Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Selamat membaca😘😘😘
Jangan sungkan untuk berkomentar,like,vote dan gift ❤️❤️❤️❤️
Jika berkenan tolong bintang limanya🥰🥰🥰
Masih melanjutkan bab yang sebelumnya🥰🥰
" Eh ngmong-ngmong itu rumah beneran banyak hartanya gak?" tanya natan.
" Jelas banyak Tan,denger-denger dia pengusaha dan beberapa hari kedepan.Rumah itu belum ditempati karena pemiliknya baru mau nikah dan rencananya rumah itu mau ditempatin sama bininya.Naah disitu kita punya kesempatan buat gasak isi rumah tersebut." Jelas Adri.
" Kalian yakin?" Natan tampak sedikit meragukan kedua sahabatnya.
Namun dia sahabatnya begitu pandai meyakinkan Natan.Biasanya ketiga orang tersebut menggasak rumah-rumah elit.
Setiap aksi mereka selalu diperhitungkan sampai tidak pernah meninggalkan jejak apapun disetiap rumah yang mereka rampok.
Mereka tak pernah mengambil uang dalam jumlah banyak,mereka hanya mengambil barang-barang berharga dan mereka jual kesalahan satu penadah dengan bayaran yang tak sedikit.
Mereka hanya mengambil beberapa dari harta milik orang-orang kaya untuk orang miskin yang kelaparan dan tak punya tempat tinggal.
Namun sialnya malam itu mereka tidak tau jika rumah yang mereka satroni berpenghuni dan lebih sialnya lagi sang pemilik adalah orang yang mereka kenal dengan baik.
" Maafkan aku mas,mas jangan marah ya.Jika aku tau itu mas maka aku akan membiarkan diriku dan Ardi yang mati terbunuh.Mas,mas jangan hawatir saya dan Ardi akan ikut bertanggung jawab atas apa yang menimpa mas hingga membuat istri mas menjanda.Kami akan selalu siap membantu Natan dan Azra.Jangan hukum Natan ,jangan buat dia merasa terus-terusan dihantui rasa bersalah karna itu bukan salah Natan." ungkap Fandi dalam hati.
Tak jauh berbeda dengan Ardi.
Kata-kata maaf trus ia ucapkan dalam hati,entah seberapa banyak air mata kedua sahabat Natan itu terjatuh.Mereka sangat menyesali apa yang sudah mereka lakukan hingga membuat Natan harus menanggungnya seorang diri.
Waktu semakin siang dan cahaya mentari semakin terasa panas menyengat kulit.Mereka berdua memutuskan untuk kembali kemobil dan rupanya sesampainya didalam mobil Natan tertidur sangat lelap hingga dengkurannya terdengar jelas.
" Jangan bangunkan dia,kasian wajahnya terlihat sangat lelah." acap Ardi.
" Gue gak tau gimana jadinya nanti kalau si Azra tau kita yang membuat suaminya meninggal!" Gumam Fandi.
" Dia akan sangat membenci kita,tapi apapun itu jika suatu saat nanti Alloh membuka rahasia kita gue siap berada dipenjara!" Sambung Ardi.
Setelah itu keduanya saling diam dan larut dalam fikirannya masing-masing.
Mercedes Benz warna hitam itu kemudian meninggalkan area parkiran pemakaman dan membelah jalanan yang tak terlalu ramai disiang hari itu.
...****************...
Azra diam cukup lama untuk agar Wulan mendapatkan waktu lebih untuk meluapkan isi hatinya.Setelah Wulan diam Azra mulai menata hatinya agar tak tersulut emosi saat berbicara dengan Wulan.
" Tante,saya sangat menghormati Tante dan saya sangat menghargai usaha Tante.Disini saya cuman mau menekankan jika saya mau menikah dengan anak Tante hanya karna ingin menjalankan amanat terakhir dari mas Abrar.Selebihnya tidak ada apapun lagi,bukankah saya sudah bilang sama Tante kalau saya hanya mau menikah salama 100 hari.Apa perlu saya katakan lagi sayart-syarat yang saja ajukan?"
Mendengar ucapan Azra membuat Wulan merasa kesal dan tersinggung.Entah apa yang dimau oleh wanita berusia 47 tahun itu hingga ia terus saja mencari celahu untuk mencari kesalahan-kesalahan Azra.
" Bi tolong buatkan minuman mungkin Tante Wulan butuh air dingin untuk mendinginkan hatinya." Ucap Azra tanpa meninggikan volume suaranya.Bahkan Azra berbicara dengan santun dan lembut.
" Sial! Rupanya Azra tak selemah yang kubayangkan.Dia tak gentar dengan ancaman yang aku berikan.Aku harus memutar otak lagi agar pernikahan azra dan Natan tidak akan pernah terjadi.Aku tidak rela anakku menikah dengan wanita yang gak jelas asal-usulnya seperti dia!" Gumam Wulan dalam hati.
Tanpa mengatakan sepatah katapun Wulan membalikan badannya dan pergi dari hadapan Wulan.
" Huuu dasar nenek sihir,datang gak dijemput pulang gak diantar! Bu,ibu harus sabar ya menghadapi keluarga Almarhum bapak.Ini belum seberapa,saya yakin akan banyak hal yang terjadi setelah ini.Pesan saya,ibu harus tetap sabar dan kuat.Saya bersama ibu,jangan sungkan minta bantuan saya ya Bu.Ya meskipun saya hanya seorang pembantu,tapi entah apapun jalannya saya bisa membantu ibu dengan cara saya." ucap Bi Mun tanpa mengurangi rasa hormatnya pada sang majikan.
Grep
Azra meraih tangan bi Mun dan menggenggamnya dengan erat.
" Terimakasih bi,saya tidak tau harus bagaimana lagi jika tidak ada bibi.Nanti kalau saya udah nikah sama mas Natan mungkin saya gak bisa bawa bibi.Ya bibi tau saya gak ada uang buat bayar bibi,bibi tau sendiri pernikahan saya dan Natan bukan pernikahan layaknya pasangan kekasih pada umumnya.Pernikahan saya hanya kontrak,kalaupun kami menikah atas dasar cintapun saya tetap tidak bisa menggaji bibi.Bibi tau kan pekerjaan mas Natan seprti apa,setelah ini juga saya mau cari kerja bi buat memenuhi kebutuhan hidup saya.Tabungan saya semakin menipis,saya harus bisa bertahan dalam 100 hari kedepan."
Bi Mun meneteskan airmata mendengar apa yang Azra katakan.Bahkan tak hanya menitikan air mata,bi Mun sampai sesegukan karena merasa sedih mendengar jika dia harus berpisah dengan sang majikan,buka tentang pekerjaan yang bi Mun fikirkan namun lebih ke diri sang majikan.
" Bu,bibi tetep ikut ibu ya.Bibi bakal kerja juga ko,tapi bibi gak mungkin tega biarin ibu berjuang dan bertahan seorang diri.Meskipun bibi tau mas Natan adalah pemuda yang sangat baik,tapi bagaimana ibu jika tiba-tiba Bu Wulan atau Bu Amira datang marah-marah saat mas Natan pergi,siapa yang mau jagain ibu?Hiks hiks,atau gini aja nanti bibi cari kontrakan yang dekat dengan rumah ibu dan mas Natan nanti!"
Hati wanita itu begitu mulia, bi Mun memang sudah mengenal baik Azra semenjak Azra menjalin hubungan dengan Abrar.Keluarga Abrar mengenal bi Mun sejak lama karna memang bi Mun biasa dipekerjakan dirumah keluarga Abrar.
Azra yang terharu mendengar dan melihat ketulusan dari bi Mun langsung memeluknya dengan erat.Dua wanita berbeda usia itu saling memeluk dan tangis mereka justru semakin pecah saat mereka saling berpelukan.
...****************...
" Tan bangun kita udah sampai dirumah singgah.Lo mau ikut turun atau lo mau langsung cabut? Kalau Lo mau cabut bawa aja mobilnya kita berdua bisa naik taxi atau ojek!" Ucap Fano kala mereka sudah sampai didepan rumah singgah yang mereka bangun.
Bangunan yang berdiri diatas tanah seluas 1 hektar itu dibeli dan dibangun dari hasil uang halal mereka bertiga.Namun cara mereka memberi makan dan memberikan kebutuhan anak-anak dengan cara merampok rumah-rumah mewah.Tapi mereka hanya mengambil beberapa barang berharga yang bisa mereka jual dan hasilnya mereka gunakan untuk kebutuhan rumah singgah.
Dalam satu bulan,mereka bisa merampok lebih dari 25 rumah.
