Berkisahkan tentang bangkitnya arwah seorang gadis yang ingin membalaskan dendam kepada pelaku yang telah membunuhnya secara keji. mampu kah arwah gadis itu membalaskan dendamnya.?? buat yang penasaran cuss langsung kepoin kuy. tak kenal maka tak sayang baca dulu siapa tau suka dengan cerita ini😉😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Bapak yang sabar ya. bapak harus kuat menerima kenyataan, bapak harus ikhlas melepas kepergian putri bapak." ucap seorang warga itu yang berusaha menenangkan pak Udin yang tengah menangis tersedu sedu.
"Bagaimana saya bisa Ikhlas pak sedangkan keadaan putriku seperti ini, jika Gusti Allah yang mengambil nyawa putriku insyaallah saya akan Ikhlas, tapi kalau seperti ini saya tidak Terima pak, putriku menjadi seperti ini ulah manusia yang tak punya hati nurani." pak Udin berucap sambil terisak tangis.
"Sudah pak, sampean yang sabar, jangan menyalahkan orang lain, ini semua terjadi atas kehendak Tuhan, mungkin sudah takdirnya putri bapak menjadi seperti ini, agar bapak lebih kuat dan tabah menerima kenyataan ini. melepaskan seseorang yang paling kita sayang tidak lah mudah akan sangat sulit, tetapi mau gimana pun itu bisa atau tidaknya, bapak harus bisa melepas kepergian putri bapak.
Warga itu terus menasehati pak Udin agar ia bisa merasa lebih tenang.
"Lebih baik sekarang kita segera memakamkan putri bapak, kasian putri bapak kalau dibiarkan seperti ini, mari pak saya bantu. pakai lah ini untuk menutupi tubuh putri bapak" ucap Seorang warga itu sambil melepaskan bajunya dan menyerahkan ke pak Udin.
Pak Udin hanya mengangguk pasrah sambil menerima baju tersebut.
lalu ia menggunakan baju itu untuk menutupi area tubuh Diana yang tak pantas untuk dilihat.
"Mari saya bantu pak membawa putri bapak."
"Tidak usah pak. saya bisa sendiri"
"Yasudah kalau begitu"
Setelah itu pak Udin pun langsung menggendong tubuh putrinya menuju ke rumah, dengan di ikuti oleh bapak bapak itu dari belakang.
Kita tidak akan pernah membayangkan jika berada di posisi pak Udin saat ini, anak yang ia sayangi pulang dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan, tentu siapapun yang melihat hal itu perasaan menjadi sangat sedih. jika melihat orang yang sangat kita sayangi pulang dengan keadaan menjadi mayat.
Tak berselang lama kemudian.. pak Udin dan seorang warga itu telah sampai di rumahnya.
Bu.. ibuu..!! Linaaa..!!! Terlihat, pak Udin berteriak memanggilnya bu Wati dan Lina sambil menurunkan tubuh Diana di sofa panjang yang ada di ruang tamu.
"Ada apa pak.? kok teriak teriak suaranya sampai kedengeran dari dapur." ucap bu Wati sambil berjalan menghampiri suaminya.
"Ya Allah Diana.? apa yang telah terjadi sama anak kita pak."
bu Wati sangat tekejut begitu melihat tubuh putrinya bersimbah darah dengan baju yang menutup area kewanitaannya.
"Diana sudah tiada bu. tadi bapak ini yang menemukan Diana di dalam hutan dengan kondisi seperti ini." pak Udin berucap dengan berlinang air mata yang membasahi pipinya.
"Gak mungkin..!! gak mungkin ini terjadi..!! Diana bangun nak... jangan tinggalin ibu. Dianaaaa." bu Wati langsung memeluk tubuh putrinya sambil menangis, tak peduli dengan kondisi putrinya yang bersimbah darah.
Terlihat, ada seorang gadis yang keluar dari pintu kamarnya, yang berjalan ke arah ruang tamu.
"Ada apa ini.? kenapa ibu menangis, Loh..!! Mbak Diana kenapa pak?" Lina yang merupakan adik dari Diana merasa heran saat melihat kedua orang tuanya itu menangis.
bu Wati mendekati Lina yang nampak kebingungan itu.
"Kamu yang sabar ya Nak. Mbakmu sudah tiada bu Wati berucap sambil mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Gak mungkin gak mungkin. ibu gak lagi bercanda kan.? Lina berjalan sambil mendekati tubuh kakaknya yang ada di depannya.
Mbak Diana!! Mbak Diana..!! mbak Diana bangun jangan tinggalin Lina. bangun mbak. bangun.... Mbak Dianaaaaa..!!!!!!!
Lina nampak memeluk tubuh kakaknya itu sambil menangis sejadi jadinya.
Bangun Mbak jangan tinggalin Lina. Mbak Dianaaa.. bangun mbak... jangan tinggalin aku..!!!
Lina merarung kesetanan sembari memeluk jasad kakaknya itu.