NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Elnada

Cinta Untuk Elnada

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:40.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Menikah muda? dengan musuh? oh Tuhan... jauh-jauh.

Tapi tidak berlaku bagi Elnada. Baginya menikah dengan musuhnya malah suatu anugrah. Elnada Zevinta gadis cantik, sedikit tengil juga terkenal bandel di sekolahnya harus menikah di usianya yang masih sangat muda.

Kehidupan Elnada awalnya sangat monoton sekali baginya, tetapi setelah menikah semua berubah, kehidupan monoton itu sirna dan tergantikan cerita yang cukup mengagumkan.


Enggaraksa Abigani, cowok populer di sekolahnya. Wajahnya tampan, juga memiliki kepintaran di atas rata-rata membuatnya banyak dikagumi lawan jenis. Sikapnya cuek, namun kehidupannya begitu misterius.


Cinta tapi gengsi, begitulah kisah keduanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekali Cium Dapat Kartu

Sibuk dengan lamunannya, Elnada sampai membuat guru yang sedang mengajar di depannya menggeleng, sudah ke tiga kalinya nama gadis itu dipanggil, namun tak kunjung menjawab, jangankan menjawab Elnada sendiri terlihat bengong dan sibuk dengan lamunannya.

"Elnad," panggil Gladis seraya menyenggol lengan Elnada.

"Apa?" Elnada menatap Gladis.

Ia belum sadar dengan kegiatan pelajaran yang sudah dimulai beberapa menit yang lalu, namun harus terhenti karena dirinya, guru yang sedang mengajar tentu saja merasa terganggu melihat Elnada dengan wajah bengongnya.

"Elnada! berdiri kamu," suara tegas seketika menyadarkan lamunan Elnada.

Gadis itu bangkit dari duduknya dan menghadap ke arah gurunya. Ia baru tersadar jika jam pelajaran sudah dimulai, dan Elnada malah membuang waktunya untuk memikirkan hal yang menurut Elnada sangatlah tidak penting, namun selalu mengganggu pikirannya selama ini. Dan sampai detik ini.

Yang membuatnya merasa tidak penting ialah pikirannya tentang Narina, tetapi jika menyangkut tentang Enggar yang tidak penting akan jadi penting bagi Elnada.

"Sialan, masih aja ganggu tuh cewek," ujar Elnada dalam hatinya.

Bahkan meski hanya datang dalam lamunan Elnada. Nyatanya Narina tetap membuatnya dalam masalah, seperti saat ini misalnya. Elnada mendapat hukuman untuk berdiri di depan kelas. Dan tidak diperbolehkan untuk pergi kemanapun sebelum jam pelajaran selesai.

"Berdiri di depan kelas sekarang!" titah guru yang sedang mengajar.

Tidak membantah, Elnada menuruti saja apa yang gurunya perintahkan. Ini memang murni kesalahannya, dan Elnada tidak keberatan jika harus mendapat hukuman.

"Semangat El," lirih Gladis dengan niat meledek.

Setelah bel istirahat berbunyi, Elnada barulah bisa bernapas dengan lega. Ia langsung pergi ke bangkunya untuk menyenderkan kepalanya. Berdiri terlalu lama di depan kelas membuatnya merasa pegal pada bagian kakinya. Meski ia tak sepenuhnya berdiri selama itu tadi.

Jika boleh meminta, harusnya tadi ia meminta dihukum keliling lapangan saja seperti biasanya. Berdiri di depan kelas sangatlah membosankan.

"Keren lo berdiri 2 jam dari tadi," puji Gladis dengan maksud meledek.

"Siapa bilang gue berdiri 2 jam?" jawabnya diangguki Gladis mengerti.

Sudah pasti kepatuhan Elnada itu tidaklah murni, ia memang berada di depan kelas selama 2 jam, tetapi untuk berdiri selama itu tidak mungkin gadis itu lakukan.

"Tapi tetep aja pegel anjir kaki gue," balas Elnada sekenanya.

Gladis terkikik, lalu mengajak Elnada untuk ke kantin. Namun gadis itu menolak dan meminta Gladis untuk membelikannya roti sebagai gantinya. Meski Elnada sedang tidak ada rasa minat untuk pergi ke kantin, tetapi ia tidak melupakan bagian jika ia menang taruhan dan mendapat makanan gratis selama satu bulan dari Gladis.

"Yee masih inget aja lo," kesal Gladis seraya beranjak dari duduknya.

"Roti doang berapa si? nggak nyampe sepuluh ribu anjir," balas Elnada merubah posisinya yang nyaman.

"Lo nggak tertarik El liat muka tuh cewek setelah liat lo nyium kak Enggar?" ujar Gladis sebelum benar-benar pergi.

Elnada menggeleng. Ia memang sedang dalam keadaan malas kuadrat untuk melangkahkan kakinya. Biarkan saja Narina sekarang bisa tenang dulu, lagian ia bisa melakukannya di rumah Enggar jika ia mau.

"Ya udah gue ke Nadira dulu," pamit Gladis tidak lagi dijawab oleh Elnada.

Gadis itu mulai memejamkan matanya menikmati suasana kelas yang semakin sepi. Bahkan kini di dalam kelas tinggal ia seorang diri.

Kini bukan lamunan tentang Narina lagi yang muncul, melainakn rasa rindunya dengan kedua orang tuanya, terutama mami Inta. Rasa itu tiba-tiba datang memecah keheningan Elnada.

Bukan hanya rindu yang ia rasakan, tetapi juga rasa kecewa yang kembali menyeruak masuk ditengah rasa rindunya tadi, dan membuat Elnada berusaha untuk menyingkirkan rasa rindu itu.

Rasanya buliran air matanya meminta untuk keluar. Elnada menggigit bagian bibirnya agar tidak bersuara, menurutnya tidak akan lucu kalau ia menangisi orang yang sudah tega meninggalkannya tanpa sebab, membuat kecewa dirinya.

Deg

Elnada terkejut merasakan kehadiran seseorang, ia membuka mata dan melihat adanya Enggar yang sudah berdiri di depannya.

Dengan wajah bengongnya, Elnada masih mencerna kehadiran Enggaraksa di kelasnya. Jika Enggar datang biasanya cowok itu akan memperingatinya untuk tidak mengganggu Narina sahabatnya.

"Gue nggak ngapa-ngapain sahabat lo," ujar Elnada sebelum Enggar berucap.

Tiba-tiba Elnada teringat dengan kejadian tadi pagi. Matanya melotot dengan wajah bengong menatap Enggar.

"Mampus gue," ujarnya dalam hati.

"Ini," ujar Enggar memberikan satu kartu kredit kepada Elnada.

Mata Elnada memicing, ia menatap Enggar dan kartu kredit yang disodorkan oleh Enggar di depannya.

"Untuk?" tanya Elnada bingung sendiri.

Terdengar helaan napas dari Enggar, lalu meletakan kartu kredit tersebut di meja Elnada.

"Jajan lo," ujarnya berlalu pergi setelah mengatakan itu.

Elnada masih terbengong, ia belum paham apa yang Enggar maksudkan. "Tunggu kak."

Tepat di ambang pintu langkah Enggar terhenti. Ia menoleh ke arah Elnada yang sedang berjalan menuju ke arahnya.

"Gue nggak perlu, ortu gue masih-"

"Sekarang lo tanggung jawab gue," potong Enggar sukses membuat mata Elnada melotot.

Setelahnya Enggar berlalu pergi meninggalkan Elnada yang masih sibuk dengan pikirannya.

"Gue tanggung jawab kak Enggar?" ujar Elnada dalam hatinya.

Senyumnya terukir mengingat kata-kata itu. Hanya kalimat singkat dari Enggar tetapi mampu membuat Elnada melambung tinggi.

"Gue tanggung jawab kak Enggar." Elnada kembali mengulang kata-katanya.

Kartu kredit yang diberi Enggar tadi ia cium beberapa kali.

"Suami gueee," lanjutnya lagi dengan wajah girang.

Beberapa teman sekelasnya yang mulai berdatangan menatap aneh Elnada. Tetapi gadis itu jelas cuek saja ditatap aneh oleh teman-temannya. Perasaannya kembali baik setelah kedatangan Enggar tadi.

Yang tadinya ia malas untuk ke kantin seketika berubah. Kaki pegalnya juga tiba-tiba menghilang, kedatangan Enggar tadi benar-benar obat bagi Elnada.

"Baru juga dicium pipi, udah ngasih kartu kredit aja, gimana kalau bibir? Aaaaa kak Enggar," ujarnya sangat bahagia.

"Heh, mau kemana lo?" tanya Gladis dan Nadira yang berpapasan dengan Elnada.

Tidak lupa wajah ceria Elnada kini diperlihatkan di depan kedua sahabatnya.

"Nih titipan lo tadi." Gladis berniat menyerahkan kepada Elnada. Namun langsung Elnada tolak dengan menggelengkan kepalanya.

"Nggak perlu, buat lo aja," balas Elnada berniat kembali melangkahkan kakinya.

"El, lo mau kemana sih?" teriak Nadira.

"Kantin dong," balas Elnada seraya memarkan kartu yang tadi diberikan oleh Enggar untuknya.

Sontak saja baik Gladis ataupun Nadira langsung berlari mensejajarkan langkahnya dengan Elnada.

"Bau-bau shoping nih, pasti bokap lo abis transfer ya?" tebak Gladis seketika membuat Elnada terdiam.

Biasanya memang papi Bara yang selalu memberikannya uang, tetapi kini berbeda, meski begitu Elnada sangat bahagia dan bisa memamerkan kepada kedua sahabatnya.

"Bukan dari papi," balas Elnada membuat kedua sahabatnya saling pandang bingung.

"Coba tebak dari siapa?" tantang Elnada dengan senyum bangganya.

"Lo nyuri kali," ujar Gladis seketika mulutnya ditabok Nadira.

"Mulut lo anjir," peringat Nadira membuat Gladis kesal.

"Ya lagian si Elnad segala tebak-tebak, buruan dari siapa?" tanya Gladis sudah tidak sabar.

"Sini gue kasih tahu," ujar Elnada membuat kedua sahabatnya mencondongkan wajahnya ke arahnya.

"Kak Enggar," beritahu Elnada langsung membuat keduanya melotot.

"Demi?"

"Demi cinta kita lah," balas Elnada sekenanya.

"Sialan lu, anjir beruntung banget jadi lo El," kagum Gladis diangguki oleh Elnada dengan bangga.

"Dan kalian harus tahu, tadi kak Enggar bilang-"

"Bilang apa?" tanya Gladis semakin tidak sabar dengan rasa penasarannya.

Tetapi tiba-tiba Elnada terdiam dengan wajah yang terlihat mulai memerah.

"Elnad," lirih Nadira melihat diamnya Elnada.

Bahkan wajah riang yang tadi diperlihatkan oleh gadis itu sudah hilang begitu saja. Tergantikan dengan wajah yang kini mulai memerah menahan amarah.

"El," ulang Nadira lagi.

"Oh Tuhan tolong, liat deh di sana." Gladis mencoba memberitahukan Nadira yang membuat Elnada tiba-tiba terdiam dengan wajah merahnya.

Tidak jauh dari mereka kini berada. Terlihat Enggar sedang berjalan bersama dengan Narina, namun mereka tidak hanya sendiri melainkan ada seorang guru yang sepertinya sedang membahas sesuatu.

"Masih aja gatel sama suami gue," ujar Elnada berniat menghampiri Enggar dan Narina.

"Eh, Elnad tunggu!"

Kedua sahabatnya harus bergerak cepat sebelum Elnada berbuat yang nantinya akan merugikan dirinya sendiri. Elnada tidak boleh gegabah atau ceroboh jika ingin membuat Enggar menyukainya.

1
Dian Rahmawati
gila si Narina
Fitrothul Auliya
pgin bgt loe di tanyain, siapa loe? filingku ci edg udh mulai tw dkit" sikap licik si iblis dan sikap nada kya ap aslinya
Fitrothul Auliya
iblis iblis,,,ayoo nada main cantik aj biar iblisnya ngaca kga tw diri udh di rumah org
Vietha_27
dasar uler berbulu kambing
sukanya mengkambing hitamkan El buat dpt perhatian dr Enggar.
tenang El, skrg harus balasnya lbh cantik lagi. tohh, Enggar udah respect kq sm kamu. jd ga perlu takut kalau nanti ada yg jahatin km pasti Enggar jd pahlawan kamu.

emang Narin doank yg jd pihak tersakiti, apa kabar El yg bs kemungkinan dianggap kayak anak yg ga di inginkan dr papinya sendiri. apa ga sedih El🥺
Yasmin Natasya
pengen jambak rambut narina tor...
kpn ketahuan nya si narina bermuka dua...
Fitrothul Auliya: ud mulai kelihatan sifat aslinya ci ed kya udh mulai tw dkit"
total 1 replies
permei sasi
gaaaasken elnad, aku sudah pingin nampol orang yang sok lugu😠
main cantik, biar enggar tahu sahabatnya yang sok polos
Ayu Rahayu
cerita nya sngt menarik bnyak lucu nya jg sngt penasaran dgn cerita selanjutnya..sukses selalu/Good/
Vietha_27
kejutan apa yaa🙄🙄🙄

terakhir yg baju jaring jaring aja udah bikin Enggar nelen ludah sampe kepikiran trs. 🤭🤭

kl lebih nanti. bs ga dilepas Elnada sama Enggar nanti. apa lg di deketin sm Daren atau yg lainnya😁😁😁
Dian Rahmawati
Nadira kejutan apa nih ?
☠ᵏᵋᶜᶟ 𓆩N͢͢͢äy𓆪﷽
🤭 Kapal Nada sama Enggar berlayar
@sulha faqih aysha💞
kalau gengsi yang Enggar utamakan yah harus siap siap aja untuk kehilangan El
kalau El merasa lelah dan jenuh pasti El akan melakukan yang membuat nyerah
Fitrothul Auliya
ci ed mh do dpn nada gengsinya gede bgt, lhh di dpn para lampiran kga gengsi
Dian Rahmawati
Enggar jgn gengsi2 dong nanti klo Nada di tembak Daren baru tau lhoo
Vietha_27
ayoo deh Enggar.
jangan sampe nyesel pas Elnada udah ada yg nembak lgsg panas dingin pgn emosi🤭🤭🤭

duhh,, ada lg yg pgn deket deket Enggar 😑😑
sorry anda bukan tipe saya( kata Enggar)😌😌🙃🙃

soalnya tipe Enggar tuh yg berani kyk El🙃
Fitrothul Auliya
ayuu ed buktikan bahwa kmu peduli
Vietha_27
cemburu Enggar.
bilang donk😌😌😌
nanti keburu di embat sama Daren lohh🙃🙃🙃

kan Daren gatau kl El tuh cewe,, eeh salah istri deng🤭🤭😁😁😁


tenang aja El, saingan mu bertambah tp hati dr Enggaraksa sudah jd milik km dr sebelum kalian bersama. hanya karna si Narina aja jd nya perasaan Enggar tidak dinampakin di depan kamu.😇😇

hmmm, kl sampe anak dr papi Bara yg pindah k sekolah El. maksudnya apa sih😑😑

masa mau rebut Enggar. atau mau coba coba PDKT sm Enggar. mau secakep atau sepinter apapun. Elnada sudah singgah di hati Enggar laah🥰🥰🥰
Enno
klo itu anak papi bara...kk kelas nada berarti papi dah punya istri dong pas nikah sm mami inta
Isrokhatul Hanani MS: bisa jadi anak tiri sih
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
semoga ada orang baru yg cinta tulus ke elnada, biar Enggar tau gmna jadi elnada kak
Dian Rahmawati
seru nih klo Enggar mulai cemburu
@sulha faqih aysha💞
pasti anak baru itu anaknya papinya El otomatis adik tirinya
giliran Deket aj mukanya datar pas giliran di deketin sama temen sendiri z Enggar kepenasan makanya kalau suka ya ngomong apalagi sekarang status bukan pacar tp teman hidup
@sulha faqih aysha💞: ya berarti El donk di sini adik tiri
apa sebelum menikah sama mani ya El berarti papinya El udah punya WIL donk.....🤔🤔
Isrokhatul Hanani MS: wait kalo sekelas sama enggar . berarti lebih tua dia dari pada el kan? el aja adik kelasnya enggar?
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!