ucap Maya, sembari memeluk erat Rinjani.

"Iya makasih, maaf ya aku sudah banyak merepotkan kalian berdua"

Jawab Rinjani dengan senyum getirnya.

Di tengah kebahagian atas kelahiran sang putri, terselip pula rasa sedih karna tidak ada sosok sang suami yang mendampingi.

"Rin, suami kamu dimana nak?"

Tanya Bu Dewi penasaran, karna sedari tadi Ia tidak melihat batang hidung menantunya itu.

"Sibuk dengan Laura mungkin bu"

Lirih Rinjani, namun cukup terdengar jelas di telinga Maya yang berdiri tepat disebelahnya.

"Apa! Kamu bilang apa sih Rin, ibu gak denger?"

Tanya Bu Dewi lagi karna tidak mendengar perkataan putrinya itu dengan jelas.

"Mas Ryan mungkin sedang sibuk bu, banyak kerjaan"

Jawab Rinjani akhirnya.

Maya terus memperhatikan Rinjani penuh selidik.

Maya ingin bertanya, apa maksud dari perkataan Rinjani barusan "sibuk dengan Laura?" perkataan Rinjani ini terus saja berputar-putar di kepala Maya.

"Apa si Laura-Laura itu wanita yang berboncengan dengan Ryan tempo hari?"

Tebak Maya dalam hatinya.

"Tapi ini bukan saat yang tepat untuk membahas tentang Wanita itu pada Rinjani"

Ucap Maya lagi masih di dalam hatinya.

"Permisi Bu Rinjani, ini waktunya untuk memberi Asi pada si kecil"

Seorang perawat datang membawa bayi merah itu untuk diberi ASI.

Kedatangan Bayi Rinjani sekses mengalihkan atensi Maya dari si Laura-Laura itu.

Bayi Rinjani langsung menjadi rebutan kedua Auntynya.

"Masya Allah, cantiknya, anak syapa ini..?"

Mila menggendong bayi Rinjani dengan gemas.

"Gantian dong Mil, aku juga mau gendong! sini cayang, cama Aunty Maya dulu ya"

Maya mengambil paksa bayi merah itu dari pangkuan Mila.

"Iihh Maya..aku baru juga gendong sebentar"

Umpat Mila kesal. Namun Maya tidak peduli.

"Jangan rebutan gitu nak, nanti bayinya sakit"

Tegur Bu Dewi saat melihat tingkah Maya dan Mila yang seperti anak kecil sedang rebutan mainan saja.

"Rin. Maaf mas baru datang"

Semua keceriaan itu sirna, ketika Ryan datang.

Semua orang menatap kehadiran pria itu dengan tatapan tajamnya.

"Maaf ya sayang, tadi Mas..."

"Iya gakpapa Mas" belum juga Ryan menyelesaikan ucapannya, Rinjani sudah menyela ucapan pria itu.

"Sini sayang, sama Mama ya.."

Rinjani mengambil bayinya yang masih merah dari tangan Maya dan mendekapnya erat dalam pelukanya.

"Boleh Mas gendong bayi kita?"

Ucap Ryan sembari menatap lekat pada sosok bayi cantik dalam pangkuan istrinya.

"Jangan! tulang-tulang bayi Rin masih rawan" Cegah Maya.

"Lagipula memangnya kamu bisa gendong bayi baru lahir" Lanjut Maya lagi.

Ryanpun hanya bisa menelan ludahnya sendiri sembari terus menatapi bayinya sendiri tanpa bisa menyentuhnya.

"Sialan si Maya ini! aku ayahnya tapi malah di larang mengendong bayiku sendiri"

Rutuk Ryan pada Maya di dalam hatinya.

"Kamu dari mana saja nak? kok baru datang?"

Tanya Bu Dewi. Hanya wanita paruh baya itu yang masih bersikap ramah kepada Ryan.

"Tadi ada urusan Bu"

Jawab Ryan sembari menggaruk lehernya yang tak gatal.

Setelah itu hening. Tak ada yang bicara lagi.

Merasa kehadirannya tak diharapkan sama sekali, Ryan memilih keluar saja dari ruangan itu. Ia hendak menghirup udara segar di koridor rumah sakit.

Di koridor itu juga terlihat Bagus dan pak Sarif yang sedang asik mengobrol. Saking asiknya mengobrol mereka jadi tidak sadar dengan kehadiran Ryan.

Allahu akbar...Allahu akbar..

Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh dari kejauhan. Bagus dan pak Sarifpun menghentikan aktifitas mengobrolnya dan hendak pergi ke musola yang tersedia di rumah sakit tersebut.

"Eh Nak Ryan? Sejak kapan kamu datang nak?"

Pak Sarif menyapa menantunya itu dengan ramah.

"Baru saja pak, belum lama kok" Jawab Ryan.

"Mari ikut kami ke musola. Kita sholat subuh berjamaah"

Ajak pak Sarif kepada menantunya itu.

Ryan terdiam, bingung harus menjawab apa.

Karna Ryan masih dalam keadaan junub usai menghabiskan malam hangat bersama Laura. Tidak mungkin Ia sholat tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.

"Silahkan duluan saja pak. Nanti saya menyusul"

Ryan menolak ajakan mertuanya itu sembari tersenyum, Ryan berharap mertuanya itu segera pergi ke musola tanpa banyak bertanya lagi pada dirinya.

"Iya tak apa, kami duluan ya"

Pamit pria itu dengan senyuman, langkahnya diikuti pula oleh Bagus.

Huhf...

Ryan menghembuskan napas lega saat melihat Bagus dan pak Sarif pergi meninggalkannya.

"Lebih baik aku pulang dulu saja"

***

Langit sudah nampak terang bersemu jingga, pertanda sang mentari akan segera terbit.

Setelah selesai membersihkan diri, Ryan memutuskan untuk kembali ke rumah sakit untuk menemui anak dan istrinya.

Tak dihiraukannya panggilan telepon dari Laura yang terus menghubunginya sedari tadi.

Sesampainya di rumah sakit, Ryan berpapasan dengan Maya, Mila dan juga bagus.

Rupanya mereka sudah bersiap untuk pulang, setelah semalaman menemani Rinjani di rumah sakit.

"Mas Ryan, kami pulang dulu ya"

Ucap Bagus pada pria itu, sedangkan Maya dan Mila asik mengobrol sendiri seakan tak perduli dengan keberadaan Ryan.

"Iya, hati-hati di jalan Mas. Terima kasih sudah menolong Rinjani"

Jawab Ryan diiringi senyuman.

"Ayo mas! Kita bisa terlambat masuk kerja jika kamu terus mengobrol"

Mila menarik tangan bagus menuju mobilnya.

Ryan baru melanjutkan langkahnya, setelah mobil mereka pergi.

***

"Assalamualaikum Bu?" Sapa Ryan kepada Bu Dewi mertuanya.

Sedangkan Rinjani dan Bayinya masih tertidur pulas.

"Kebetulan kamu datang nak, ibu sama bapak mau beli sarapan dulu di depan, kamu jagain Rin dan bayinya dulu ya"

Pinta Bu Dewi sembari merapikan kerudungnya.

"Oh, iya bu. Silahkan"

Jawab pria itu.

Ryan berjalan mendekat kearah box bayi dimana bayinya sedang tertidur pulas, sangat menggemaskan persis seperti Rinjani.

Ryan sampai tergoda untuk mengambil beberapa foto bayinya yang sedang tertidur pulas itu.

Puas memandangi bayinya, pandangan Ryan beralih pada Rinjani.

Wajah Rinjani sudah nampak tirus, walaupun baru satu malam saja menginap di rumah sakit.

Mungkin karna bergadang semalaman dan sibuk memberi ASI untuk bayinya.

"Mas? Kamu mau apa?"

Rinjani terbangun saat Ryan hendak mengecup keningnya.

1
Naraa 🌻
Kasih karma buat mereka dong
Naraa 🌻
Ryan di kebiri aja
Naraa 🌻
Laura cihhh playing victim bgt
Atmita Gajiwi
/Smile//Joyful//Kiss//Rose//Heart/
Alisha Chanel
Betul kak
harwanti unyil
setulus" nya hati wanita tetep tak ada yg iklas di madu
Myra Myra
biar semua terbongkar ape yg mila n ibu ae wat kat ayang...lbih baik kamu g uruskan perceraian kamu
Cantika
bu lydia ini, udah main ilmu Hitam tapi masih bisa nyebut astagfirullah ternyata 😂
Machmudah
yg penting happy ending semua Thor, Dan ada pesan moral nya
Alisha Chanel: Siap kak 😊
total 1 replies
Tri Fera
lanjut terus ceritanya bagus
Alisha Chanel: Terima kasih kak 🙏💞
total 1 replies
Machmudah
wah kl ceritanya berbau2 mistis ya terserah othor aja mau dibawa kmn hubungan bagus AYANA, yg penting kasih karma sesuai porsinya masing2
Alisha Chanel: Siap kak. Terima kasih dukungannya 💞
total 1 replies
harwanti unyil
mending pergi lh dari pada menanggung sakit bagas jadi suami juga gk bisa tegas
harwanti unyil
semoga ayana cepet sehat dn bisa menggurus anaknya lagi soal suami tak usah terlalu di pikir lh yg lebih baik jaga lh mental mu dn anak mu
Machmudah
kasian banget AYANA, kl boleh buat Mila meninggal ayana gak mau balikan sm bagus...biar bagus gila sekalian gak dpt dua2 nya
Machmudah
kok jd lupa ya sapa bagus+Mila+AYANA......
Alisha Chanel: Sahabat Rinjani kak
total 1 replies
Shinta Dewiana
mungkin di ejek gendut ini...
Shinta Dewiana
kasihan maryam...kasihan juga rinjani enggak bisa bersama2 alena...
Shinta Dewiana
lho lho cobaan apalagi ini..
Shinta Dewiana
akhirnya maryam hamil semoga msh tetap syg sm.alena
Shinta Dewiana
bagus msh aja bisa nyembunyiin pernikahannya sm selingkuhan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!