Salibury High School diramaikan dengan kedatangan murid yang baru pindah dari Surabaya. Awalnya gadis itu hanya dihebohkan dengan parasnya yg cantik tapi lama kelamaan gadis itu selalu digosipkan karna kenakaln nya dan selalu menjadi buronan ketos salibury high school. Awalnya gadis itu tertarik cowok cuek dan dingin disekolah barunya itu, Sampai di satu kejadian dimana dia tau bahwa cowok yang ia idamkan ternyata ketos di sekolahnya itu. Karna gadis itu adalah gadis yang nakal jadi selama sekolah di salibury high school itu dia selalu terlambat, ia kira cowok yang sering menghukumnya lewat bawahan nya itu bukan cowok cuek itu yang membuat ia kesal pada ketua osis itu.
Kepo kan sama kelanjuta nya keduanya bakalan benci jadi cinta apa bakalan jadi musuh bubuyutan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim_Eya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Different
"Garvin ga mau dijodohin" teriak garvin karena dia sama sekali tak ingin dijodohkan oleh siapapun.
"Dia gadis yang baik, dan keluarganya juga jelas" sentak papa alex
"Itu cuman buat kepenting papa aja" teriak garvin dia pun hendak pergi meninggal mansionnya namun langkahnya terhenti
"Baik jika kamu ga mau turutin kemauan papa, nama kamu papa coret diahli waris dan mansion ini akan papa jual" ucap papa alex dengan tegas
"Mas, garvin! cukup jangan bertengkar kaya gini" ujar riana yang menangis melihat suami dan anak sambungnya bertengkar
"Oke garvin akan ikuti kemauan papa, untuk bersikap baik dengan maudy tapi jangan berharap garvin menerima perjodohan ini dengan dia" cetuk garvin dengan dingin dia pun pergi meninggalkan mansion milik papanya.
Drama dipagi hari pun terulang lagi terdengar suara nenek siska yang sangat keras membangunkan yura, dia pun cepat-cepat bangun dan turun ia hanya meminum susu karena benar-benar sudah sangat telat.
Dia pun sampai disekolah 07.15 dan seperti biasa gerbang pun sudah ditutup "pak ujang, pak bukain pak" teriak yura
"Neng yura telat lagi aja"
"Bukain pak please yura kebelet pengen buang air kecil" sahut yura dengan beralibi ingin ketoilet
Selang tak lama garvin muncul dan menyuruh yura masuk tatapan dia sangat dingin, yura hany mengikuti garvin untuk hukuman yang akan dia berikan.
"Vin.. nih bekal sarapan buat lo tadi om alex telpon gue katanya lo belum sarapan"
Garvin dengan terpaksa menerima bekal yang diberikan maudy dan yura hanya memperhatikan interaksi mereka berdua.
"Eh kamu kenapa?" Tanya maudy
"Oh gue telat ka jadi lagi mau dihukum sama ketos" sahut yura dengan nada sinis
"Oh yaudah, vin jangan terlalu berat hukumnya kasian" tiba-tiba maudy mencium pipi kanan garvin dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Yura memperhatikan itu dada ia pun terasa sesak "gue harus ngelajanin hukuman apa" cetus yura dengan nada dingin
"Bersihin toilet siswi dilantai satu" sahut garvin dan yura langsung melenggos pergi tanpa bicara sedikit pun dengan garvin.
Dan garvin hanya memandangi kepergian yura yang semakin jauh dan sudah tak terlihat lagi.
"Hati gue sakit banget, jatuh cinta sama yang real itu ga enak" gumam yura sambil menbersihkan toilet
"Gue ga mau jatuh cinta lagi sama si kaktus, gue mau cinta sama min yoongi aja" gerutu yura dengan kesal
Jam istirahat yura dan kedua sahabatnya sudah berada dikantin mereka pun tengah menyantap makana mereka.
"Ck, liat tuh cewe genit banget sama ketos" celetuk alleta yang tak suka maudy menempel terus dengan garvin
"Iya, emang ka garvin engga gatel ya deket-deket itu cewe kaya ulet bulu" cetus nadira yang dia pun sangat kesal dengan maudy
Yura hanya memperhatikan mereka berdua dia pun merasa tak berselera makan karena kemersaan garvin dengan maudy.
"Vin buka mulutnya gue suapin lo" ujar maudy yang sedari tadi memaksa garvin untuk membuka mulutnya
"Kalau garvin ga mau jangan dipaksa" cetus bara karena tak suka dengan gadis itu
"Iya si frozen ga mau lo suapin, mending suapin abang gio aja" gio pun membuka mulutnya namun bara memasukan tisu kedalam mulut gio
"Anjing lo bar" sentak gio
Dan yura merasa sudah tak berselera dia pun berdiri dan pergi dari kantin kedua sahabatnya pun bingung dengan sikap yura, dan kedua sahabatnya mengikuti yura yang pergi kekelas.
"Al, nad gue duluan ya pak bambang udah didepan" ujar yura bergegas keluar dari kelas kedua sahabatnya pun hanya menanggukan kepalanya.
Saat yura berjalan di lorong koridor sekolah dia melihat maudy sedang merangkul lengan garvin, hati yura semakin terasa sakit dia pun berlari melewati mereka dan tak sengaja menabrak tubuh garvin.
"Sorry gue buru-buru" cetuk yura dengan sinis dia pun berlari keluar sekolah.
~o0o~
Dikamar yura sedang menggalau dengan memutar lagu davichi, nenek siska pun masuk kedalam kamar cucu nya karena tak biasanya dia mengeram diri dikamar seperti induk ayam sampai ia tak ikut makan malam.
"Ra kamu kenapa sayang"
Yura hanya menatap neneknya yang sudah berkaca-kaca dia ingin bercerita hanya saja bingung mulai dari mana.
"Yura ga apa-apa nek, cuman lagi pengen denger lagu mellow aja kok" sahut yura dengan memeluk bonekanya
"Oh gitu, yakin ga ada yang mau diceritain nih"
"Gwaenchanayo"
Nenek siska pun tak ingin memaksa yura untuk bercerita padanya, dia pun keluar dari kamar yura entah kenapa nenek siska sangat sedih melihat cucunya menjadi murung, padahal kemarin-kemarin dia sangat begitu senang.
Ting..
Alleta : Ra lo okey kan?
Nadira : Iya ra lo banyak diem tadi disekolah
Me : I'm fine
Alleta : Kalau ada apa-apa cerita sama kita
Me : Thanks ya guys, serius gue ga apa-apa
Yura tak membalas grup chat mereka bertiga dia bener-bener tak bersemangat entah karena dia patah hati atau dia sudah lelah dihukum terus.
"Eomma yura mau ikut kalian tinggal dikorea aja" rintih yura yang tiba-tiba menangis
~o0o~
"Vin lo ada hubungan apa sama maudy" tanya bara dengan serius
Garvin hanya diam dan menghisap rokok miliknya dia pun bingung harus bagaimana.
"Gue sama dia dijodohin" sahut garvin datar
"Apa! Terus lo sama yura gimana"
"Gue ga tau bar, kalau gue ga ikutin kemauan bokap mansion itu bakal dijual sedangkan disana banyak kenangan gue sama nyokap" lirih garvin benar-benar bingung karena dia sangat nyaman dengan yura meski terkadang membuat garvin pening dengan kenakalannya.
"Gue harap lo bisa bijak dalam ambil keputusan vin, jangan sampai lo nyakitin perasaan lo sendiri dengan orang lain"
Garvin pun berpikir benar apa kata bara jangan sampai dia melukai perasaanya sendiri, dia pun tak tahu dengan perasaanya terhadap yura selama ini dia nyaman-nyaman saja dengan gadis itu.
'Apa gue benar-benar suka sama yura' batin garvin yang masih memikirkan perasaanya terhadap yura
Ponsel garvin pun bergetar ada pesan masuk ternyata itu pesan dari maudy yang membuat garvin malas karena maudy mengirim banyak pesan ke garvin, Dan beberapa menit kemudia maudy menelponnya.
"Siapa vin ga lo angkat" tanya bara
"Maudy" ucap garvin dengan datar dia tak ingin menerima panggilan telpon dari maudy karena dia tau, maudy meminta garvin untuk menemani dia kemall.
"Sini gue yang angkat itu telpon" gio pun mengambil ponsel milik garvin dan menerima telpon maudy
Maudy : [Vin lo dimana temenin gue ke mall buat beli barang]
Gio : [Aduh maaf garvin nya lagi nemenin aku ngecangkul dirumah pak ujang]
Maudy : [Ini siapa]
Gio : [Kamu mau tau banget atau mau tau aja]
Maudy : [Gue serius ini siapa]
Gio : [Aku masa depan garvin]
Maudy pun dengan kesal menutup telpon nya bersama gio. "Ck siapa sih tadi bikin kesel aja" gerutu maudy dengan kesal
