NovelToon NovelToon
Musim Semi Di Batalyon

Musim Semi Di Batalyon

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Kehidupan Tentara / Persahabatan / Romansa
Popularitas:54.4k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Tiga orang pria bersahabat dengan seorang gadis cantik dari masa bangku SMP hingga mereka dewasa. Persahabatan yang pada akhirnya diwarnai bumbu cinta yang saling terpendam hingga akhirnya sang gadis tersebut hamil dan membuat persahabatan mereka nyaris retak.

Siapa sangka sebenarnya salah satu di antaranya mencintai seorang gadis yang sebenarnya selama ini amat sangat dekat di antara mereka.

Seiring berjalannya waktu, rasa sakit mulai terobati dengan hadirnya si pelipur lara. Hari mulai terasa bermakna namun gangguan tidak terhindarkan. Mampukah mereka meyakinkan hati gadis masing-masing, terutama gadis yang salah satunya memiliki rentang usia bahkan 'dunia' yang berbeda dengan mereka.

SKIP yang tidak suka dengan KONFLIK.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Keberanian yang di ragukan.

Bang Arma bersandar di kursi depan teras rumahnya usai serah terima jabatan Danyon lama pada Danyon baru. Sungguh hatinya tak karuan dengan peristiwa yang belakangan ini terjadi. Kemudian Nadia menyusul duduk di sampingku, ia menjulurkan kedua kakinya.

"Nadia capek sekali Bang."

"Tidurlah di kamar, cuci kaki dulu..!!" kata Bang Arma setelah melihat wajah lelah Nadia.

Tak lama Bang Aryo dan Riris tiba. Saat itu juga Nadia beranjak dari duduknya. Agaknya dirinya masih kesal dengan Riris.

"Nadia, tunggu. Abang minta maaf..!!" Ucap Bang Aryo tidak enak melihat Nadia menghindarinya dan Riris.

"Tidak ada yang salah." Jawab Nadia cepat.

"Lalu kenapa kamu pergi?"

"Hanya tidak ingin saja anak ini memiliki sifat seperti kalian berdua. Nadia tidak ingin mengotori pikiran dengan hadirnya kalian disini..!!" Ucap jujur Nadia.

"Sayang, tidak baik bicara begitu..!!" Tegur Bang Arma.

"Kali ini Abang bela siapa?" Tatap Nadia penuh rasa curiga.

"Tidak siapapun, tapi tolong ingat.. Abang tidak pernah ajarkan hal seperti itu sama kamu. Kita bertetangga dan pasti kita saudara di perantauan." Kata Bang Arma.

"Abang saja, Nadia tidak mau."

Bang Aryo menahan bahu sahabatnya yang hendak kembali menjawab ucap Nadia.

"Semua yang terjadi memang kesalahan Abang. Sepenuhnya adalah kesalahan Abang. Untuk itu Abang minta maaf sudah membuatmu resah dan membuat keributan di dalam rumah tangga mu. Abang yang lalai, tidak bisa mendidik Riris."

Sebenarnya dalam hati Nadia masih terasa begitu kesal yang melekat namun dirinya juga harus menjaga wibawa Bang Aryo yang pastinya sudah mengesampingkan harga diri demi meminta maaf padanya.

"Nadia memaafkan Bang Aryo bukan karena Nadia sudah lupa, Nadia melakukan semua ini demi nama baik suami. Untuk di ingat, lain kali lebih memperhatikan kebutuhan istri. Bagaimana pun juga Mbak Riris adalah wanita yang Abang pilih." Kata Nadia.

Bang Aryo mengangguk paham. Riris dengan berbesar hati mendekati Nadia sambil menggendong bayinya yang baru berusia beberapa hari.

"Nadia, aku minta ma.............."

"Waaahh.. cantik sekali. Boleh pinjam????" Tanya Nadia.

"Huusshhh.." Bang Arma langsung mengambil posisi di samping Nadia. Jelas dirinya cemas dengan ekspresi wajah Nadia yang nampaknya sangat menyukai bayi kecil. "Jangan gendong dulu. Perutmu juga besar."

"Kalau begitu Abang yang gendong..!!" Pinta Nadia.

"Nggak bisa, Abang nggak bisa gendongnya." Tolak Bang Arma.

"Nggak apa-apa ko' Ar, gendong saja." Kata Riris.

Bang Arma mundur teratur, sungguh dirinya takut melihat bayi sekecil itu. Bayi berbobot dua ribu empat ratus gram hingga harus masuk inkubator untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

"Aku bawa kesana ya?" Bang Aryo pun ikut menawari sahabatnya.

"Jangaaaann..!!!! Tolong jauhkan. Aku takut anakmu malah keseleo, badannya lembut sekali seperti barang pecah belah."

Bang Aryo dan Riris tertawa terbahak. Hanya Nadia saja yang ternganga melihat Bang Arma ketakutan melihat bayi kecil.

'Bagaimana jadinya kalau anak ku lahir nanti? Masa bapaknya takut begini?'

Bang Aryo yang tau ketakutan sahabatnya malah semakin mendekatkan bayinya. "Ayolah Om.. gendong aku."

"Nggak.. nggak.. lebih baik aku lari di bawah hujan senjata." Ucapnya sambil berlari ketakutan.

...

Malam itu Bang Arma dan Nadia bertandang ke rumah Bang Angger untuk melihat keponakan mereka yang baru lahir.

Bang Angger ternganga melihat sahabatnya membuat setting kamar Barbie sebagai hadiah kelahiran keponakan pertamanya.

"Waduuhh.. Om Arma niat sekali buat kamar tidur untuk Jelita." Kata Bang Angger.

"Nggak apa-apa Bang, daripada Bang Arma nggak bisa tidur karena kepikiran Barbie." Jawab Nadia.

"Terima kasih ya Om Arma, Tante Nadia..!!" Imbuh Mbak Tria.

"Sama-sama."

"Nanti kita setting kamar anak kita seperti ini juga ya dek..!!" Pinta Bang Arma.

"Kalau anaknya laki-laki bagaimana, Bang?" Pasalnya Nadia ragu calon anaknya adalah perempuan.

"Nggak mungkin, dek. Pasti laki-laki. Selama ini di USG juga dokternya nggak pernah menemukan letak gajahnya." Jawab Bang Arma percaya diri.

"Eeehh Ar, aku curiga jangan-jangan tuh bocah ngerjain bapaknya doank. Memangnya kenapa sih kalau lahirnya jadi si Jalu??"

Bang Arma mengusap wajahnya serasa tidak ikhlas jika calon bayi yang akan terlahir dari rahim Nadia memang berjenis kelamin laki-laki.

"Pasti bandel banget broo, aku nggak mau ini anak buat susah mamanya." Jawab Bang Arma jujur.

Tawa membahana terdengar meriah di ruang tamu Bang Angger, tapi Nadia sudah melirik suaminya dengan tatapan mautnya.

"Makanya, masa muda jangan di buat bengal. Jangan usil, jangan tawuran, jangan main perempuan." Sambar Nadia.

"Kapan Abang main perempuan. Abang main sama kamu saja."

Secepat kilat tangan Nadia menjepit mulut Bang Arma yang suka bicara sembarangan.

"Mana ada Abang bohong. Memang Abang nggak pernah main perempuan. Kalau naksir pernah, sekedar suka, namanya juga masa puber, hormon meningkat."

"Tuh kan... Abaaang...!!!!!!!"

plaaaaakk..

"Ya ampun, galaknyaaa..!!! Sekedar suka mah banyak Neng. Kalau naksir ya tetap kamuu..!!"

Nadia memalingkan wajahnya yang kini mulai memerah, perasaan nya nampak berbunga-bunga mendengar ucap

Bang Angger sampai menggeleng kepala melihat kelakuan adik perempuan satu-satunya miliknya.

"Abang, tolong gantikan popoknya Jelita..!!" Pinta Tria kemudian mengambil posisi duduk perlahan.

"Iya, mana sini..!! Abang gantikan..!!" Bang Angger segera mengambil alih Jelita dari gendongan Tria.

Bang Arma melihat setiap gerak gerik kakak iparnya. Sebenarnya bobot jelita lebih berat dari putri kecilnya Bang Aryo dan Riris tapi tetap saja Bang Arma merasa takut jika harus menggendong apalagi sampai menggantikan pakaian dan popok bayinya.

"Hati-hati Ger..!! Kau benar bisa gantikan popoknya atau tidak?? Jangan asal." Kata Bang Arma cemas melihat tangan Bang Angger yang cekatan.

"Aman, Danton. Tidak bisa pun naluri mu sebagai ayah pasti akan membuatmu bisa dengan sendirinya." Jawab Bang Angger. "Kamu mau coba?"

"Nggak, hmm.. aku.. sariawan." Alasan Bang Arma yang sebenarnya mencari-cari alasan logis untuk menolak tawaran iparnya.

"Apa hubungannya sariawan sama ganti popok... Kang Ar??????"

"Yaaa.. pokoknya aku nggak bisa." Bang Arma duduk dengan mode santai tapi masih terlihat bahwa suami Nadia itu begitu gelisah.

"Jangan-jangan kamu takut pegang bayi ya?" Tebak Bang Angger.

.

.

.

.

1
Ratu Tety Haryati
Kehadiran calon baby diluar rencana memang kecerobohan kalian, yang melakukan sidak tanpa pengawal keamanan.
Tapi ambil hikmahnya, selain sebagai rejeki kehadirannya juga sebagai pelengkap setelah adanya 2 jagoan, dan menambah kokohnya cinta kalian
Ratu Tety Haryati
Hai Adik Gembul... bisa-bisanya ya kamu lagi panik begini masi ingat cake ubi🤦🤣
Ratu Tety Haryati
klo sudah begini... entahlah... harus tertawa atau menangis😂😭
Ratu Tety Haryati
Kebayang paniknya sebatalyon😂
Ratu Tety Haryati
Dua anak laki-laki usia 3th sedang gemas dan aktif2nya. Saking gemasnya sampe buat kita orang lelah mau menangis.
Tapi seorang ibu tak pernah rela anak2nya dimarahi sekalipun itu oleh ayahnya
mudahlia
wkwkwkkwkwkw
mudahlia
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/kurang asem
Mika Saja
piye to bang Arma,,,kurang perhatian nih sampe istri hamil gak tau 🤭🤭
Murni Zain
kesayangan bang Arma ni 👧🏻
Lendra malayu
next kak nara /Angry/
siti muhlihah
hayo bang arma,,,,,si cantik sdh otw jdi,,,,princees kesyangan klrga ya bng
Mira Lusia
semoga mereka berdua akur2 aja ya
Mika Saja
salut sama bang Arma SM Nadia
Yane Kemal
Mbak Nara pintar banget ngaduk 2 perasaan kita
Yane Kemal
Alhamdulillah ya Alloh
Maysuri
alhamdulilah jumpa juga....
Ratu Tety Haryati
Alhamdulillah... Abang Sakti akhirnya ditemukan🤲

Miris sekali keadaannya😭

Usut tuntas siapa yang menculik dan menjual Putramu, Abang...
Nabil abshor
😭😭😭 sedih amat ,,,,,,
Murni Zain
Kasihan sekali ya bang Sakti waktu kecil punya cerita sedih
Lendra malayu
sedih jg kisah masa kecil bang jj n bang sakti ya thorr,, aku jd terhura /Sob//Sob/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!