JODOH YANG TIDAK TERDUGA

Tidak terasa , kalau aku tidak pulas di Pakuan suamiku ini. Al rela tidur dalam keadaan duduk, untuk membuat ku nyaman.

aku memandangnys dan melihat suamiku yang sedang tidur pulas itu, dengan tersenyum dan berkata.

"aku itu ,sangat beruntung. Bisa menjadi hal yang sepesial di hati mu mas Al." ucap ku dalam hati

lama sekali aku memandangi wajah teduhnya yang membuat hati ku berdebar debar itu. Dan tiba tiba Al terbangun dari tidurnya.

"hmm, sayang sudah bangun. " ucap Al

" udah, makasih nya." ucap ku

Al tersenyum melihat ku tersenyum. aku dan Al cuci muka dan baru keluar kamar. Saat kami keluar kamar ternyata semua org sedang tidur.

udara masih dingin, dengan hujan deras yang sangat awet. Sehingga, Ica dan rehan pun membatalkan untuk pergi ke hotel hari ini.

"nis, kita siaran langsung yuk di Instagram." ucap Ica

Ica itu memang terlihat diam, namun dia itu bersosialisasi pada lingkungan.

awalnya aku tidak mau, karena kurang pede. Dan takut Al tidak mengizinkan. Namun saat aku memandang Al. al berbicara sangat pelan dan mengangguk kepala. Al mengodekan kalau aku boleh siaran langsung bersama Ica.

Awalnya fine fine aja. Siaran langsung, di tempat Ica. Karena teman Ica teman aku juga. Sampai hampir tiga puluh menit lebih kita siaran tiba tiba ada yang komen aneh aneh.

"mengapa cuma berdua saja." ucap seorang dengan nama akun Miss fuck

Karena Ica masih belum menyadari, Ica menjawabnya dengan santai.

"kami tidak berdua bersama keluarga kok, iya ga nis." ucap Ica tersenyum dan aku pun tersenyum.

Miss fuck berkomentar lagi, " sahabat mu itu yang satu tidak kamu ajak."

Sontak aku dan Ica kaget, Al dan rehan pun kaget.

Ica menjawab, "sahabat ku cuma Nisa tidak ada yang lain.

"kalian bohong." ucap Miss fuck

"maafnya kamu itu siapa" ucap ku

"aku adalah sahabat mu, teman mu dan Mira" ucap Miss fuck

Sontak Ica langsung mematikan siaran langsung itu dan privasi akunnya. Dan memblokir Miss fuck.

Namun saat Ica memblokir, tiba tiba ada banyak yang berteman dengan Ica.

"jangan jangan ini akun nya Mira." ucap Ica

"seperti nya." ucap ku

"karena kan kita memblokir akunnya pas dia online. Dan langsung ada permintaan pertemanan

"aku takut mas " ucap ku kepada Al

"ada aku tidak perlu takut." ucap Al

"meneror seperti ini bisa kita laporkan, nanti bukti bukti chatan dan yang tadi siaran langsungnya ." ucap rehan

"aku sudah muak dengan aksi teror nya itu, membuat aku dan semuanya merasa tidak nyaman." ucap rehan

"iya benar, " ucap Al

Aku, Ica dan al mengumpulkan bukti bukti dan sedangkan rehan menelepon pengacaranya.

"hallo pa, saya mau minta tolong untuk mengurus kasus saya, untuk menangkap seorang bernama Mira. Atas tindakan kejahatan dan meneror sahabat dan keluarga saya." ucap rehan

"baik pa, kasus akan di proses. Tolong kirimkan bukti bukti untuk penangkapan atas nama mira" ucap pengacara

Telepon pun di putus.

"semoga Mira secepatnya , segera di tangkap. " ucap ku

iya benar." ucap Ica

beberapa menit kemudian, rehan menerima telepon dari pengacara nya.

"hallo , bos " ucap pengacara

"iya hallo," ucap rehan

"Mira sudah di tanggap , bos. " ucap pengacara

"oh terimakasih banyak." ucap rehan

"tunggu bos, Mira meminta tolong untuk mengirim rekaman suaranya kepada bos." ucap pengacara

"yaudah kirim." ucap rehan

Dan mematikan telepon dan terima rekaman suara dari Mira

Isi suaranya seperti ini.

kalian puas ,bisa mempenjara saya. namun ingat suatu saat nanti saya akan membalas dan menghancurkan keluarga kalian semua. Tunggu saja, karena saya di penjara tidak akan lama. Hahahaha

Isi suaranya Mira.

"sangat menyeramkan, " ucapku

"tapi sekarang kita sudah aman, dia sudah tidak berkeliaran lagi dan meneror kita lagi. " ucap Al

"Alhamdulillah." ucap semuanya

Semenjak mira di tangkap polisi , aku , Ica dan semua kembali beraktivitas. Al tidak perlu mengkhawatirkannya istrinya lagi bila di luar rumah.

"berarti aku bisa jalan jalan keluar rumah, " tanya ku pada Al

"memang kamu mau kemana, " ucap Al

"kemana aja , tempat kuliner , mall , taman atau tempat refreshing. Aku juga butuh hiburan, coba kamu selama ga berkerja. Di rumah saja pagi , siang sore dan malam. Bagaimana perasaan mu." ucap ku

"biasa saja." ucap Al

"biasa saja karena kamu baru beberapa hari, makanya kamu rasain sampai berbulan bulan. Sudahlah, kamu tidak mengerti bagaimana perasaan ku, karena kamu tidak berada di posisi ku. " ucap ku lelah

"iya maafnya." ucap Al

Al memberikan sebuah gelang kepada ku.

"apa ini, " ucap ku

"ini gelang GPS. Aku tau kamu sekarang jarang megang handphone. Namun , setidaknya kalau ada GPS ini kamu. Bisa di lacak dengan cepat.

Awalnya ku ga mau Makai jam ibu, namun karena sangat serius Al menjaga ku sampai Al membeli gelas GPS ini. Akhirnya aku pun memakai dan menerimanya.

"makasih sayang atas gelangnya. " ucap ku dan memeluk Al

"sama sama." ucap Al dan mengecup kening ku.

"berasa nonton sinetron romantis." ucap Lisa yang dari tadi di sana.

ternyata Lisa sudah bangun , padahal hari libur sekolah. Lisa itu kalau sekolah bangunnya lama, tapi kalau libur sebelum subuh pun bangun.

"Kaka aku tidak dapat gelang"ucapan ku

"gelangnya hanya untuk orang dewasa." ucap Al

Lisa sedih karena tidak mendapat gelang. tiba tiba, rehan memberikan gelang anak untuk Lisa dan Aldo.

"ini buat ku " ucap Lisa

"iya ini buat ku." ucap Aldo

"iya " ucap rehan.

"itu gelang buat anak mu kan ca." tanya ku

"iya, tapi di pikir pikir lagi. rehan nanti kalau ada waktu senggang bikin lagi buat anak kita." ucap Ica

"kreatif " ucap Al

"itu cuma menghilang waktu jenuh ku. " ucap rehan

Lisa dan Aldo berlari menuju dapur, mereka menghampiri ibu yang sedang memasak.

"lihat Bu gelangnya bagus, di kasih sama Kaka rehan." ucap Lisa sambil menunjuk kannya

Aldo pun juga menunjukan gelang yang di berikan rehan , Aldo tunjukan.

"seperti nya , sekarang waktunya yang tepat untuk kembali ke hotel." ucap Ica

"cepet sekali kamu kembali ke hotel." ucapku

merasa sedih, karena sudah lama tidak ketemu Ica , namun saat bertemu tidak lama.

"bagaimana kalau kamu main ke hotel ku. Tempat penginapan ku. Nanti kita bisa main keluar. Lagian sekarang sudah tidak ada yang meneror kita semua." usul ica

"gimananya, "ucap ku sambil memandang Al.

"bagaimana Al, di izinkan nya Nisa keluar rumah bersama ku." ucap Ica

"yaudah, tapi hati hatinya dan selalu kabari aku." ucap Al

"iya ,siap makasih nya." ucap ku