NovelToon NovelToon
AFTER FIVE YEARS

AFTER FIVE YEARS

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Pernikahan Kilat / Cerai / Beda Usia / Pelakor / Mengubah Takdir
Popularitas:39.2k
Nilai: 5
Nama Author: yaya_tiiara

Sassy Savannah menempelkan kepalanya di kaca jendela kereta, yang akan membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Lima tahun bukan waktu singkat, untuk mengubur kenangan yang telah terjadi. Apalagi harus kembali berhadapan dengan orang dari masalalunya, yang hingga saat ini masih bersemayam di lubuk hatinya paling dalam. Rasanya malas harus kembali bertemu dengan mantan suaminya, yang mencampakkannya dengan semena-mena.
Aidan Darma Saputra, lelaki yang dicintainya sekaligus di bencinya. Dia telah menorehkan sebuah kesakitan, juga sekaligus kebencian dalam jiwanya. Hanya karena sebuah aduan tidak berdasar yang di tuduhkan padanya, dia dengan teganya mencampakkan dirinya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Sassy bisa keluar dari istana yang mengurungnya selama ini. Berbekal tekad kuat dan dorongan semangat dari ke dua orangtuanya, Sassy melanjutkan hidup jauh dari lelaki yang di cintainya sekaligus orang yang mematahkan harapannya bisa bersanding hidup bersama sampai ajal memisahkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya_tiiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 : Godaan Mantan.

(POV Aidan)

Tak sengaja aku melihat Sassy di parkiran stasiun kereta api, ketika tengah menjemput Clara tunangan ku. Sebuah nama, yang tidak pernah terhapus dari hati ku. Walaupun aku sudah mendapatkan gantinya, tetapi Sassy selalu ada dalam setiap hembusan nafas ku. Katakanlah aku lelaki bodoh, masih mencintai mantan yang telah berkhianat. Lima tahun lamanya aku mencari keberadaannya, hingga aku lelah dan menyerah menerima perjodohan yang di atur oleh keluarga. Kini setelah aku mendapatkan gantinya, ia datang seperti angin. Tak berwujud, tetapi terasa keberadaannya. Aku terbuai oleh kenangan masa lalu, saat kami masih bersama. Di luar ekspektasi ku, Ia semakin cantik, dan terlihat dewasa. Berbeda jauh dengan penampilannya dulu yang terkesan cupu.

Aku menyandarkan kepala pada kursi kerja, dengan sebelah tangan menutupi mata. Kenangan itu berputar-putar seperti kaleidoskop, timbul tenggelam dalam ingatan ku. Sassy yang imut dan manja, selalu terbayang di setiap tidur malam ku. Namun kini ketika kembali bersua, kedewasaan membangkitkan kembali rasa rinduku padanya. 'Ah Sassy, nama yang indah seindah parasnya yang rupawan.' Aku tergoda untuk kembali merajut kasih bersamanya, tetapi maukah ia menerima ku lagi? Itu satu hal yang mustahil, akan terjadi. Selain keluarga besar ku akan menentangnya, aku pun sudah bertunangan. Tantangannya, begitu sulit aku tembus.

"Mas...mas Aidan!"

Sebuah tepukan pelan terasa di bahu, dengan malas aku menurunkan tangan lalu membuka mata. Ku dapati seraut wajah cantik, menatap ku khawatir. "Clara" ucap ku dengan masih setengah sadar.

"Mas Aidan, dari tadi aku ketuk-ketuk pintu" ucap Clara merajuk, bibir merah merona nya maju beberapa senti. "Jadi aku langsung masuk, kebetulan sekretaris mu juga gak ada di tempat."

Maaf, mas kelelahan" balas ku beralasan, sembari menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan. "Ada apa ke sini?" dengan malas aku bertanya.

"Aku mau ngajak kamu makan siang, kebetulan ada pembukaan resto baru. Ini sudah jam istirahat, kenapa kamu masih di kantor?" tanya Clara bertubi-tubi.

"Kamu makan aja sendiri, aku gak berselera" tolak ku halus.

"Ayolah...aku udah jauh-jauh menjemput mu, masa di tolak sih!?" gerutu Clara kesal. "Ada yang ingin aku bicarakan, tetapi gak di sini."

"Oke!" dengan berat hati akhirnya aku mengalah, mengikuti kemauan Clara. Merapihkan berkas-berkas yang berserakan berada di atas meja kerja, serta mematikan laptop sebelum keluar dari ruangan.

Kami berdua berjalan bersisian, dengan tangan Clara terselip di lengan ku. Ruangan kantor terlihat lengang, karena sudah waktunya istirahat.

Begitu memasuki lift, Clara memeluk ku erat. Ia mencium pipi ku dengan lembut, sambil membisikkan kata-kata rayuan. "Aku rindu pada mu, kapan kamu mau tinggal bersama dengan ku? Please, jangan tolak aku!"

Aku mencium wangi shampo dari rambutnya yang tergerai indah, menahan pinggang rampingnya yang menempel di tubuh ku. Untuk sesaat aku terbuai, menangkup ke dua pipinya dan membalas sentuhannya. Tetapi bayangan Sassy yang menatap ku dengan tatapan kecewa, membuat ku melepaskan pagutan Clara.

"Sorry" ucap ku pelan.

"Kenapa Mas?" tanya Clara, berbisik dengan wajah kecewa mendapati penolakan dari ku. Ada semburat merah di wajahnya, dan dengusan nafasnya yang memburu. "Biasanya, kamu gak seperti ini."

"Sorry, aku lelah dan banyak pikiran" ku usap rambutnya, untuk meredakan kemarahannya. "Tunggu, sampai kita menikah."

"Tapi kita bukan remaja ingusan, hubungan kita sudah resmi. Ke dua keluarga sudah merestui, tinggal apa lagi yang kurang?" bantahnya dengan menggebu. "Kita sudah dewasa, dan kamu tau pernikahan kita tinggal menghitung bulan."

"Oke, sekali lagi aku minta maaf. Hari ini, aku banyak kerjaan. Tolong jangan kamu tambahin lagi dengan persoalan lain."

"Kenapa hanya aku yang harus mengerti kamu? Aku capek Mas, hubungan kita hanya jalan di tempat gak ada kemajuan" keluh Clara dengan suara tercekat. "Kalo kamu gak cinta aku, kenapa menyetujui pertunangan ini" sambungnya marah, jemari lentiknya menghapus airmata yang luruh di kedua pipinya.

"Maaf" hanya itu yang bisa ku ucapkan, melihat kesedihan di wajah cantiknya. Aku pun tak mengerti, kenapa dulu mau menerima usulan Mama untuk bertunangan? Jika akhirnya, membuat hati Clara terluka. Untuk meredakan emosinya, ku peluk tubuhnya serta mengecup keningnya menenangkan. "Sudah jangan nangis, nanti cantiknya hilang. Katanya mau makan siang, tapi malah jadi sedih" ucap ku menghiburnya.

Ku lihat pipi Clara bersemu merah, lalu memukul dada ku pelan. "Lihat, make up ku pasti berantakan!" rajuknya manja.

"Tapi kamu tetap cantik, kok!"

Rayuan ku berhasil, terbukti Clara melupakan perselisihan kami. Ia kembali menggamit tangan ku mesra, luluh dengan gombalan ku. 'Maafkan aku Clara, yang belum bisa move on dari mantan ku.'

      ****

Tiba di restoran yang kami tuju, suasana terlihat ramai. Kursi-kursi sudah terisi penuh, hanya bagian luar yang masih kosong. Sehingga aku memutuskan, untuk memilih tempat di luar ruangan. Selain suasananya sejuk, juga terasa segar dengan angin sepoi-sepoi menerpa wajah. Seorang pramusaji menghampiri kami, dengan buku menu di tangannya. Sambil menunggu pesanan tiba, aku mengamati sekeliling tempat makan.

"Gimana Mas? Enakkan suasananya" ucap Clara menatap wajah ku yang sedang melihat-lihat keadaan.

"Hmm!" jawab ku pendek. "Jadi ada apa? kamu mengajak ku keluar."

"Orangtua ku meminta, agar kita segera meresmikan hubungan ini" balasnya lirih. "Bagaimana menurut mu?"

Aku menarik nafas panjang, membalas tatapannya yang menanti jawaban dari ku. "Beri aku waktu sedikit lagi..."

"Sampai kapan?" potongnya cepat.

Aku dilanda kebimbangan, hati ku tak karu-karuan. Di satu sisi aku memahami Clara membutuhkan kepastian, tetapi sisi hati ku yang lain ada keraguan. Entah sejak kapan? keragu-raguan ini menghampiri ku. Apakah sejak bertemu kembali dengan Sassy? Atau rasa ragu itu telah lama ada. Ah, aku jadi pusing.

Sassy yang kini telah berubah banyak, semakin dewasa dan jelita. Siapa yang tidak akan tergoda? Sebagai seorang mantan terindahnya, aku masih menyimpan kenangan manis yang tak terlupakan. Tetapi aku ragu, Sassy mau menerima ku kembali. Setelah apa yang kulakukan dulu, menalaknya tanpa mau mendengar alasannya.

"Mas Aidan!" suara Clara memutus lamunan, hingga aku sadar ia masih menanti kalimat yang akan keluar dari bibir ku.

"Aku gak tau, Clara" bisik ku parau. "Katakanlah aku lelaki pengecut, atau gak punya pendirian. Tapi aku masih trauma, dengan pernikahan mu yang dulu."

"Jangan khawatir, aku akan membantu melupakan mantan mu" janji Clara, sembari menggenggam tangan ku yang ada di atas meja. "Sekarang makan dulu, pesanan kita udah datang."

Kami berdua menyantap hidangan, yang di antarkan sang waiters. Menikmati sajian restoran ala Nusantara, dalam diam.

     ****

1
Rohmi Yatun
double up donk Thor 😘😘
ida martinah
sopo meneh iki. ...
ida martinah
owalah embo.....semuanya salah ga ada yg bener.....
sur yati
hah kasian bgt kmu Sassy punya suami dulu ma skrg hampir sama
sur yati
buang ke laut sessy
Rohmi Yatun
beri pelajaran tu ama bian.. sassy jgn diam aja.. gemes banget jdinya😇😇
Rohmi Yatun
kak author .. ditunggu up selanjutnya ya.. lama banget ni baru nongol.. semoga kedepannya gk ada kendala lg dgn akun nya ya🤗🤗
Putu Suciptawati
kutunggu ya akkak
Rohmi Yatun
ni mana lanjutannya yaaa... /Sweat/
Nana Tulipa
Hati² Bian, cobaanmu datang di awal pernikahan😃
Rafika Adami
ditingal kapok bian
Holipah
cepat banget Thor jngn bkn gara2 bian
Holipah
ada pelakor baru lgi ky nya
Holipah
makan tuh terong letoy🤣🤣
Holipah
si tua kasih karma dong Thor
Holipah
udh rianty miskin kn si tua itu nnti mna mau si pelakor nempel
Holipah
dua racun
Holipah
bkn nyesel si tua itu Thor
Holipah
bikin senjata si tua letoy Thor 😅 tua2 g ada ahlak
Holipah
tua2 g pada tau diri karma karena menyakiti menantu mu & pitnah jga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!