NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:157.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu-malu Mau

Amar yang sebelumnya menghindari kontak mata dengan Mahira, kembali menatap Mahira ketika melihat Mahira berusaha bangkit dari tidurnya.

""E-Mahira, istirahat saja," ucap Amar sambil menahan lengan Mahira.

"Aku akan beristirahat di kamar ku." ujar Mahira menyingkirkan selimut yang menutupi kakinya.

"Kenapa, kamu tidak suka berada di kamar ku?"

"Bukan begitu tapi..."

"Mahira! setelah apa yang terjadi dengan mu, aku tidak akan membiarkan mu tidur sendirian!"

Mendengar itu Mahira tercengang dengan tatapan tak percaya. "Maksud kak Amar?" tanya Mahira memastikan.

Seakan baru menyadari apa yang baru saja Ia katakan kepada Mahira, Amar tergagap, mencari alasan apa untuk menutupi keinginan sebenarnya.

"A-eum m-maksudnya, untuk sementara waktu kamu bisa tidur di kamar ku, di sini, E-di ranjang ini, sementara aku bisa tidur di sofa, yang penting kamu tidak tidur sendirian."

"Oh, tidak usah, aku bisa minta Mbak Lia dan Emir menemaniku." Mahira yang mengingat kejadian kemarin malam, berusaha untuk turun dan tidak lagi mengharapkan Amar yang tidak pernah mau mengakui apa keinginan sebenarnya.

Amar hanya diam membiarkan Mahira melangkah keluar, hingga pada saat Amar mendengar gagang pintu terbuka, Amar memejamkan mata menarik nafas dalam-dalam, mengumpulkan seluruh keberanian dan menyingkirkan rasa gengsinya.

"Mahira!" Amar langsung menutup pintu kamarnya kembali seperti yang kemarin Ia lakukan. Hanya bedanya kali ini Amar bersikap lembut tidak kasar seperti malam kemarin.

Mahira hanya diam menunggu apa yang ingin Amar katakan, terlihat sekali dari mimik wajah serta gerak bibirnya jika Amar begitu kesulitan untuk mengatakan apa yang sebenarnya dia inginkan.

"Mahira... tunggu disini," ucap Amar yang kemudian keluar dari kamar. Hal itu membuat Mahira tercengang karena mengira Amar akan mengatakan sesuatu yang ia harapkan selama ini.

"Entah apa yang ada dalam pikirannya." gumam Mahira yang kemudian membuka pintu lebih lebar. Namun belum sempat Mahira keluar, Amar kembali dengan membawa barang-barangnya Mahira ke kamarnya.

"Kak Amar..." lirih Mahira bingung dengan apa yang Amar lakukan.

"Tetaplah disini, aku belum selesai," ucap Amar memberi peringatan.

Dalam kebingungannya, Mahira menuruti apa yang Amar katakan. Menunggu Amar yang bolak balik beberapa kali memindahkan barang-barang Mahira ke kamarnya.

"Aku rasa ini sudah cukup," ucap Amar begitu melihat barang-barang Mahira yang sudah Ia kumpulan menumpuk di sofa.

"Kak Amar, apa ini?"

"Apa Mahira, kenapa kamu masih tidak paham juga, Aku sudah bilang kamu tidak boleh tidur sendiri,"

"Iya tapi..."

"Aku tidak setuju jika Mbak Lia yang menemani mu dia juga perempuan, apalagi Emir, dia itu masih bayi, apa yang akan dia lakukan untuk menjaga mu!?" Amar terus mencari alasan untuk bisa tidur satu kamar dengan Mahira. Dengan itu Amar tidak perlu menurunkan gengsinya dan mengakui jika sebenarnya Ia ingin membuka hatinya dan memberi kesempatan pada pernikahannya.

Mahira yang sebenarnya mengetahui maksud Amar, tersenyum bahagia lalu memeluk Amar dari belakang. Hal itu membuat Amar yang mendapat pelukan tiba-tiba merasakan debaran jantungnya berbeda dari biasanya.

Setelah beberapa menit membiarkan pelukan itu,

perlahan Amar memegang tangan Mahira yang melingkar di perutnya, lalu berbalik badan menatap Mahira.

Tidak ada kata-kata apapun yang terucap dari bibir keduanya, hanya senyum malu-malu yang kemudian berakhir dengan Amar menarik tangan Mahira ke pelukannya.

Bersambung...

1
elly puspitasari
Luar biasa
elly puspitasari
Biasa
Suriati Othman
Luar biasa
Safa Almira
bagus banget
Isna mansur
keren...keren..../Good//Good//Good/
Acih Suarsih
aamiin, doa yang sama untuk kak Noor
Evi Alvian
Aamiinn🤲 sebaliknya doa yg sama buat author sehat bahagia selalu🙏🏻

Ditunggu karya selanjutnya
Itsmenoor (Author Gragas): Aamiin Allahumma Aamiin terimakasih doa dan dukungannya say ❤️😘
total 1 replies
anie
Aamiinnn...terimakasih ceritanya thor,sukses selalu ya😊😊👍👍
Itsmenoor (Author Gragas): Sama-sama say, Sukses juga untuk mu 😘❤️
total 1 replies
Sri Astuti
warisan terbaik dr adik tercinta
Monica
Aamiin Ya Allah...doa yg sama buat othornya..sehat dan bahagia selalu dimanapun berada..🙏🙏💜💜
Itsmenoor (Author Gragas): Aamiin Allahumma Aamiin terimakasih say😘❤️
total 1 replies
Iren Nursathi
uh syedih dah tamat makasih thor atas ceritanya
Itsmenoor (Author Gragas): Sama-sama say, nanti ikuti cerita lainnya yah 😘❤️
total 1 replies
yuning
ditunggu karya terbarunya
Itsmenoor (Author Gragas): Terimakasih say 😘❤️
total 1 replies
Mommy El
Aamiin..
sehat wal'afiat selalu ya mbak Noor.
Itsmenoor (Author Gragas): Insyaallah nanti bikin disini juga ya 🤗
sella surya amanda: kenapa gak di sini z kak?
total 5 replies
Acih Suarsih
terkejot lah nyonya Weni 🤣🤣🤣
Acih Suarsih
hampir terungkap, Amar good job
Sri Astuti
skrg semua orang tahu gmn seorang Weni adl pperempuan tak bermoral yg menjadi penyebab suaminya meninggal
Mommy El: Lo kok jadi panjang urusan e,, bawa polisi lagi. wes pokok e lanjutkan Thor..
total 1 replies
Sri Astuti
waow.. taktik Firman keren ya..
pasti direkam pula buat bukti
Monica
lha...bukannya emang gitu faktanya ya
Monica: akhirnya kena batunya😪😪😪😪
Itsmenoor (Author Gragas): gak ngerasa dia /Facepalm/
total 2 replies
yuning
🔥🔥🔥🔥
Evi Alvian
Akhirnya terungkap sudah kebusukan nyonya Weni penjara dach
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!