Mariza dan Derriz menikah karena perjodohan. Selama satu tahun pernikahannya, Derriz tak pernah menganggap Mariza.
Mereka tinggal satu rumah tapi seperti orang asing. Derriz sendiri yang membuat jarak diantara mereka. Karena Derriz mencintai dan masih menunggu mantan kekasihnya kembali, Luna.
Seperti yang di katakan Derriz di awal pernikahannya. Mereka akan berpisah ketika Luna kembali. Apalagi Mariza tak bisa membuatnya jatuh cinta. Bagaimana bisa jatuh cinta jika selama ini saja Derriz selalu menjaga jarak darinya. Bukan hanya di rumah, tapi di kantor juga mereka seperti orang asing.
"Apa alasanmu ingin bercerita dariku?" tanya Derriz saat Mariza memberikan surat cerai yang sudah dia tandatangani.
"Apa aku kurang memberikan uang bulan padamu? Apa masih kurang?" Derriz tak terima Mariza ingin bercerai darinya.
"Karena masa lalumu sudah kembali, Mas! Aku pergi karena aku sudah tak ada gunanya lagi di sini!" jawab Mariza.
"TIDAK!" jawab Derriz membuat Mariza bingung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pamit, Mas! 8
" Kamu berangkat ke kantor naik mobilku! Jangan membantah, jangan membuat kakek memarahiku lagi karena kamu pergi sendiri ke kantor. Walau dia tahu aku menyembunyikan pernikahan kita dari seluruh karyawan," ujar Derriz saat mereka bersiap di dalam kamar.
"Baik, Mas!"jawab Izha tak membantah.
"Kakek akan menyusul kalian ke kantor seteleh dari rumah sakit. Jaga cucu mantu kesayangan kakek baik-baik, Derriz! Awas saja kalau kamu sampai menyakiti dia! Maka kamu tau apa yang akan kakek lakukan padamu!" ucap Kakek Bima memicingkan matanya ke arah Derriz.
"Iya kek, aku tahu!" jawab Derriz pamit pergi ke kantor bersama dengan Izha.
"Kalau dia berbuat kasar atau menyakitimu, jangan segan katakan kepada kakek, Nak," ucap Kakek Bayu kepada Izha.
"Iya, Kek. Terima kasih karena kakek begitu memperhatikan Izha," jawab Izha dengan mata berkaca.
Kakek Bima adalah satu-satunya orang yang selalu memperhatikan dirinya. Orang yang memberikan kasih sayang padanya. Lalu bagaiman kalau kakek tahu masalah perceraiannya dengan Derriz? Pria tua itu pasti akan sakit hati dan juga kecewa. Tapi dia juga tak bisa bertahan, apalagi kekasih dari suaminya sudah datang. Waktunya dia pergi dari rumah tangga dingin tanpa arah ini.
Sepanjang perjalanan, tak ada pembicaraan apapun seperti biasanya. Derriz juga hanya mencuri-curi pandang ke arah Izha. Gengsi juga harus memulai pembicaraan lebih dahulu. Tapi dia kepikiran dengan pesan dari ayahnya Izha. Apa uang yang di dapat oleh Izha selama ini diberikan kepada ayahnya yang ringan tangan itu? Apa mungkin kakek tahu dengan yang di alami Izha di rumahnya? Sampai-sampai dia memberikan banyak uang kepada Izha sebelum mereka menikah. Derriz menjadi pusing sendiri.
Puk
"Astaghfirullahaladzim!" kaget Derriz yang sedang melamun.
"Maaf mengagetkan kamu, Mas! Tolong berhenti di halte depan. Biar aku naik kendaraan umum di sana," ujar Izha.
"Baiklah," jawab Derriz menurunkan Izha di halte tak jauh dari sana.
Seperti biasa Izha mengulurkan tangannya untuk menyalami sang suami. Derriz terpaku sejenak sampai dimana mendengar suara istrinya menutup pintu mobil.
"Kenapa? Ada apa dengan jantungku? Kenapa dari semalam saat melihat tatapan Izha hatiku menjadi seperti ini? Tidak mungkin kalau aku memiliki perasaan kepada wanita itu. Wanita yang selalu aku cintai dan ada di hatimu hanyalah Luna! Tak ada wanita lain lagi,"ujar Derriz mencoba menepis perasaannya.
"Maaf Bu, Pak Derriz sedang ada rapat," ujar salah satu staff saat Luna memaksa akan masuk ke dalam ruangan Derriz.
"Saya tahu! Kamu karyawan baru ya? Saya adalah Luna, calon istri Derriz. Saya sudah tahu dia sereng rapat dan dia meminta saya menunggu di ruangannya. Masih mau menahan saya? Mau di pecat?"ujar Luna.
"Ah iya Bu, maafkan saya memang karyawan baru di sini," ujarnya kemudian menyingkir dari hadapan Luna.
"Astaghfirullah, penampilannya terlihat anggun tapi kenapa cara bicara dan ucapannya kasar sekali," ucap ya mengusap dada perlahan dan kembali bekerja.
"Dimana kamu menyimpan berkas itu, Mas? Wanita itu bilang kalau berkas perceraian kalian kamu yang simpan. Aku akan membantumu menyerahkan ke pengadilan agama. Karena aku tahu kamu itu terlalu sibuk dan kadang suka lupa," ujar Luna menuju meja kerja Derriz dan mulai mencari berkas perceraian milik Derriz dan Izha.
Sedikit kesal Luna mancari berkas itu. Karena Derriz benar-benar menyembunyikan berkas itu. Entah apa alasannya, sehingga membuat Luna kesal dan hampir frustasi. Hingga akhirnya dia menemukan di antara tumpukan berkas yang ada di laci bawah.
"Ck, pantas saja berkas ini tak akan sampai ke pengadilan agama! Kamu menyimpannya di sembarang tempat,"ucap Luna.
Dia memastikan jika yang ada di tangannya berkas perceraian Derriz dan Izha. Setelahnya Luna memasukkan berkas itu ke dalam tas. Dan duduk dengan tenang di sofa menunggu Derriz selesai meeting.
"Sayaaaang?" kaget Derriz saat melihat keberadaan Luna di dalam ruangannya.
Luna tak memberitahunya jika akan datang ke kantor. Bagaiman ini? Apalagi kakek mengatakan akan datang ke kantor. Jangan sampai Kakek melihat keberadaan Luna di sini.
"Halo sayang, aku kangen sekali sama kamu,"jawab Luna mendekat dan akan memeluk Derriz.
"Sayang, maaf ini kita sedang di kantor. Bisa kah kamu pulang dulu sayang, karena kakek akan datang sebentar lagi. Aku mohon sayang, mengerti ya. Belum saatnya kakek tahu keberadaan kamu. Aku harus mencari cara agar kakek merestui hubungan kita setelah bercerai dari Izha," ujar Derriz panik.
"Kenapa harus bingung. Ini lihatlah aku sudah berpakaian seperti ini! Pakaian seperti yang kakekmu inginkan. Sama seperti gadis kampung itu kan? Bahkan pakaian aku jauh lebih modis dan gaul dari pada istrimu itu!" protes Luna.
"Iya sayang, kamu memang yang paling cantik di mataku. Tapi saat ini tetap salah, karena aku masih berstatus suami Izha. Dan kalau kamu datang sekarang dalam rumah tangga aku, kakek malah akan mengirim kamu menjadi orang ketiga. please sayang aku mohon kamu pulang ya. Pulang kerja aku langsung ke apartemen," Derriz mencoba kembali merayu kekasihnya untuk pergi dari sana.
"Kalau begitu cepat kamu ceraikan wanita kampung itu, sayang!" rengek Luna.
"Iya sayang. Secepatnya aku akan memasukan berkas perceraian kami ke pengadilan agama. sekarang pulang ya, jangan sampai kakek melihat kamu di sini,"pinta Derriz.
"Baiklah! Tapi janji nanti malam kita ke mall, aku ingin membeli tas baru,"jawab Luna.
"Iya sayang," jawab Derriz.
Luna mendekat kemudian mencium pipi Derriz. Ternyata hanya pakaian saja yang berubah dari Luna. Sedangkan perilakunya tidak sama sekali. Bahkan sekarang terkesan lebih berani kepada Derriz.
Luna pergi dari sana, dan tanpa di ketahui oleh Derriz dia sudah membawa berkas perceraian milik Derriz dan Izha. Luna segera pergi menemui temannya untuk menyerahkan berkas itu ke kantor pengadilan agama. Senyum mengembang di bibir Luna. Karena sebentar lagi akhirnya dia akan menikah dengan Derriz. Kekasih hati yang pernah dia tinggalkan lebih dari satu tahun demi karir desainernya. Tapi nyatanya karir yang dia kejar juga tak pernah dia dapatkan. Entah apa yang terjadi di luar negri kepada Luna. Karena wanita itu tak pernah mau terbuka kepada Derriz.
akhir nya babang axcel turun tangan jg menyelamatkan izha
skrg otw menjemput calon ibu mertua mu ya babang axcel👍👍
muak sangat sm s derris
buat izha cepet bebas dr derris n axcel membantu smua nya biar lancar
klau udh beres dgn derris br izha d bantu axcel untuk menyelamatkan ibu nya
babang axcel gercep dong tolongin izha ya, kasian izha sendirian