NovelToon NovelToon
Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Jeritan Hati Sang Isteri Siri

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Cobaan Demi cobaan yang datang dalam rumah tangga Dea seakan tiada hentinya.

Setelah resmi bercerai dengan suami pertamanya yang sangat jarang memberinya nafkah berupa uang, Dea harus rela menjadi isteri siri seorang anggota TNI.
Cobaan yang dijalani Dea semakin berat menjadi seorang isteri siri, Selain Dea harus berjuang untuk menghidupi anaknya sendiri, Sang suami juga tidak memperlakukan Dea dengan baik, Bahkan selama menikah dengan suaminya yang bernama Anton itu Dea kerap disakiti dan disiksa.
Akankah Dea sanggup menghadapi ujian demi ujian yang datang sirih berganti itu! ataukah Dea akan menyerah dengan keadaan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Setelah Anton pergi, Dea tampak menangis seraya duduk bersandar di bawah kursi di sebuah ruangan yang ada dirumahnya itu.

"Kamu jahat mas Anton! Apa nggak bisa kamu sedikit membagi waktu untukku!" Pekik Dea.

Ketika Dea masih dalam kondisi menangis pilu, Tiba-tiba perut Dea terasa sangat sakit ditambah dengan bercak darah yang tampak keluar.

"Sakit!" Ucap Dea meringis kesakitan disana. Dina yang tampak sedang menonton televisi itu seketika mendengar jeritan suara sang mama yang terus meringis kesakitan.

"Mama kenapa?" Tanya anak polos yang belum memahami yang terjadi dengan sang mama.

"Din, Tolong telpon umi Ima! Cepetan Din mama sakit!" Dea terus meringis kesakitan.

"Baik ma," Dina pun segera mengambil ponsel mamanya lalu menghubungi umi Ima.

Tutttt.......tut......Panggilan terhubung

"Halo De, Ada apa?" Tanya Ima dari seberang sana.

"Umi ini Dina, Mama menjerit kesakitan dari tadi!" Beri tahu Dina 

"Ya sudah umi segera kesana ya!" Ima langsung menutup telponnya.

"Mama tunggu umi ima ya! Umi sebentar lagi pasti datang!"Ucap Dina

"Mama udah nggak kuat lagi Din! Tolong bantu mama berdiri!" Dea terus meringis kesakitan tanpa henti.

Dina yang kecil nan polos tampak membantu sang mama untuk bangun, Namun tubuh Dina yang kecil dan tenaganya yang tak seberapa tak mampu untuk mengangkat tubuh sang mama.

"Din, Mama sudah nggak kuat lagi!" Dea sudah tak tahan lagi menahan rasa sakit luar biasa yang dialaminya, Wajah Dea pun tampak memucat lalu perlahan-lahan tubuh Dea mulai melemah hingga akhirnya Dea tak sadarkan diri.

"Mama bangun!" Teriak Dina yang melihat mamanya itu tak sadarkan diri.

Dina terus berusaha menyadarkan sang mama dengan mengoleskan minyak kayu putih di tubuh sang mama, Namun Dea tak kunjung sadarkan diri.

Beberapa saat kemudian Ima datang dan melihat Dina sedang menangis didekat sang mama yang pingsan.

Dengan segera Ima meminta tolong pada suaminya untuk mengangkat tubuh Dea dan dibawa masuk ke dalam mobil.

Setelah itu, Mobil yang dikendarai Ali yang merupakan suami Ima langsung membawa Dea menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Dina tak henti-hentinya menangis.

"Umi kenapa mama belum mau bangun?" Tanya Dina dengan polosnya.

"Mama kecapean makanya tidur sayang!" Jawab Ima.

Beberapa waktu kemudian, Mobil yang dikendarai Ali itu telah sampai di gerbang rumah sakit. Sesampainya disana, Ali langsung mengangkat tubuh Dea lalu membawanya masuk ke dalam rumah sakit tersebut.

Didalam rumah sakit itu, Tim medis langsung menangani Dea dengan cepat.

"Umi, Mama akan bangun lagi kan!" Ucap Dina yang melihat sang mama dibawa masuk ke dalam ruangan yang bertuliskan unit gawat darurat.

"Mama pasti kan bersama kita lagi disini!" Ima berusaha menenangkan Dina.

Setelah Dina sempat menangis dalam waktu cukup lama, Akhirnya Dina tertidur di pelukan sang umi.

"Mas Ali, tolong gendong Dina!" Ucap Ima dengan suara pelan.

"Iya dik," Ali pun langsung menggendong Dina yang tampak tertidur pulas.

Setelah Dina di gendong oleh Ali, Dengan segera Ima menghubungi Anton. Beberapa kali menghubungi Anton, Namun Anton tak jua menjawab panggilan Ima sehingga Ima tampak kesal.

"Benar-benar lelaki nggak punya perasaan! Isteri lagi bertaruh nyawa, Malah dia nggak perduli!" Ima tampak mendengkus kesal.

Beberapa saat setelah itu, Terlihat dokter keluar dari ruangan tempat Dea dirawat.

"Suami dari pasien!" Ucap seorang dokter tersebut.

"Saya saudara dari pasien dok!" Sahut Ima

"Suami pasien mana?" Tanya dokter itu

"Suami pasien sedang sibuk dok, Jadi saya yang mewakilinya!" Dusta Ima, Saudara perempuan Dea itu  terpaksa berbohong pad sang dokter karena Ima tidak mungkin aku menceritakan kebenaran bahwa adiknya itu hanyalah isteri siri.

"Keadaan pasien kritis, Bayi didalam perutnya harus segera diangkat sehingga harus dilakukan tindakan operasi segera!" Jelas sang dokter

"Lakukan yang terbaik untuk adik saya dok!" Pinta Ima

"Kalau begitu, tolong tanda tangani surat persetujuan ini" Dokter itu memberikan surat persetujuan yang harus di tanda tangani Ima.

Seusai menandatangani surat persetujuan tersebut, Dokter langsung melakukan tindakan untuk melakukan operasi pada Dea.

Disaat operasi sedang berlangsung, Ima tampak panik. Wanita cantik yang merupakan saudara kandung Dea itu terus mondar mandir di depan ruang operasi tersebut.

Beberapa saat kemudian, Terlihat seorang dokter keluar dari ruang operasi itu.

"Dokter, Bagaimana keadaan pasien?" Tanya Ima yang terlihat menghampiri dokter itu.

"Operasi berjalan lancar! Tetapi putra bu Dea harus dirawat dulu dalam inkubator bebeapa hari karena tubuhnya membiru akibat berendam terlalu lama pada air ketuban ibunya!" Jelas sang dokter.

"Boleh saya masuk ke dalam dokter!" Ima meminta izin pada dokter untuk melihat kondisi Dea didalam.

"Boleh, Tetapi pasien belum sadarkan diri!" Ucap sang dokter.

Setelah itu, Ima langsung masuk ke dalam ruang perawatan Dea.

"De, Cepat bangun!" Ucap Ima seraya menatap wajah sang adik yang masih tampak memucat.

Ima benar-benar perihatin melihat kondisi adiknya yang lemah pasca operasi, Namun Ima tidak habis pikir dengan Anton yang seolah tidak perduli dengan anak isterinya yang saat ini sedang berjuang antara hidup dan mati.

Ketika Ima sedang duduk didekat brangkar tempat tidur Dea, Tiba-tiba Angga beserta isterinya datang.

"Kak, bagaimana kondisi kak Dea?" Tanya Angga

"Seperti yang kamu lihat, Dea belum juga mau membuka matanya" Jawab Ima seraya meneteskan air mata.

"Terus mas Anton dimana kak?" Tanya Angga kembali menanyakan keberadaan Anton karena tidak melihat keberadaan Anton disana.

"Anton belum datang! Beberapa kali aku hubungi tapi tidak diangkat!" Ima tampak sedih karena sikap Anton yang acuh pada sang isteri.

"Kurang ajar! Aku harus labrak dia kak!" Mendengar itu membuat emosi Angga naik.

"Jangan gegabah dik, Mungkin dia punya alasan kenapa tidak datang!" Ima mencoba meredam kemarahan Angga.

"Alasan apa kak! Lelaki macam apa itu yang nggak menemani isterinya disaat isterinya melahirkan anaknya!" Angga sangat kecewa dengan sikap Anton.

"Kita harus terlihat lebih kuat dari Dea! Jangan sampai Dea sadar terus melihat kita seperti ini! Kita harus beri Dea dukungan agar dia tak merasa sedih terlebih suaminya nggak pernah perduli padanya!" Ungkap Ima dengan meneteskan air mata.

"Baiklah kak, "Amarah Angga akhirnya reda.

Setelah berbincang-bincang disana, Akhirnya Angga beserta sang isteri memutuskan untuk pulang.

"Kak, Kami pulang dulu! Semoga kak Dea cepat sadarkan diri!" Angga beserta sang isteri pun keluar dari ruangan tempat Dea di rawat.

Setelah Angga pulang, Ima tampak kembali duduk didekat  brangkar tempat tidur Dea. Beberapa lama disana Dea tak jua mau membuka matanya sehingga lama kelaman Ima malah tertidur pulas disamping brangkar tempat tidur Dea.

Disaat Ima sedang tertidur pulas, Tiba-tiba Dea sadar namun nafas Dea tampak sesak.

"Dik, Kamu kenapa?" Tanya Ima 

"Aku su-dah eng-gak ku-at lagi kak! To-long titip anak-anak!" Ucap Dea dengan nafas di ujung tanduk lalu Dea pun menutup matanya.

1
aca
pelakor mengharap bahagia jangan mimpi
aca
dea dea np harus selingkuh sih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!