NovelToon NovelToon
Om Bule, Kawin, Yuk!

Om Bule, Kawin, Yuk!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / One Night Stand / Konflik etika / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Penyelamat
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒

John Ailil, pria bule yang pernah mengalami trauma mendalam dalam hubungan asmara, mendapati dirinya terjerat dalam hubungan tak terduga dengan seorang gadis muda yang polos. Pada malam yang tak terkendali, Nadira dalam pengaruh obat, mendatangi John yang berada di bawah pengaruh alkohol. Mereka terlibat one night stand.

Sejak kejadian itu, Nadira terus memburu dan menyatakan keinginannya untuk menikah dengan John, sedangkan John tak ingin berkomitmen menjalin hubungan romantis, apalagi menikah. Saat Nadira berhenti mengejar, menjauh darinya dan membuka hati untuk pria lain, John malah tak terima dan bertekad memiliki Nadira.

Namun, kenyataan mengejutkan terungkap, ternyata Nadira adalah putri dari pria yang pernah hampir menghancurkan perusahaan John. Situasi semakin rumit ketika diketahui bahwa Nadira sedang mengandung anak John.

Bagaimanakah akhir dari kisah cinta mereka? Akankah mereka tetap bersama atau memilih untuk berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝕯𝖍𝖆𝖓𝖆𝖆𝟕𝟐𝟒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Gagal

Dengan gerakan hati-hati, Della dan Sasha mendekati dan berusaha membuka pembicaraan dengan SPG yang melayani mereka sebelumnya. “Maaf, Kak. Aku cuma ingin tanya, pakaian-pakaian yang tadi dibeli Nadira itu, 'kan, akan dikirim ke rumahnya, ya? Bisa kasih tahu nggak alamat pengirimannya?”

Sasha dan Della tak menyadari, SPG senior yang masih berdiri di dekat kasir menatap mereka dengan tatapan waspada. Mendengar Sasha dan Della mencari informasi alamat Nadira, ia langsung mendekati dua gadis itu, menatap tajam dan berkata dengan nada tegas, "Kami tidak akan memberikan informasi pribadi pelanggan, apalagi alamat pengiriman mereka kepada siapapun. Itu kebijakan butik ini untuk menjaga privasi pelanggan kami."

Sasha dan Della terkejut mendengar peringatan itu, mereka saling bertukar pandang dengan kekecewaan yang jelas terlihat di wajah mereka. Namun, rasa penasaran mereka tidak sirna begitu saja. Mereka berusaha untuk tidak menunjukkan frustrasi mereka, meski wajah mereka sudah jelas mengungkapkan perasaan mereka yang kesal.

"Huh...sia-sia," desah Sasha pelan, suaranya penuh kekecewaan.

Della hanya bisa mengangguk. "Ayo, kita ikuti dia saja. Mungkin bisa tahu sedikit lebih banyak kalau kita cari tahu langsung."

Sasha mengangguk setuju, meskipun tampak kecewa karena informasi yang mereka harapkan tidak mereka dapatkan. Mereka berbalik, meninggalkan meja kasir. Rasa ingin tahu dan iri mereka tidak dapat disembunyikan. Keduanya tidak menyerah begitu saja. Dengan langkah cepat dan penuh tekad, mereka meninggalkan butik, berniat mengikuti Nadira yang sudah keluar dari butik, berharap bisa mengetahui lebih banyak tentang kehidupan Nadira yang selama ini hanya mereka lihat dari luar.

Sasha dan Della berdiri di tengah butik, menebarkan pandangan mereka ke seluruh penjuru. Namun, Nadira tidak terlihat di mana-mana.

"Ke mana dia? Kok cepat banget hilangnya?" gumam Sasha kesal sambil melipat tangan di dada.

Della yang juga mulai tidak sabar akhirnya mengusulkan, "Mungkin dia sudah menuju pintu keluar. Kalau dia langsung pulang, kita bakal kehilangan jejak. Mending kita ke pintu masuk mall aja. Kalau pun belum keluar, kita bisa tunggu dia di sana."

Sasha mengangguk setuju. "Oke, ayo cepetan."

Mereka berjalan tergesa-gesa ke pintu masuk mall, matanya terus mencari sosok Nadira. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya mereka melihat Nadira keluar dari pintu utama dengan langkah tenang. Sasha menyikut Della.

"Itu dia!" bisik Sasha dengan nada penuh semangat.

Tanpa membuang waktu, mereka mulai mengikuti Nadira dari belakang. Namun, sebelum mereka bisa mendekat, seorang pria tiba-tiba berdiri di depan mereka, menghalangi jalan dengan postur tegap. Pria itu mengenakan hoodie hitam dengan topi yang menutupi sebagian wajahnya, dilengkapi masker dan kacamata hitam yang membuat wajahnya sulit dikenali.

"Berhenti di sini," suara pria itu terdengar dingin dan mengancam.

Sasha dan Della terhenti seketika, saling bertukar pandang dengan cemas. "Apa maksudmu?" tanya Sasha, mencoba terdengar berani meski nada suaranya goyah.

Pria itu melangkah mendekat, membuat keduanya refleks mundur. Dengan nada rendah yang menggetarkan, dia berkata, "Jangan ganggu Nona Nadira. Kalau kalian terus mengikutinya, aku tidak akan tinggal diam. Percayalah, kalian tidak akan suka dengan apa yang akan terjadi."

Della menelan ludah, kakinya gemetar mendengar ancaman itu. "K-kita cuma... cuma iseng, kok," katanya terbata-bata, mencari alasan.

Sasha mencoba menguasai diri, meskipun tangan gemetarnya jelas terlihat. "Kamu siapa? Kenapa kamu peduli sama dia?"

Pria itu tidak menjawab, hanya mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, suaranya makin dingin. "Pergi. Sekarang."

Ancaman itu membuat bulu kuduk Sasha dan Della meremang. Tanpa berkata lagi, mereka segera berbalik dan berjalan cepat, bahkan hampir berlari meninggalkan pria itu.

"Dia siapa sih? Kenapa segalak itu?" bisik Della dengan napas memburu saat mereka berada cukup jauh.

"Entahlah," jawab Sasha pelan, masih diliputi rasa takut. "Apa mungkin dia orang yang disuruh melindungi Nadira? Siapa sebenarnya sugar daddy Nadira? Sepertinya dia bukan orang sembarangan. Kita jadi gagal mengikuti Nadira."

Mereka melangkah pergi, meninggalkan rencana untuk membuntuti Nadira. Sementara itu, pria misterius itu tetap berdiri di tempatnya, mengamati mereka hingga menghilang dari pandangan. Setelah yakin Sasha dan Della tidak akan kembali, dia menoleh ke arah Nadira yang semakin menjauh, lalu melangkah menyusulnya.

Nadira masuk ke dalam mobil, mendapati John baru saja mengakhiri pembicaraan di telepon.

"Sudah selesai?" tanya John, suaranya tenang.

Nadira mengangguk dengan senyuman kecil di bibirnya. "Sudah."

John menyalakan mesin mobil, melirik sekilas ke arah Nadira sebelum melajukan kendaraan keluar dari parkiran. Suasana di antara mereka terasa hening untuk sesaat hingga Nadira membuka suara.

"Om John..." Nadira memecah keheningan, suaranya terdengar pelan. "Sebenarnya... tidak perlu membelikan sebanyak itu. Om sudah terlalu banyak menghabiskan uang untuku."

Ia menghela napas panjang, lalu melanjutkan dengan wajah sendu, "Apa... apa ini karena..." Nadira menggantungkan kalimatnya, tak sanggup melanjutkan. "... karena tadi pagi? Om tidak menganggap ini bayaran untuk tadi pagi, 'kan?" lanjutnya dalam hati tak mampu ia ucapkan. Jemarinya sibuk memilin ujung cardigan yang ia kenakan, matanya tertunduk.

John melirik sekilas ke arahnya, lalu kembali fokus pada jalan. "Tidak usah berpikir macam-macam," katanya, suaranya tegas namun lembut, seolah tahu apa yang sedang dipikirkan Nadira. "Aku hanya ingin memastikan kamu punya yang kamu butuhkan."

Nadira hanya diam. John memperhatikan raut wajah Nadira dari sudut matanya. Ekspresi sendu gadis itu entah kenapa membuat dadanya terasa sesak. Ia menggelengkan kepala, mencoba mengusir perasaan itu, namun dalam hati ia tak bisa membohongi dirinya sendiri.

"Kenapa aku malah lebih suka kalau dia ceria?" pikirnya. "Ceria dan... agresif."

Bayangan Nadira dengan senyum nakal, tatapan berani, dan tingkahnya yang menggoda tiba-tiba melintas di benaknya. Ia menghela napas panjang, lalu meraup wajahnya kasar dengan satu tangan sambil tetap memegang kemudi dengan tangan lainnya.

"Sial, apa-apaan ini? Fokus, John. Fokus." Ia merutuki pikirannya sendiri, berusaha mengendalikan dirinya. Nadira tetap duduk di sebelahnya, tak menyadari badai kecil yang berkecamuk di pikiran pria itu.

Setibanya di apartemen, John mematikan mesin mobil dan menoleh ke arah Nadira.

"Kamu tidak perlu menyiapkan makan malam untukku," katanya sambil membuka sabuk pengaman. "Kalau malas masak, pesan saja makanan lewat delivery."

Nadira yang sudah membuka pintu mobil menoleh dengan alis sedikit terangkat. "Om John mau ke mana?" tanyanya pelan.

John tersenyum tipis. "Aku ada janji makan malam dengan sahabat lama."

Nadira mengangguk, mengerti. "Baiklah."

John hanya mengangguk sebagai balasan, lalu keluar dari mobil. Nadira mengikuti, berjalan masuk ke apartemen lebih dulu, sementara John mengambil ponselnya untuk mengecek pesan singkat yang baru masuk. Wajahnya tenang, tapi pikirannya melayang pada pembicaraan tadi.

"Apa dia benar-benar mengerti, atau ada sesuatu yang dipendam?" gumamnya dalam hati, tapi ia segera mengabaikan pikiran itu.

Malam harinya, Nadira berdiri di depan John, membantu pria itu mengenakan kemeja yang telah ia pilihkan dari lemari. Jemarinya bergerak telaten, satu per satu mengancingkan kemeja itu dengan hati-hati. Suasana terasa hening, hanya terdengar napas lembut mereka di antara detik jam dinding yang berdetak pelan.

John, yang menunduk sedikit untuk memperhatikan Nadira, menatap wajahnya yang serius. Ada harapan dalam pandangannya, harapan yang tak terucap. "Apa dia benar-benar mencintaiku? Apa dia akan menerimaku apa adanya? Tidak berpaling, tidak meninggalkanku?" Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggema di benaknya.

Setelah selesai, Nadira tersenyum manis dan mendongak menatap wajah John yang jauh lebih tinggi darinya. "Sudah selesai, Om," katanya lembut. Namun, senyumnya perlahan memudar saat ia menyadari tatapan John yang lekat, dalam, dan penuh arti yang sulit ia pahami.

...🍁💦🍁...

.

To be continued

1
abimasta
akhirnya beno ditangkap
Anitha Ramto
akhirnya si Beno tertangkap juga...tinggal dua ular tuh yg lg di Villa blm tertsngkap
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga beno, Sandra, Sasha mendapat hukuman yg seadil-adilnya. bukan hanya 6,5 thn.
Anitha Ramto
Tegaang...kamulah yang akan kalah Beno...yg akan tertawa terakhir..

Tinggal tunggu kehancuran si Beno..dan akan menjadi gembel
kaylla salsabella
wah kira" bukti" udah di musnahkan belum ya
Dwi Winarni Wina
Siap2 aja beno tunggu aja kehancuranmu dan dijebloskan kepenjara biar jera dan kapok,,,

John yg skrg lbh kuat dan tanggung tidak mudah dihancurkan seperti dulu lagi beno....
sebentar lg jatuh miskin dan jd gembel dijalanan...

Lanjut thor......
Kadek Sri
lanjut
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semua berlomba dengan waktu. bersiaplah kalah. beno.
Mira Hastati
ayo beno siapkan diri untuk karma yang sedang menantimu
kaylla salsabella
wah bentar lagi kamu bakal hancur beno
Dwi Winarni Wina
Nadira mendukung john menghancurkan beno dan rebut harta warisan ibunya yg dikuasai beno...

Siap2 beno akan mengalami kehancuran dan kebusukan akan terbongkar...
Beno dan duo ulet bulu sandra dan sasa akan jatuh miskin dan jd gembel dijalanan selama ini menikmati harta warisan ibunya nadira...
Anitha Ramto
semoga berhasil misinya Nadira,,dan Timnya untuk merebut kembali milik Nadira dan Ibuny
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ya. itulah langkah pembalasan terbaik.
Dwi Winarni Wina
Semua sahabat2mu sll mendukungku John smg misi kl john berhasil membongkar kejahatan beno dan merebut harta warisannya nadira.....
Biar beno sandra dan sasa jatuh miskin hidup jd gembel....

Nadira pasti sangat mendukung john mengungkap kebusukan beno...

Lanjut thor......
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga semua berjalan lancar & jhonDira baik2 saja
kaylla salsabella
ayo John jujur sama Nadira
Anitha Ramto
Bantuan dari para sahabat² John..kalian pasti berhasil
abimasta
bagus jhon kamu harus jujur biar segala urusan lancar,lnjut thor
Mira Hastati
semoga rencanamu berhasil john, selama sahabat sahabat selalu mendukung di belakangmu
Dwi Winarni Wina
Jangan ragu lg hancurkan beno secara perlahan2 dan rebut kembali harta warisan mendiang ibunya nadira.....
Biar beno dan sandra sasa hidup miskin dan jd gembel biar gak sok belagu dan sombong.....

enak dan anak sama2 jd pelakor dan rencana siulet bulu sasa gagal total mau jd pelakor merayu dan menggoda John....

Dikira suaminya nadira pria gampangan mudah digoda dan dirayu dan John bukan org sembarangan....

beno dan duo ulet bulu lg merencanakan balas dendam kpd John dan nadira...

lanjut thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!