NovelToon NovelToon
Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Status: tamat
Genre:Horor / Romantis / Tamat / spiritual / Reinkarnasi
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jindael

Seorang gadis penulis muda bernama Nabila Adidaya Ningrum yang mengalami gangguan di setiap menulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut ia pergi mencari tempat sepi nan hening yang tak lain adalah kuburan di belakang rumahnya.
Sementara di satu sisi seseorang laki-laki bernama Demian Putra Wijaya harus mengalami nasib buruk karena meninggal di usia mudanya. Demian sendiri sebelumnya adalah seorang penulis jenius yang cukup terkenal di masa mudanya. Setelah meninggal ia merasa kesepian karena keluarganya tak pernah mengunjunginya. Ia juga tak begitu akrab dengan penghuni yang lainnya dan sebab itu mereka menganggapnya sebagai arwah yang sombong. Darah Nabila mendadak menetes ke nisan milik Demian dan menyebabkan arwahnya bisa terlihat. Mulai dari situlah Demian ingin membantu Nabila dan mencari tahu penyebab dirinya meninggal. Akankah ada kisah cinta timbul diantara mereka? Ikuti kisah mereka selengkapnya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jindael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5 "Arwah Terpilih"

Suasana pagi di Desa Kletek yang masih tampak asri dan hijau. Banyak sawah membentang dan penuh dengan pepohonan. Desa tempat di mana Nabila tinggal dengan keluarga yang ramai. Rumah Nabila tak pernah sepi, penghuni rumahnya selalu punya sesuatu yang diributkan. Seperti pagi ini, keluarga itu sudah ribut sendiri. Nayla dan Nadya seperti biasa selalu berebut kamar mandi. Padahal kamar mandi bukan hanya satu melainkan dua. Mereka bisa membaginya. Tapi ada saja alasannya karena letak kamar mandi satunya berada di lantai atas. Katanya malas untuk naik lah itu lah, membuat ibunya pusing. Nabila yang masih tidur pun harus terbangun akibat keributan tersebut.

"Nad, ngalah lah sama yang lebih tua. Aku bawah kamu atas," perintah Nayla pada Nadya yang lebih kecil.

"Gak mau pokoknya Nadya di bawah, kakak lah yang harusnya ngalah," protesnya.

Mereka berdua terus ribut merebutkan kamar mandi dengan saling senggol di pintu masuk. Dengan kekuatannya, Nayla akhirnya bisa masuk ke kamar mandi dan langsung menutup pintu. Ia menjulurkan lidahnya meledek sang adik sebelum pintu tertutup rapat. Mereka berdua benar-benar tak ada yang mau mengalah.

"Weee, maaf ya adikku," ledek Nayla sambil menjulurkan lidahnya karena merasa menang.

"Kakak jahat, kagak mau ngalah, ibuuuu!!!" Nadya kesal sambil menggedor-gedor pintu dan memanggil ibunya untuk mengadu.

Ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di dapur, langsung menghampirinya. Terlihat Nadya menangis di depan pintu kamar mandi sambil terus menggedor-gedor pintu.

"Bila.... bangun jangan tidur mulu, bantu ibu bikin sarapan," panggil Dinda ke anak sulungnya.

"Haish iya Bu," jawab Nabila sedikit kesal.

"Nad nad mandi di atas yah," bujuk ibunya ke Nadya yang masih menangis.

"Tapi Nadya takut," ucapnya.

"Ibu temenin," tawar sang ibu membuat Nadya mengangguk senang.

"Bill.... ibu turun kamu harus sudah nyiapin sarapannya!" teriak ibunya lagi pada Nabila.

"Iya iya Bu, aku bangun ini," jawabnya.

Hoam.

Dengan malas dan mata masih sedikit terpejam, Nabila bangkit menuju dapurnya. Karena nyawanya belum terkumpul sempurna, ia sedikit oleng dan menabrak tembok.

"Aduh kapan pintunya pindah sih," gerutunya kesal pada tembok lalu bergeser ke jalan yang benar.

"Tadi ibu suruh ngapain ya, ah bikin bumbu nasi goreng apa ya." Nabila berjalan sambil berpikir karena ia lupa dengan perintah sang ibu.

Nabila mencuci mukanya terlebih dahulu di wastafel agar tampak segar kembali. Ia mulai mencari beberapa bumbu untuk nasi goreng dan mengulek nya.

Setelah selesai mengulek bumbu, Nabila menyiapkan wajan dan menuangkan minyaknya. Ia menyalakan kompor dan saat minyak panas, Nabila memasukkan bumbu halus ke wajan. Dua telur ia pecahkan lalu nasi berserta suwiran ayam Nabila masukkan juga. Nabila mengaduk nasi gorengnya sampai benar-benar harum. Tak lupa ia beri sedikit kecap dan penyedap rasa di sana. Nasi goreng ayam suwir pun akhirnya siap.

"Hem harumnya." Nayla yang baru selesai mandi tiba-tiba datang ingin mencomot segumpal nasi yang baru saja matang itu.

"Et, main serobot saja, pakai pakaian mu dulu baru boleh." Nabila yang melihatnya langsung menyingkirkan tangan adiknya dan menyuruhnya untuk berpaling karena ia masih mengenakan handuk.

"Ah Kak, nyicip lah sekelumit," mohonnya.

"Gak," tolak Nabila langsung

"Bu_" Nayla pun hendak mengeluarkan jurus mengadunya, namun berhasil di cegat olehnya.

"Iya iya ini sesendok dulu," ucap Nabila mengalah sambil menyendok nasi yang masih mengepul dan menyuapinya.

"Enak Kak, siapin ya kakakku yang baik," suruh Nayla sambil tersenyum setelah selesai mencicip.

"Ogah, siapin sendiri udah gede juga," protes Nabila yang tak mau.

"Ibu..." Lagi-lagi Nayla mengeluarkan jurusnya dan terdengar oleh sang ibu.

"Siapin sekalian Billa, lihat jam sudah telat itu," suruh ibunya yang membela.

Merasa menang, Nayla kembali menjulurkan lidahnya. "Wee...."

"Bener-bener minta di totok tuh bocah." Nabila yang kesal pada Nayla langsung mengangkat spatula hendak memukulnya.

"Billa!" Sang ibu yang melihat aksi Nabila langsung memergokinya.

"Iya Bu, aku siapkan," ucap Nabila akhirnya terpaksa mengalah. Dengan terpaksa Nabila mengambil dua piring untuk kedua adiknya dan menaruh se-centong nasi goreng ke piring masing-masing.

"Nadya, cepat siap-siap," suruh ibunya pada adik kecil.

Nadya mengangguk dan masuk ke kamarnya. Ternyata kamarnya terkunci dari dalam sebab ada Nayla yang sedang berganti baju di sana.

"Kak, bukain! Nadya mau ganti baju juga," teriak Nadya sambil memainkan gagang pintu.

"Ah bentar," ucap Nayla di dalam dan tak beberapa lama pintu akhirnya di buka.

"Nay, ngapain di kunci sih? Nadya mau masuk tuh. Lagian semua cewek juga," sindir Nabila yang lewat untuk kembali ke kamar.

"Suka-suka ane lah," jawab Nayla dengan nada ngeselin, membuat Nabila jadi geram sendiri.

"Ish." Nabila rasanya ingin memukul Nayla dengan tangannya yang geram sedari tadi. Melihat kakaknya melakukan gerakan memukul, Nayla kembali berteriak mengadu.

"Bu.... kakak mau mukul Nayla nih," teriaknya.

Nabila hanya bisa geram sendiri dengan tingkah Nayla, adik yang paling ngeselin baginya. Ia memilih kembali ke kamarnya dan membuka laptopnya. Baru mau menulis, si rese Nayla memanggil dirinya.

"Kak, tolong keluarin motor Nay di garasi," suruhnya.

"Keluarin sendiri, punya kaki sama tangan kan," jawab Nabila berusaha menghiraukannya.

"Aku masih ribet nih," alasannya.

"Bil, ibu gak bisa keluarin, bantu adikmu!" panggil ibunya yang masih sibuk dengan Nadya.

"Aaa, bener-bener rese pada," geram Nabila langsung meletakkan laptopnya di kasur.

Nabila kembali bangkit untuk menuju garasi rumahnya. Ia membuka garasi dan mengeluarkan motor milik si rese.

"Tuh sudah, nih kuncinya," ucap Nabila sambil memberikan kunci motor pada Nayla yang masih sibuk dengan sepatunya.

"Makasih Kak," kata Nayla tersenyum menjengkelkan. Nabila hanya membalas dengan senyum tak ikhlas.

"Ya sudah sana kalian berangkat," suruh Dinda pada kedua adik Nabila.

Nayla dan Nadya yang sudah siap berangkat, berpamitan ibunya sambil mencium tangan.

Melihat kedua adiknya sudah pergi, Nabila merasa lega karena dirinya bisa bebas. Ia kembali ke kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

...ΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩ...

Demian yang sudah muncul mulai mencari sosok arwah sesepuh yang dibicarakan pak tua semalam. Ia benar-benar penasaran dengan dirinya yang bisa muncul semaunya. Setelah mencari, Demian akhirnya menemukan sesosok arwah laki-laki tua yang dimaksud.

Arwah yang terlihat lebih tua dari pak tua itu, membalikkan badannya ketika merasa ada yang mendekat ke arahnya.

"Sedang apa kau disini?" Arwah sesepuh langsung bertanya.

Demian terkejut dan berhenti melangkah. "Anuu aku sedang mencari arwah sesepuh, apa mungkin itu Kakek?" jawabnya sambil bertanya.

"Ya itu aku, ada apa kau mencari ku dan bagaimana kau bisa keluar di pagi hari?" tanya sosok arwah itu.

"Soal itu aku juga tak tahu kek, kata Pak tua mungkin Kakek tahu penyebabnya," jawabnya.

"Aku? Ah sepertinya sudah terjadi pada dirimu sebelumnya," ucap kakek arwah sambil menebak karena melihat noda darah di dada Demian.

"Memang apa yang terjadi padaku, Kek?" tanyanya sedikit tak mengerti.

"Lihat dadamu, ada noda darah di sana," tunjuk sosok itu.

"Ada apa dengan ini?" Demian bertanya-tanya ketika melihat noda darah di dadanya itu.

"Itu mungkin penyebab kau bisa muncul kapan pun dan di mana pun. Darah siapa itu?" Duga arwah tersebut kembali bertanya.

"Apa ini darah gadis itu?" pikir Demian seketika.

"Kau berpikir tentang gadis yang selalu merawat makammu itu?" tanyanya.

Demian mengangguk.

"Kemungkinan dia ada hubungannya dengan itu, sepertinya ini saatnya untuk membalas budi kebaikannya. Karena gadis itu juga membuat kau menjadi sepertiku yakni arwah terpilih," jelasnya.

"Arwah terpilih?" Demian tak mengerti.

"Ya, dulu juga aku bisa menampakkan diri karena seorang wanita. Jangan lupa untuk mencari tahu namanya dan berusaha lah untuk melindunginya bukan mengganggunya," jelasnya kembali.

"Baik lah Kek, aku pasti akan melindunginya," ucap Demian berjanji.

"Ya sudah kau kembalilah, aku ingin menikmati suasana pagi yang cerah ini," suruhnya.

"Baik Kek, aku pergi dulu," pamit Demian padanya.

Kakek arwah mengangguk dan mempersilahkan Demian. Ia sekarang mengerti kenapa dirinya bisa muncul, yakni karena gadis manis itu. Gadis manis yang ia akan sukai jika dirinya masih hidup.

Nabila hari tak pergi ke kuburan karena ia masih sibuk dengan kegiatan menulisnya. Kebetulan juga rumah sedang sepi karena kedua adiknya belum ada yang pulang. Sedangkan ibunya sedang pergi ke rumah neneknya untuk mengantarkan makanan.

"Yees, sepi. Hari ini aku absen tak ke kuburan dulu lah," ucapnya yang senang.

"Tapi aku masih bingung, tulisan ku kok bisa sudah rapi ya. Apa jangan-jangan ada yang membantuku diam-diam? Ah masa hantu sih karena nulis di sana gitu?" pikirnya.

Nabila mencoba membaca kembali tulisannya sebelum dirinya melanjutkan. Ia masih heran dengan perubahan tulisannya kemarin.

"Di kuburan yang ada hantu menggangguku tapi ini malah membantu. Pasti hantunya baik," duga Nabila senang sambil terus melanjutkan tulisannya.

Malam harinya, sesosok arwah mendatangi Demian. Ia adalah Tono sosok arwah yang syirik dengannya. Ia bertanya pada Demian tentang keahlian barunya itu.

"Hey, bisa kau beritahu tentang keahlianmu," pintanya tiba-tiba.

"Keahlian? Aku tak punya itu," ucap Demian tak mengerti

"Jangan bohong aku sudah mendengarnya kemarin, kau bisa muncul di siang hari dan menampakkan diri kan?" tuturnya.

"Terus maumu apa?" tanya Demian sedikit tak bersahabat.

"Aku hanya ingin tahu kau bisa begitu karena apa?" tanyanya yang penasaran.

"Sudahlah minggir aku ingin kembali." Demian memilih tak menjawab dan melewatinya begitu saja. Ia menganggap pertanyaan itu tak harusnya di jawab karena ia memilih untuk merahasiakannya.

"Hey tunggu! Aku hanya ingin tahu kenapa kau pelit sekali?" teriak Tono yang kesal karena Demian mengabaikannya.

"Kau cari tahu saja sendiri," balas Demian yang berhenti.

Demian kembali berjalan meninggalkan Tono yang masih kesal di sana. Ia tak mau memberitahu kepada arwah lain tentang keistimewaannya itu. Dia takut itu akan membuat gadis yang menolongnya menjadi bahaya. Ia sedikit sedih karena dirinya tak melihat gadis tersebut hari ini. Ia bertanya-tanya dan berpikir jika gadis itu sudah tak mau lagi mengunjunginya karena dirinya diam-diam mengubah naskah miliknya kemarin.

"Gadis itu pasti marah karena aku ubah tulisannya," duganya sedikit sedih.

"Tapi dipikir-pikir dia harusnya berterima kasih padaku karena aku membantunya. Kenapa aku tak muncul saja di depannya kemarin?" Demian sangat kesal pada dirinya karena sudah membuat gadis itu tak mengunjunginya. Padahal Nabila sangat berterima kasih padanya karena sudah membantu. Ia bahkan memikirkan siapa yang telah membantunya.

Bersambung.....👻❤️👻

1
Ney maniez
akhir yg bahagia 🥰🤗😍😘
Ney maniez
wahhh udah tamat ajjh..
trmksh author cerita ny sngt menghibur 🙏🙏👍👍🤗🤗🥰🥰
Ney maniez
ikutinnnn trusss
Ney maniez
yaaa salah paham
Ney maniez
💪💪💪💪 demian
Ney maniez
wahhh demian ya tamu nya
Ney maniez
waduhhh siapa ituu🤔🤔🤔
Ney maniez
waduhhh😂😂💪💪
Cut Nur Lovely🧸🥀⃞k⃟K⃠🅠🅛B⃟c
menarik ya ceritanya saya suka kak🥰
Ida Kitty
Nayla... gak boleh centil ah ma cowok, klu q KK mu dah tak jewer kupingmu, tuman.. 🤭😚
Ida Kitty
😂 kasian kmu bill, kacau banget kek nya kmu depan damian. makanya.. nurut ma org tua, klu suruh mandi y mandi.. 🤭
Ida Kitty
besok2 klu nyuruh ank mandi, ambil hp nya dulu Bu baru suruh mandi. Krn klu si ank masih pegang hp susah suruh mandi, mandinya tar tahun depan. 😏
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: wkwk bener tuh 🤣
total 1 replies
Ida Kitty
emang y klu Lum nikah sering banget ribut ma KK adik, bercanda.. tapi setelah menikah, semua itu gak ada lagi, Krn faktanya setelah menikah org akan sibuk dengan urusan keluarganya masing2, jadi jarang banget bisa bercanda ma saudara, Lum lagi klu rmh mereka berjauhan.. bener2 momen yg sulit untuk terulang lagi...🥺😭
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: hohoho iya ka,mba ku juga ngerasain begitu karena dah berkeluarga
Ida Kitty: Ndak usah ngejek.. kak jinda Lum ngerasain sih sedihnya. jadi sekarang puas2in kak ribut n becanda ma adik2, tar klu dah nikah pasti kangen banget ma adiknya, walau sekarang kadang nyebelin. 🤗
total 3 replies
Ida Kitty
cie..cie.. Billa.. terbawa suasana pa terbawa perasaan.. 😜
Ida Kitty
ahh.. Damian.. so sweet bingitzz...😍😍
Ida Kitty
loh, bibirnya to, kirain pipinya. wah, parah kmu Damian, untung j lumayan berhasil, sedikit mengembalikan ingatan billa, klu kagak.. bisa di kasih cap 5 jari kmu ma Billa. 😂
Ida Kitty
ayo dong Damian, semangat deketin Billa, masa kalah gercep sih ma si unyu.. 😂
Marlina Bachtiar
Akhirnya Demian dan Nabila hidup berbahagia 💕👏👏👏
Marlina Bachtiar
waduh 😣
Marlina Bachtiar
Kasihan 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!