NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

12

Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.

Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Selesai makan siang yang cukup memakan waktu, Xavier kembali melajukan mobilnya meninggalkan pelataran resto. Namun, bukan menuju arah pulang, Xavier justru melajukan mobilnya ke tempat lain.

"Kita mau ke mana?" tanya Sabila.

"Ke suatu tempat yang pasti sangat kau sukai."

Sabila tidak lagi bertanya. Ia menantikan ke mana tujuan mereka sebenarnya, hingga membuat Xavier begitu yakin kalau ia pasti menyukainya. Hingga beberapa saat setelahnya, Xavier dan Sabila 'pun tiba di tempat yang mereka tuju.

Xavier lekas turun dari mobil dan membantu istrinya untuk ikut turun. Begitu turun, Sabila langsung terpana melihat danau luas di depan matanya. Ya, sesuai tebakan Xavier, Sabila benar-benar sangat menyukai tempat ini.

"Ayo," Xavier langsung menggandeng Sabila menuju jembatan di tengah-tengah danau.

"Bagaimana kau bisa tahu ada tempat sebagus ini?" tanya Sabila sembari merentangkan kedua tangannya, menikmati udara sejuk yang menerpa wajahnya begitu saja.

"Semua tentangmu adalah yang terpenting, dan aku berhasil menemukan tempat ini saat aku frustasi mencarimu tujuh tahun yang lalu."

Kata-kata Xavier bagai sebuah bongkahan es ditengah panasnya gurun pasir. Ya, sesejuk itulah hati Sabila menerima kalimat manis itu. Entah benar-benar untaian kalimat manis disertai ketulusan, atau sekedar bualan seorang playboy yang berusaha meluluhkan hati targetnya. Sabila tidak mengerti.

"Mau ikut bersamaku?" Xavier mengulurkan tangannya pada Sabila.

"Ke mana?"

Xavier menunjuk perahu kayu yang ada di bawah jembatan, membuat Sabila menganga tak percaya. Tanpa banyak pertimbangan, Sabila langsung menyambut uluran tangan Xavier dan menaiki perahu dengan bantuan Xavier.

Sabila duduk di ujung perahu bagian depan sembari merentangkan tangannya, sementara Xavier berada di bagian belakang dan mendayung perahu. Rasa lemas yang masih tersisa karena efek demam tadi malam seakan sirna begitu saja, berganti dengan rasa bahagia karena Sabila yang terlihat begitu menikmati wisata alam yang ia pilihkan.

Begitu tiba di tengah danau, Xavier menghentikan dayungnya, dan ia taruh begitu saja. "Apa kau menyukainya?" tanya-nya, memastikan sekali lagi bahwa Sabila benar-benar bahagia.

"Hm, di sini sangat tenang."

Perlahan, Xavier bangkit dan berjalan menuju area tengah perahu, membuat keseimbangan perahu menjadi sedikit goyah.

"Vier, kita akan jatuh." ucap Sabila panik.

"Tenanglah, selama ada aku, kau pasti akan aman." Xavier langsung duduk di bagian tengah perahu. Ia lantas mengulurkan tangan pada Sabila. "Kemarilah."

"Tidak! Aku takut." tolak Sabila.

"Percaya padaku."

Sabila melihat area danau. Hanya ada dirinya dan Xavier di tempat ini, seandainya perahu mereka terbalik, maka besar kemungkinan jika mereka akan tenggelam. Pikiran-pikiran buruk itu terus berkecamuk di kepala Sabila, membuatnya semakin takut untuk melangkah.

"Sabila, percaya padaku." ucap Xavier lagi.

"Tapi—"

"Ayo, aku akan menjagamu."

Melihat kesungguhan Xavier, membuat setitik ragu yang sempat tercipta di hati Sabila perlahan sirna. Secara perlahan, Sabila bangkit dan berjalan pelan mendekati Xavier. Begitu tiba di dekat Xavier, Sabila langsung mendudukkan dirinya kembali karena merasa takut akan tercebur.

"Bagaimana perasaanmu, kau bahagia?" tanya Xavier.

"Hm, di sini sangat nyaman."

Sabila mulai berani mengulurkan tangannya hingga menyentuh air danau. Sensasi dingin yang ditimbulkan air danau membuat Sabila benar-benar merasa rileks, hingga membuat senyumnya tercipta.

Dulu, kedamaian seperti ini sangat sering Sabila rasakan bersama Bara, sepupunya yang memang seumuran dengannya. Namun, ketika Bara menikah, Sabila tidak lagi memiliki teman untuk keluar dan mengunjungi tempat-tempat menenangkan seperti ini. Hingga akhirnya, kemunculan Xavier yang mampu menggantikan peran Bara, membuat Sabila merasa begitu nyaman di dekat laki-laki itu. Tidak lama setelah dekat, Xavier menyatakan perasaannya pada Sabila dan berakhir dengan pacaran diantara keduanya.

Awalnya, semua berjalan baik. Xavier begitu perhatian dan selalu membuat Sabila merasa menemukan sosok teman yang menggantikan tugas Bara di sisinya. Namun, semuanya berubah kala Sabila mengetahui niat terselubung Xavier mendekatinya. Mengingat semua itu, membuat Sabila tiba-tiba tersenyum kecut. Nyatanya, hidupnya hanyalah sebuah candaan bagi Xavier.

"Bil," Xavier menyentuh sebelah tangan Sabila dan mengecupnya singkat. "Aku tahu, akan sangat sulit membuatmu percaya bahwa aku benar-benar mencintaimu. Tapi, aku mohon izinkan aku membuktikannya padamu dengan perbuatanku."

Sabila terdiam, ia tidak mampu untuk mengucap apapun. Ungkapan cinta semanis ini sudah pernah Sabila dengar sebelumnya, dan itu hanyalah sebuah bualan semata. Lalu, apakah kali ini Sabila harus kembali terpedaya?

"Aku berjanji, aku akan membuktikan cintaku dengan sungguh-sungguh kali ini." ucap Xavier saat melihat Sabila hanya diam.

"Ehem!" Sabila berdehem pelan, mengusir kegugupan yang benar-benar membuat dadanya berdebar. Namun, Sabila harus menyampaikan ini. "Kalau aku tidak memberimu kesempatan, mungkin aku tidak akan mau merawatmu saat kau sakit tadi malam, aku juga tidak mungkin rela bangun pagi dan membelikan bubur untukmu. Apa tindakan-tindakan itu masih belum cukup membuatmu mengerti?"

Xavier menggeleng. "Sabila yang aku kenal tujuh tahun yang lalu begitu periang. Lalu, bisakah kau kembalikan Sabila-ku yang dulu?"

*

Xavier tersenyum manis sembari memainkan kursi kerjanya. Matanya tak pernah teralihkan dari layar ponsel yang kini menampilkan gambar dirinya saat kemarin mencium Sabila secara paksa sewaktu di danau. Ya, setelah kemarin meminta Sabila untuk menerimanya kembali sebagaimana penerimaan Sabila tujuh tahun yang lalu, Xavier akhirnya mendapat tantangan dari Sabila untuk kembali berusaha meluluhkannya dalam waktu lima belas hari di sisa-sisa akhir kontrak mereka.

Mengingat kontrak, seketika Xavier menjadi begitu kesal. Seharusnya, kontrak sialan itu tidak pernah ada diantara mereka. Namun kini, hubungan cinta Xavier justru bergantung pada secarik kertas yang berisi beberapa baris paragraf tak penting itu.

Cklek!

"Tuan— Hap!" Sekretaris Romi langsung menghindar begitu saja saat pulpen sang bos lagi-lagi melayang ke arahnya. "Maaf, Tuan. Kebiasaan!" ucap Sekretaris Romi cengengesan.

"Ada apa?" tanya Xavier kesal.

"Nona Luna datang untuk menemui anda, Tuan."

"Bukankah tugas ini sudah aku serahkan padamu? Jadi, urus saja olehmu."

"Tapi, Tuan. Anda adalah penanggung jawab penuh atas project ini, dan anda harus bertemu dengan Nona Luna untuk membicarakan hasil rancangannya."

"Jadi kau memerintahku?" tanya Xavier mengintimidasi.

"Tidak, Tuan. Saya tidak berani."

"Bagus kalau begitu," Xavier menghela napas kasar sembari memijat pangkal hidungnya. "Sudahlah, suruh dia masuk." putusnya kemudian.

"Baik, Tuan."

1
murni l.toruan
Bahagia dan terus berusaha untuk yang lebih baik dari sebelumnya
murni l.toruan
Santuy Bil, biar saja mertua tau kamu tidak bisa masak, ntar disuruh masak benar-benar baru tau rasa loh
charis@ŕŕa
semangat vier buat dedek bayi ny....
Cinnn
Selamat hari raya idul adha semuanya.
Cinnn
Tunggui ya, ia 2 bab meluncur.
charis@ŕŕa
selalu ku terima thor ....
lanjut
Aqil Aqil
vote untkmu thor smngt lnjtkan
Triple
wih sudah 16 eps aja. pelan-pelan oy haha cepat amat nulisnya.

tapi baguslah daripada nanti penasaran terus nanggung jadi lebih baik aku tabung aja HAHA.
Triple
jangan bilang kakaknya doyan sama xavier.
Cinnn: Ngakak😁😁
Baca kelanjutanny di bab seanjutnya, Kak.
total 1 replies
Cinnn
Inshaa Allah satu bab lagi nyusul ya, tungguin.
charis@ŕŕa
mencari kesemptan anda xavier
Triple
haha
Nurhayati Nia
Hai _haii aku singgah lagi di karyamu setelah dokter anggi dan dokter njoyyy aku nyimak cerita yng niii.. lanjutttt
Cinnn: Terima kasih, Kak. Semoga betah ya❤
total 1 replies
Triple
adegan ekstrim gk ada?, haha
Triple
caper bet
Kadek Bella
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Cinnn: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!