NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:568.6k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _5 : Pindah kampung

Sesampainya di desa, istrinya Diana bertanya,

"Kok abang pulangnya cepat? Ngak jadi ya bang ke kebunnya?"

"Jadi dek, tapi kebun kita sudah di jual dek."

"Lho kok dijual?

Siapa yang menjual bang?"

"Iya dek susah dijual.

Ibu yang jual dan yang membelinya adalah bang Erwin dek."

"Lho tapikan?

Itu kebun kita bang, kita yang bangun.!"

"Kamu punya suratnya, kalau itu tanah dan kebun kita?

"Nanti aku tanya ibu deh."

"Percuma..! kamu hanya akan menambah kesedihanmu nantinya.

Tadi surat penjualan tanah sudah, bang Erwin tunjukkan pada abang, dia minta bantu di tunjukkan batas batas tanah itu.

Nama ibu sama ayah jelas jelas sudah ada terpampang disana dek, sebagai pihak penjual lengkap dengan tanda tangan saksi dan tanda tangan kepala desa.

Bahkan bang Erwin ngak tahu kalau itu kebun kita.

Selesailah sudah, kalaupun abang Erwin mau menjual itu balik sama kita, kalau kita ceritakan status kebun itu, mau dapat duit dari mana membayarnya? makan aja susah.

Dek abang malaslah tinggal disini lagi, takut ngak bisa nahan diri kalau jumpa, kita pindah aja ya ke kampung abang."

"Iya terserah abanglah, tapikan kita juga ngak punya usaha disana bang."

"Disana masih banyak kebun yang tertinggal, karena pemilknya tinggal di kota dek, jadi ya kita minta untuk kita rawat aja, biasanya itu nanti akan bagi dua hasilnya."

"Aku jadi ngak enakan sama abang."

"Ya sudah mau diapain lagi, ini juga bukan salah adek kok."

"Maaf ya bang hidup kita jadi begini, ibu kok gitu sih.?

Aku ngak nyangka, padahal abangkan tahu sendiri, kalau ibu yang memaksa kita buat mengelola dan membangun itu tanah."

"Abang rasa sejak awal mereka sudah ngak suka sama abang dek, apalagi setelah kita ngak tinggal di sekolah lagi.

Padahal yang memanggil kita untuk tinggal disinikan juga ibu dan ayah?

Tapi ya sudahlah, kamu berkemas saja.

Barang barang kita ngak banyak kok, naik mobil angkutan umum dua kali aja sudah habis, bawanya nyicil aja, besok abang pergi lebih dahulu mencari rumah dulu disana, siapa tahu ada yang murah."

"Iya bang, abang mau makan bang?"

"Nanti sajalah dek, lagi ngak selera"

Keesokan harinya pagi pagi sekali, Haris telah berangkat dari desa istrinya.

Sesampainya di desanya, Haris juga sedang merasa kesulitan untuk mencari rumah, sebab saat itu tidak ada rumah sewa yang kosong sama sekali.

Namun tak lama, seseorang yang tahu Haris sedang mencari rumah, menemuinya saat berada di sebuah warung kopi di desanya.

"Katanya kamu sedang cari rumah Ris ?"

"Iya pak..! Tapi ngak dapat."

"Sudah, kamu tinggal di belakang rumah aja, itu dulunya tempat adikmu tetapi sekarang mereka sudah pindah ke kota P, ikut seseorang untuk kerja upahan jaga kandang, bos mereka memelihara ayam potong, sebab katanya susah dapat kerjaan disini."

"Uang sewanya berapa pak?"

"Udah jangan terlalu dipikirin, nanti nanti aja."

"Nggak begitu dong pak, ya kita jelas jelas aja"

"Iya semestinya gitu jangan dibelakang hari jadi masalah."

Seorang warga yang mendengar pembicaraan itu menimpali.

Akhirnya diputuskan harga oleh pemilik rumah.

Maka sejak saat itu Haris tinggal dan berusaha di desa itu.

Kehidupan tidak juga berubah ke arah yang lebih baik.

Setelah lelah membersihkan sebuah kebun orang lain selama berbulan bulan, si pemilik pada akhirnya akan merasa suka dengan kebun tersebut, akhirnya dibuatlah cara agar Haris hengkang dan angkat kaki dari kebun itu.

Selalu saja begitu, berapa banyakpun kebun yang dia bersihkan, akan berakhir seperti itu.

Mulai dari cara yang paling halus dimana ada yang mengatakan adiknya di PHK dari pekerjaannya , jadi adiknya mau balik kampung karena ngak ada lagi usaha di perantauan, jadi kebun itu mau di buat jadi usaha adiknya dan modus lainnya.

"Jadi begini dek Haris.

Adik abang yang tinggal di kota B baru baru ini di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja, kasihan sekali dek Haris, sekarang mereka makanpun sulit, sudahlah rumahnya dikredit, kenderaannya masih belum lunas kreditnya.

Mereka sekarang mau pulang ke kampung ini dek Haris, ongkos kemaripun mereka minta sama abang karena sama sekali nggak punya duit.

PHK nya ngak di kasih pesangon, harus menunggu beberapa bulan lagi kata pihak perusahaan, sedangkan buat makan saja mereka tak punya uang.

Jadi minta maaflah ya Ris, kebunnya balik sama orang abang lagi."

Modus modus seperti itu yang dihadapi oleh Haris, modus itu akan di bumbui ucapan ucapan permintaan maaf, dan praktek jual jual kesedihan, bukannya ngasih upah sebagai ganti tenaga yang sudah keluar.

Nyatanya yang di di PHK tidak juga datang, malah yang punya kebun yang mengambil hasilnya, begitu banyak dan beragam modusnya.

Sebahagian ada juga yang memakai cara kasar, setelah ada hasil kebun yang sudah dibersihkan dan dirawat dengan susah payah itu, semua hasilnya akan di ambil diam diam setelah Haris pulang ke desa di sore hari.

Kalau dilihat dari penampilan padahal orang orang itu kelihatannya sangat religius.

Apalagi perkataannya wahh... manis buangeet.

Pada akhirnya Haris tidak bisa berbuat apa apa, pengerjaan kebun tsb dilakukan hanya dengan atas dasar sama sama percaya, tanpa ada kesepakatan berupa perjanjian hitam di atas putih.

Tidak banyak pilihan yang bisa di buat di desa itu, hidup harus tetap berjalan asap harus mengepul perut harus di isi akhirnya segala halpun harus di lakoni.

Mulai dari buruh tani, menyadap karet kebun orang lain dengan system bagi hasil, jadi kuli panggul hasil pertanian dan berbagai kerja upahan lain nya.

Begitupun Haris dan istrinya tetap bersyukur dan pasangan suami istri itu merasa hidup mereka di luar segala keterbatasan itu tetap bahagia, si istri yang bernama Diana tidak banyak menuntut dan sangat mencintai serta menyayangi suaminya.

Begitupun Haris sebagai suami, rela melakukan apa saja, pekerjaan yang halal meski dgn hasil yang sedikit dan sangat jauh dari kata layak, demi menafkahi istri dan buah hati mereka yang tercinta.

"Dek belajar dari keadaan di hari hari yang lewat abang nggak mau lagilah membersih bersihkan kebun orang yang tinggal.

Sempat beberapa kali masih ada yang menawarkan sama abang, tapi semua abang tolak, abang lihat mereka cuma iri dengan kebun kawannya, yang sudah bersih.

Orang orang itu cuma mau tenaga gratis, dari orang yang susah seperti kita.

Setelah kebunnya bagus dan bersih, kita akan ditendang dari sana dengan segala cara."

"Iya bang, ngak usah lagi bang, bikin nambah dosa, kalaupun ada yang mau pakai perjanjian dengan tanda tangan hitam di atas putih, abang nggak usah mau.

Sama ajakan kalaupun ada perjanjian semacam itu, tapi kalau misal setiap abang pulang orang itu masuk ke kebun di malam hari dan mengambil semua hasilnya, sama aja bohong sia sia kerja keras abang."

"Iya dek, orang orang itu sanggup halalkan segala cara.

Mending abang jadi penyadap karet ajalah."

Akhirnya Haris bekerja sebagai penyadap getah karet, tetapi itupun tidak bisa setiap hari, karena intensitas curah hujan lebih banyak daripada hari cerah di desa itu, yang memang di dominasi oleh pegunungan

Terkadang Haris menunggu dipanggil orang lain sebagai tenaga buruh tani upahan, upahnya selalunya sangat murah tidak sesuai dengan beban kerja, tetapi itupun masih harus disyukuri daripada tidak ada penghasilan sama sekali.

Terlebih lagi kerja upahan begitupun, tidak akan selalunya ada.

1
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
Minus Muhadi
herannya dari saudara saudara sedarah HARIS kok gk ada KETERANGANNYA ,ya KAKEK dan NENEK dari IBUnya atau KAKEK dan NENEK dari AYAHnya
Jasmin Melor
Luar biasa
Ali Wafa
benar ikut netes jg
Shuhairi Nafsir
Dasar cowok lem bam lagi goblok
Minus Muhadi
bwt cahaya krn si THORnya bekerja di KANTOR KUA yg lg sepi job...ya terpaksa si THOR cari kerja sampingan jd makcomblang jodoh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Aprilianti Ainun
ceritanya menarik. lanjut
Nuha Aja
ceritanya terlalu lebay poin awal 3 dari 10
delta102
ribet banget harus bangun rumah mending beli mensen/vila aja yg ada di kota
RED: lanjutin lagi min seru
Kiara Chanel: Enggak ribet kalau kamu tidak memaksa harus sesuai keinginan mu, sesuai dengan karakter MC dong dan latar belakang nya.
total 2 replies
cahaya
Thor biarlah si Haris jadi lakik setia kenapa dimadu coba
cahaya
biar tau si Diana nantinya dimadu seperti apa agar tak nangis darah setelah terjadi
cahaya
yang ditendang itulah yang akan selamat dari penyerangan
gami 77
gmn kabar Haris Diana foundation nya Thor ?
gami 77
pertahankan Thor ...alur cerita saya suka.tambahan sedikit Thor,kalo bisa tambah kosa kata,biar seolah kita membaca seperti saat kita berjalan.mengalir santai,,,
semangat Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!