Al berusaha keras untuk terus menempa kemampuannya Fokus pada karirnya nya adalah impian nya Setelah terbuang dari pernikahan hasil perjodohan pamannya Yang membuatnya menutup diri .Sampai ia bisa menjadi sukses Banyak wanita yang tergila gila padanya Namun tak membuat Al tergoda Akan kan Al bisa jatuh cinta lagi Setelah merasa kecewa di sang istri
Bee teman Al satu profesi Yang diam diam slalu mengagumi Al Slalu saja memberi kan motivasi dan dorongan Berharap suatu hari nanti Al menganggapnya orang yang berarti Tapi Al hanya menganggap Bee sahabat terbaik nya Akan kah Bee bisa tulus menerima persahabatan mereka Atau Al juga menaruh hati padanya baca di sini ya .... ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Hinaan Lagi
Hari ini Al tak lembur ia pulang selepas magrib Karna Al sudah tak tinggal di rumah mertuanya Jadi ia sedikit santai untuk menikmati hidupnya .
" Brum...........
Motor Al pun terparkir di depan bengkel Dan Al mengetuk pintu Karna pastinya Iwan sudah tutup sebelum magrib
" Tok....tok ...tok...."
" Masuk saja bro ngak di kunci "kata Iwan berteriak
Kret.......
" Sudah pulang ?" kata Iwan
" Ya bro , mau kemana ?" kata Al
" Cari makan " kata Iwan
" Bareng tapi gue mandi dulu ya " kata Al masuk kamar
" Ok gue tunggu " kata Iwan
Tak lama menunggu Al sudah mandi dan sholat Lalu mereka keluar mencari makan dengan motor Al .
" Di mana bro " kata Iwan
" Tuh ...gue yang traktir . Tadi gue dapat rezeki wan " kata Al
" Ya tapi sekarang lagi ada berita heboh masyarakat di larang keluar rumah Al katanya ada virus mematikan yang mulai menyebar apa itu benar ?" kata Iwan penasaran
" Ya virus covid , santai saja kalo lho sehat Dan daya tahan tubuh lho kuat ngak akan kena masalah bro Karna virus itu menyerang orang yang paru paru lemah Dan bila paru parunya lemah Pasti akan mudah terkena paparan virus " kata Al menjelaskan
"' Gila ..tapi bukan hanya disini bro Luar negri juga" kata Iwan .
" Ya itu virus yang sengaja mereka ciptakan sendiri untuk pengurangan umat manusia . Apalagi kalo bukan elit politik Ujung ujung nanti bisnis vaksin " kata Al
" Gila benaran tuh Al " kata Iwan
" Ya lihat saja nanti jaman sudah tua penduduk dunia padat Apa lagi kalo bukan pengurangan populasi manusia . Tuhan hanya ikut mengatur alurnya saja Tujuan mereka nya umat muslim Tapi tuhan maha adil pastinya semua penduduk pasti kena Buktinya saja nanti seluruh dunia dapat jatah " kata Al santai
" Gila terus di rumah sakit gimana ?" kata Iwan
" Huh kadang ada yang kena dan tidak pemerintah memberi bantuan 100 juta pada pasien . Tapi di bagi dua sama rumah sakit lho mau di vonis covid ?" kata Al terkekeh
" Ogah ngak mau Mending gue miskin ngak punya duit makan seadanya tapi sehat " Kata Iwan
" Sama " kata Al Yang menghentikan motornya di depan sebuah restoran kelas menengah yang lumayan enak
" Kok disini Al gue ngak bawa duit banyak " bisik Iwan
" Kan gue yang traktir " kata Al
" Ok ya sudah " kata Iwan turun dari motor
Lalu keduanya masuk kedalam restoran Dan mencari meja kosong Lalu duduk dan memesan makanan .Dan tak lama menunggu pesanan pun datang Dan kedua memakan nya dengan lahap
" Enak Al lho biasa makan beginian " kata Iwan
" Pas kalo ada duit , Tapi kalo ngak ada ya .... gigit jari Kan perlu sekali kali kita menyenangkan perut Ngak setiap hari Jadi nikmati lah hidup " kata Al pelan Sambil menguyah makanannya
" Hehehe...ya kau benar bro" kata Iwan Makan dengan lahap Karna Al memesan udang cumi dan sop kakap dan capcay untuk mereka berdua.
" Apa Evelyn ngak nyari lho Al " kata Iwan menatap Al
" Ngak tuh, biar kan saja dulu Aku ingin menenangkan diri wan " kata Al
" Ya kau benar , ngapain juga lho kaya sapi perah pontang panting kerja Tapi tak di hargai mending cari yang lain " kata Iwan
" Ya " kata Al menghabis kan makanan mereka
" Huh .... Kenyang bro tidur pulas kita " kata Iwan
" Hahaha..... Iya lah " kata Al tertawa
Setelah semua habis Al pun membayar makanan Dan mereka sempat ngobrol sebentar sebelum pulang Dan ketika Al berdiri tiba tiba ...
" Mami ...." kata Al Menegur salah satu tiga orang wanita Di meja sebelah mereka Yang membuat mami mendelik Karna Al ada di restoran itu
" Ih siapa kau berani memanggil ku mami " Kata mami mertua Al membuang muka
" Al kan suami nya Evelyn ya " kata teman mami
" Iya tante maaf " kata Al ingin beranjak pergi untuk menjauh Karna di abaikan
" Heh....anak muda jangan sok ngaku ngaku menantu ku ya. Paling kamu mau minta makan gratis kan disini .Mana mampu kamu bayar makanan di restoran macam beginian " Kata mami sombong
" Heh bu , kami sudah makan dan juga sudah bayar Ngak usah nyolot dan merasa sombong . Kami tidak mengemis datang kesini " Kata Iwan Yang tak terima Al di hina begitu
" Hei..... orang kere lihat tampang kalian kaya gelandangan begitu kok mau gaya Pergi sana !! " Usir mami
" Dasar nenek peot , tak perlu di usir pun kami pulang " kata Iwan kesal
" Wan sudah yuk pulang .Ngak usah di ladeni " kata Al menarik tangan Iwan
" Iya sana pergi " usir mami dan...
Byur..........
Mami menyiram Al dengan air putih di meja Yang membuat Iwan seketika murka
" Astagfirullah " kata Al kaget
" Hei wanita peot dasar pengikut setan , tidak tahu diri Muka kaya topeng saja sombong Ku pasti kan kau akan menyesal dan mengemis suatu hari nanti Bila Al sukses " kata Iwan memaki mertua Al
" Eh dasar orang gila ya , Ngak akan terjadi pergi kalian sana !!! kami masih kaya tujuh turunan " kata mami sombong
" Sudah Wan ngak usah di ladeni "Kata Al menarik tangan Iwan Dan cepat cepat meninggalkan restoran itu dengan baju basah .Karna tak mau ribut dengan mertuanya
" Dasar ngak punya akhlak mertuamu itu Al , jangan pernah lagi kau menginjak rumahnya " Kata Iwan kesal Yang tak terima Al diperlakukan seperti itu
" Sudah kenapa kau emosi , aku sudah terbiasa dengan sikapnya Kalo kau ladeni Kau sama gilanya dengan nya " kata Al menghidupkan motor
" Tapi aku kesal bro, heran gue lho mau aja dulu di jodohkan sama anak mak lampir itu .Kalo gue mah ogah "kata Iwan
" Sudah naik, lho mau tinggal disini ketemu mak lampir itu " kata Al terkekeh
" Ogah.. ayo pulang " kata Iwan cepat naik ke boncengan Al Dan mereka pergi meninggalkan restoran itu
Yang membuat Iwan mengelus bahu Al Karena iba pada Al Yang sering di perlakukan kasar oleh mertuanya itu .
" Lyn ...Lyn aku yakin suatu hari nanti kalian akan menyesal membuang teman ku ini " batin Iwan Karna tahu Al adalah orang yang gigih dan baik .
Disisi lain Evelyn masih di rumah sakit belum pulang .Dia hanya diam menatap ponselnya teringat pada Al suaminya itu Sebenarnya tak ada masalah antara mereka berdua Tapi karna sang mami tak bisa menerima Al Evelyn terbawa suasana
" Al apa kau benar marah pada ku Al Aku masih sayang pada mu Al "Kata Evelyn Yang bingung dengan masalah pernikahan nya
"' Clek ...."
" Hai Lyn belum pulang " kata Dev menyapa Evelyn
" Belum sebentar lagi " Kata Dev Yang sudah lama menyukai Evelyn Namun Evelyn slalu saja menghindar darinya
" Ya sudah temani gue makan yuk Lho belum makan kan " kata Dev mencari kesempatan Karna tadi melihat Evelyn sedih dan murung
" Ya ayo " kata Evelyn Yang juga bosan duduk di ruangan nya Menunggu jadwal pulang Karna ujung ujungnya sampai rumah ia juga kesepian .
**************
Di rumah bengkel Al baru saja merebahkan tubuhnya di ranjang kayu Sederhana bersebelahan dengan Iwan
"' Gila ya tuh mertua lho Al , makin sadis saja sama lho" kata Iwan
" Ngapain di pikir bro lewatkan saja" kata Al tak ambil pusing
" Iya tahu tapi kok lho kuat di perlakukan si mak lampir itu Al Gue mah cukup tiga hari langsung minggat "' kata Iwan .
" Demi Istri wan , tapi sayang dia tak pernah perduli " kata Al lirih mengingat wajah Evelyn wanita yang ia sayangi
" Tapi buktinya dia ngak nyusul lho Kalo dia benar sayang sama lho Al pasti dia nyari lho Dan memilih ikut hidup dengan lho Tapi buktinya mana ... ." Kata Iwan
" Ya mungkin sudah takdir gue wan " Kata Al Yang memeluk guling lalu memejamkan matanya untuk tidur Tak ingin memikirkan yang lain Karna ia juga bingung dengan sikap Evelyn
Tama