NovelToon NovelToon
Gus Lukman & Syafa

Gus Lukman & Syafa

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Beda Usia / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:122.1k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Namanya Ahmad Lukman Al hafiz
Seorang gus yang terkenal dengan hukuman yang tidak main main dan sedikit kejam. Seorang gus yang dingin, cuek dan galak. Mendapatkan julukan Gus galak dari para santri termasuk seorang santriwati yang sangat sering berurusan dengan gus Lukman.

Namanya Syafa Aisyah
Gadis cantik yang terkenal dengan tingkahnya yang sangat bandel, membuat siapa saja yang berurusan dengannya harus ekstra sabar dan bagi para santri di pesantren syafa hanya santri yang susah di atur. Namun belum banyak yang tau sisi lain dari dirinya yang terjadi dimasa lalu.

Siapa sangka suatu insiden yang membuat gus Lukman dan syafa harus hidup sebagai pasangan suami istri.

"Mau pamer sama senja, kalau gus lebih indah dari dia."

"Mimpi apa saya semalam sapai dapat istri bandel seperti kamu."

"Syafa boleh nyerah ngak Gus, Syafa capek."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 005

Happy Reading,,,

[GUS LUKMAN & SYAFA]

Hari berganti minggu, hari ini semua santri Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al Ikhlas sedang melaksanakan ujian tengah semester, semua santri putri dan putra fokus menjawab soal-soal yang sudah disediakan oleh guru mereka. Dalam satu kelas santri putra dan putri dibatasi dengan kain sebagai penghalang, semua kelas terdapat pembatas antara putra dan putri.

"Hari ini. Hari terakhir kalian melaksanakan ujian, saya harap kerjakan dengan tenang, paham!" Ujar ustadz Brama yang menjadi pengawas di kelas Syafa dkk.

"Na'am Ustadz." Jawab semua santri yang ada diruangan itu dengan bersamaan.

"Waktu kalian mengerjakan soal hanya 30 menit, jika ada soal yang tidak dimengerti silahkan bertanya, dan jangan lupa untuk mengisi nama kalian itu penting, baiklah kerja dengan tenang." Ujar ustadz Brama kepada santri-santri nya.

Semua santri mulai memfokuskan diri mereka masing-masing untuk menjawab soal-soal itu, terlihat Syafa yang juga mulai mengerjakan dengan tenang walau sesekali terlihat tidak paham dengan pertanyaan yang ada di kertas ujian itu. Sedangkan Anjani dan Isyana juga fokus mengerjakan soal ujian nya.

"Aduhh, mati-matian belajar malah soal yang keluar ngak ada yang masuk ckkk." Ujar Syafa dengan suara yang pelan takut mengganggu yang lainnya.

Hari ini mereka cepat pulang karena hanya satu jadwal ujian saja dan ini juga hari terakhir mereka begadang belajar untuk ujian.

Di saat para santri sedang fokus mengerjakan soal ujian, beda lagi dengan beberapa ustadz dan ustazah yang tidak ikut mengawas termasuk Gus Lukman sendiri, mereka sedang mengadakan rapat untuk kegiatan hari libur bagi santri sebelum pulang ke rumah selama seminggu, rapat ini dipimpin langsung dengan Kiyai Zaen selaku pimpinan pesantren.

"Jadi kita semua sepakat untuk berangkat besok pagi ke jawab tengah dengan total ada 15 bus yang kita sediakan untuk santri dan termasuk guru-guru, ada pertanyaan?" Tanya Kiyai Zaen, yahhh mereka akan berziarah ke makam Sunan kudus yang ada di bawah tengah.

"Apa kita akan berangkat pagi Kiyai?" Tanya salah seorang guru.

"Tidak pagi-pagi, mungkin sekitar jam 9 pagi baru kita akan berangkat ke jawa." Jawab Kiyai Zaen.

"Apa kita akan menginap disana atau kita PP (pulang balik) Kiyai?"

"Tentu saja kita bermalam di sana, hanya semalam saja karena anak-anak akan dijemput orang tuan mereka saat kita tiba di pondok." Jawab Kiyai Zaen, jadi mereka memang selalu berziarah ke makam para sunan saat selesai ujian semester dan tentunya mereka bermalam hanya satu malam saja.

"Baiklah, jika tidak ada yang ditanyakan lagi kita akhir rapat hari ini, jangan lupa sampaikan ke santri-santri pada saat sholat dzuhur nanti, sekian assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," Tutup Kiyai Zaen dengan salam diakhir nya. Lalu meninggal kan ruang rapat guru untuk kembali ke ndalem ditemani dengan sang anak yakni Gus Lukman yang berjalan disamping nya.

"Bagaimana apa kau sudah mendapatkan jawabnya nak?" Tanya Kiyai Zaen yang terus berjalan tampa melihat orang yang dia tanya.

"Jawaban apa abah?" Bukannya menjawab Gus Lukman malah bertanya kembali.

"Bagaimana kau ini Lukman, masih muda kok sudah pikun."

"Abah aku memang masih muda, aku tidak tau apa yang abah tanyakan."

"Ckkk... Abah bertanya tentang Ning fitri, apa kau sudah memiliki jawabannya?"

"Sudah abah." Jawab Gus Lukman dengan raut dingin.

Kiyai zae nampak tersenyum tipis sambil melihat dari samping putranya.

"Abah tidak memaksa untuk kau menerima perjodohan ini nak, abah dan umi selalu akan mendukung apa yang menjadi pilihanmu termasuk untuk menerima perjodohan ini." Ujar Kiyai Zaen.

"Syukron abah." Ucap Gus Lukman tersenyum titip sangat tipis kepada Abah nya.

Mereka terus berjalan menuju ndalem yang letaknya dekat dengan masjid utama pondok pesantren ini, mereka melewati koridor madrasah, lalu lapangan utama yang dipakai untuk upacara bendera merah putih, lalu halaman masjid dan sampai di rumah ndalem, dibelakang ndalem ada beberapa tanaman sayur hasil budidaya para santri. Untuk rumah pembina putra dan putri berdampingan dengan asrama masing-masing.

###

Di kantin asrama putri begitu ramai bagaimana tidak selepas mereka menyelesaikan ujian akhir semester hari ini, mereka semua mampir ke kantin asrama untuk sekedar melepaskan dahaga dan rasa pening dikepala menjawab soal matematika.

"Duh... Segernya, nutrisarinya memang ngak pernah tertandingi." Ucap Anjani duduk di hadapan kedua temannya yang hanya dihalangi meja didepan mereka.

"Ho'o, kalian kapan dijemput orang tua buat pulang kerumah?" Tanya Syafa pada kedua temannya.

"Kalau aku ngak tau kapan." Jawab Isyana sambil menyeruput Pop Ice nya.

"Sama aku juga ngak tau, masih mau disini sih." Ujar Anjani.

"Kamu ngak pulang kebandung Na?" Tanya Syafa pada Isyana, yang dibalas dengan gelengan kepala.

"Aku tinggal sama nenek di jakarta jadi yang jemput nanti kakek dan nenek aku." Jawab Isyana.

Isyana Maheswari, lahir dibandung, tiga tahun terakhir ini tepatnya saat ia lulus sekolah menengah pertama dia tinggal bersama orang tua dari ayahnya, yaitu kakek dan neneknya. Dia tidak pernah pulang kebandung karena ayah dan ibunya lah yang datang mengunjunginya dirumah neneknya.

"Kalau kamu Anjani, bagaimana?" Tanya Syafa pada Anjani yang duduk didepannya.

"Ya pulang kerumah lah mau pulang ke mana lagi." Jawab Anjani.

"Hhh... Lupa kamukan asli jakarta." Kekeh Syafa dann Isyana. Entah apa yang lucu dari jawaban Anjani sehingga mereka terkekeh seperti itu.

"Kamu juga kan dari jakarta Syafa."

"Eh, iya lupa kalau dari jakarta."

"Apasih! Apa yang lucu?" Si polos Isyana tidak mengerti situasi saat ini kenapa dengan kedua temannya, apa yang lucu batinnya.

"Ayok kembali ke asrama pengen tidur masih lama juga waktu dzuhur nya." Ajak Syafa ada kedua temannya, mereka lalu bangkit dari tempat duduknya untuk kembali ke asrama.

"Kalian tau gak sih." Ujar Anjani.

"Ngak tau lah!"

"Iss Jagan dipotong dulu belum selesai ngomong juga."

"Hhhh yaudah lanjut gih."

"Katanya Ning Fitri bakal dateng ke sini dengan keluarga nya buat ketemu sama Kiyai Zaen dan keluarga." Ujar Anjani.

"Dengar dimana lagi kamu tuh berita?" Tanya Syafa pada Anjani, sedikit heren dengan temannya yang satu ini dari mana lagi dia mendengar hal itu.

"Ckkk...makanya kalian tuh harus update biar tau berita apa ajah yang ada di pondok, jangan cuman jadi santri disini." Jawab sangat semangat 45, kedua temannya hanya menghembuskan nafas secara kasar, pusing dengan kelakuan temannya yang agak lain ini, kok bisa mereka punya teman modelan Anjani ini batin keduanya.

"Omongan kamu dijaga Anjani." Tegur Isyana pada Anjani yang hanya tersenyum tampa merasa bersalah.

"Hmm, nanti didengar ustazah Arah kan ngak lucu kalau kena hukuman lagi, bisa-bisa kita ngak pulang kerumah." Lanjut Syafa memperingati Anjani, begitulah Hari-hari mereka selama tinggal di pondok ini, mengingat kan satu sama lain.

###

Di masjid saat ini, para santri-santri merasa senang karena mereka akan berziarah ke bawah tengah tepatnya ke makan sunan kudus.

"Untuk itu kalian akan diperbolehkan pulang kerumah masing-masing setelah kita pulang dari berziarah, kita akan bermalam selama satu malam saja, selama disana ingat jangan ada yang pisah dari rombongan, kalau mau kemana-mana minta izin kepada pembina masing-masing, jaga etika dan tingkah lakunya selama berziarah. Paham!" Ucap Gus Lukman memberi arahan untuk santri-santri.

"Na'am Gus!" Jawab semua santri.

"Baiklah, besok kita berangkat jam 9 pagi, silahkan mempersiapkan diri bawa seperlunya saja barang yang kalian ingin bawa, dan berkemas untuk besok lusa agar bisa langsung pulang kerumah." Ujar Gus Lukman sambil menatap kepada semua santri.

"Saat kembali ke pondok orang tua kalian akan menjemput, yang masih mau tinggal di pondok silahkan aturan tetap sama walau libur, sampai disini paham!" Lanjut Gus Lukman.

"Na'am Gus."

"Baiklah saya akhir assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, silahkan kembali ke asrama." Ucap Gus Lukman mengakhiri dengan salam.

Semua santri berhamburan keluar dari masjid dengan tertib, ada yang langsung kembali ke asrama ada juga yang mampir ke kantin asrama untuk makan siang.

Sama halnya dengan Syafa dkk yang saat ini mereka berada di kantin untuk sarapan, mereka tidak kuat harus turun naik tangga lagi jadi sekalian saja kan batin mereka.

"Duhh,,, afwan ya aku kebelet pipis, kalian duluan ajah makannya, Assalamu'alaikum." Ujar Syafa berlari kecil ke kamar mandi untuk buang air kecil, tampa menunggu jawaban temannya, keduanya hanya menggelengkan kepala.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, ada-ada ajah." Ucap Anjani diangguki Isyana.

Saat berlalu kecil ke kamar mandi. Syafa tidak memperhatikan langkahnya sampai dia menabrak dada bidang seseorang, keasyikan menunduk memperbaiki rok mukenah nya.

"Duhh, siapa sih yang berdiri ditengah jalan, ngak tau apa lagi buru-buru." Ucap Syafa kesel karena panggilan alamnya harus terhenti.

"Kamu yang nabrak saya duluan." Itu suara laki-laki.

Syafa yang ingin mendongak untuk melihat siapa yang berdiri didepan nya terurung karena mendengar suara yang paling dia kenal, loh Gus galak kah? Habislah lah kau Syafa batinnya.

"Aduh, Afwan Gus, habisnya Gus ngapain di tengah jalan kan jadi nabrak Gus." Elak Syafa sambil menahan sesuatu yang ingin segera dikeluarkan.

Gus Lukman yang berada didepan nya hanya mengerutkan dahinya ada apa dengan-Nya batinya bertanya.

"Ada apa dengan mu Syafa?" Tanya Gus Lukman sedikit penasaran.

"Gus, nanti ya kalau mau ceramah in Syafa soalnya lagi buru nih." Ujar Syafa semakin gelisah ditempatnya. "Pamit Gus Assalamu'alaikum." Sambung Syafa langsung berlali ke kamar mandi, tampa menunggu balasan dari Gus Lukman yang hanya diam memperhatikan Syafa.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh, ada apa dengan nya?" Masih dalam kebingungan dengan situasi yang tadi terjadi.

Gus Lukman dari asrama putri untuk mengecek penampungan air yang sempat bermasalah, jadi saat hendak kembali ke ndalem dia tidak sengaja di tabrak perempuan masih mengenakan mukenah putih yang terlihat buru-buru, siapa lagi kalau bukan Syafa. Salahnya juga yang tidak melihat gadis itu karena fokus pada handphone nya.

[GUS LUKMAN & SYAFA]

1
Dilema Wella
Buruk
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum,
salken, thor
Rosma Niyah: wa'alaikum salam, salken balik
total 1 replies
Ran Tea
Luar biasa
Nurma Yani
☺️ happy ending
Nurma Yani
Hedehhh
#ayu.kurniaa_
.
Micke Rouli Tua Sitompul
pelakor di mana2
Rosma Niyah: enaknya pelakor di apa in?
total 1 replies
Juju M
ini beneran cuman sampe sini ajah ceritannya KA 🥺
Rosma Niyah: khamm, masih mikir-mikir buat lanjut sihh
total 1 replies
yoongi kocheng
ning jangan korbankan sifatmu, walaupun apa yg kamu kenakan itu berbeda dengan sifatmu, tapi banyak yg mengukur paka yg dikenakan akan selaras dengan sifat, tolong jangan nodai kain tipis yg menutup wajahmu.
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
yoongi kocheng
beneran gus suka sama syafa?
Rosma Niyah: iya dong, kan Syafa cinta pertamanya Gus
total 1 replies
andimluv
Haloo Kak Nyam, aku suka novel ya Kakak. Mampir juga ya Kak ke karya ku yg berjudul, TUNANGANNYA USTADZ MUDA. /Smirk/
Rosma Niyah: InsyaAllah, siap
total 1 replies
Piet Mayong
moga aj beneran taubatan nasuha bukan tobat sambel..
Rosma Niyah: hahahh, iya
total 1 replies
Piet Mayong
kuat iman juga y gus...
Rosma Niyah: InsyaAllah
total 1 replies
N@r@
🤣🤣🤣🤣sebel banget klo lgi ngomong langsung dipotong
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
hahaha...
ada ada aj kamu ning....
sana pulang belajar lagi, atau g buka bukunya jgn dijdikan pajangan lemari kaca..
Rosma Niyah: bener banget
total 1 replies
Piet Mayong
PR buat mu itu gus...
ambil tindakan apa kamu sama si ning nong neng gong itu...
Rosma Niyah: kasian ya ning Fitri
total 1 replies
Piet Mayong
ilmunya ning cadar sekalinya cetek amat y
Rosma Niyah: hahahhh iya
total 1 replies
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Rosma Niyah: terimakasih
total 1 replies
Henni Meidiyati
typo byk, kelebihan huruh tadi jd tadik dll
Rosma Niyah: maaf ya, soalnya masih pemula, masih belajar soalnya/Smile/
total 1 replies
Erika Solis
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
Rosma Niyah: lanjut lagi bacanya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!